Malam hari, Shu Yi menelepon Li Zhicheng untuk menanyakan perkembangan di Yanjing. Di sana tidak ada kemajuan berarti, untungnya tidak ada kasus baru yang terjadi. Sementara di Jiaonan, pekerjaan penyelidikan Kang Jianhong berjalan langkah demi langkah tanpa temuan berarti. Semua indikasi menunjukkan bahwa penyelidikan kami di Mongolia Dalam lah yang menjadi drama utama.
Sejak sore, Lv Yuan telah menyelidiki bahwa keluarga Qi Guangyuan yang disebut Chen Sheng ternyata adalah saudaranya Qi Guangyu. Qi Guangyu seorang pengacara yang membuka kantor hukum di Hohhot. Sepuluh tahun lalu, dialah yang menghubungi Geng Bing untuk memasukkan Qi Guangyuan ke rumah sakit jiwa. Entah karena trauma akibat kejadian di pulau "Zuoshanqi", Qi Guangyuan selalu hidup jomblou tanpa menikah.
Qi Guangyu memang sudah menikah, istrinya bermarga Geng bernama Geng Han, yang tak lain adalah kakak perempuan Geng Bing! Shu Yi merasa dugaannya tidak salah, masuknya Qi Guangyuan ke rumah sakit jiwa memang sudah direncanakan matang, perhatian Geng Bing terhadap Qi Guangyuan juga punya alasan tersendiri. Hanya urusan catatan itu yang masih membuat Shu Yi bingung, tampaknya harus lebih dalam menggali informasi dari Qi Guangyuan. Meski Shu Yi sudah menunjukkan identitasnya pada Qi Guangyuan, tetapi Qi Guangyuan seperti burung ketakutan bunyi panah, saat ini mendapatkan kepercayaannya bukan perkara mudah. Seandainya Qi Guangyuan mau berbicara, semua misteri ini pasti bisa terpecahkan.
Awalnya Shu Yi ingin menemui Meng Biqian lagi. Meng Biqian ini sepertinya tidak sesederhana penampilannya. Memang benar dia akademisi yang meneliti budaya Mongolia Dalam, tapi mustahil dia tidak tahu pentingnya isi buku catatan tersebut. Selain itu, Qi Guangyuan pernah menitipkan benda ini padanya untuk diserahkan ke polisi jika terjadi sesuatu, tapi dia tidak melakukannya. Artinya dia sengaja menyembunyikan urusan catatan ini karena takut terlibat masalah. Tapi kalau memang ingin menyembunyikan, mengapa justru sekarang mengeluarkannya?
Xiao Yu mengetuk pintu kamar Shu Yi, lalu masuk: "Kakak Shu, aku tidak bisa tidur, bolehkah aku duduk-duduk di sini?" Shu Yi tersenyum sambil menjawab: "Silakan duduk. Apa kau mau bertanya sesuatu lagi?" Xiao Yu tersenyum malu: "Tahu saja tidak bisa menyembunyikan apapun dari Kakak Shu. Tadi di tempat tidur aku terus berpikir, sampai saat ini kita belum pernah berkomunikasi resmi dengan Qi Guangyuan. Apakah buku catatan itu benar-benar ditinggalkannya untuk Profesor Meng, atau jangan-jangan catatan itu sebenarnya ulah Profesor Meng sendiri? Bisa saja Qi Guangyuan sama sekali tidak tahu tentang catatan itu. Wajar saja selama sepuluh tahun ini tidak ada kabarnya."
Shu Yi menatap pemuda ini. Di lubuk hatinya ia cukup mengapresiasi, setidaknya Xiao Yu mau menggunakan otaknya. Esensi menangani kasus adalah rajin berpikir, berani membuat hipotesis, dan hati-hati dalam verifikasi. Shu Yi mengajukan pertanyaan: "Jika hipotesismu benar, kalau kau adalah Meng Biqian, maukah kau secara sukarela memberitahu kami keberadaan Qi Guangyuan?" Xiao Yu menjawab: "Tentu, pasti. Karena bagaimanapun juga kalian punya kemampuan untuk menemukan Qi Guangyuan. Dengan memberitahu secara sukarela, justru menunjukkan bahwa tidak ada yang kusembunyikan."
Shu Yi bertanya pelan: "Kau curiga pada Profesor Meng?" Xiao Yu menggaruk-garuk kepalanya: "Jujur, saat ini aku curiga pada semua orang." Shu Yi berkata: "Seandainya Meng Biqian memang bermasalah, tidakkah dia takut begitu kita bertemu Qi Guangyuan, kebohongannya akan terbongkar?" Xiao Yu tertegun sejenak, tapi segera menjawab: "Mungkin dia benar-benar mengira Qi Guangyuan sudah gila?" Shu Yi menggeleng: "Rumah Sakit Jiwa Hohhot bukanlah departemen kerahasiaan. Jika Profesor Meng benar terkait dengan mereka, bukankah dalam sepuluh tahun mereka bisa memverifikasi kegilaan Qi Guangyuan?"
Xiao Yu juga kehabisan akal: "Sepertinya pemikiranku sia-sia!" Shu Yi menanggapi: "Tidak juga. Ketika kita berpikir cukup dalam, percayalah pasti ada satu pemikiran yang paling mendekati kebenaran. Tapi memang banyak kejanggalan dalam urusan seputar buku catatan ini. Kita perlu menghubungi lagi Meng Biqian. Selain itu, titik lemah kita sebenarnya masih pada Qi Guangyuan. Besok aku akan menemui Qi Guangyu lagi, mungkin dari situ kita bisa dapat petunjuk."
Qi Guangyu sekitar usia empat puluh lima tahun, terlihat seperti orang sukses. Ia mengenakan setelan jas abu-abu merek ternama, kemeja hitam, dan dasi berwarna perak. Rambutnya disisir rapi. Saat Shu Yi dan Xiao Yu masuk ke kantornya, ia sedang menatap komputer. Baru setelah mendengar suara sekretaris yang berusaha menghalangi mereka menerobos masuk, ia mengangkat kepala: "Ada apa ini?" Sekretarisnya adalah gadis muda berusia dua puluhan yang pertama kali menghadapi situasi seperti ini, sama sekali tidak menghiraukan protokol dan nekat menerobos: "Pengacara Qi, mereka..."
Gadis itu belum selesai bicara ketika Xiao Yu menunjukkan kartu polisi: "Pengacara Qi, kami dari kepolisian ingin bertanya beberapa hal." Qi Guangyu mengangguk pelan, lalu berkata pada gadis itu: "Sudah, kau boleh pergi." Gadis itu baru menyadari kedua orang ini punya latar belakang kuat. Ia menjawab "Oh" dan bersiap pergi, tapi Qi Guangyu seolah teringat sesuatu: "Ngomong-ngomong, ambilkan dua cangkir teh." Gadis itu mengambilkan dua cangkir teh sebelum akhirnya pergi, menutup pintu rapat-rapat saat keluar.
“Ada yang bisa saya bantu, kalian berdua?” Qi Guangyu menyerahkan sebatang rokok kepada mereka. Shu Yi menerima rokok itu tapi tidak buru-buru menyalakannya, malah berkata dengan suara lembut: “Kami terutama ingin mengetahui beberapa kondisi mengenai Tuan Qi Guangyuan.” Qi Guangyu tertegun sejenak. Tadinya dia mengira dua polisi ini mungkin datang karena kasus kriminal yang sedang dia tangani, ternyata mereka menargetkan sang kakak. Qi Guangyu menghela napas: “Qi Guangyuan adalah kakak saya, dulu juga seorang ahli geologi ternama di Tiongkok. Tapi sayangnya, sepuluh tahun lalu entah karena stimulan apa, dia menjadi gila. Akhirnya sayalah yang mengantarnya masuk ke Rumah Sakit Jiwa Hohhot.”
Shu Yi menjawab: “Apa Anda tahu stimulan apa yang dia terima?” Qi Guangyu menggelengkan kepala: “Sejujurnya, saya juga tidak tahu. Saya seorang pengacara, kalian pasti tahu pekerjaan pengacara itu sangat sibuk. Apalagi sepuluh tahun lalu tepat masa puncak karier saya. Lagipula, kakak saya punya kariernya sendiri. Meskipun kami bersaudara tinggal di kota yang sama, dalam seminggu cuma bertemu sekali, yaitu saat akhir pekan pulang menemani ayah makan. Komunikasi sehari-hari memang sangat minim.”
Shu Yi bertanya: "Apa Ayah tahu urusan Kakak?" Raut wajah Qi Guangyu meredup: "Tak lama setelah kakakku bermasalah, ayahku meninggal. Kondisi fisik ayah memang tidak pernah benar-benar baik. Sejak Ibu meninggal, beliau sudah mulai menunjukkan emosi ingin meninggalkan dunia. Kemudian ketika kakak bermasalah, paniknya membuat..." Shu Yi buru-buru berkata: "Maaf!" Qi Guangyu tersenyum kecut: "Tak apa, semuanya sudah lama berlalu. Ngomong-ngomong, apa ada masalah dengan kakakku?"
Shu Yi menjawab: "Bukan begitu. Kami curiga penyakit kakakmu kemungkinan besar berkaitan dengan kasus yang sedang kami selidiki. Makanya kami mengganggu untuk bertanya." Qi Guangyu mengangkat bahu: "Sepertinya aku benar-benar tak bisa membantu kalian. Aku yakin kalian sudah memeriksa kakakku. Dalam kondisinya sekarang, bahkan aku pun tak bisa berkomunikasi dengannya." Shu Yi mengangguk: "Ngomong-ngomong, apakah Dokter Geng Bing adalah bibimu?" Qi Guangyu tidak menyangkal: "Ya. Dulu dialah yang menyarankan aku mengirim kakak ke tempatnya. Katanya dengan perawatannya, kakak tak akan terlalu menderita."
Qi Guangyu menghela napas di titik ini: "Sebenarnya aku tahu, setelah masuk ke tempat seperti itu, kemungkinan bisa keluar lagi sangat kecil. Dan Xiao Bing juga pernah bilang, penyakit ini tidak mungkin benar-benar sembuh total. Mungkin kondisi sekarang ini sudah cukup baik, setidaknya dia tidak perlu lagi punya banyak kekhawatiran, bukan?" Shu Yi berkata: "Sepuluh tahun ini, biaya pengobatannya selalu kau yang tanggung ya?" Qi Guangyu mengangguk: "Lalu harus bagaimana lagi? Dia adalah kakak kandungku. Apa mungkin aku tidak peduli? Lagipula uang receh seperti ini bukan masalah besar." Memang bukan masalah, Qi Guangyu termasuk pengacara ternama di Kota Huhhot. Dengan penghasilannya, biaya pengobatan Qi Guangyuan sama sekali bukan beban.
Shu Yi hendak mengatakan sesuatu lagi ketika tiba-tiba teleponnya berdering. Nomor telepon rumah dari Kota Huhhot yang sama sekali tidak dikenalnya. Shu Yi menerima panggilan itu. Yang membuatnya terkejut, suara di seberang garis ternyata Geng Bing: "Apakah ini Tuan Shu? Saya Geng Bing!" Shu Yi tertegun sejenak, tapi segera menyadari pasti ada masalah: "Saya Shu Yi. Dokter Geng, ada urusan apa?" Mendengar panggilan "Dokter Geng" dari Shu Yi, wajah Qi Guangyu dan Xiao Yu berubah samar. Mereka juga menduga pasti ada sesuatu yang terjadi ketika Geng Bing menelepon Shu Yi di saat seperti ini.
"Tuan Shu, Qi Guangyuan mengalami sesuatu, bisakah kalian segera datang menggiring?" Suara Geng Bing terdengar panik. Shu Yi menjawab: "Baik, kami akan segera ke sana." Shu Yi tidak menanyakan detail masalahnya melalui telepon, beberapa urusan memang sulit dijelaskan secara singkat via telepon. Setelah menutup telepon, Shu Yi berkata kepada Qi Guangyu: "Geng Bing menelepon mengatakan kakakmu mengalami masalah, kita harus ke sana." Qi Guangyu bertanya khawatir: "Pak Polisi Shu, bolehkah ikut bersama?" Sebagai saudara Qi Guangyuan, wajar jika ia mengkhawatirkan keselamatan kakaknya. Shu Yi mengangguk: "Baiklah, mari berangkat bersama!"
Begitu masuk mobil, Shu Yi segera menelepon Lü Yuan memberitahukan situasi ini. Lü Yuan menyatakan akan segera tiba di rumah sakit.
"Xiao Bing, sebenarnya apa yang terjadi pada kakakku?" Di dalam mobil, Qi Guangyu akhirnya tidak tahan dan menelepon Geng Bing. Geng Bing tidak mempertanyakan bagaimana ia tahu kabar ini, malah menjelaskan kejadian tersebut. Ternyata pagi tadi saat perawat melakukan pengecekan kamar, mereka menemukan Qi Guangyuan dalam kondisi koma dan hampir kehabisan napas. Perawat segera memanggil dokter jaga yang setelah memeriksa mendiagnosis keracunan. Hal ini langsung dilaporkan ke pihak rumah sakit. Sebagai dokter penanggung jawab Qi Guangyuan, Geng Bing tentu menerima informasi ini segera.
Qi Guangyu menutup telepon dan berkata kepada Shu Yi: "Pak Polisi Shu, ayo kita ke Rumah Sakit Kedua! Kakakku sudah dibawa ke ruang gawat darurat di sana!" Shu Yi mengangguk, keracunan parah memang tidak bisa ditangani di rumah sakit jiwa, harus dirujuk ke rumah sakit umum. Qi Guangyu terlihat sangat emosional: "Mengapa ini bisa terjadi?" Shu Yi menatapnya sejenak lalu menghela napas: "Pengacara Qi, sebenarnya Anda harus lebih paham daripada kami mengapa ini terjadi!"
Qi Guangyu menatap Shu Yi tajam: "Apa maksudmu?" Shu Yi menjawab dengan tenang: "Renungkanlah baik-baik sendiri. Saya yakin Anda bisa memahami maksud saya." Qi Guangyu tak lagi bicara, menyalakan rokok dan menghisapnya dalam-dalam.
