"Berani sekali kau menembak!" Guan Shan murka, menampar A Xiang. A Xiang melotot marah. Guan Shan membentak: "Menyerang polisi! Menembak saat ditangkap! Kau tahu konsekuensinya?" Shu Yi menarik lengan Guan Shan: "Kepala Polisi Guan, cukup amankan mereka dulu. Kita masih punya misi penting!"
Pada saat itu, masuklah empat atau lima orang lagi yang mengenakan seragam Pasukan seragam. Yang memimpin adalah seorang Mayor: "Bisa kami tahu mana Pak Shu?" Shu Yi tersenyum tipis: "Saya!" Mayor itu berkata: "Komandan Kompi Khusus Pasukan Nanhai Fan Zhiyong melapor kepada Anda!" Shu Yi berkata: "Oh? Saya kira kalian dari tim pemadam kebakaran."
Fan Zhiyong menjelaskan: "Awalnya telepon diterima oleh pemadam kebakaran. Mereka segera melapor ke cabang, lalu komandan cabang memerintahkan saya untuk memimpin tim ke sini. Komandan cabang berpesan agar kami sepenuhnya mematuhi perintah Pak Shu." Guan Shan yang melihat formasi ini langsung kaget, dalam hati lega karena sebelumnya selalu kooperatif dengan Shu Yi. Andai saja hubungan sempat renggang, pasti dirinya tidak akan mendapat keuntungan sedikit pun.
Dari perkataan Fan Zhiyong, Shu Yi tahu bahwa mereka datang tidak hanya empat lima orang ini. Shu Yi memerintahkan: "Suruh semua personelmu masuk. Sebagian bertugas mengendalikan semua orang di sini dan memeriksa apakah masih ada yang menyembunyikan senjata ofensif. Sebagian lagi ikut saya menggeledah ruang bawah tanah."
Fan Zhiyong memberi hormat tegap: "Siap!" Mendengar arahan Shu Yi, Guan Shan panik karena mereka tidak dilibatkan. Guan Shan bertanya: "Pa... Pak Shu, bagaimana dengan kami?" Shu Yi berkata tenang: "Ikut saja bersama saya. Banyak hal nanti tetap membutuhkan kantor polisi kalian." Guan Shan langsung membungkuk-bungkuk sambil tersenyum: "Baik, kami akan mengikuti Bapak!"
Masuk ke ruang bawah tanah, di bawah ternyata menangkap 7-8 orang lagi. Orang-orang ini jelas terlihat sebagai anak jalanan dari jalanan, dari tubuh mereka juga disita beberapa pucuk pistol. Orang-orang yang biasa suka berkelahi ini tak pernah melihat situasi segenting ini. Melihat polisi dan Pasukan yang bersenjata lengkap menyergap masuk, mereka semua menyerah tanpa perlawanan.
Ruang bawah tanah ini sangat luas, terbagi menjadi tiga area. Satu area penuh dengan tumpukan kotak-kotak besar berisi peralatan elektronik, area lain dipenuhi minuman impor, sedangkan area terbesar memarkir lebih dari 20 mobil mewah asing yang masih baru tanpa plat nomor.
Shu Yi bertanya pada Paman Feng: "Apa semua ini?" Wajah Paman Feng pucat pasi, menundukkan kepala tanpa bicara. Guan Shan yang seharusnya tahu, mendengus dingin: "Sudah lama dengar Keluarga Nie adalah sindikat penyelundupan terbesar di Nanhai. Kami sudah lama menyelidiki diam-diam, sekarang terbukti benar." Paman Feng menengadahkan kepala melihat Guan Shan, bibirnya bergetar. Guan Shan buru-buru menutup mulutnya. Shu Yi memperhatikan semua ini, dalam hati tertawa geli. Tanpa perlindungan orang seperti Guan Shan, mungkinkah Keluarga Nie bisa lancar melakukan penyelundupan?
Tentu Shu Yi tidak membongkar semuanya. Ini bukan urusannya. Yang benar-benar ia perhatikan adalah ledakan yang disebut Ma Xiaochao. Tujuan awalnya ke sini memang ingin memastikan apakah ledakan itu terjadi di tempat ini. Tapi dari ujung ke ujung, Shu Yi tidak melihat jejak ledakan sama sekali. Ia juga memastikan ruang bawah tanah ini belum mengalami dekorasi dalam waktu dekat ini.
Tampaknya ledakan yang disebut Ma Xiaochao itu tidak terjadi di sini, lalu di mana? Shu Yi mengerutkan alis. Fan Zhiyong bertanya pelan: "Pak Shu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Shu Yi menjawab: "Selanjutnya ini urusan kalian sendiri, Komandan Fan, Kepala Polisi Guan. Hari ini kantor polisi dermaga bersama Detasemen Khusus Pasukan Nánhǎi berhasil membongkar kasus penyelundupan besar-besaran. Kalian paham maksudku?"
Wajah Fan Zhiyong dan Guan Shan sama-sama menampakkan senyuman semangat. Ini benar-benar prestasi besar, sekaligus dasar untuk kemajuan! Mereka tentu paham maksud Shu Yi bahwa seluruh kejadian ini tidak ada hubungannya dengan tim Shu Yi, artinya mereka diberi larangan bicara untuk menyebutkan identitas tim Shu Yi.
Fan Zhiyong berkata: "Siap! Terima kasih Pak Shu!" Guan Shan juga tersenyum: "Terima kasih, terima kasih Pak Shu!" Shu Yi menghela napas lalu berkata pada Ximen Wuwang: "Baik, kita pergi!" Paman Feng berseru: "Tunggu sebentar!" Mendengar Paman Feng berbicara, Shu Yi menghentikan langkahnya dan menoleh: "Ada yang ingin kau katakan?" Paman Feng bertanya: "Bisakah kalian memberitahu siapa sebenarnya kalian?" Shu Yi berkata tenang: "Tidak perlu!"
Paman Feng melanjutkan: "Apakah kalian sedang mencari ruang bawah tanah gudang Keluarga Nie?" Shu Yi tersenyum. Rupanya paman Feng ini cukup cerdas, dia sudah membaca dari sikap Shu Yi bahwa tempat ini adalah "kesalahan tembak". Dia juga sudah menebak maksud sebenarnya Shu Yi, kalau tidak dia tidak akan bertanya seperti ini. Shu Yi mengangguk: "Benar."
Feng Shu berkata: "Aku tidak peduli kalian sebenarnya siapa, mau apa, aku hanya berharap bisa membantu kalian. Tapi aku punya satu syarat." Ximen Wuwang menyeringai: "Saat ini kau tidak punya kualifikasi untuk bernegosiasi denganku." Feng Shu tersenyum: "Aku justru sangat ingin berdiskusi baik-baik. Mengenai aset keluarga Nie, kupikir selain Nie Changsheng sendiri, tak ada yang lebih tahu dariku. Dan urusan keluarga Nie yang kuketahui jauh lebih banyak daripada yang diketahui keluarga Nie Changsheng."
Ximen Wuwang menatap Shu Yi. Shu Yi mengerutkan alis.
Guan Shan berkata: "Kau masih berani mengajukan syarat? Ketahuilah, pengakuan tulus akan mendapat keringanan, perlawanan akan dihukum berat..." Shu Yi mengangkat tangan menghentikan Guan Shan. Ia menatap Feng Shu: "Sebutkan syaratmu!" Feng Shu akhirnya legah: "Aku berharap bisa menebus kesalahan dengan prestasi. Jika petunjuk yang kiberikan berguna, harapanku kalian mau memberiku kelonggaran." Shu Yi bertanya pelan: "Ada darah di tanganmu?" Feng Shu tertegun sejenak, ekspresinya redup. Shu Yi berkata: "Baik, aku janji."
Feng Shu mengangkat kepala menatap Shu Yi: "Benar... benar-benar?" Shu Yi menjawab: "Apakah ucapanku pernah palsu?" Ia berkata pada Ximen Wuwang: "Bawa dia pulang!"
Shu Yi dan Ximen Wuwang mengawal Feng Shu masuk mobil. Ketika Feng Shu melihat Nie Ziqing, pertama ia tertegun, lalu menghela napas panjang. Nie Ziqing berkata tenang: "Paman Feng, tak kusangka kita bertemu dalam kondisi seperti ini." Feng Shu berbisik: "Nona Ziqing, kau tahu konsekuensi tindakanmu ini?" Ximen Wuwang melotot padanya: "Diam!"
Shu Yi tersenyum: "Biarkan dia bicara!" Barulah Paman Feng berkata: "Keluarga Nie awalnya memang bermula dari penyelundupan. Kali ini malapetaka menimpa mereka. Bukankah kau selalu menginginkan harta keluarga Nie? Sekarang, semuanya lenyap!" Perasaan Nie Ziqing juga sangat rumit. Baginya, ia membenci Nie Changsheng. Ia ingin mendapatkan bagiannya dari keluarga Nie, tapi siapa sangka pertama-tama jiwa Nie Changsheng merasuki, kemudian terjadi masalah seperti ini. Ia tidak tahu gudang No.7 dan 9 menyimpan barang selundupan, juga tidak menyangka keluarga Nie ternyata bermula dari penyelundupan.
Ia berpikir, seandainya dirinya tahu, apakah akan mengajak Shu Yi dan kawan-kawan datang ke sini.
Mobil kembali ke villa. Shu Yi menyuruh Kakak Jin dan Nie Ziqing mengantar Paman Feng masuk, sementara dirinya bersama Ximen Wuwang menyetir mobil menuju kediaman Su Man.
Nie Zifeng yang membuka pintu. Pandangannya pada Shu Yi tetap tidak bersahabat seperti biasa. Shu Yi juga tidak menghiraukannya, langsung berjalan menuju ruang tamu bersama Ximen Wuwang. Su Man sedang mendengarkan simfoni sambil meneguk anggur merah, mata tertutup menikmati suasana. Shu Yi batuk kecil, barulah Su Man membuka matanya: "Tuan Shu sudah datang?" Shu Yi tersenyum sopan: "Nyonya Nie, tidak mengganggu kesenanganmu?" Su Man tertawa: "Ah tidak, saya hanya relaksasi mendengarkan musik. Ngomong-ngomong, ada keperluan apa Tuan Shu?"
Shu Yi dan Ximen Wuwang duduk di sofa. Shu Yi menatap Nie Zifeng: "Kalian berdua sudah tahu tentang masalah di gudang kargo nomor 7 dan 9 Pelabuhan Chao milik keluarga Nie?" Nie Zifeng melirik Su Man yang meletakkan gelas anggur merahnya: "Saya juga baru mendengar kabarnya. Semakin besar hutan, semakin beragam burungnya. Grup Mutiara Laut Selatan Nie memiliki 7-8 anak perusahaan. Gudang pelabuhan ini termasuk dalam Mutiara Berkilau Logistik. Pasti ada karyawan Mutiara Logistik yang bersekongkol dengan orang luar. Tapi ini justru membawa masalah besar bagi keluarga Nie."
Shu Yi tersenyum: "Oh? Begitu ya? Tuan Nie Zifeng, bukankah Mutiara Logistik berada di bawah tanggung jawabmu? Apakah kamu benar-benar tidak tahu apa-apa tentang ini?" Wajah Nie Zifeng berubah pucat. Su Man menyela: "Dia memang tidak mungkin tahu karena hanya nama saja. Selama ini Mutiara Logistik ditangani langsung oleh Feng Su." Shu Yi berbisik: "Feng Su? Bukan Paman Feng si penjaga pintu itu?"
Su Man menatap Shu Yi: "Tuan Shu, informasi Anda cukup lengkap!" Shu Yi menjawab: "Saya juga polisi. Wajar kalau punya jaringan informasi."
Shu Yi tahu Guan Shan dan anak buahnya takkan mempertaruhkan masa depan untuk bercanda. Keluarga Nie sudah bermasalah. Jika ketahuan membocorkan informasi, bukan hanya jabatan mereka yang hilang, tapi juga bisa masuk penjara. Orang-orang seperti Guan Shan pasti takkan melakukan hal bodoh seperti itu.
Su Man bertanya: "Lalu apa tujuan kedatangan Tuan Shu kali ini?" Shu Yi menjawab: "Cuma mampir sekadar melihat-lihat."
"Su Man tidak mengerti apa sebenarnya maksud Shu Yi. Ia berkata, "Kalau begitu, terima kasih atas perhatian Tuan Shu." Shu Yi berdiri: "Baik, kami harus pergi! Nyonya Nie, maaf telah mengganggu!" Setelah berjalan beberapa langkah, Shu Yi dan Ximen Wuwang tiba-tiba berhenti: "Ngomong-ngomong, Nyonya Nie, kalau Anda juga percaya Gao Yang dirasuki jiwa almarhum Tuan Nie, kenapa tidak menjemputnya untuk tinggal bersama?"
Dengan tenang ia menjawab, "Meski aku percaya dia adalah Changsheng, tapi aku masih belum terbiasa dengan penampilannya sekarang - seorang wanita cantik mencolok. Ini membuatku merasa asing. Aku tidak suka sensasi tinggal bersama orang asing. Bahkan untuk beradaptasi pun harus ada proses, bukan?"
Shu Yi tersenyum: "Hm, pendapat Nyonya Nie masuk akal. Andai posisiku ditukar, pasti juga sulit menerima."
Setelah berbicara, Shu Yi dan Ximen Wuwang segera pergi.
"Apa sebenarnya yang dia mau?" Nie Zifeng berkata dengan geram. Su Man mendengus dingin: "Ini semua gara-gara urusanmu yang baik! Sudah berapa kali kukatakan, masalah ayahmu terlalu mencolok. Di tengah sorotan publik seharusnya kau berhenti melakukan bisnis itu. Sekarang semuanya jadi berantakan."
