Ternyata orang-orang dengan pemikiran seperti Li Tie Zui memang ada. Li Tie Zui bicara ingin kabur, tapi itu hanya omong kosong belaka. Namun di Villa Barat, benar-benar ada yang melakukannya. Orang dari Villa Nomor Lima, Guang Ren!
Dengan keterampilan bela diri Guang Ren, mustahil bagi beberapa penjaga keamanan untuk menghentikannya jika dia serius ingin melarikan diri. Apalagi statusnya sangat khusus - dia berasal dari keluarga Guang, para penjaga bahkan tidak berani menembaknya. Tapi dia tetap dihentikan karena mereka tidak tahu bahwa di Villa Barat juga tinggal Lu Yilei. Di sekitar Lu Yilei terdapat banyak ahli bela diri, salah satunya Chen Ke. Guang Ren dicegat oleh Chen Ke, Lu You, dan Bayangan.
Tapi ketiganya masih memberi muka pada keluarga Guang. Mereka hanya berusaha menghentikan Guang Ren tanpa melukainya. Guang Ren kabur tepat saat aku sedang berbicara dengan Li Tie Zui. Dia memukul hingga melukai tiga penjaga. Xiao Hui yang satu kompleks dengannya juga mencoba mencegah pelariannya, tapi terkena pukulan telapak tangannya.
Saya mendengar kabar ini dari Bayangan. Saat itu Li Tie Zui sudah meninggalkan kamarku. Aku sendirian di halaman rumah menikmati angin, tiba-tiba melihat Bayangan kembali dengan tergesa-gesa. Secara spontan kutanyakan, kemudian dia memberitahukan informasi mengejutkan ini. Bayangan mengatakan sekarang Guang Ren sudah dibawa ke tempat Lu Yilei. Lu Yilei berencana mengadakan pembicaraan mendalam dengannya.
Seharusnya Guang Ren tidak sampai tidak bisa menahan diri seperti ini. Dia berasal dari keluarga Guang di Beijing, pengalamannya pun cukup banyak. Dengan Lu Yilei dan Zhu Yi juga memiliki hubungan istimewa yang dalam. Seharusnya dia yang paling paham tentang pekerjaan identifikasi ini, kenapa bisa melakukan gerakan seperti ini? Dengan khawatir kutanakan Bayangan: "Paman Guang tidak akan kenapa-kenapa, kan?" Bayangan tersenyum kecut: "Tidak, Tuan Muda memanggilnya hanya ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Hanya saja penjagaan di halaman mereka mungkin akan ditambah, kebebasan bergeraknya juga akan dibatasi."
Aku mengangguk. Munculnya kejadian seperti ini wajar saja jika langkah pengamanan diperketat. Kukatakan: "Nanti bisakah aku berbicara dengannya?" Bayangan tertegun sejenak: "Ini... Baiklah, akan kukonsultasikan dulu dengan Kakak Zhu. Seharusnya tidak masalah besar." Dalam hati aku pun tersenyum kecut, sekarang aku benar-benar larut dalam peran ini. Semua urusan ingin kuselidiki sampai tuntas.
Tapi aku tidak menyesal. Setidaknya memahami situasi lebih baik daripada tidak tahu apa-apa. Kukatakan pada Bayangan: "Kalau begitu, tolong sampaikan pada Kapten Jin."
Aku terbangun di tengah malam karena suara ketukan pintu. Setelah melihat jam, ternyata sudah lewat pukul satu dini hari. Saat kubuka pintu, seorang penjaga keamanan berdiri di luar: "Silakan ikuti saya!" Hatiku penuh keheranan, mau dibawa ke mana di malam hari begini? Aku tidak bertanya, dan dia mengantarku pergi dari Kompleks 2.
Kompleks 8! Ternyata dia membawaku ke Kompleks 8.
Masuk ke ruang utama, penjaga itu berkata: "Tunggu di sini dulu, jangan kemana-mana." Setelah itu dia pergi sambil menutup pintu. Kebingunganku semakin menjadi, dari sikapnya sepertinya Yang Mulia Lu Yilei yang ingin menemuiku. Sebab kalau Zhu Yi, tidak perlu sampai memindahkanku ke Kompleks 8 - di Kompleks 2 pun dia punya kamar.
Mengapa Lu Yilei ingin menemuiku? Apakah Zhu Yi mengatakan sesuatu tentangku padanya?
Saat pikiranku masih kacau, seseorang muncul dari ruang dalam: "Xiao Wang sudah datang?" Itu Lu Yilei, dan dia sendirian. Kusenyum tipis: "Kepala Lu!" Wajah Lu Yilei tetap tersenyum: "Silakan duduk!" Dia menyerahkan sebatang rokok padaku, kukenali ini jenis khusus. Kutanya: "Kepala Lu, ada urusan apa mencari saya di malam hari begini?"
Lu Yilei berbisik: "Urusan malam ini sudah kau dengar kan?" Kuanggukkan kepala: "Hm, Kapten Jin yang bilang. Tapi..." Lu Yilei menatapku: "Tapi apa?" Kusenyum kecut: "Tapi saya merasa heran, kenapa Paman Guang bisa bertindak impulsif seperti itu."
Lu Yilei mengangguk pelan: "Benar. Bukan hanya kamu, saya pun masih bingung. Secara logika seharusnya dia lebih kooperatif dalam proses identifikasi kita. Karena dia tahu konsekuensi serius yang akan timbul jika proses ini gagal."
Lu Yilei tidak menunggu saya membuka topik, dia melanjutkan: "Yang paling saya khawatirkan saat ini adalah ini akan membuka preseden buruk bagi semua orang. Jika emosi ingin kabur mulai menyebar di antara kita, bagaimana situasi yang akan terjadi!" Hati saya juga bergetar, bukankah Li Tie Zui sudah memiliki emosi ini? Dan emosi Li Tie Zui sendiri terinfeksi oleh biksu itu. Saya menarik napas dalam-dalam, kelincahan biksu itu juga sangat baik, pengaruh yang dia timbulkan pasti tidak kalah dari Guang Ren.
Saya berkata: "Sepertinya kita harus melakukan pembinaan mental yang baik untuk semua orang." Lu Yilei menggelengkan kepala: "Sulit! Jika hanya satu dua individu yang melakukan ini mungkin masih bisa ditoleransi, tapi jika orang-orang dengan pemikiran seperti ini menyambungkan diri dan berubah menjadi kerusuhan massa, kita akan berada dalam posisi serba salah." Dia melirik saya: "Saya sudah memberikan perintah, jika ada yang mencoba kabur lagi, siapapun itu, penjaga keamanan berwenang menembak."
"Ini tidak baik kan?" Saya terkejut. Lu Yilei menjawab: "Tidak ada yang tidak baik. Mereka yang kabur akan kita anggap sengaja merebut pengidentifikasian, tujuan mereka melakukan ini adalah untuk menimbulkan kekacauan lagi dalam pekerjaan pengidentifikasian." Saya juga tidak tahu bagaimana menasihati Lu Yilei, saya bertanya: "Apa kata Tuan Zhu?" Lu Yilei menatap saya: "Saya tahu dia banyak mengobrol denganmu dua hari terakhir ini, coba ceritakan, wawasan apa yang kamu dapat setelah berbicara dengannya?"
Seharusnya Lu Yilei tidak perlu bertanya seperti ini padaku, semua ini seharusnya bisa dia ketahui langsung dari mulut Zhu Yi. Saya menatap Lu Yilei dengan pandangan penuh kebingungan, saya sangat ingin menyelidiki apa maksud sebenarnya di balik ucapannya ini.
Kalimat berikutnya Lu Yilei membuatku kaget: "Apa kau curiga Zhu Yi bermasalah?" Aku terdiam sejenak, apakah ini tahap pengintaian? Ataukah Lu Yilei juga merasakan sesuatu. Aku tersenyum kecut: "Kepala Lu, lelucon ini tidak lucu, bisa membunuh orang!" Lu Yilei berkata dengan tenang: "Benarkah? Pekerjaan identifikasi kali ini adalah tanggung jawab penuhnya, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan, malah membuat banyak masalah."
"Kemampuannya aku tahu, meski kasus ini rumit, tapi kali ini performanya jauh di bawah standar. Bahkan kurasa ia sengaja membuat kepanikan, menggunakan tekanan mental untuk memaksa orang melakukan hal bodoh!" Ekspresi wajah Lu Yilei sangat serius.
Pikiranku kembali kacau, Lu Yilei yang bahkan curiga pada Zhu Yi, lalu mengapa memanggilku untuk memberitahu kecurigaannya? Jangan-jangan sikap Zhu Yi terhadapku belakangan ini membuatnya juga curiga padaku? Otakku tidak bisa berpikir jernih, aku ini siapa? Di hadapan mereka aku hanyalah orang picik yang tidak berarti. Dibandingkan denganku, Shu Yi, Zhen Nanfang, bahkan Xiao Hui dan Mu Qi'er pun lebih dekat hubungannya dengan mereka.
Pertama Zhu Yi berbicara dari hati ke hati denganku, kemudian Lu Yilei. Apakah mereka benar-benar mempercayaiku? Aku tidak berani membayangkan peran kunci apa yang bisa kumainkan dalam kasus ini. Aku tersenyum kecut: "Kepala Lu, saya tidak mengerti maksud Anda." Lu Yilei menghela napas: "Setelah mendengar penjelasan Zhu Yi, kukira kau orang yang mengerti." Aku mengerutkan alis - jika dia mencurigai Zhu Yi, mengapa masih percaya pada perkataannya? Sekarang bahkan jika kepalaku bertambah dua, tetap saja aku akan bingung.
Lu Yilei berkata: "Tidakkah kau khawatir? Jika benar ada masalah dengan Zhu Yi, hasil identifikasi akan melenceng, bahkan mungkin bertolak belakang dengan idealisme kita. Sudahkah kau pikirkan konsekuensinya?" Tentang hal ini aku sudah memikirkannya: "Jika Tuan sudah tidak percaya pada Tuan Zhu, mengapa tidak mengganti orang yang memimpin proses identifikasi, atau mungkin Tuan sendiri yang memimpin?"
Lu Yilei menyalakan rokok: "Tidak bisa. Pertama, aku bukan mencurigai Zhu Yi, tapi mencurigai Zhu Yi ini!" Matanya menatapku: "Kalian sudah diciptakan sebagai cermin, bagaimana kita bisa memastikan Zhu Yi tidak dibuat replikanya? Bahkan aku sendiri kemungkinan besar sudah dimanipulasi!" Aku tidak menyangka Lu Yilei punya kekhawatiran seperti ini. Pikiranku kembali pada dua patung lilin Zhu Yi dan Lu Yilei di kota bawah tanah.
Aku batuk dua kali: "Seharusnya tidak mungkin? Menurut yang saya ketahui, untuk menciptakan cermin selain membutuhkan alat itu, juga memerlukan ruang medan magnet tertentu." Lu Yilei menjawab: "Kalian ini, pola pikir kalian sudah masuk ke jalur salah. Kalian selalu mengira hanya ruang medan magnet di gurun sana yang bisa memenuhi syarat penciptaan cermin. Tapi pernahkah kalian berpikir, ruang medan magnet bisa diciptakan dan diubah! Pikirkan, saat kita bahkan bisa mengubah struktur ion dan atom, apakah mengubah ruang medan magnet akan sulit?"
Satu kalimat langsung membangunkan orang yang sedang trance!
Kenapa aku tidak terpikir hal ini? Di era dominasi energi atom ini, apakah mengubah medan magnet bumi benar-benar sulit? Tampaknya sejak awal kita sudah dibawa Zhuge Fengchu masuk ke jalur yang salah. Pantas saja Zhuge Fengchu membawa Giok Ikan Ganda!
Lu Yilei menuangkan air panas ke cangkir tehku: "Sudah menyadari segalanya?" Aku berkata tenang: "Jika hipotesis Kepala Lu ada, bukankah saya juga harus curiga apakah Kepala Lu masih Kepala Lu yang asli? Apakah pekerjaan identifikasi harus dimulai dari Kepala Lu dan Tuan Zhu terlebih dahulu?" Sorot mata Lu Yilei menunjukkan pujian: "Akhirnya kau mengerti maksudku. Kau benar, itu tepat yang kumaksud."
Saya bertanya dengan bingung: "Lalu mengapa Kepala Lu memanggilku untuk memberitahu semua ini? Sebenarnya apa yang bisa kulakukan?" Lu Yilei menjawab: "Aku ingin membuat Perjanjian Gentleman denganmu!" Saya penasaran: "Perjanjian apa?" Lu Yilei berkata: "Aku ingin kau bertanggung jawab untuk identifikasi diam-diam. Objek identifikasi termasuk setiap orang di antara kami, bahkan aku dan Zhu Yi, termasuk juga bayangan-bayangan itu. Kau punya wewenang untuk menyelidiki. Identifikasimu hanya bertanggung jawab pada satu orang. Jika ada satu orang dalam grup kita yang tidak mungkin diproyeksikan ke cermin, dialah orang itu!"
Lao Lu! Secara samar kutebak pasti itu Lao Lu. Detak jantungku berdegup kencang: "Mengapa memilihku?" Lu Yilei menghela napas: "Karena aku sudah kehabisan akal, tidak tahu harus percaya siapa!" Kukatakan: "Tapi Zhu Yi juga percaya padaku!" Lu Yilei tersenyum: "Ya, inilah alasan ku memilihmu. Dengan begitu dia tidak akan mencurigaimu. Dan kurasa, kepercayaannya padamu mungkin hanya untuk membuat kami mengira dia mempercayaimu, hanya itu."
