"Laporan! Parit pembuangan tampaknya bermasalah," seorang prajurit melapor ke Shu Yi yang sedang memeriksa semak belukar di dekat gunung. "Apa masalahnya?" tanya Shu Yi. Prajurit itu menjelaskan, "Secara prinsip, parit pembuangan seharusnya digali dari tinggi ke rendah dengan kedalaman bertahap. Area elevasi lebih tinggi membutuhkan kecepatan aliran lebih cepat, jadi parit di bagian atas seharusnya lebih dangkal. Tapi di sini justru terbalik. Bagian tinggi malah lebih dalam, bahkan melebihi 1.2 meter. Sementara di bagian rendah, kedalaman parit justru sesuai standar 1.2 meter."
Shu Yi bertanya: "Lebarnya tidak ada masalah kan?" Prajurit itu menjawab: "Lebar tidak bermasalah, perbedaan ketinggian dan lengkungan aliran banjir juga tidak masalah." Raut wajah prajurit muda itu terlihat canggung, sebenarnya di lubuk hatinya sama sekali tidak yakin, dia hanya merasa ada sesuatu yang tidak normal, tapi selain kedalaman di area atas dia benar-benar tidak bisa menjelaskan bagian mana lagi yang tidak normal. Shu Yi berkata: "Tolong antarkan saya untuk melihat langsung!" Prajurit muda itu menyahut, lalu membawa Shu Yi menuju ke titik tertinggi saluran pembuangan banjir.
Beberapa orang tiba di puncak saluran pembuangan banjir, lokasi ini sudah berada di atas pinggang gunung. Shu Yi memeriksa saluran di sini, prajurit muda mengatakan kedalamannya sudah melebihi 1,2 meter. Setelah dilihat Shu Yi, bukan cuma melebihi 1,2 meter, kedalaman sebenarnya sekitar 1,6 meter. Shu Yi melompat ke bawah, hatinya berdebar-debar. Dia tidak percaya penggalian saluran sedalam ini hanya kebetulan, bagaimanapun juga tidak mungkin seseorang melakukan pekerjaan sia-sia seperti ini saat mengerahkan tenaga.
Tapi setelah memeriksa dengan teliti, Shu Yi tidak menemukan keanehan apapun, sama sekali tidak menemukan pintu masuk yang diharapkannya. Beberapa prajurit juga ikut melompat ke dalam parit. Beberapa hari ini tidak ada hujan, kondisi parit cukup kering. Namun pencarian mendetail oleh beberapa orang tersebut tetap tidak membuahkan hasil. Shu Yi tidak segera naik dari parit, dia bersandar di dinding parit sambil menyalakan rokok. Beberapa prajurit berdiri di sampingnya, menatapnya seolah menunggu instruksi selanjutnya.
"Mengapa bisa seperti ini?" Shu Yi seolah berbicara sendiri. Setelah menghabiskan sebatang rokok, Shu Yi menghela napas lalu berkata pada para prajurit: "Ayo kita naik!" Saat ia berdiri tegak, seorang prajurit muda berkata: "Kepala departemen, baju Anda!" Shu Yi mengira bajunya kotor karena bersandar di dinding parit tadi. Ia tersenyum: "Tidak apa, kotor ya biarkan kotor!" Namun prajurit muda itu menyahut: "Bukan itu, Kepala. Tanah ini basah, dan sepertinya ada yang aneh!" Shu Yi mengerutkan alis. Ia tak sepenuhnya paham maksud prajurit itu, tapi tetap waspada melepas bajunya.
Punggungnya benar-benar basah, namun hanya bagian atas sebatas bahu yang berminyak. Sang prajurit muda yang cerdik itu segera menyapu tanah tempat Shu Yi bersandar tadi dengan sekop kavaleri di tangannya, membuka sebuah jendela kecil. Jenis jendela besi tua berukuran sekitar 30 sentimeter persegi yang semula tertutup tanah. Shu Yi tersenyum. Ventilasi ini rupanya baru ditutup satu dua hari lalu. Meski tanahnya terlihat sama dengan sekitarnya, kelembaban yang belum kering sempurna menyebabkan noda air merembes ke bajunya. Penutupan ventilasi ini membuktikan bahwa keluarga Ma Juan sudah mempersiapkan diri menghadapi kejadian yang akan terjadi.
Shu Yi berkata: "Cari jalan keluar untuk menemukan pintu masuk, jika dalam setengah jam masih belum ketemu, bongkar saja ini!" Di mata para prajurit, perkataan Shu Yi adalah perintah. Mereka semua segera bergerak, sementara Shu Yi dengan cepat turun dari gunung untuk melapor pada Zhu Yi tentang penemuan ini.
Manajer Liu melihat Shu Yi masuk, hatinya semakin tak tenang. Ia berpikir, jangan-jangan Shu Yi dan kawanannya sudah menemukan sesuatu? Hanya terdengar Shu Yi berkata pada Zhu Yi: "Guru, kami sudah menemukan sesuatu." Zhu Yi mengangguk, seolah penemuan Shu Yi memang sudah diantisipasinya. Benar, sebenarnya Zhu Yi sejak awal sudah yakin pasti ada tempat rahasia di sini, meski tersembunyi sangat dalam, tapi kalau dicari dengan teliti pasti bisa ditemukan.
Tepat saat itu, Zhi Gang juga memasuki ruang rapat. Ia melirik Manajer Liu, lalu berkata pada Zhu Yi: "Manajer Yu sudah berpesan!" Zhu Yi tersenyum: "Manajer Yu ternyata orang yang paham situasi. Manajer Liu, sekarang apa pemikiranmu?" Zhi Gang sudah berdiri di hadapan Manajer Liu. Manajer Liu menyeringai dingin: "Pemikiran apa yang kumiliki? Sayangnya, kalian datang terlambat!" Zhu Yi berkata dengan tenang: "Aku tahu mereka pasti sudah pergi sejak lama. Tapi aku juga tahu rencanamu mustahil terwujud. Kami datang ke sini hanya ingin memastikan dugaan kami. Soal ke mana mereka pergi tahun lalu, sebenarnya kami sudah punya latar belakangnya."
Wajah Manajer Liu berubah: "Jangan kau coba mengakaliku, mustahil kau mendapatkan apa pun dariku." Zhu Yi tersenyum: "Perlukah aku mengakalimu? Kau terlalu menganggap tinggi eksistensimu. Sebenarnya dalam kasus ini kau hanya pion kecil yang tak berarti." Manajer Liu pucat pasi, perasaan diremehkan dan diabaikan ini membuat hatinya sangat tidak nyaman. Zhu Yi melanjutkan: "Permainan kekuasaan ini berada di lapisan yang jauh di atas levelmu. Sejujurnya, lawanku bukan kau, tapi Lu Huayang, Hu Mei'er, dan Zhao Benren. Manajer Liu, kau kan orang pintar, menurutmu apakah aku benar?"
Hati Manajer Liu telah tenggelam ke lembah kekalahan. Awalnya dia mengira posisinya merupakan mata rantai penting, tapi tak disangka pihak lawan sudah lama menetapkan target dan musuh. Mereka bahkan telah menyelidiki pion terpenting di pihaknya. Mungkin pengetahuannya tak sebanyak orang lain, keringat mulai mengucur di dahinya.
Pusat penelitian bawah tanah telah ditemukan, namun sesuai perkataan Manajer Liu, semua staf pusat penelitian sudah pergi. Ini membuktikan orang itu sudah menyampaikan strategi sejak lama. Setelah Kakak Kelinci menelepon, mereka langsung bergerak.
Karena tak ada hasil, Zhu Yi dan timnya segera meninggalkan tempat. Mereka hanya membawa Manajer Liu, sedangkan pusat penelitian bawah tanah itu sementara diawasi Pasukan sebagai bukti penting dalam kasus ini.
Melihat emosi Shu Yi tidak tinggi, Zhu Yi tersenyum: "Setidaknya kita sudah mendapatkan terobosan, minimal kita telah membuktikan pemikiran kita benar. Di Perusahaan Hua Yang masih ada lembaga penelitian dan pengembangan dimensi ruang-waktu. Dokumen-dokumen yang belum sempat diproses di pusat penelitian bawah tanah juga mengonfirmasi keputusan kita. Ini hal yang patut disyukuri." Shu Yi menghela napas, menurutnya ini hanya hiburan dari Zhu Yi. Tapi Zhu Yi melanjutkan: "Kita harus punya percaya diri seperti ini. Pasti kita bisa menghentikan aksi mereka, pasti bisa menangkap mereka semua."
Zhi Gang menghela napas: "Tapi kita sama sekali tidak punya waktu lagi!" Zhu Yi menjawab: "Waktu sama berharganya bagi kita dan mereka. Bukankah kita sudah menebak apa yang mereka mau? Mereka ingin menargetkan Sesepuh Nomor 2. Selama rencana mereka belum berhasil, pasti mereka belum pergi. Kesempatan ada untuk kedua belah pihak. Mereka ingin mencapai target, maka kita punya peluang untuk menyelesaikan penangkapan terhadap mereka."
Mata Shu Yi tiba-tiba berbinar: "Guru, maksudmu menggunakan kedatangan Sesepuh Nomor 2 untuk menjerat musuh dalam perangkap?" Zhu Yi tersenyum: "Mereka ingin memanfaatkan timing, mengapa kita tidak bisa menciptakan timing untuk mereka?" Shu Yi mengerutkan alis: "Tapi kita tidak bisa mengabaikan keselamatan Sesepuh Nomor 2. Lagipula, apakah Paduka akan mendukung kita? Mau bekerjasama dengan aksi kita?" Tatapan Zhu Yi tertuju ke kejauhan: "Jika Sesepuh Nomor 2 baru tiba lusa, menurut kalian apakah kita punya keyakinan mutlak untuk menangkap mereka?"
Shu Yi dan Zhi Gang adalah orang bijaksana, mereka sudah mengerti maksud Zhu Yi. Zhu Yi berkata: "Sebentar lagi aku akan menelepon Lu Yilei, meminta Paduka Guoguang dan Paduka Nomor 2 bernegosiasi, memberi kita waktu satu hari. Tapi ke luar harus dibuatkan propaganda sorak-sorai kedatangan Paduka Nomor 2 ke Kota Lin besok. Besok adalah panggung kita, kalian tidak boleh gagal di saat genting, besok mungkin akan menjadi momen penentu kasus kita ini."
Perkataan Zhu Yi masih memiliki makna lain, yaitu jika mengalami kekalahan, konsekuensinya tak terbayangkan, bahkan Paduka Nomor 2 pun akan sulit melewati ini, belum lagi masalah serius keluarga Lu! Shu Yi berkata: "Entah apa yang akan dilakukan Lu Huayang di sana." Zhu Yi berbisik: "Di sana ada Lao Guang yang mengawasi, tidak akan ada masalah. Tapi Lu Huayang adalah kunci sebenarnya, untuk mencoba memengaruhi Paduka Nomor 2, pasti melalui jalan Lu Huayang. Tempat tinggal Paduka Nomor 2 di Qianzhou Kota Lin sudah ditetapkan sebagai Klub Weiqi Pegunungan Barat milik Lu Huayang. Jadi baik Lu Huayang, Hu Mei'er, termasuk Zhao Benren yang kalian katakan dipaksa melayani mereka, tujuan mereka untuk mengendalikan Paduka Nomor 2 pasti akan menjadikan villa Klub Weiqi Pegunungan Barat sebagai medan perang utama."
Zhu Yi melanjutkan: "Malam ini kita semua harus bekerja keras, kita rencanakan dengan baik. Besok Paduka Nomor 2 tidak akan datang, tapi beberapa anggota rombongannya akan tiba. Kita masih perlu kerjasama taktis mereka untuk akting dalam drama ini."
Kembali ke Kuil Yangming, Zhu Yi bersembunyi di kamar dan menelepon Lu Yilei cukup lama. Sekitar empat puluh menit lebih, barulah ia keluar dari kamar. Shu Yi dan Zhi Gang bertanya dengan cemas tentang hasil komunikasinya dengan Kepala Lu, terutama mengenai dukungan Paduka Guoguang terhadap rencana mereka. Semua paham, semakin besar dukungan Lu Guoguang, maka semakin terjal situasi keluarga Lu jika mengalami kekalahan total. Bahkan mungkin membuat Lu Guoguang dan Lu Yilei harus meninggalkan jabatan mereka saat ini.
Senyuman tipis tetap menghiasi wajah Zhu Yi: "Paduka Guoguang sudah berkoordinasi dengan Nomor 2. Beliau memberikan dukungan penuh terhadap pekerjaan kita. Sebagian besar rombongan beliau akan tiba sehari lebih awal di Kota Lin untuk sepenuhnya mendukung aksi kita. Meski Nomor 2 tidak datang secara fisik, diperlukan seseorang sebagai pengganti sementara. Jadi Shu Yi, besok kau akan bertemu Gurumu. Kehadiran beliau menambah peluang menang kita."
Tak disangka Hua Wei yang menyamar sebagai Nomor 2 datang. Shu Yi merasa semangat mendengar kabar ini. Zhu Yi berkata: "Baik, kumpulkan semua orang. Kita rapat untuk merencanakan urusan besok. Aku ingin kalian semua masuk dalam daftar resmi Penjaga Keamanan Provinsi agar bisa memasuki villa dengan lancar."
