"Mereka bilang kau ingin bertemu denganku?" Zhu Yi menatap Kakak Ying yang terlihat jauh lebih kurus, wajahnya pucat kekuningan dengan mata yang cekung: "Aku... Aku sangat menderita!"
Zhu Yi memandang anggota tim lapangan perempuan yang bertanggung jawab mengawasinya.
"Sejak tadi malam sudah begini, kami curiga dia sakaw." Petugas lapangan wanita berbisik. Zhu Yi mendekati Kakak Ying dan berjongkok: "Kau pasti menderita, tapi urusan seperti ini aku tak bisa membantumu!" Wajah Kakak Ying dipenuhi panik mendengar perkataan Zhu Yi: "Tidak, kumohon, tolong aku, tolonglah!"
Zhu Yi menghela napas: "Bukan aku tidak mau membantumu, tapi aku tidak mungkin memberimu narkoba, itu justru akan membahayakanmu. Begini, aku akan menghubungi orang untuk membantumu berhenti menggunakan narkoba!" Kakak Ying tahu dirinya tidak punya pilihan sulit, dia mencengkeram lengan Zhu Yi: "Kalau begitu berikan aku sebatang rokok, satu batang saja, ya?"
Zhu Yi mengeluarkan rokok dan menyerahkan sebatang padanya, lalu menyalakannya.
Tangan Kakak Ying bergetar ketakutan, dia menghisap kuat-kuat: "Sebenarnya... ada beberapa hal yang kusembunyikan darimu." Setelah menghisap dua kali, ekspresi wajahnya masih menunjukkan penderitaan, tapi emosinya mulai sedikit mereda.
Zhu Yi tidak berkata-kata, hanya menatapnya dengan tenang.
"Zhu Yi, kau terlalu percaya diri, tidak, lebih tepatnya kau sombong! Kau pikir bisa memahami segalanya, mengerti hati dan sifat manusia? Kau salah!" Tatapan Kakak Ying dipenuhi kekesalan: "Mengapa kau diam? Aku tahu ada banyak pertanyaan di hatimu, bahkan kau tahu aku menyembunyikan banyak hal. Tapi kenapa kau tidak bertanya?"
Zhu Yi berkata dengan tenang: "Jika kau tidak mau bicara, untuk apa aku bertanya?"
Kakak Ying tersenyum getir: "Inilah kelemahanmu. Kau yakin bahkan tanpa penjelasanku, kau tetap bisa menemukan jawabannya sendiri."
Kontak antara Zhu Yi dan Kakak Ying memang tidak terlalu sering, tapi juga tidak sedikit. Ini pertama kalinya ia melihat emosi Kakak Ying begitu tak terkendali. Terhadap Kakak Ying yang sekarang, Zhu Yi merasa sedikit bingung. Bahkan ucapan Kakak Ying pun ia tak tahu harus menjawab bagaimana. Ia bisa merasakan kebencian Kakak Ying terhadap dirinya, tapi entah mengapa, mengapa Kakak Ying menyimpan kekesalan sebesar ini padanya? Karena perhatian? Tidak, intuisi Zhu Yi mengatakan bukan. Sejak masuk sampai sekarang, Kakak Ying sama sekali tidak menunjukkan elemen apa pun yang terkait dengan kepedulian.
"Sebenarnya kau mau bilang apa?" tanya Zhu Yi pelan. Kakak Ying menatapnya dengan tatapan hampa: "Tahu kenapa kau masih bisa bertahan hidup?" Zhu Yi terdiam sejenak. Benar, kalau Kakak Ying tidak menyelamatkannya keluar, apakah ia bisa bertahan hidup? Itu masih jadi pertanyaan. Zhu Yi menggeleng: "Kamu menyelamatkanku, aku harus berterima kasih!"
Kakak Ying menyeringai: "Bukan aku yang mau menyelamatkanmu, tapi karena kami tidak tega membunuhmu!"
Zhu Yi tampak bingung: "Kalian?" Kakak Ying mengangguk: "Ya, aku, dan Xiao Juan. Kami semua tahu, membunuhmu adalah pilihan paling aman untuk kami. Tapi dia tidak bisa bulat tekad, aku juga begitu."
"Tie Lan memang orang yang sangat menghargai ikatan lama." Begitu kata Zhu Yi. Kakak Ying membelalakkan matanya: "Kau sudah tahu?" Zhu Yi tersenyum kecut: "Ya. Dia tidak hanya tidak membunuhku, malah menyuruh Shen Yuan menyelamatkan Deng Kun. Seandainya Shen Yuan tidak muncul di Guangzhou, Deng Kun pasti sudah mati. Dia tahu kalau Deng Kun hidup akan segera mengungkap semua ini, tapi tetap memerintahkan Shen Yuan untuk menyelamatkannya."
Tubuh Kakak Ying gemetar. Saat sakaw melanda, dia benar-benar sangat menderita.
Zhu Yi berkata kepada agen wanita itu: "Bawakan dia sedikit Huanzuoxing!" Agen wanita itu segera pergi. Kakak Ying menatap Zhu Yi, akhirnya menunjukkan senyuman: "Terima kasih!" Dia tahu meskipun Huanzuoxing bukan narkoba, tapi bisa meredakan penderitaannya.
Kakak Ying menghela napas dalam-dalam: "Tie Lan pernah menolongku. Kalau bukan karena dia, aku sudah mati!" Zhu Yi mengerutkan alis. Kakak Ying melanjutkan: "Kau tahu kenapa Tie Lan mencariku waktu itu? Karena mereka sudah menciptakan Guan Ai palsu yang bisa digunakan melawanmu. Jadi yang asli seperti aku tidak boleh ada lagi! Tugas Tie Lan saat itu adalah membuatku benar-benar menghilang dari dunia ini!"
“Tapi dia tidak melakukannya. Dia melunasi utang suamiku, seharusnya mantan suami, dan menahanku di sisinya. Tentu saja dia membuat alasan, bahwa untuk semua yang berhubungan dengan Guan Xin atau Guan Ai, aku lebih paham daripada siapa pun. Sebenarnya aku tahu, tentang hubunganmu dengan Guan Xin itu, pengetahuannya tidak kalah dariku. Dan yang pertama kali mengusulkan metode seperti ini untuk menghancurkanmu, melawanmu, juga dia!”
Ekspresi getir terpancar di wajah Zhu Yi. Ia merasa semakin tidak memahami Tie Lan. Dalam pandangannya, Tie Lan terus melakukan hal-hal kontradiktif. Seolah selalu ragu-ragu, bahkan Zhu Yi sendiri tak lagi tahu seperti apa sebenarnya wanita ini.
"Kau takkan mengerti mengapa Tie Lan bisa berubah seperti sekarang, kan?" tanya Kakak Ying.
Ia melirik Zhu Yi, melanjutkan: "Kau ini pakar mental. Kukira kau bisa memahaminya!" Wajah Zhu Yi memerah: "Psikologi bukan segalanya. Aku tak pernah bermaksud memanusiakannya sebagai dewa!" Kakak Ying tersenyum tipis: "Mungkin aku lebih berhak bicara tentang Tie Lan. Apa dia pernah menyebut seseorang padamu?"
"Siapa?"
"Kong Xin, seorang polwan!" jawab Kakak Ying. Zhu Yi mengangguk: "Ya. Saat pertama muncul di hadapan kami dengan identitas Xiao Juan, dia pernah bilang pada tim kami bahwa dirinya adalah Kong Xin!" Kakak Ying meminta rokok lagi dari Zhu Yi: "Kemudian kalian menemukan dia berbohong, kan?" Zhu Yi menghela napas: "Akhirnya dia sendiri yang mengaku, Kong Xin dibunuhnya!"
"Kakak Ying menyalakan rokok: 'Benar, dialah yang datang sendiri membawa personel untuk membunuh Kong Xin. Tapi tujuan awalnya bergabung dengan organisasi justru untuk membantu Kong Xin! Hanya saja kemudian dia agak tersesat, dia malah semakin tergila-gila dengan permainan ini. Baginya ini hanyalah sebuah permainan, terutama setelah keikutsertaanmu, membuatnya semakin gila. Menurutnya, bisa bermain lawan denganmu adalah hal yang sangat stimulan.'"
"Otak Zhu Yi mendadak blank. Dia sama sekali tidak menyangka Tie Lan memiliki pemikiran seperti ini."
"'Tapi justru setelah membunuh Kong Xin, hatinya dipenuhi penyesalan dan rasa bersalah. Kemudian saya menemukan bahwa seringkali dia malah menganggap dirinya sebagai Kong Xin! Saat menghadapinya, saya mulai merasa takut, karena bahkan saya pun tidak bisa membedakan kapan dia sebagai Tie Lan, kapan sebagai Kong Xin!'"
"Zhu Yi memicingkan matanya, mulai memahami maksudnya: 'Maksudmu setelah membunuh Kong Xin, Tie Lan mengalami masalah psikologis? Pada dirinya muncul dua kepribadian: Tie Lan dan Kong Xin?'"
"Saat itu petugas lapangan perempuan telah menemukan obatnya. Setelah minum obat, seluruh penampilan Kakak Ying terlihat jauh lebih rileks: 'Secara tepat seharusnya tiga jenis. Kepribadian ketiga adalah Xiao Juan!'"
"'Xiao Juan?' Mengenai kepribadian Xiao Juan ini, Zhu Yi benar-benar tidak merasakan apa-apa. Baginya Xiao Juan hanyalah identitas palsu, tak disangka benar-benar ada kepribadian seperti ini."
“Benar, Xiao Juan, itu adalah pelabuhan terakhirnya, tempat perlindungan yang dia gunakan untuk menghindari Tie Lan dan Kong Xin. Hanya saat dia benar-benar menganggap dirinya sebagai Xiao Juan, hatinya baru menemukan ketenangan sesaat.” Kakak Ying mengangkat kepala saat berkata sampai di sini: “Bukankah kalian selalu ingin tahu siapa pimpinan organisasi ini?”
Zhu Yi bertanya: “Apakah Zhang Chi?”
Kakak Ying tersenyum: “Tie Lan tidak salah bicara. Sebenarnya sejak awal kau sudah menegaskan target. Benar, Zhang Chi. Tapi kau pasti tidak tahu siapa dia sekarang!” Zhu Yi mulai bersemangat. Begitu jawaban ini diumumkan, seluruh kasus benar-benar akan selesai. Asal pimpinan musuh tertangkap, anggota lain organisasi ini akan seperti mengangkat umbi lobak dan membawa lumpurnya – urusan tambahan yang tidak perlu lagi merepotkannya sendiri.
“Siapa?”
“Split kepribadian Tie Lan. Terkadang dia berkhayal menjadi Kong Xin. Kong Xin tidak tahu siapa pimpinan musuh, tapi Tie Lan tahu. Tapi mengapa saat berubah menjadi peran Kong Xin, dia tetap tidak mengungkapkannya? Tidakkah kau memikirkan masalah ini tadi?”
Pertanyaan Kakak Ying membuat Zhu Yi kembali terdiam membeku. Memang, saat berkhayal menjadi Kong Xin, Tie Lan memang pernah memberikan banyak petunjuk untuk pihak mereka. Tapi anehnya sama sekali tidak menyebut pimpinan organisasi. Ini sangat tidak logis. Mengapa dia tidak bicara? Takut atau tidak bisa? Mengapa?
Zhu Yi terus-menerus bertanya dalam hatinya, Kakak Ying menghela napas: "Karena dia tidak berani bicara. Bahkan jika dia bicara, kalian belum tentu percaya. Dari tiga orang dalam organisasi yang benar-benar pernah bersentuhan dengannya, dua sudah mati. Hanya Tie Lan yang tersisa. Dia sama sekali tidak punya cara membuktikan bahwa orang itu adalah Zhang Chi. Selama empat tahun ini, dia bahkan tidak bisa mendapatkan bukti apapun!"
Zhu Yi mengangguk tipis: "Zhang Chi bisa dibilang orang yang licik dan penuh perhitungan. Meski kami semua menyebutnya sinting, tapi tak bisa dipungkiri, dalam hal kejahatan, dia adalah genius tak tertandingi yang pernah kujumpai! Siapa sebenarnya orang ini?"
Kakak Ying menyeringai dingin: "Tidakkah kalian merasa komposisi tim khususmu aneh?" Mengapa tiba-tiba membahas tim khusus? Zhu Yi tahu ucapannya pasti ada maksud. Arah pembicaraannya ke tim khusus, jangan-jangan orang itu ada di dalam tim khusus? Keanehan komposisi tim khusus terletak pada Shan Qianqiu sebagai ketua tim.
Zhu Yi gemetar berkeringat dingin, bagaimana mungkin? Meski Shan Qianqiu adalah ketua tim khusus, tapi dari awal sampai akhir dia tidak pernah terlalu ikut campur urusan tim!
Kakak Ying berkata tenang: "Kau sudah menebak siapa yang akan kusebut. Coba pikir, dengan statusnya seperti itu, mungkinkah Tie Lan berbicara tanpa bukti? Meski pengangkatan Shan Qianqiu ke tim khusus adalah keputusan pimpinan Akademi Ilmu Pengetahuan, tapi kalian tidak tahu bahwa Shan Qianqiu sendiri yang mengajukan diri. Ini seharusnya mudah kalian selidiki."
Zhu Yi diam. Dia harus menilai kredibilitas perkataan Kakak Ying.
Seandainya apa yang dikatakan Kakak Ying benar, maka masalah internal akan menjadi rumit. Tanpa sedikitpun bukti, hanya berdasarkan pernyataan sepihak Tie Lan, tidak ada yang bisa menjangkau Shan Qianqiu. Karena Zhang Chi mampu mengubah dirinya menjadi Shan Qianqiu, pasti tidak akan meninggalkan celah dalam struktur fisiologis. Dari tiga orang di organisasi yang pernah bertemu dengannya, dua telah mati. Tie Lan menjadi satu-satunya saksi, sayangnya dia tidak punya bukti sama sekali.
Zhu Yi mengelus kepalanya sendiri, wajahnya dipenuhi rasa getir.
Shu Yi mendorong pintu masuk: "Guru, ada telepon dari Zhou Yi! Ternyata dia memang bersama Xiao Juan, ini alamatnya!"
