"Jangan sembarangan!" Xiao Juan berbisik. Zhou Min Nong mendengus: "Tidak bisakah kau lebih hati-hati?"
"Baru segini sudah takut sakit? Tenang, tidak akan ada masalah." Dengan cekatan Xiao Juan mulai melepas perban Zhou Min Nong. Setelah lebih dari setengah jam, Zhou Min Nong akhirnya terlihat seperti bakcang yang dikupas. Xiao Juan menatapnya bagai mengagumi karya seni yang diselesaikannya sendiri.
"Mau lihat penampilanmu sekarang?" Xiao Juan bertanya sambil tersenyum. Detak jantung Zhou Min Nong tiba-tiba meningkat, mana mungkin ia tidak ingin melihat wujud aslinya sekarang, tapi di lubuk hatinya ada rasa takut. Sudut mulutnya berkedut halus. Xiao Juan bisa memahami perasaannya, ia pun pernah mengalami masa seperti ini. "Kau harus menghadapinya!" Zhou Min Nong tahu ini benar, berbisik pelan: "Cermin!"
Xiao Juan pergi ke ruang tamu dan membawa cermin berdiri ke dalam kamar, menempatkannya di tepi tempat tidur.
Zhou Min Nong tertegun memandangi bayangan di cermin. Mana ada sisa wajah aslinya? Tapi sejujurnya, pria dalam cermin itu terlihat jauh lebih muda dan tampan dari Zhou Min Nong sebelumnya, dengan aura keindahan lembut namun maskulin - persis seperti idolawan ala drama Korea yang disebut-sebut 'pria tampan feminim'!
Xiao Juan tertawa ringan: "Sekarang kau bisa langsung jadi selebritas idol papan atas!" Zhou Min Nong menjawab tenang: "Aku tak ingin jadi pajangan banci seperti itu. Yang disebut idola muda itu, kecuali punya dua biji di selangkangan, tak ubahnya kasim yang dikebiri - mana ada bau lelakinya?"
Xiao Juan semakin tidak bisa menahan tawa: "Kalau menurutmu, kasim lebih mirip lelaki daripada mereka! Paling tidak kasim tidak mau berubah seperti itu. Selain itu, kasim juga tahu bertindak tegas. Lihat saja pemeran utama dalam drama idola, dibuat pusing oleh beberapa wanita, masalah asmara kecil saja sampai membuatnya dipermainkan seperti monyet dan nekat bunuh diri!"
Bercanda dengan Xiao Juan juga membuat Zhou Min Nong lebih rileks: "Benar! Urusan yang seharusnya sederhana malah dibuat mengacau rumah tangga. Kalau karakter drama idola itu diuji IQ-nya, kira-kira tidak ada yang bisa mencapai lima puluh!" Xiao Juan mengangguk: "Setuju! Drama idola memang dibuat untuk dikhayalkan orang-orang ber-IQ rendah!"
Melihat Zhou Min Nong sudah rileks, Xiao Juan tahu dia sudah menerima kenyataan ini dari lubuk hati. Xiao Juan mengambil tas besar berisi pakaian: "Ini beberapa baju yang kubeli untukmu. Cepat ganti! Aku tunggu di luar. Sebentar lagi kita harus pergi." Zhou Min Nong bertanya: "Ke mana?" Xiao Juan berbisik: "Menemui Zhu Yi!"
Zhou Min Nong menatap Xiao Juan yang sedang bersiap keluar: "Apakah dia sudah siap?" Xiao Juan menghentikan langkahnya: "Kurasa begitu. Kali ini dia yang aktif menelepon untuk janji bertemu!"
Zhou Min Nong segera mengganti pakaiannya, terlihat sangat tampan. Meski keindahan lembut namun maskulinnya masih tersisa, namun kombinasi kedalaman wajahnya dan mata sendunya menciptakan perpaduan sempurna antara maskulinitas dan femininitas. Xiao Juan terdiam membeku, tak menyangka dirinya bisa "menciptakan" pria tampan sempurna seperti ini: "Tahukah kamu berapa usia fisiologismu sekarang?"
Zhou Min Nong menggeleng. Xiao Juan tersenyum: "22 tahun, inilah keuntungan modifikasi DNA. Bisa dibilang tanpa berlebihan, ini benar-benar bisa meremajakan diri!" Zhou Min Nong berkata tenang: "Bisa kita pergi sekarang?" Xiao Juan menjawab: "Tentu. Nanti saat bertemu Zhu Yi, kita harus minta bantuannya. Bagi dia ini urusan kecil, tapi bagi kita ini rencana besar!"
Zhou Min Nong bertanya: "Urusan apa?" Xiao Juan menyeringai: "Minta dia buatkan dua identitas untuk kita! Kalau tidak, kita benar-benar jadi kulit hitam (orang tanpa status)!" Zhou Min Nong juga merasa ini masalah: "Ngomong-ngomong, selama ini kamu tidak pernah diperiksa KTP?" Xiao Juan menjawab: "Meski pakai dokumen palsu, untuk menghadapi pemeriksaan biasa masih bisa! Tapi sebisa mungkin kami menghindari kontak dengan polisi!"
Sambil menyetir, Xiao Juan bertanya: "Sudah kepikiran belum? Kalau harus membuat nama baru untuk dirimu sendiri, nama apa yang akan dipilih?" Pertanyaan ini membuat Zhou Min Nong terdiam. Xiao Juan melanjutkan: "Nama lama jelas tidak bisa dipakai. Aku sudah punya ide, aku akan pakai nama Yan Xiaoxue!" Zhou Min Nong bertanya: "Mengapa memilih nama itu?"
"Saya orang Yanjing, jadi memilih marga Yan. Sedangkan dia berasal dari Xiaoxiang, jadi karakter Xiao adalah untuk mengenang. Adapun Xue, saya berharap di masa depan hidup saya bisa sederhana, bersih, tanpa lagi perseteruan dan pembunuhan yang aneh ini!" Zhou Min Nong mengangguk tipis, diam-diam melirik Xiao Juan. Ia menemukan hati Xiao Juan masih tetap tulus dan baik hati.
"Lihat saya kenapa? Kalau kamu?" Xiao Juan menoleh dan melototi Zhou Min Nong. Zhou Min Nong berpikir sejenak: "Saya akan pakai nama Mo Bai!" Xiao Juan berbisik sambil mencerna: "Mo Bai, tak terucapkan, tapi cukup bernuansa Zen!" Zhou Min Nong tersenyum: "Nuansa Zen apa? Mo Bai artinya tak berarti!" Xiao Juan menghela napas: "Menurutmu apakah kita termasuk pemain baru?" Zhou Min Nong menjawab: "Seharusnya iya." Xiao Juan diam, Zhou Min Nong pun menatap keluar jendela mobil.
Lokasi pertemuan tetap di kafe Tie Lan. Kali ini Zhu Yi datang bersama Shu Yi. Begitu Xiao Juan mendekati mereka, ia langsung merasakan aura pembunuh yang tajam - ini berasal dari Shu Yi. Xiao Juan tahu pasti Shu Yi adalah ahli sejati yang pernah mengalami hidup dan mati!
Shu Yi sengaja membiarkan aura pembunuhnya terlihat. Ia ingin memberi Xiao Juan pelajaran keras. Sudah tidak bisa menasihati Zhu Yi lagi, tapi ia juga tidak ingin ada kejadian tak terduga pada Zhu Yi. Zhu Yi melihat perubahan di wajah Xiao Juan, ia juga menyadari ada yang tidak beres dengan Shu Yi. Ia menepuk-nepuk bahu Shu Yi dengan lembut: "Masih bengong apa lagi, cepat undang tamu untuk duduk!"
Baru sekarang Shu Yi menarik kembali aura pembunuhnya. Ia berdiri sambil menunjukkan senyuman di wajah: "Xiao Juan, kan? Aku murid Guru, namaku Shu Yi." Xiao Juan mengerutkan kening: "Kau Shu Yi?" Shu Yi tidak menyangka Xiao Juan akan bertanya seperti itu: "Kau mengenalku?" Xiao Juan tersenyum: "Sudah sampai ke telinga." Tanpa penjelasan lebih lanjut, ia menggenggam tangan Shu Yi dengan lembut lalu duduk.
Sementara Zhou Min Nong tetap berdiri di tempat itu, memandang Zhu Yi dengan bengong. Zhu Yi juga memicingkan matanya mengamatinya dengan teliti. Lama sekali, barulah Zhu Yi berbisik: "Oh, ternyata Xiao Zhou!" Begitu kata-kata ini keluar, Zhou Min Nong dan Xiao Juan sama-sama terkejut. Xiao Juan penasaran bertanya: "Bagaimana Bisa Tuan melihatnya?"
Zhu Yi tertawa: "Harus diakui, Xiao Juan, keahlian operasi plastikmu sangat hebat. Sekarang aku benar-benar percaya bisa membuat orang lahir kembali. Ambil contoh Xiao Zhou, penampilannya jadi lebih muda hampir sepuluh tahun, dan juga lebih gagah dari sebelumnya. Tapi sehebat apa pun operasi plastik, ada satu hal yang tak bisa kau ubah - yaitu mata. Kecuali kau ganti kedua matanya juga."
Xiao Juan menjawab: "Bagaimana mungkin, penggantian mana bisa menyamai yang asli? Lagipula, aku benar-benar tidak punya kemampuan ini!"
Zhu Yi mengangguk: "Seberapapun kau mengubah penampilan luar seseorang, ada dua hal yang tak bisa kau ubah. Pertama, mata manusia - jendela jiwa. Jika kau benar-benar berkomunikasi intensif dengan seseorang, ingatan yang paling membekas di pikiranmu adalah sorot matanya. Ekspresi mata itu takkan pernah berubah, seberapapun emosinya berfluktuasi. Kedua, aura bawaan seseorang. Aura ini bukanlah bawaan lahir, melainkan dibentuk secara bertahap melalui pembinaan bertahun-tahun. Sekalipun penampilan luar diubah total, aura atau medan energi itu akan tetap memancar."
Xiao Juan menyetujui: "Benar juga. Menyuruh preman berakting sebagai pakar akademis, sekalipun penampilannya mirip, aura kriminalnya tetap tercium. Untuk membentuk aura intelektual sejati tidak bisa dicapai dalam waktu singkat! Seperti pepatah kita: Tanpa aura bangsawan, sekalipun memakai jubah naga tetap takkan bisa menyamar sebagai pangeran!"
Zhu Yi berkata kepada Zhou Min Nong: "Silakan duduk, tidak perlu berdiri kaku seperti itu." Baru kemudian Zhou Min Nong duduk. Setelah mengganti tubuh baru, Zhou Min Nong tampak belum sepenuhnya terbiasa. Saat duduk, tangannya terus menggaruk-garuk kulit. Zhu Yi tersenyum: "Jahitannya baru dilepas ya?" Zhou Min Nong mengangguk. Zhu Yi menghela napas: "Xiao Zhou, kali ini benar-benar membuatmu menderita!" Zhou Min Nong menjawab: "Jangan berkata begitu. Sebenarnya dari awal sampai akhir aku tidak mengalami kesulitan berarti."
"Tuan Zhu, ada keperluan apa Bapak menghubungi saya hari ini?" tanya Xiao Juan. Zhu Yi menjawab tenang: "Kenapa? Beberapa hari lalu kamu masih menelepon mendesakku, sekarang pura-pura lupa?" Xiao Juan tersipu: "Ah, bukan. Saya hanya tidak menyangka Bapak bisa mendapatkan informasi secepat ini. Perjanjiannya sepuluh hari, ini baru hari keempat!"
Zhu Yi menuangkan teh untuk mereka: "Kalau tekad sudah bulat, apa bedanya beberapa hari lebih cepat? Lagipula, semakin cepat kita bergerak, semakin sedikit waktu mereka untuk menyusun jebakan. Bukankah ini justru memberi kita lebih banyak inisiatif?"
Zhou Min Nong mengkhawatirkan: "Guru, saya masih merasa Bapak tidak boleh mengambil risiko seperti ini!" Zhu Yi tertawa ringan: "Kalian semua menentang kepergianku, apakah karena menganggapku cuma cendekiawan lemah tak berdaya?" Zhou Min Nong melirik Shu Yi mencari dukungan. Shu Yi hanya tersenyum kecut sambil mengangkat bahu.
Xiao Juan berkata: "Apa maksud Tuan Zhu? Sebenarnya kami semua mengkhawatirkan keselamatanmu." Zhu Yi menggelengkan kepala: "Kalian terlalu khawatir. Karena aku sudah memutuskan untuk melakukan ini, pastilah aku punya cara untuk melindungi diri. Meski aku cendekiawan yang tak bisa mengalahkan siapa pun dalam bertarung, aku yakin main kekerasan bukan solusi. Masalah harus diselesaikan dengan ini!"
Zhu Yi menunjuk dahinya: "Sudahlah, jangan terus-menerus berdebat soal ini. Memanggil kalian hari ini terutama untuk berdiskusi detail. Aku pasti akan pergi. Bagaimana caranya? Mereka menyuruhmu membawaku, tentu bukan dengan undangan sopan. Jadi strategi ini harus dipikirkan matang. Sudah kubicarakan dengan Shu Yi, saat pengantaran nanti kalian jangan muncul. Kukhawatir kalian sudah terekspos. Xiao Juan, suruh timmu berpura-pura menculikku dengan diikat. Nanti kamu, Zhou Yi, dan Shu Yi yang mengatur!"
Xiao Juan dan Zhou Min Nong hendak protes lagi, tapi Zhu Yi menggelengkan tangan: "Jangan bicara. Dengarkan! Kalian tak bisa terus menyamar. Bahaya jika sampai mereka menyakiti kalian. Lebih baik mundur. Nanti kalian ditarik, tim Deng Kun sedang butuh tambahan personel. Kebetulan kalian bisa mengisi posisi itu. Xiao Juan, dia sedang menyelidiki kasus perdagangan gelap organ hidup yang kau sebutkan!"
