Long Jiuyuan bertanya: "Kau maksud saat rumahmu terbakar, kau justru ada di sekitar sana? Bahkan mungkin melihat pelakunya?" Lin Dewang mulai terisak-isak: "Ini semua salahku! Seandainya aku lebih berani, mungkin aku bisa menyelamatkan mereka!" Shu Yi justru memikirkan masalah lain: "Lin Dewang, menurut ceritamu, selain keluargamu, sepupumu juga tewas terbakar?"
Lin Dewang mengangguk: "Benar." Shu Yi berkata: "Tinggi badan sepupumu hampir sama denganmu?" Lin Dewang mengangguk lagi. Shu Yi tersenyum kecut: "Tapi sepupumu seharusnya sudah hampir 60 tahun. Katanya dia membuat masalah di Leishan, masalah apa lagi yang bisa dibuat seorang Pak Senior? Menurut hasil pemeriksaan, mayat yang kami kira adalah dirimu seharusnya berusia sekitar 30 tahun, sama sekali tidak mungkin 60 tahun!"
Lin Dewang tertegun sejenak: "Kau tidak percaya kata-kataku?" Shu Yi menjawab: "Mayat itu saya periksa sendiri, saya lebih percaya pada mata saya sendiri." Lin Dewang bergumam: "Bagaimana mungkin?" Shu Yi mengeluarkan liontin peninggalan Sisi: "Lihat ini, kau kenal?" Lin Dewang menerimanya dan melirik: "Barang seperti ini saya juga punya, tapi malam itu saya berikan ke sepupu saya untuk dilihat, belum sempat menunggu dia mengembalikannya ke rumah sudah terjadi masalah!"
Shu Yi tidak bisa membedakan apakah Lin Dewang sedang berbohong, namun jika itu benar sepupunya, seharusnya dia bisa membedakan usianya. Meskipun terbakar sampai seperti itu, perkiraan usia seharusnya masih bisa terlihat, kecuali mayat yang memegang benda ini memang bukan sepupunya!
Shu Yi bertanya lagi: "Malam itu ada pemuda di rumahmu? Sekitar tiga puluh tahun!" Lin Dewang menggelengkan kepala: "Tidak, seperti yang kalian tahu, saya hilang tiga hari, tapi seolah benar-benar melewati tiga puluh tahun. Orang tua saya sudah tua, adik laki-laki dan adik ipar perempuannya juga sudah lima puluh lebih. Anak-anak mereka tidak di pegunungan, lagipula sepupu saya, total ada lima orang di dalam rumah."
Memang ada lima orang. Justru karena lima orang itulah semua orang saat itu mengira Lin Dewang juga tewas terbakar. Long Jiuyuan menatap Shu Yi: "Kau yakin saat itu tidak salah melihat? Maksudku, apakah kau benar-benar memperhatikan usia mayat itu?" Shu Yi tertegun, dia pun mulai ragu. Sayangnya mayat itu sudah dikremasi pihak kepolisian, mustahil untuk memeriksanya lagi.
Long Jiuyuan tersenyum kecut: "Kau juga tidak bisa memastikan. Saat itu semua orang pasti punya prasangka. Di antara yang mati pasti ada Lin Dewang, bukan?" Shu Yi berkata: "Pria tampan, segera telepon kepolisian Leishan. Tanyakan, ngomong-ngomong Lin Dewang, nama sepupumu siapa ya?" Lin Dewang menjawab: "Xue Dagui!" Baru kemudian Shu Yi menambahkan: "Tanyakan apakah Xue Dagui ini buronan yang sedang dicari!"
Lin Dewang berkata: "Sepupuku memang mengatakan hal seperti itu padaku."
Kembali ke kantor sementara, Ouyang Shuang segera menghubungi kepolisian Leishan. Tak lama kemudian konfirmasi datang - Xue Dagui benar-benar terlibat kasus di Leishan. Dia ternyata otak utama sindikat penipuan yang sedang dalam daftar buronan kepolisian Leishan. Shu Yi mulai meragukan keteguhannya selama ini. Jangan-jangan dia memang lalai? Mayat yang dilihatnya malam itu benar-benar seorang tua? Apa mungkin dia sampai sebodoh itu?
Di lubuk hati Shu Yi ada kegundahan. Jika Lin Dewang tidak berbohong, berarti dirinya memang telah melakukan kesalahan.
Lin Dewang dibawa masuk ke kamar. Xiao Ying dan Ma Juan tentu belum tahu bahwa Lin Dewang telah ditemukan. Shu Yi menatap Lin Dewang: "Lin Dewang, kau sekarang juga sudah tahu. Ada orang yang inginmu mati." Lin Dewang menghela napas: "Tapi aku tidak mengerti, untuk apa semua ini?" Shu Yi menjawab: "Mungkin terkait tiga hari kehilanganmu itu. Ngomong-ngomong, kau belum memberitahukan bagaimana bisa mendapatkan benda ini!" Shu Yi mengangkat liontin di tangannya berkilauan.
Lin Dewang berpikir sejenak: "Saya menemukannya, tepat pada hari saya masuk ke gua. Karena menemukan barang itu di mulut gua, saya mengira ada komoditas unggulan tersembunyi di dalam, jadi saya masuk. Awalnya berniat menukarnya dengan uang, tapi setelah keluar dari gua semuanya jadi aneh. Urusan penukaran uang pun tak sempat saya urus."
Shu Yi dan Long Jiuyuan saling memandang. Jika mengacu pada kesaksian Lin Dewang, semua pernyataan sebelumnya Xiao Ying akan tergugur. Shu Yi berkata tenang: "Lin Dewang, kau seharusnya masih ingat Xiao Ying?" Lin Dewang mengangguk kuat: "Ingat, mana mungkin lupa. Kami pernah dekat, tapi sejak pulang belum sempat menengoknya. Katanya di kota hidupnya baik, bahkan sudah punya putri!"
Shu Yi tersenyum: "Ada yang bilang putrinya itu anak kau berdua?" Lin Dewang tertegun: "Mana mungkin? Aku tidak pernah dengar dia bilang?" Shu Yi bertanya: "Kau benar tidak tahu? Putrinya sekarang 28 tahun. Kau hilang sudah 30 tahun. Awalnya kami juga tidak percaya itu anakmu, tapi Xiao Ying bilang kau baru hilang dua tahun kemudian!"
Lin Dewang tertawa getir: "Dia kok bisa ngomong begitu?" Shu Yi menjawab: "Dia ada di sini. Mau temui? Ngomong-ngomong, putrinya juga ikut!" Lin Dewang menyahut: "Mau kami berhadapan? Boleh, aku juga mau tanya kenapa dia berkata demikian."
Shu Yi berkata kepada Long Jiuyuan: "Kepala Long, tolong undang Xiao Ying ke sini!" Shu Yi benar-benar ingin mempertemukan mereka secara langsung, ia ingin melihat siapa sebenarnya yang berbohong. Yang terpenting, Xiao Ying juga pernah mengatakan Lin Dewang tidak mati. Karena Lin Dewang tidak mengakui pernah bertemu Xiao Ying setelah kembali, lalu bagaimana Xiao Ying bisa tahu Lin Dewang masih hidup?
Long Jiuyuan selalu menganggap mentalitas Xiao Ying terlalu lemah, menjadikannya titik lemah yang baik. Namun jika perkataan Lin Dewang benar, berarti Xiao Ying sangat licik—ia berpura-pura lemah untuk menyergap! Penampilannya yang biasa berhasil menipu semua orang.
Xiao Ying diantar masuk oleh Long Jiuyuan. Melihat Lin Dewang, langkahnya terhenti. Wajahnya menunjukkan kejutan: "De... Dewang!" Lin Dewang menatapnya lama sebelum berkata: "Kau Xiao Ying?" Xiao Ying tersenyum kecut: "Apa? Tidak mengenaliku? Baru beberapa hari!" Lin Dewang terkejut: "Beberapa hari? Aku hilang beberapa hari, tapi kau sudah melalui 30 tahun!" Shu Yi dan Long Jiuyuan memperhatikan mereka dengan penasaran, mencoba memahami siapa yang sedang berakting.
"Xiao Ying, kau bilang Ma Juan adalah putriku? Kapan aku punya anak denganmu?" Xiao Ying menjawab: "Kau tidak mengaku? Bahkan putrimu sendiri kau ingkari? Baik, Pak Polisi Shu, di hadapan kalian, kuminta dia dan Ma Juan menjalani tes DNA. Kudengar kalian bisa membuktikan apakah mereka ayah-anak!"
Lin Dewang juga panik: "Lakukan saja, aku juga tidak percaya, apakah aku sendiri pernah melakukannya atau tidak, mana mungkin aku tidak tahu?" Shu Yi justru menjadi bingung, tapi dia tidak keberatan untuk melakukan tes DNA antara Lin Dewang dan Ma Juan. Hanya saja tes ini hanya bisa dilakukan di beberapa kota besar, sementara Provinsi Qianzhou saat ini belum memiliki teknologi tersebut.
Shu Yi berkata: "Baik, kami akan mengatur tes untuk kalian. Xiao Ying, kamu kembalilah ke kamar dulu!" Xiao Ying masih ingin berbicara, tapi dibawa pergi oleh Long Jiuyuan. Lin Dewang menghela napas: "Pak Polisi Shu, Anda harus percaya padaku, gadis itu benar-benar bukan anakku!" Shu Yi menjawab: "Apakah iya atau tidak akan jelas setelah tes selesai. Ngomong-ngomong, karena sudah bertemu Xiao Ying, tak ada salahnya menemui Ma Juan juga."
Ma Juan justru terlihat tenang saat bertemu Lin Dewang: "Kalian berhasil menemukannya!" Shu Yi berkata: "Ma Juan, bagaimanapun dia adalah ayahmu, tak perlu ada kebencian seperti ini!" Di saat yang sama, Ma Juan dan Lin Dewang berbicara bersamaan - yang satu berkata "dia bukan", sementara yang lain mengatakan "aku bukan".
Ma Juan menyeringai: "Kalian lihat kan? Dia orang yang berani melakukan tapi tak mau bertanggung jawab. Dia saja tidak mengaku sebagai ayahku, mengapa aku harus mengakuinya?" Lin Dewang menghela napas: "Pak Polisi Shu, aku benar-benar tidak tahu mengapa bisa begini. Semua ini sungguh tidak bisa kupahami." Shu Yi mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Liang Zhou untuk membawa Ma Juan pergi.
"Di dalam kamar hanya tersisa Shu Yi, Long Jiuyuan, dan Lin Dewang. Baru sekarang Shu Yi menjelaskan secara detail segala hal tentang Lin Dewang selama periode ini, bahkan detail terkecil pun tidak ada yang terlewat. Lin Dewang mendengarkan sambil tersenyum kecut: "Bagaimana mungkin aku yang melakukannya? Aku ini cuma orang desa, meski pernah sekolah sebentar dan tinggal di kota beberapa hari, benda paling canggih yang pernah kusentuh cuma jam elektronik ini. Itu pun aku ambil diam-diam dari orang."
"Aku tahu mengambil barang orang itu tidak baik, aku..." Long Jiuyuan menggelengkan tangan: "Lupakan jamnya! Fokus jelaskan apakah semua kejadian ini benar perbuatanmu!" Lin Dewang menggelengkan kepala seperti gendang yang diputar: "Bukan, mustahil aku yang melakukan. Sejak hari kebakaran, aku selalu bersembunyi di rumah atau bukit belakang."
Shu Yi bertanya: "Bagaimana sebelum kejadian di rumahmu?" Lin Dewang menjawab: "Selain pergi ke ibu kota provinsi mencari Detektif Deng, aku tidak pernah keluar dari rumah." Shu Yi tersenyum: "Ngomong-ngomong soal Detektif Deng, aku penasaran. Kenapa justru dia yang kau cari?"
Lin Dewang menjelaskan: "Awalnya mau lapor ke polisi. Tapi Liu Er dari kantor polisi desa - dia petugas keamanan yang pernah tinggal di ibu kota - bilang lapor polisi percuma. Katanya lebih baik cari detektif swasta di ibu kota. Liu Er merekomendasikan Detektif Deng yang dulu membantu polisi memecahkan kasus bosnya!"
Shu Yi menatap Long Jiuyuan, Long Jiuyuan mengangguk dan segera memerintahkan verifikasi. Setengah jam kemudian, Xu Tu memastikan Lin Dewang tidak berbohong. Kantor polisi Desa Tianyi memang memiliki Liu Er, dan Liu Er mengaku dialah yang memperkenalkan Lin Dewang ke Deng Kun. Kasus mantan bos Liu Er di ibu kota provinsi juga memang dibantu pemecahannya oleh Deng Kun bersama kepolisian.
Shu Yi tak menyangka, menemukan Lin Dewang justru memperumit semuanya. Lin Dewang tampak jujur, namun Xiao Ying dan putrinya bersikukuh Ma Juan adalah anak Lin Dewang. Ekspresi mereka pun terlihat meyakinkan. Shu Yi sampai ingin menyiksa ibu-anak itu. Meski merasa ada yang salah, mereka bagai telur tanpa retak, sama sekali tak ada celah!
Shu Yi dan Long Jiuyuan meninggalkan kamar Lin Dewang. Long Jiuyuan menyerahkan sebatang rokok: "Sepertinya kita harus segera mengatur tes DNA untuk mereka. Hanya ini cara membongkar kebohongan salah satu pihak! Jika tidak, kita akan mentok lagi!"
