Shu Yi dan timnya mengikuti Kang Jianhong ke tim investigasi kriminal kantor polisi kota Jiaonan. Hasil otopsi forensik segera keluar - Zhou dan Xin memang meninggal karena keracunan. Racunnya terdapat dalam dua botol air mineral tersebut, berupa formula kimia baru bernama NK62 yang sebenarnya merupakan versi upgrade dari kalium sianida.
“Kami sudah memberitahu keluarga, biarkan mereka menjemput mayat kembali.” Kang Jianhong menjawab. Shu Yi mengangguk: “Apakah Ji Wenhua sudah tahu tentang kasus ini?” Kang Jianhong menjawab: “Zhou Shengli adalah tamu keluarganya, dan hotel ini juga aset keluarga Ji. Kami sudah memberitahunya setelah mengabari kalian, tapi dia sedang di rumah duka dan bilang akan datang agak terlambat. Aku justru khawatir, keluarga Zhou Shengli dan Xin Mei akan membuat masalah untuk Ji Wenhua. Sejujurnya, Ji Wenhua benar-benar tidak bisa membersihkan diri dari kasus ini.”
Li Zhicheng bertanya: “Sudah periksa pelayan hotel? Yang bertugas mengganti barang di kamar, air itu pasti dia yang mengangkat, kan?” Kang Jianhong tersenyum kecut sambil menggeleng: “Sudah diselidiki, tapi dia seharusnya tidak bersalah. Air ini sudah ada sejak tamu sebelumnya menginap. Tamu sebelumnya suka minum teh, selalu minum air sendiri. Setelah tamu itu pergi, pelayan tidak mengganti dua botol ini karena airnya belum kedaluwarsa. Hotel biasanya seperti ini, barang yang tidak perlu diisi otomatis tidak akan diganti.”
Shu Yi memahami maksud gelengan kepala itu, Shu Yi berkata: "Artinya jika pelayan ada tersangka, maka target yang ingin dibunuhnya seharusnya tamu sebelumnya." Kang Jianhong menjawab: "Benar, tapi ini tidak masuk akal. Karena tamu sebelumnya tinggal di hotel hampir dua minggu, seharusnya pelayan sudah tahu kebiasaannya. Karena dia suka minum teh, jika benar ingin membunuhnya, pelayan punya banyak kesempatan menggunakan cara lain. Selain itu, jika targetnya benar tamu sebelumnya, bukankah seharusnya air diganti setelah tamu itu pergi? Membiarkannya tidak hanya membahayakan orang lain, tapi juga menghancurkan dirinya sendiri!"
"Artinya kita sudah mengeliminasi kemungkinan pelayan hotel sebagai pelaku. Maka tersangka tinggal lima orang!" Begitu Shu Yi bicara, semua terdiam. Kang Jianhong bingung bertanya: "Lima siapa?" Shu Yi menjelaskan: "Ji Wenhua, saya, Kapten Li, dan dua korban!" Kang Jianhong protes: "Bukannya Anda sudah menyingkirkan kemungkinan bunuh diri?" Shu Yi menanggapi: "Saya hanya menyingkirkan teori bunuh diri cinta yang kalian sebut. Tapi tidak menutup kemungkinan satu membunuh yang lain lalu bunuh diri."
Kang Jianhong tersenyum: "Anda dan Kapten Li jelas bukan tersangka. Jadi lingkup penyelidikan kami menyempit. Pertama tentang Ji Wenhua. Kami juga curiga padanya, tapi apa motifnya? Baru saja Ye Xilin meninggal, keluarga Ji sedang dalam masa berkabung. Baik Zhou Shengli maupun Xin Mei datang untuk melayat, dan mereka adalah teman sekelas Ye Xilin. Apa motifnya membunuh mereka?"
Xiao Yu berkata: "Apakah ada kemungkinan bahwa pelaku ini adalah orang yang sama dengan pembunuh Ye Xilin?" Shu Yi dan Kang Jianhong serentak menjawab: "Tidak mungkin!" Wajah Xiao Yu sedikit memerah: "Mengapa?" Shu Yi menjawab: "Aku pernah mengatakan, pembunuh Ye Xilin seharusnya adalah orang yang sama dengan pembunuh Pan Xiren dan Liu Songzhu. Dia selalu memiliki rencana matang sebelum membunuh, dan mengikuti bentuk tertentu. Dia sangat sombong, tidak akan dengan mudah mengubah teknik kriminalnya."
Xiao Yu mengangguk menyetujui pernyataan Shu Yi lalu menambahkan: "Selain itu, hotel ini adalah aset keluarga Ji. Meski Ji Wenhua tahu Zhou Shengli akan datang, dia tidak memesan kamar sebelumnya. Karena banyak orang dari jauh yang datang untuk pemakaman Ye Xilin, Ji Wenhua sudah mengatur satu lantai penuh sebelumnya. Kemungkinan Zhou Shengli mendapat kamar ini secara acak sangat besar, jadi mustahil pelaku sudah mempersiapkan sebelumnya. Kami juga memeriksa, air mineral di kamar lain tidak ada masalah. Artinya, seseorang baru melakukan modifikasi pada air mineral setelah Zhou Shengli tinggal di sini."
Kang Jianhong menatap Shu Yi: "Ketua Tim Shu, menurut pengamatanmu siapa sebenarnya pelakunya?" Shu Yi tersenyum: "Aku juga tak bisa memastikan pelakunya. Zhizhi, ingatkah ceritaku dulu tentang kisah antara Zhou Shengli dan Xin Mei?" Li Zhicheng mengangguk. Shu Yi kembali memaparkan hubungan Zhou Shengli dengan Xin Mei. Setelah mendengar penjelasan itu, Xiao Yu mengerutkan alisnya seolah tengah merenungkan sesuatu, sementara Kang Jianhong berkomentar: "Ini tak membuktikan apapun. Jika Xin Mei ingin membunuh Zhou Shengli karena urusan semacam itu, seharusnya dia sudah bertindak sejak bertahun-tahun lalu, bukan menunggu sampai sekarang. Lagipula tadi Ketua Tim Shu juga bilang, sebenarnya Xin Mei sudah mulai menumbuhkan perasaan pada pria yang mengubahnya menjadi wanita ini. Secara emosional, tak mungkin dia melakukan hal seperti ini."
Kang Jianhong melanjutkan: "Bila begitu, Xin Mei juga mustahil sebagai pembunuh. Tinggal tersisa Ji Wenhua dan Zhou Shengli." Shu Yi menyahut: "Tidak, masih ada kemungkinan lain. Misalnya Xin Mei kembali menemukan masalah pada Zhou Shengli yang tak bisa ditahannya, bahkan melanggar batas toleransinya, sehingga memicu aksi gila ini." Kang Jianhong menanggapi: "Akan kusuruh orang menyelidiki kasus ini. Lagipula cuma tiga tersangka, pasti akan ketemu jejak pelakunya."
Li Zhicheng berkata: "Ketua tim, maksudmu kasus ini tidak ada hubungannya dengan kasus yang sedang kita selidiki?" Shu Yi memicingkan mata: "Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan dulu. Aku juga tidak yakin apakah ada hubungannya. Biarkan Komandan Kang menyelidiki lebih dulu."
Tidak lama berada di tim investigasi kriminal, Shu Yi dan rombongan pun pergi.
"Kakak Shu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Shu Yi menjawab: "Pulang!" Li Zhicheng tampak bingung: "Kita belum mendapatkan hasil apa-apa di sini, kenapa sudah pulang?" Shu Yi berkata tenang: "Berdiam lebih lama juga tidak akan banyak membantu. Aku khawatir kita malah akan tersesatkan." Xiao Yu bertanya: "Tersesatkan bagaimana?" Shu Yi menjelaskan: "Kematian Zhou Shengli dan Xin Mei dalam kasus ini berpotensi besar menyesatkan penilaian kita terhadap kasus yang sedang kita tangani!" Li Zhicheng tersenyum kecut: "Sepertinya kamu tetap berpendapat kasus ini tidak terkait dengan kasus kita."
Shu Yi berkata: "Benar. Intuisiku mengatakan kasus ini tidak berhubungan dengan kasus yang kita pegang. Menurutku kasus Zhou Shengli dan Xin Mei hanyalah kecelakaan, dan lebih banyak berkaitan dengan konflik emosional antara mereka berdua." Li Zhicheng bertanya: "Lalu kenapa tidak menjelaskan ke Komandan Kang?" Shu Yi menjawab: "Prinsip investigasi adalah objektivitas, bukan? Bagaimanapun ini hanya analisa kita. Benar atau tidaknya, akhirnya tetap harus dikonfirmasi oleh Komandan Kang dan timnya!"
Xiao Yu berkata: "Kakak Shu, lalu menurutmu siapa sebenarnya pelaku dalam kasus Zhou Shengli ini? Menurut pendapatku, Ji Wenhua memang sangat mencurigakan!" Shu Yi mengerutkan alisnya: "Xiao Xiao, kau ini polisi kriminal. Kasus-kasus yang kau tangani sebagian besar terkait nyawa manusia. Karena itu, harus membiasakan diri untuk tidak gegabah mengambil kesimpulan. Mengerti? Begitu kau sudah menetapkan kesimpulan prematur tentang suatu kasus, memiliki konsep prasangka yang mengakar, maka semua usahamu akan cenderung membenarkan kesimpulanmu sendiri. Namun dalam kondisi seperti ini, arah penyelidikanmu sendiri sudah salah sejak awal. Sekeras apapun berusaha, mustahil bisa mengungkap wajah asli kasus ini."
Li Zhicheng mengangguk setuju. Perkataan Shu Yi sangat tepat. Bagi anggota penyelidik, sebenarnya bukan tentang membuktikan siapa yang bersalah atau tidak, melainkan berusaha mengungkap kebenaran kasus. Kau tidak boleh menentukan siapa pelaku atau orang baik hanya berdasarkan asumsi subjektif. Begitu kau sudah berprasangka tentang siapa yang bersalah atau tidak, pekerjaan penyelidikanmu akan memiliki kecenderungan terarah.
Xiao Yu menjulurkan lidahnya: "Mengerti." Shu Yi menjawab: "Xiao Xiao, karena kau bilang Ji Wenhua mungkin pelakunya, coba jelaskan alasanmu." Xiao Yu berkata: "Bukankah kau bilang Zhou Shengli dan Xin Mei punya hubungan 'itu'? Sementara Xin Mei dan Ye Qianlin sendiri punya hubungan ambigu. Kau juga pernah menyebutkan Zhou Shengli pernah punya niat pada Ye Qianlin, tapi Xin Mei yang memutuskan niatnya. Tapi siapa yang bisa jamin Zhou Shengli tidak melakukan gerakan ilegal di belakang Xin Mei?" Li Zhicheng yang mendengar perkataan Xiao Yu berkata: "Jangan salah, penjelasan Xiao Xiao memang masuk akal."
Xiao Yu melanjutkan: "Dan Ji Wenhua kemungkinan besar mengetahui urusan jijik ini dari saluran tertentu. Bayangkan, cintanya pada Ye Qianlin begitu dalam, mungkinkah dia diam? Mungkin saat Ye Qianlin masih hidup dia bisa menahan diri karena Ye Qianlin selalu menghalanginya untuk menyerang Zhou Shengli dan kawan-kawan. Sekarang Ye Qianlin sudah mati, Ji Wenhua bahkan mungkin merasa kematian Ye Qianlin terkait konfliknya dengan Zhou Shengli dan Xin Mei. Jadi kebenciannya semakin mendalam, lalu dia memanfaatkan kesempatan mengurus pemakaman Ye Qianlin untuk menyerang."
Shu Yi tersenyum: "Tak kusangka kau justru bisa mengemukakan segudang alasan. Tampaknya kritikku tadi terlalu gegabah. Analisismu cukup masuk akal, tapi pernahkah kau berpikir - Ji Wenhua memiliki latar belakang dunia hitam. Jika benar ingin balas dendam, dia pasti bisa memilih cara lain yang lebih aman, setidaknya tidak akan menggunakan metode seblakangan ini yang malah menjerat dirinya sendiri. Meski pendidikan Ji Wenhua tidak tinggi, tapi dia bisa bertahan sampai sekarang dan hidup seumur hidup dengan wanita seperti Ye Xilin, pastilah dia memiliki kecerdasan dan cara yang cukup. Lagipula, timing pembalasan yang dipilihnya saat ini juga tidak tepat."
"Tapi kematian Ye Xilin merupakan pukulan berat bagi Ji Wenhua! Dalam kondisi seperti ini, wajar saja jika dia melakukan hal yang menurut kita tidak masuk akal. Soal metode yang digunakan, justru itulah kejeniusannya. Semakin berani dia bertindak, semakin kecil kecurigaan kita padanya." Xiao Yu masih bersikukuh.
Li Zhicheng berkata: "Hm, kalau begitu Ji Wenhua memang patut dicurigai." Shu Yi menghela napas: "Sudah, jangan diperdebatkan lagi. Percayalah kantor polisi Kota Jiaonan pasti bisa menyelesaikan ini." Li Zhicheng menyela: "Jangan dong, Ketua Tim. Kau belum menjelaskan pendapatmu. Menurutmu siapa pelakunya?" Shu Yi menjawab: "Baik, akan kusampaikan pandanganku. Secara pribadi aku yakin Xin Meilah yang memberi racun."
Li Zhicheng bertanya: "Mengapa?" Shu Yi menjawab: "Komandan Li, coba ingat situasi saat kita mengunjungi Zhou Shengli tadi malam." Li Zhicheng mengingat kembali, tiba-tiba matanya berbinar: "Aku paham! Saat Xin Mei menuangkan air untuk kita kemarin, aku minta air mineral tapi dia bersikeras menyeduh teh. Secara logika kita tamu mereka tuan rumah, seharusnya sebagai tata krama menjamu tamu, dia harusnya memberikan air mineral dulu baru kemudian menyeduh teh."
Shu Yi mengangguk: "Benar. Saat itu aku juga melewatkan detail kecil ini karena kita tidak mungkin menebak-nebak ada masalah dengan dua botol air itu. Sekarang jelas Xin Mei seharusnya sudah lama mengetahui air tersebut bermasalah." Xiao Yu yang mendengarkan perlahan paham: "Tapi Komandan Kang bilang racun dimasukkan dengan jarum suntik. Setelah Zhou Shengli dan Xin Mei meninggal, di TKP tidak ditemukan alat suntik atau sejenisnya." Shu Yi berkata: "Hm, ini pertanyaan yang belum terjawab. Tapi sebelum kita datang, mereka sempat keluar untuk makan malam di luar, bukan di restoran hotel yang sudah diatur oleh Ji Wenhua!"
