Wajah Zhu Yi berubah muram mendengar perkataan Yin Luming: "Lao Yin, ucapanmu ini tidak tepat. Bagaimanapun, kau tetap Direktur Kepolisian Kota Lincheng, tetap pejabat negara. Aku yakin kau seharusnya punya kesadaran dasar ini, adik iparmu juga seharusnya. Karena dia istrimu, dari sisi manapun seharusnya dia mendukung pekerjaanmu, bukan?"
Yin Luming terdiam. Zhu Yi memang benar. Dalam kasus ini dia seharusnya bekerja sama dengan Zhu Yi. Tentang pembinaan mental He Yiran, memang sudah menjadi tanggung jawabnya sendiri. Ucapannya tadi sungguh tidak bertanggung jawab. Wajah Yin Luming terlihat canggung. Zhu Yi berkata dengan khidmat: "Lao Yin, jangan marah kalau kakakmu mengkritik. Ini masalah prinsip. Meski kasus ini bukan tanggung jawab kepolisian kotamu, tapi pemahamanmu tentang perkembangan kasus tidak kalah dariku. Coba pikirkan kompleksitas kasus ini dan konsekuensi serius yang mungkin timbul? Belum lagi korban jiwa yang sudah berjatuhan - bukankah ini layak mendapat perhatian khusus dari Direktur Yin yang agung?"
Yin Luming melihat Zhu Yi, menyadari bahwa rintangan ini harus ia lewati. Ia tersenyum kecut lalu berkata: "Kakak Zhu benar, aku kurang mempertimbangkan banyak hal. Baiklah, karena Kakak berkata demikian, aku akan membujuk Yi Ran. Aku yakin dia pasti bisa memahami situasi besar dan memperhatikan gambaran keseluruhan." Zhu Yi mengangguk: "Nah, begitu baru benar!"
Saat ini Shu Yi bersama Zhi Gang dan Xia Mo Fei sedang berada di Kota Dongfeng. Mereka kembali mengunjungi Perusahaan Hua Yang. Shu Yi melakukan penyamaran umum - bagaimanapun ia masih dalam pengawasan polisi militer, tak mungkin muncul dengan sikap mencolok. Maka yang memimpin tim ke Hua Yang kali ini adalah Zhi Gang. Tujuan mereka adalah menggali informasi dari karyawan perusahaan, mencari cara menemukan Wakil Direktur Hu itu.
Ketika Wu Guangru bertemu kembali dengan Shu Yi, wajahnya tampak sedih. Setelah membawa Shu Yi, Zhi Gang dan Xia Mo Fei ke kantornya, pertanyaan pertamanya justru menyoal keberadaan pusat pengembangan rahasia di Hua Yang yang prestasi risetnya telah jauh melampaui departemennya. Shu Yi menanyakan sumber informasinya, dan Wu menjelaskan bahwa kabar ini sudah menjadi perbincangan internal perusahaan.
Shu Yi tersenyum kecut, seharusnya tidak banyak orang yang mengetahui kasus ini, dan sebagian besar hanyalah spekulasi Shu Yi. Namun sekarang bahkan Wu Guangru sudah mendengar desas-desus, tampaknya pasti ada orang-orang yang berniat jahat sengaja menyebarkannya. Di lubuk hati, Shu Yi merasa heran, pelaku penyebar "rumor tidak berdasar" ini jelas bukan orang dari Perusahaan Hua Yang, karena saat ini mereka sedang berada di sorotan publik, pasti tidak akan mengekspos urusan sensitif sendiri. Rupanya dugaan awal mereka benar, memang ada kekuatan lain yang menjadi dalang di balik layar, tujuan mereka adalah membeberkan fakta sebenarnya tentang Perusahaan Hua Yang.
Tapi Shu Yi tetap tidak bisa menebak siapa sebenarnya kekuatan ini. Dengan senyum tipis, dia berkata pada Wu Guangru: "Lao Wu, apa kau percaya rumor seperti ini?" Wu Guangru menghela napas dan menjawab: "Masih ingat Zhao Benren yang pernah kita bicarakan? Dulu saya pernah bilang, jika dia tidak menyerah dan terus meneliti sampai sekarang, prestasinya pasti tak terbatas, bahkan jauh melampaui saya. Seandainya pusat pengembangan itu berada di bawah tanggung jawabnya, saya yakin ini bukan rumor, tapi fakta yang tak terbantahkan."
Zhigang melirik Shu Yi. Shu Yi paham maksudnya: melalui penegasan Wu Guangru tentang Zhao Benren, semakin menguatkan bahwa pusat pengembangan itu pasti dipimpin oleh Zhao Benren ini. Tapi di mana lokasi pusat pengembangan tersebut? Shu Yi sama sekali tidak tahu.
Zhi Gang berkata: "Lao Wu, apakah Anda sering bersentuhan dengan Hu Mei'er?" Wu Guangru menggelengkan kepala: "Tidak banyak. Aku pernah membicarakan hal ini dengan Shu Yi. Wanita Hu Mei'er ini tidak mengerti hal teknis, biasanya dia juga tidak ikut campur dalam urusan teknis kami. Kami selalu memberikan laporan hasil tahapan yang sudah diringkas untuknya, tapi dia tidak pernah mengajukan permintaan apa pun. Bahkan aku merasa ini hanya sekadar formalitas dari mereka, sebenarnya mereka sama sekali tidak mengerti semua ini."
Shu Yi bertanya lagi: "Lalu di perusahaan, siapa yang dekat dengannya?" Wu Guangru mengerutkan alis: "Pusat pengembangan kami semuanya diisi teknisi yang kubawa sendiri. Mereka hanya fokus bekerja, tidak pernah memperhatikan hal lain. Seharusnya tidak ada hubungan dekat dengannya. Jika kalian ingin mencari orang yang akrab dan familiar dengannya, lebih baik periksa para pejabat administrasi perusahaan. Ngomong-ngomong, kapten satpam perusahaan Hu An sepertinya sering melapor ke kantornya untuk konsultasi. Kabarnya setelah Hu Mei'er keracunan, Hu An inilah yang mengurus pengantarnya ke rumah sakit!"
Hu An? Di otak Shu Yi tentu ada sedikit pengetahuan. Ia berkata pada Xia Mofei: "Xiao Xia, pergilah panggil Hu An ke sini!" Xia Mofei menyahut lalu meninggalkan kantor Wu Guangru. Suasana hati Wu Guangru saat ini sudah lebih kalem, namun raut wajahnya masih terlihat muram. Shu Yi bisa memahami perasaannya. Selama bertahun-tahun demi topik penelitian ini, dia telah mengorbankan banyak waktu berharga. Seluruh hidupnya terkubur dalam proyek ini. Tiba-tiba dia menyadari bahwa penelitian yang diklaim orisinalnya ternyata sudah membuahkan hasil sejak lama. Pukulan seperti ini tak bisa diterima oleh seorang akademisi sekaliber dirinya.
Tapi kehidupan seringkali memang tak terelakkan. Ambil contoh urusan ini. Bagaimanapun caramu mencerna atau kemampuanmu menerima, faktanya tetap harus dihadapi. Hanya saja rasa kekalahan itu membuat Wu Guangru merasa seperti menua sepuluh tahun. Shu Yi tak tahu bagaimana menghiburnya, akhirnya menyerahkan sebatang rokok. Wu Guangru menerima dan menyalakannya. Dia batuk dua kali: "Aku ingin pulang ke Yanjing!" Shu Yi diam, memandangnya dalam keheningan.
"Lao Chen sudah tiba di Kota Lin, saya sudah bertelepon dengannya, dia memintaku menemui-nya hari ini." Lao Chen yang disebut Wu Guangru tentu dikenal oleh Shu Yi, yaitu Chen Lao yang tinggal di Klub Weiqi Pegunungan Barat. Shu Yi berbisik: "Tadi malam saya sudah bertemu dengan Chen Lao, bahkan bermain catur bersamanya!" Wu Guangru menatap Shu Yi dengan tatapan penuh keraguan, sepertinya dia sudah menebak sesuatu. Namun yang diucapkannya adalah: "Lao Chen memang suka main catur, tapi kemampuannya biasa saja." Shu Yi menjawab: "Kemampuan catur Chen Lao sangat luar biasa."
Xia Mo Fei datang membawa Hu An. Hu An terlihat lesu, insiden bertemu pembunuh bayaran di rumah sakit memang memberikan pukulan berat baginya. Awalnya ingin menjilat pantat Wakil Direktur Hu Mei'er agar bisa masuk ke jajaran manajemen perusahaan, tapi malah nyaris kehilangan nyawa kecilnya. Sekarang dia sama sekali tidak lagi impulsif, bahkan motivasi untuk maju pun hilang. Dia pernah berpikir untuk mengundurkan diri, tapi perlakuan spesial dari Perusahaan Hua Yang membuatnya sulit memantapkan tekad.
Tiba di kantor Lao Wu, ia pertama-tama memberi salam dengan penuh hormat kepada Wu Guangru, lalu tatapannya menyapu wajah Shu Yi dan Zhi Gang. Saat melihat Shu Yi, alisnya berkerut. Orang ini terlihat familiar, seharusnya pernah ia temui di suatu tempat, namun saat ini ia tidak bisa mengingatnya. Bukan karena sifat pelupa orang berkuasa, melainkan penampilan Shu Yi yang telah menyamar. Meskipun sederhana, penampilannya sekarang sudah seperti orang yang sama sekali berbeda. Perasaan familiar itu muncul karena aura yang terpancar dari diri Shu Yi.
Zhi Gang menyuruh Hu An duduk, kemudian berkata: "Kapten Hu, tujuan memanggilmu adalah untuk menanyakan beberapa pertanyaan. Harap kau menjawab dengan jujur." Hu An mengangguk. Ia mengetahui latar belakang Mo Fei dan kawan-kawan, apalagi setelah insiden Hu Mei'er, ia sama sekali tidak berani main-main.
Zhi Gang tahu saat ini Shu Yi tidak tepat untuk banyak bicara. Ia bertanya: "Seberapa jauh kau mengenal urusan Hu Mei'er?" Hu An menjawab: "Sebenarnya kami tidak terlalu akrab. Dia wakil direktur perusahaan, sedangkan saya sering melapor tentang pekerjaan pengamanan, jadi interaksi kami cukup banyak, namun semuanya terkait urusan pekerjaan." Zhi Gang mengangguk. Ia juga paham bahwa status dan posisi Hu An seharusnya tidak memiliki banyak hubungan dengan Hu Mei'er.
Zhi Gang melanjutkan pertanyaannya: "Huan, sebenarnya apa yang terjadi dengan kasus keracunan makanan Hu Mei'er? Mengapa kamu yang mengantarnya ke rumah sakit? Mengapa tidak ada staf manajemen perusahaan lain yang menemani?" Mendengar pertanyaan ini, Huan justru terlihat lega: "Begini ceritanya..."
Ternyata saat itu Huan menerima telepon dari Hu Mei'er yang memintanya segera datang ke kantornya. Kesempatan mendekati pimpinan ini tentu membuat Huan senang. Dia bahkan belum menyelesaikan makan siangnya sudah tergesa-gesa menuju kantor Hu Mei'er. Namun begitu masuk, dia menemukan Hu Mei'er terbaring lemah di sofa dengan wajah pucat dan terlihat sangat sakit. Hu Mei'er memberitahu Huan bahwa dia merasa sangat tidak enak badan, dan curiga ada racun dalam makanannya.
Ini bukan masalah sepele! Siapa berani meracuni wakil direktur perusahaan? Saat itu juga Huan berniat menginterogasi seluruh staf dapur. Tapi Hu Mei'er menghadangnya. Menurut Hu Mei'er, pelaku peracunan ini bukan sekadar ingin membunuhnya - pasti ada dalang di belakangnya. Menangkap staf dapur secara gegabah justru akan membuat panik seluruh perusahaan dan membangunkan ular tidur. Maka menurut Hu Mei'er, lebih baik memanfaatkan situasi ini untuk mengungkap dalang sebenarnya. Meski begitu, kondisi keracunannya nyata - tak lama kemudian dia muntah busa putih dan tak sadarkan diri.
Untungnya sebelum pingsan dia sudah melakukan persiapan. Dia menyuruh Hu An mengantarkannya ke rumah sakit dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisi kota. Hu Mei'er juga memperingatkan bahwa para pembunuh mungkin masih akan mengejarnya, sehingga meminta Hu An untuk meningkatkan penjagaan. Meski terkejut, Hu An justru melihat ini sebagai kesempatan emas. Jika berhasil menangani kasus ini, posisinya di hati Hu Mei'er pasti akan semakin penting.
Maka dia pun menjalankan instruksi Hu Mei'er. Bahkan ia sendiri turun tangan memimpin beberapa satpam untuk mengamankan Hu Mei'er. Tapi tak disangka, pembunuh bayaran itu jauh lebih mengerikan dari yang ia bayangkan. Malam itu, andai saja Shu Yi tidak muncul tiba-tiba, bisa dipastikan dia bersama para satpamnya sudah tewas di tangan dua pembunuh itu.
Setelah mendengar penuturan Hu An, Zhigang bertanya: "Apa kamu tidak mengambil tindakan lanjutan terhadap staf dapur?" Hu An menggeleng: "Tidak. Setelah Manajer Hu hilang, kami yang nyaris meregang nyawa ini memilih untuk tidak ikut campur. Anehnya, kedua karyawan dapur itu bersikeras tak ada hubungannya dengan kasus Hu Mei'er. Bahkan saat polisi menginterogasi, mereka tetap pada pendiriannya. Hasil penyelidikan kepolisian juga tidak menemukan masalah pada mereka."
