Zhu Yi menyerahkan sebatang rokok ke Shu Yi: "Sayang tidak ada peralatan teh, benar-benar ingin menyeduh cerek teh!" Shu Yi tersenyum: "Ini tidak sulit, aku akan segera cari satu set." Zhu Yi menggeleng: "Sudahlah, jangan berlarut-larut. Dibeli cuma dipakai sekali, terlalu boros dan disayangkan." Shu Yi menjawab: "Bagaimana bisa? Bukankah nanti masih bisa dipakai lagi?"
Zhu Yi hanya tersenyum tipis. Shu Yi melihat senyumannya mengandung kepahitan. Ia tahu hati Zhu Yi juga tidak tenang: "Guru, apakah Bapak sedang mengkhawatirkan urusan besok?" Zhu Yi menatap Shu Yi: "Jujur saja, sebenarnya hatiku sama sekali tidak punya gambaran, bahkan ada sedikit ketakutan!"
Shu Yi mengangguk tipis: "Jika aku jadi dirimu, aku juga akan melakukan hal yang sama." Zhu Yi mengucapkan "Oh": "Maksudmu kau juga akan bertindak seperti aku?" Shu Yi menjawab: "Seringkali kita tidak punya pilihan, kecuali jika kita benar-benar bisa menyerah pada tanggung jawab!" Zhu Yi menghela napas: "Tanggung jawab, tanggung jawab, setiap orang pasti kehabisan napas ditekan beban tanggung jawabnya sendiri." Shu Yi berkata tenang: "Tidak mutlak, di hati sebagian orang tidak ada konsep tanggung jawab."
Zhu Yi mengangkat cangkir teh sambil menatap daun teh yang mengapung di dalamnya: "Sayangnya kita semua tidak bisa menjadi orang seperti itu! Jika kau jadi aku, apakah kau akan takut?" Shu Yi menjawab dengan berani: "Tentu, mana mungkin tidak? Guru, menurutmu apa yang akan Jin Fenghuang lakukan padamu?"
Zhu Yi berpikir sejenak: "Tidak tahu, hasil terburuk adalah membunuhku! Tapi pendapatku tetap, jika tujuan mereka hanya ingin membunuhku, tak perlu membuat skenario serumit ini. Ini membuktikan aku masih punya nilai guna bagi mereka, selama nilai manfaatku masih ada, nyawaku akan aman!"
Shu Yi tahu perkataan Zhu Yi benar, dia bertanya pelan: "Guru, menurutmu apa sebenarnya tujuan mereka melakukan ini?" Zhu Yi memicingkan matanya: "Beberapa hari lalu ada yang tidak tahan, menelepon Shan Qianqiu untuk bertransaksi dengan tim khusus!" Shu Yi menyeringai: "Berani juga mereka mengajukan ide itu!"
Zhu Yi mengangkat tangan menghentikan Shu Yi: "Jangan remehkan jurus mereka ini. Kau pasti tahu alasan Shan Qianqiu ditunjuk sebagai ketua tim khusus - untuk teknologi modifikasi DNA. Penunjukannya sebagai ketua sebenarnya sudah menunjukkan tekad kuat atasan untuk merebut teknologi ini!"
"Syarat yang diajukan orang itu sangat menggiurkan, yaitu membiarkan mereka meninggalkan Tiongkok, lalu mereka akan meninggalkan teknologi tersebut. Mereka juga berjanji tidak akan menggunakan teknologi ini lagi di Tiongkok, apalagi menyalahgunakannya untuk perbuatan jahat seperti sekarang!" kata Zhu Yi sambil menyesap tehnya.
Shu Yi tertegun sejenak. Tampaknya lawan sudah menyiapkan strategi spesifik untuk menyentuh titik lemah. Bagaimana reaksi Shan Qianqiu? Saat ia hendak bertanya, Zhu Yi sudah menjawab: "Syukurlah Insinyur Shan adalah orang berprinsip. Tapi tekanan dari Akademi Ilmu Pengetahuan pasti besar juga. Aku khawatir apakah dia bisa menahan tekanan ini!"
Zhu Yi melirik jamnya: "Pukul empat sore Shan Qianqiu akan tiba di Kota Hu. Nanti kau harus ikut aku ke bandara! Di sana kau harus banyak berkomunikasi dengan Insinyur Shan. Meskipun dia ahli teknis, tapi punya harga diri yang tinggi. Jangan meremehkannya!" Shu Yi tersenyum: "Tenang, Guru. Aku tahu batasan." Zhu Yi mengangguk: "Baik, kau boleh pergi dulu. Aku akan istirahat sebentar. Kita berangkat pukul setengah tiga!"
Pukul empat sore, Shan Qianqiu tiba di Kota Hu didampingi Song dan beberapa staf. Begitu keluar dari bandara, mereka melihat Zhu Yi dan Shu Yi sudah menunggu di pintu kedatangan.
"Insinyur Shan, kita bertemu lagi!" kata Zhu Yi dengan wajah penuh senyum sambil menggenggam erat tangan Shan Qianqiu. Shan Qianqiu juga menggenggam kuat tangan Zhu Yi sambil menggeleng: "Lao Zhu, bagaimana harusnya aku menilaimu ini..."
Zhu Yi tersenyum: "Baiklah, Insinyur Shan. Aku tahu apa yang ada di lubuk hatimu, tak perlu kau jelaskan lagi. Tenang saja! Mari, perkenalkan, ini Xiao Shu, muridku dari Badan Keamanan Militer. Tapi kali ini dia membantuku secara pribadi. Kedepannya, untuk urusan apapun, aku akan memintanya menghubungi Insinyur Shan!"
Shu Yi melangkah maju menghadap Shan Qianqiu, memberi hormat militer yang sempurna: "Selamat siang, Insinyur Shan!" Shan Qianqiu dibuat panik olehnya. Tangan sempat terangkat ingin membalas hormat, tapi teringat dirinya bukan tentara. Akhirnya ia menjulurkan tangan sambil tersenyum: "Wah, Xiao Shu tampan berwibawa. Murid terhormat Lao Zhu. Guru terkenal melahirkan murid terhormat. Generasi muda memang mengagumkan!"
Zhu Yi akhirnya berkata: "Sudahlah, jangan berkerumun di sini. Ayo naik mobil!" Xiao Song mendekat: "Tuan Zhu, aku sudah mengatur penginapan Insinyur Shan. Rekan dari Kota Hu juga datang menjemput. Bagaimana...?" Zhu Yi menatapnya sebentar lalu tersenyum: "Bagus. Lebih praktis daripada menginap di hotel." Shan Qianqiu menambahkan: "Aku akan naik mobil Lao Zhu. Kalian jalan di depan saja. Ada yang perlu kubicarakan dengan Lao Zhu!"
Xiao Song menyahut lalu memimpin beberapa pemuda naik ke mobil Badan Intelijen Kota Hu.
Shan Qianqiu dan Zhu Yi duduk di kursi belakang. Barulah Shu Yi menghidupkan mesin mobil.
“Lao Zhu, kedatanganku ke Kota Hu kali ini adalah untuk membantumu di dapur. Apa pun yang perlu aku lakukan, silakan katakan!” Shan Qianqiu menunjukkan sikapnya. Zhu Yi sudah mendengar dari Yu Zhongguo sebelumnya. Menurutnya, Shan Qianqiu adalah sosok yang pengertian: “Insinyur Shan, jangan bicara begitu. Anda adalah ketua tim khusus, pemimpin kami. Kami justru menunggu bimbinganmu. Mana berani menyuruhmu membantu!”
Shan Qianqiu melototi Zhu Yi: “Ucapanmu tak sesuai hati ya? Benarkah menganggapku pemimpin? Kalau begitu, aksi besok dibatalkan!” Zhu Yi tersenyum kecut. Shan Qianqiu tertawa: “Bagaimana? Bukankah aku benar? Kalian menghormatiku bukan karena jabatan, tapi karena usiaku yang senja. Ah, di usia senja begini, kalau masih tak mengerti tata krama, pasti dibenci orang!”
Zhu Yi tersenyum canggung.
Shan Qianqiu menghela napas: “Karena kau sudah memutuskan, aku tak akan menasihatimu lagi. Seperti peribahasa: busur yang sudah dilepas tak bisa ditarik kembali. Menyusup ke sarang harimau sangat berbahaya. Kau harus ekstra hati-hati. Ngomong-ngomong, nanti bisakah berkomunikasi dengan dunia luar?” Zhu Yi menggeleng. Masalah ini tak bisa dijawabnya. Baginya, saat ini semuanya masih tanda tanya.
Shan Qianqiu mengeluarkan rokok dari sakunya. Zhu Yi tersenyum melihatnya: "Aku ingat Insinyur Shan tidak merokok!" Shan Qianqiu tersenyum kecut: "Aku memang sudah berhenti lama, tapi Lao Yu itu memaksa menarik saya kembali ke dalam air." Zhu Yi tertawa: "Ah, si Lao Yu ini." Ia menerima rokok yang disodorkan Shan Qianqiu dan menyalakannya. Shan Qianqiu bertanya: "Apakah besok kami perlu membantu operasinya?"
Zhu Yi menjawab datar: "Tidak perlu, Xiao Shu sudah cukup. Xiao Shu, besok mungkin kau harus bersiap sedikit menderita. Persiapkan mentalmu!" Shu Yi tersenyum: "Paham. Biarkan mereka jangan memberi keringanan, sebisa mungkin jangan sampai menunjukkan celah!"
Mobil tiba di tujuan, sebuah rumah petak dua lantai. Mata Shan Qianqiu berkerut melihat 7-8 orang sudah menunggu: "Xiao Song, apa maksud ini?" Xiao Song berbisik: "Kepala Biro Yu berpesan di Kota Hu, kami harus menjaga keselamatan Insinyur Shan. Jadi..." Shan Qianqiu membentak: "Perlukah sebanyak ini? Aku ini ketua tim khusus hanya nama saja yang memang tak bisa membantu, buat apa dikerubungi banyak orang? Suruh mereka semua pergi, cukup kalian yang di sini!"
Xiao Song tampak serba salah: "Ini tidak bisa. Jangan-jangan nanti Kepala Biro Yu marahi kami!" Matanya memandang Zhu Yi memohon bantuan. Zhu Yi tertawa: "Insinyur Shan, jangan persulit Xiao Song. Bagaimana kalua personel kepolisian Kota Hu tinggal 2-3 orang saja? Bagaimanapun ini wilayah mereka, akan lebih mudah jika ada yang membantu. Yang lain silakan pulang, lanjutkan tugas masing-masing!"
Shan Qianqiu berpikir juga: "Baiklah, mari kita lakukan sesuai saran Tuan Zhu!"
Baru saja selesai bicara, mobil lain tiba. Xiao Song melirik ke luar, lalu berbisik: "Ini Wakil Direktur Chen dari Badan Keamanan Negara Kota Hu." Shan Qianqiu menghela napas: "Sepertinya ingin ngobrol baik-baik denganmu Lao Zhu benar-benar tidak mudah ya!"
Chen Tianlei adalah Wakil Direktur Badan Keamanan Negara Kota Hu. Begitu masuk kamar, ia langsung melihat Zhu Yi. Ia mengangguk memberi salam, lalu menatap Shan Qianqiu sambil tersenyum: "Apakah ini Ketua Tim Khusus Shan?" Shan Qianqiu menggelengkan tangan: "Tidak perlu sebut jabatan, panggil saja saya Insinyur Shan seperti yang lain." Chen Tianlei menjawab: "Insinyur Shan, selamat datang di Kota Hu. Direktur Wu sedang menghadiri rapat penting dan tidak bisa meninggalkan tempat. Beliau bilang akan menjamu Anda nanti malam."
Shan Qianqiu tidak terbiasa dengan protokol sambut-menyambut ini. Ia berkata: "Direktur Chen, tolong sampaikan pada Direktur Wu bahwa jamuan tidak perlu. Beliau juga tidak harus sengaja datang menemui orang tua seperti saya. Kami ke sini untuk menangani kasus, dan sebaiknya pergerakan kami dijaga kerahasiaan. Jangan sampai gerak-gerik tim khusus di Kota Hu terlalu mencolok."
Wajah Chen Tianlei berubah pucat. Zhu Yi tersenyum kecut. Ia sendiri juga membenci hal-hal seperti ini, makanya sejak tiba di Kota Hu sama sekali tidak menghubungi pihak Badan Keamanan Negara, bahkan tidak memberi tahu stasiun Keamanan Militer setempat.
"Meski Chen Tianlei merasa tidak senang di hati, ia tetap tersenyum. Bagaimanapun, Shan Qianqiu adalah ketua tim khusus, sedangkan Yu Zhongguo hanya wakil ketua. Hanya dengan alasan ini saja, mereka tidak berani menyinggung Shan Qianqiu. Chen Tianlei tersenyum: 'Karena Insinyur Shan dan tim masih memiliki tugas resmi, saya tidak akan mengganggu lagi. Saya akan menyampaikan pesan Insinyur Shan kepada Direktur Wu.'"
"Chen Tianlei bahkan belum sempat duduk sudah diusir pergi oleh Shan Qianqiu."
"'Ah, alangkah baiknya jika waktu mereka digunakan untuk urusan yang lebih penting!' ujar Shan Qianqiu penuh kekecewaan. Zhu Yi berkata dengan tenang: 'Inilah realita masyarakat kita. Hanya punya kemampuan teknis tidak cukup, harus pandai membangun jaringan hubungan. Hubungan adalah sumber daya. Hanya dengan menguasai sumber daya seperti ini, barulah seseorang bisa berkembang pesat seperti ikan di air!' Shan Qianqiu menggeleng: 'Saya tidak paham urusan hubungan atau sumber daya, dan tak ingin memahaminya. Saya orang teknikal, yang saya tahu kita tidak boleh melalaikan tugas utama!'"
"Sampai di titik ini, Shan Qianqiu melirik anggota tim lapangan di sekitarnya: 'Kalian semua keluar. Saya ingin ngobrol panjang dengan Lao Zhu. Jangan ganggu kami kecuali ada keadaan darurat!' Termasuk Shu Yi, semua orang meninggalkan ruangan, menyisakan hanya Shan Qianqiu dan Zhu Yi."
