Zhou Min Nong sudah berbaring selama dua hari penuh. Hatinya gelisah luar biasa. Ingin bergerak, tapi seluruh tubuhnya terbungkus seperti mumi, sama sekali tidak bisa bergerak.
Xiao Juan memberinya minum, melihat raut wajahnya, Xiao Juan tersenyum: "Apa seluruh tubuhmu tidak nyaman?" Bibir Zhou Min Nong bergetar, ia merasa berbicara agak melelahkan: "Berapa lama lagi aku harus berbaring?" Xiao Juan menjawab: "Secara logika kau harus berbaring 10 hari atau sebulan, tapi kami tidak bisa menunggu. Namun setidaknya seminggu harus kau cukupi. Tenanglah berbaring, aku saja tidak mengeluh merawatmu, apalagi kau yang harus mengeluh."
Zhou Min Nong menghela napas, Ia tahu Xiao Juan sedang mengatakan fakta sebenarnya, Ia kembali berkata: "Kau bilang ingin menjadikanku asistenmu, bukan berarti aku harus belajar cara mengubah manusia, kan?" Xiao Juan menyeringai: "Kau sanggupkah? Pernahkah kau menggunakan pisau bedah? Mengerti struktur tubuh manusia? Memiliki dasar operasi bedah atau anatomi?"
“Dia dan aku sama-sama berasal dari latar belakang forensik yang serius, sebelumnya sudah melalui latihan kemampuan bedah yang intens. Dia lebih hebat dariku, bukan hanya dokter forensik ulung tapi juga ahli bedah andal, pisau bedah seolah menyatu dengan tangannya! Sebenarnya banyak ahli bedah plastik kebanyakan orang setengah perjalanan, sebelumnya umumnya dokter bedah biasa, sistem bedah kosmetik Tiongkok baru terbentuk beberapa tahun terakhir ini.” Xiao Juan berbisik, Zhou Min Nong tahu "dia" yang dimaksud adalah mantan kekasih sang asisten.
Zhou Min Nong ingin tersenyum kecut, tapi tak berani. Ia khawatir akan menarik otot wajah yang belum pulih: "Lalu bagaimana aku bisa menjadi asistenmu?" Xiao Juan berkata tenang: "Asisten tidak harus bisa operasi, masih banyak urusan lain yang bisa dikerjakan."
Zhou Min Nong menghela napas "Hah": "Kudengar kali ini tim khusus dipimpin pakar senior dari Akademi Ilmu Pengetahuan, mereka bertekad merebut teknologi ini. Sebenarnya kau bisa menyerahkan teknik itu kepada mereka, dengan begitu misi kita sudah setengah terselesaikan!"
Xiao Juan tersenyum: "Kau kira aku punya kemampuan seperti itu? Lupa dengan perkataanku sebelumnya? Bahan baku untuk operasimu saja masih sisaan dari dulu. Yang diincar akademi bukanlah teknologi operasi plastik, di bidang itu mereka tidak kalah dari kita. Mereka ingin teknologi yang bisa mengubah total DNA manusia! Di seluruh organisasi, selain 'Guru', tak seorangpun tahu bahan apa ini dan bagaimana formula pencampurannya!"
"Selain itu jangan lupa, pernah kukatakan padamu - kasus ini bukan sekadar modifikasi manusia. Itu hanya salah satu cara mereka. Mengandalkan teknologi ini pun takkan membawa kekayaan sejati, bisnis ini risikonya terlalu besar. Setiap kelahiran pasti ada kematian. Meski mereka sangat hati-hati, tetap akan meninggalkan jejak. Jika harus mengerahkan sumber daya besar untuk membersihkan jejak, maka bisnis modifikasi manusia jelas merugi! Titik keuntungan sejati mereka..." suaranya menurun, "...ada pada perdagangan gelap organ tubuh yang kuselidiki ini."
Xiao Juan menghela napas: "Sudah, kau juga jangan bicara lagi. Hari ini sudah terlalu banyak berbicara. Yang terpenting sekarang kau harus istirahat dengan tenang, baru bisa cepat turun ranjang."
HP berdering, Xiao Juan mengangkatnya dan melirik sambil mengerutkan alis: "Masih tentang Jin Fenghuang ini, sepertinya dia belum mau berhenti!" Zhou Min Nong baru teringat: "Kau ingat janjimu padaku, akan mengingatkan Zhu Yi!" Xiao Juan meliriknya: "Mengerti, tenang saja."
Sambil berkata demikian dia menerima telepon: "Hoi!" Suaranya kembali dingin.
"Nona Juan? Saya Jin Fenghuang!" Suara Jin Fenghuang terdengar. Xiao Juan berkata dengan tenang: "Bukankah sudah kukatakan dua hari terakhir aku sibuk, nanti kalau sudah ada waktu baru akan berlatih denganmu." Jin Fenghuang tertawa: "Nona Juan, jangan-jangan kau masih kesal karena kejadian waktu aku menolakmu dulu?" Xiao Juan mendengus pelan, tidak berbicara.
"Nona Juan, bagaimana kalau kita makan siang bersama, aku yang mentraktir!" Jin Fenghuang mengajak, Xiao Juan berpikir sebentar lalu menyetujui, dia juga ingin melihat maksud tersembunyi Jin Fenghuang dan kawan-kawannya! Menutup telepon dia melirik jamnya, sudah pukul sebelas, dia berkata pada Zhou Min Nong: "Aku akan menemui Jin Fenghuang siang ini, kau tenang saja menginap di rumah, habis makan aku langsung kembali!"
Setelah berkata demikian, Xiao Juan kembali ke kamar mengganti baju lalu pergi.
Jin Fenghuang masih mengundang Xiao Juan di "Gedung Qiwu", ini adalah kandangnya sendiri, aman. Jin Fenghuang tidak menjemput Xiao Juan di pintu kedai minuman, dia juga orang licik, dia tahu "Xiao Juan" hanyalah nama samaran, dan dengan status seperti Xiao Juan tentu tidak suka menonjolkan diri. Menonjolkan diri sama saja dengan mencari mati. Dia juga menyimpan maksud lain, yaitu dirinya sendiri tidak ingin ada yang melihatnya terlalu sering bergaul dengan orang-orang seperti Xiao Juan.
Ketika Xiao Juan tiba di pintu bilik VIP Nomor Lima, pelayan segera dengan antusias mengantarnya masuk.
Di dalam bilik selain Jin Fenghuang ada seorang wanita, Xiao Juan mengenalinya - istri Jin Fenghuang, Guan Ai. Melihat Xiao Juan masuk, keduanya segera berdiri. Jin Fenghuang dengan wajah penuh senyum: "Nona Juan, akhirnya Anda datang, silakan duduk, cepat silakan!" Guan Ai juga menarik lengan Xiao Juan: "Nona Juan, silakan duduk di sini, hari ini Anda adalah tamu terhormat kami, harus duduk di kursi kehormatan!"
Xiao Juan tidak menolak, langsung duduk di kursi utama.
"Nona Juan, mau pesan makanan apa?" tanya Jin Fenghuang dengan nada hampir merayu. Xiao Juan menggelengkan kepala: "Biasa saja, saya tidak pilih-pilih makanan." Guan Ai melirik Xiao Juan lalu melihat Jin Fenghuang yang tampak bingung: "Biarlah saya yang memesan, ini kan kedai kami sendiri. Saya tahu persis menu mana yang enak dan mana yang biasa saja. Nona Juan tidak keberatan kan?"
Xiao Juan membuat gestur mengundang untuk melanjutkan. Guan Ai lalu memanggil pelayan dan memesan banyak hidangan. Setelah selesai memesan, Guan Ai bertanya lagi: "Nona Juan, Anda mau minum apa? Anggur putih atau anggur merah?" Xiao Juan berkata dengan tenang: "Maaf, saya tidak minum alkohol." Guan Ai tertawa: "Ini tidak bisa. Di Tiongkok ada pepatah kuno, 'Tanpa minuman, bukanlah jamuan', benarkan Lao Jin?" Jin Fenghuang ikut tertawa: "Benar, betul. Minimal minum satu cangkirlah, Nona Juan. Jangan-jangan Anda mau menghemat uang saya?"
Xiao Juan tidak bisa menolak lagi, akhirnya berkata: "Kalau begitu, pesankan sedikit anggur merah saja!" Guan Ai mengangguk tipis: "Anggur merah bagus, terutama untuk kita wanita. Barang itu bisa menjaga kecantikan." Xiao Juan tidak melanjutkan topik minuman di meja makan: "Bos Jin, sekarang saya sudah datang. Kalau ada urusan silakan bicara langsung. Meski saya ini wanita, tapi sangat tidak suka percakapan berbelit-belit."
Jin Fenghuang melirik diam-diam ke arah Guan Ai yang tetap tenang sambil menyuruh Xiao Juan menuangkan teh. Ia tersenyum canggung: "Nona Juan, saya ingat dulu Anda pernah mencari saya untuk kerja sama. Tapi waktu itu saya sedang terlibat urusan aneh, jadi tidak sempat memikirkannya. Di sini saya minta maaf pada Nona Juan! Saya akan menghukum diri dengan minum satu gelas." Setelah berkata demikian, Jin Fenghuang mengangkat gelasnya dan meneguk besar. Xiao Juan menghela napas: "Sudahlah, masa lalu tidak saya simpan dalam hati. Saya bisa memahami kesulitan Bos Jin. Memang ada risiko besar dalam urusan ini, tapi bukankah ada peribahasa 'harta ada dalam bahaya'?"
Guan Ai yang melihat Jin Fenghuang kehilangan kecerdikannya biasa, menyela: "Sekarang kami yang mengajukan kerja sama. Saya ingin tahu bagaimana pemikiran Nona Juan tentang ini."
Xiao Juan berpikir sejenak: "Sebelumnya sudah saya jelaskan, kerja sama kita tidak akan mengganggu penghasilan utama rumah sakit kalian. Kalian menyediakan uang, kami menyumbang teknologi, lalu mendirikan rumah sakit baru. Mungkin ini hanya lembaga penelitian, atau nama lain. Tempat ini akan menangani semua operasi plastik yang kami butuhkan. Dokter dan perawat pun tidak perlu dari pihak kalian. Artinya kalian tidak perlu terlibat urusan apapun di sini, cukup duduk menunggu pembagian uang!"
Jin Fenghuang menatap Guan Ai. Syarat yang diajukan Xiao Juan sebenarnya tidak terlalu keras, namun Guan Ai malah tersenyum: "Kedengarannya masuk akal, tapi katanya kalian sedang menghadapi masalah?" Xiao Juan memicingkan matanya, menatap Guan Ai: "Apa maksudmu?" Guan Ai menjawab: "Saya dapat informasi ada yang mau menghadapi kalian, dan mereka adalah orang resmi."
Xiao Juan menyeringai: "Ini urusan kami sendiri. Kami bisa atasi tanpa mengganggu pihakmu. Sekalipun ada masalah, kalian tetap bisa lepas tangan."
Guan Ai menggeleng: "Ini bukan bentuk kerja sama yang kumau!" Xiao Juan mulai merasakan keteasan Guan Ai, sementara Jin Fenghuang selalu mengikuti komando Guan Ai bagai pion kuda dalam catur.
Hidangan telah diantar. Jin Fenghuang mengajak: "Mari kita bersulang dulu, lalu bahas sambil makan. Kerja sama harus saling menguntungkan, bukan Nona Juan?" Jin Fenghuang muncul sebagai penengah saat Guan Ai mulai bersikap keras. Xiao Juan tersenyum: "Nyonya Jin, kerjasama seperti apa yang Anda inginkan?"
Guan Ai juga tersenyum: "Permintaanku sangat sederhana, aku ingin kalian membantuku menangkap seseorang. Setelah tertangkap, serahkan padaku. Aku yang akan menyelesaikannya. Jika ada masalah, aku tidak akan menyeret kalian. Sebagai imbalannya, kami akan menyediakan seluruh dana untuk rumah sakit atau lembaga penelitianmu. Kami hanya menyediakan dana, tidak ikut campur urusan internal kalian, dan tidak mengambil satu pun keuntungan. Nona Juan, ketulusanku sudah jelas. Bagaimana? Jangan buru-buru menolak. Pikirkan baik-baik. Fakta bahwa kami kembali mendatangi kalian membuktikan kami sudah punya bahan bukti. Jika bahan ini kuserahkan ke kepolisian, yakinlah mereka pasti tertarik. Benar kan?"
Xiao Juan melotot: "Kau mengancamku?" Senyum Guan Ai semakin menggoda: "Wah, Nona Juan, jangan berprasangka buruk. Ini bukan ancaman, hanya diskusi! Kerja sama atau tidak, sepenuhnya ada di tanganmu. Tentu saja, sebagai pihak yang mengajukan, aku berharap kita semua bisa mendapat hasil dari pertemuan hari ini!"
"Nona Juan, kau pasti tahu bagaimana sifat Lao Jin kami. Jika kalian nekat main kasar, kami memang akan takut. Tapi ketakutan terburuk kami hanya akan berujung pada konfrontasi mati-matian, sama-sama binasa. Setuju? Karena itu, saran baikku: pertimbangkan matang-matang. Jika tidak bisa memutuskan, lebih baik konsultasikan dulu dengan majikanmu." Kata-kata Guan Ai penuh sindiran dan tekanan, membuat wajah Xiao Juan pucat berselang merah.
