Wu Guangru mendorong pintu masuk. Shu Yi duduk di sofa dekat pintu. Saat melihat Shu Yi, ia terkejut. Bagaimana mungkin dia berani datang ke kantornya setelah kasus besar ini. Refleks ia menutup pintu dan mengunci dari luar.
"Bagaimana kau bisa sampai di sini? Tak takut mati?" Wu Guangru berbisik keras. Shu Yi tersenyum tipis: "Lao Wu, aku sengaja mencarimu!" Wu Guangru berkata: "Ini bukan tempat untuk bicara, ikut aku ke kediamanku!" Setelah itu, ia membawa Shu Yi keluar dari kantor.
Hati Wu Guangru sangat gelisah, terutama saat melewati kantor Hu Mei'er, jantungnya seolah mau melompat ke kerongkongannya. Sebenarnya sampai sekarang, Wu Guangru masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Saat ia menemui Hu Mei'er, Hu mengatakan Shu Yi ingin mengorek rahasia ilmiah mereka. Meski Wu Guangru agak curiga, ia tidak sepenuhnya percaya. Menurutnya, Shu Yi seharusnya adalah orangnya Lu Guoguang, bagaimana mungkin kubu Lu melakukan hal seperti ini?
Walau ia seorang sarjana tua, bukan berarti pikun. Ia paham pasti ada pernak-pernik tersembunyi di balik ini, tapi tentu saja orang seperti Hu Mei'er tidak akan memberitahunya. Akhirnya ia memilih menghentikan investigasi. Tak disangka Shu Yi akhirnya kembali, dan langsung mencarinya.
Karena hubungan istimewa dengan Lu Guoguang, Wu Guangru akhirnya memilih untuk sementara mempercayai Shu Yi. Ia juga sangat ingin menyelidiki akar permasalahan ini. Setelah kejadian itu, ia menelepon seorang kepala departemen di Akademi Ilmu Militer, namun sang pejabat menyuruhnya fokus pada penelitian saja, urusan keamanan akan ditangani oleh Kawan yang bertugas. Saat menelepon Lu Guoguang, ternyata Lu sedang inspeksi di tempat lain tanpa bisa dihubungi.
Ini membuat perutnya penuh kebingungan. Yang paling tidak dipahaminya adalah proyek penelitian yang sedang dikerjakannya. Dia heran, proyek Akademi Ilmu Militer kok bisa kerja sama dengan perusahaan Hua Yang ini, apalagi perhatian mereka terhadap proyek ini sangat minim. Terutama Manajer Hu yang bertanggung jawab di departemen pengembangan, Wu Guangru justru menemukan bahwa dia sama sekali tidak mengerti hal teknis, lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengawasi orang.
Karena alasan inilah Wu Guangru bersikap seperti itu terhadap kedatangan Shu Yi.
Keduanya segera meninggalkan pusat pengembangan menuju gedung pakar. Wu Guangru tinggal di lantai satu, sebuah apartemen dua kamar. Setelah masuk, dia menutup pintu: "Jelaskan, apa yang sebenarnya terjadi?" Shu Yi tersenyum kecut: "Ceritanya panjang. Mungkin aku tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan padamu, Pak Wu. Bisakah Bapak memberitahu perkembangan penelitian perubahan dimensi ruang-waktu kalian? Apakah sudah mencapai tahap aplikasi praktis?"
Wu Guangru tertegun oleh pertanyaan itu: "Aplikasi praktis?" Shu Yi mengangguk: "Misalnya membuat waktu relatif diam pada satu titik. Maksudku, ketika dunia luar sudah lewat 30 tahun, orang yang berada dalam dimensi ruang-waktu diam ini hanya mengalami 3 hari!" Tatapan Wu Guangru menjadi sayu: "Mungkinkah?"
Shu Yi dari ekspresi wajaknya sudah mendapatkan jawaban, Shu Yi berkata: "Jika aku bilang sudah ada yang berhasil melakukan ini, bahkan sukses melakukan beberapa kali percobaan, Lao Wu, kau percaya?" Wu Guangru melotot, ia mencengkeram Shu Yi: "Kau serius? Benar ada hal seperti ini?"
Meski Shu Yi tidak berani memastikan, di lubuk hatinya sudah muncul logika utuh tentang seluruh kasus ini. Hal dimensi ruang-waktu belum tentu palsu! Shu Yi mengangguk lembut, wajah Wu Guangru langsung bermuka masam. Ia melepaskan Shu Yi, bergumam: "Bagaimana mungkin, bagaimana bisa seperti ini? Jika benar ada kejadian seperti ini, lalu apa arti penelitian kita?"
Shu Yi menghela napas. Tampaknya spekulasinya sudah 50% benar. Wu Guangru bertanya: "Beritahu aku, siapa yang meneliti ini? SIAPA?" Shu Yi menggeleng: "Aku tidak tahu. Tapi aku yakin kasus ini pasti terkait Huayang Sains dan Teknologi. Lao Wu, apakah pangkalan riset Perusahaan Huayang cuma satu ini? Apakah anggota penelitinya cuma segini?"
Wu Guangru mengangguk: "Benar!" Shu Yi bertanya lagi: "Coba pikirkan baik-baik, mungkinkah ada pangkalan riset kedua di bidang ini? Apakah ada orang lain yang kemampuannya setara dengan Bapak? Dan orang ini seharusnya sudah memulai penelitian di bidang ini lebih dari 30 tahun lalu!" Wu Guangru tenggelam dalam pikiran, tiba-tiba ia mengangkat kepala: "Aku teringat seseorang, namanya Zhao Benren. Secara teknis dia bukan peneliti profesional. Usianya bahkan beberapa tahun lebih tua dariku. Tiga puluh tahun lalu aku membaca artikelnya yang membahas tentang hilangnya kapal selam AS di Segitiga Bermuda secara misterius dan muncul kembali secara aneh. Banyak pandangannya sangat inovatif, setidaknya pada masa itu. Dialah yang memicu ketertarikanku pada topik ini, sehingga aku mulai meneliti bidang ini."
Shu Yi berkata: "Apa kau mengenal Zhao Benren ini?"
Wu Guangru menjawab: "Aku bahkan pernah mencarinya. Orang ini adalah kontributor majalah 'Jiemi'. Tapi sepertinya tak lama setelah menulis artikel itu, dia menghilang. Tak ada yang tahu ke mana perginya. Ngomong-ngomong, baru kemudian kuketahui bahwa ternyata dia adalah lulusan terbaik jurusan fisika!"
Suara gonggongan anjing terdengar dari kejauhan. Shu Yi berkata: "Pak Wu, mereka mungkin sudah menemukanku. Aku harus segera pergi. Begini saja, jika diperlukan aku akan kembali setelah lewat pukul dua pagi." Wu Guangru menjawab: "Baik, datang langsung ke sini. Pengawasan di sini lebih longgar."
Shu Yi segera meninggalkan Perusahaan Huayang. Ia tahu pasti peneliti yang dipukulnya sampai pingsan sudah siuman. Kini mereka pasti menganggapnya telah menculik Profesor Wu. Namun dengan kepergiannya ini, Profesor Wu akan kesulitan memberikan pertanggungjawaban. Tapi setelah dipikir lagi, mengingat status dan posisi Wu Guangru, mereka takkan berani berbuat macam-macam. Lagipula, Wu Guangru sendiri pasti sudah menyiapkan alasan.
Saat meninggalkan Perusahaan Huayang, jam sudah menunjukkan lewat pukul empat dini hari. Shu Yi langsung kehilangan arah. Ke mana sekarang? Langkah apa yang harus diambil berikutnya? Di lubuk hatinya tiba-tiba tak ada kepastian. Namun setelah sejenak ragu, ia segera memutuskan: Masuk ke kota! Keributannya di Perusahaan Huayang pasti membuat polisi militer menggeledah wilayah Dongfeng secara besar-besaran. Saat ini, yang paling ingin ditemuinya adalah Lin Dewang. Menurutnya, pasti masih banyak rahasia besar tersembunyi di diri pria itu!
Waktu datang diantar Deng Kun, tapi untuk pulang 20 km ini mustahil jalan kaki. Untungnya Shu Yi melihat sebuah motor terparkir di pinggir jalan. Setelah memastikan tak ada orang sekitar, ia menarik kawat dan menghidupkan mesin, lalu melesat ke kota. Ia tak ngebut, bahkan patuh memakai helm.
Sepanjang jalan ia melihat banyak truk militer dan mobil patroli bergegas ke Kota Dongfeng. Tapi mereka sama sekali tidak mencurigai motor yang melaju di malam hari! Ini berkat mentalitas Shu Yi yang prima. Andai ia ugal-ugalan, pasti sudah diawasi ketat.
Setelah masuk ke kota, Shu Yi mencari telepon umum dan menghubungi Deng Kun. Telepon tersambung, terdengar Deng Kun batuk kecil dua kali: "Siapa?" Shu Yi tidak berkata apa-apa, langsung menutup telepon. Ini adalah kode rahasia yang mereka sepakati - dua batuk itu menandakan ada orang di sekitar Deng Kun sehingga tidak bisa bicara.
Shu Yi tahu jika benar ada orang pihak lawan di dekat Deng Kun, mereka akan segera melacak telepon ini. Ia harus buru-buru pergi.
Shu Yi berjalan beberapa blok lagi, mencari telepon umum lain. Kali ini ia menelepon kantor darurat. Di ujung garis terdengar suara Long Jiuyuan: "Hoi!" Shu Yi berbisik: "Aku." Long Jiuyuan bersemangat: "Aku sudah menunggu teleponmu! Kau baik-baik saja?" Shu Yi merasakan kehangatan tulus itu, "Baik. Kau dan Ouyang tidak menderita?"
Long Jiuyuan menjawab: "Tim khusus sudah bubar. Aku tetap di sini menunggu teleponmu." Shu Yi berinstruksi: "Pergi ke kediamanku. Jika aman, tarik tirai. Aku akan segera naik." Long Jiuyuan menyahut.
Shu Yi menutup telepon dan mengendarai motornya menuju rumahnya - kediaman Fei Yan.
Masuk ke kompleks perumahan, sekitar tiga puluh meter dari unit tersebut dia menghentikan motornya, mematikan mesin, lalu bersembunyi di tempat gelap. Lampu di rumah Fei Yan padam. Shu Yi tidak berani gegabah mendekat. Dia tidak tahu apakah sudah ada pasukan cadangan di sana. Mengingat mereka sudah menempatkan orang di rumah Deng Kun, mungkinkah ada yang berjaga di sini juga?
Tak lama kemudian, mobil Long Jiuyuan tiba. Shu Yi tiba-tiba berubah pikiran, melompat keluar dari persembunyian dan menghadang mobilnya. Long Jiuyuan menghentikan kendaraan. Shu Yi melompat ke dalam mobil dan berkata, "Berbalik arah, pergi dari sini!" Long Jiuyuan tidak bertanya mengapa, langsung berbalik arah dan pergi. Dengan suara pelan dia bertanya, "Apa ada yang tidak beres?" Shu Yi menggeleng, "Tidak juga, tapi ada firasat bahaya. Aku percaya instingku!"
Long Jiuyuan mengangguk. Firasat seperti ini sangat penting bagi personel lapangan. Seringkali satu firasat bisa menyelamatkan nyawa!
Sebenarnya firasat Shu Yi tidak salah. Saat ini di rumah Fei Yan ada beberapa polisi yang sedang mengintai, hanya saja mereka tidak menyalakan lampu. "Bos, menurutmu apakah mobil tadi mencurigakan? Baru datang langsung berbalik arah," bisik seorang polisi muda. Suara lain menjawab, "Terserahlah. Tugas kita adalah berjaga di sini. Asal dia kembali, langsung tangkap. Mobil itu berhenti 20-30 meter dari sini, mungkin sedang menjemput seseorang di unit itu."
Polisi muda itu berkata lagi, "Tadi juga ada motor yang datang. Mereka datang berurutan, bukankah ini aneh?"
Long Jiuyuan berkata: "Sekarang kita ke mana?" Shu Yi juga tidak tahu tempat mana yang aman, ia menjawab: "Ke klinik Guru!" Shu Yi berharap tidak ada yang berjaga di sana, mengingat frekuensi kemunculannya di klinik Zhu Yi tidak terlalu sering, dan saat itu juga tidak banyak yang memperhatikannya. Ia memutuskan berjudi demi peluang, toh terus menyetir mobil keliling pasar di malam hari juga berisiko, bisa menimbulkan kecurigaan. Dengan hati-hati, Shu Yi terus memantau kaca spion: "Aku takut ada yang menguntit!"
Long Jiuyuan tersenyum: "Tenang saja, awalnya memang ada yang menguntit, tapi sudah kulepaskan saat ke kantor!" Shu Yi bertanya: "Kantor mereka tidak dikendalikan?" Long Jiuyuan menggeleng: "Ada yang mengawasi, tapi tidak menyadari kehadiranku!" Shu Yi menghela napas kecut: "Si rubah tua!"
