Di lubuk hati Su Yunying terasa getir. Ia mengerti semua yang dikatakan Zhu Yi hanyalah ingin memberitahukan bahwa jejak pergerakannya tadi malam sepenuhnya berada dalam kendali mereka. Mereka tahu ia pergi ke Resor Liburan Lvinyinhu tadi malam, lalu apakah mereka juga mengetahui bahwa tujuannya ke sana adalah untuk menemui Du Xiaojun dan mengantarkan barang?
"Nyonya Su, bisakah Anda ceritakan di mana Anda berada dari jam dua belas malam sampai lewat pukul dua pagi tadi?" Wajah Zhu Yi tiba-tiba serius, bertanya dengan tenang. Su Yunying diam-diam menghela napas. Akhirnya Zhu Yi menyentuh topik utama. Setelah menarik napas panjang, ia berpura-pura tenang: "Bukankah kalian sudah tahu? Tadi malam aku memang ke Danau Lv Yin." Zhu Yi menyelidik lagi: "Benarkah hanya untuk menikmati pemandangan malam?"
Su Yunying menggelengkan kepala: "Aku datang karena diundang, tapi orangnya tidak muncul." Zhu Yi mengangguk tipis: "Bisa beri tahu siapa yang ingin Anda temui?" Su Yunying menjawab datar: "Du Xiaojun." Jawabannya campuran antara palsu dan asli. Ia tahu berbohong terus-menerus tak mungkin mengelabui orang berpengalaman seperti Zhu Yi, tapi ia juga tak akan mengorbankan Du Xiaojun. Karena semua yang dilakukan Du Xiaojun ini juga demi membalas dendam untuk anaknya!
Zhu Yi tidak membuka kedok: "Nyonya Su, Anda seharusnya tahu, kepolisian sedang mencari keberadaan Du Xiaojun. Mengetahui informasi tapi tidak melapor..." Belum selesai bicara, Su Yunying sudah membela diri: "Sebenarnya aku juga tidak yakin apakah benar Du Xiaojun yang mengundangku. Meski di telepon dia bilang begitu, tapi suaranya tidak mirip. Aku mau memastikan dulu baru telepon polisi, makanya memutuskan untuk pergi ke tempat janjian dulu."
Dalam hati Zhu Yi geli sendiri, rupanya reaksi Su Yunying cukup cepat. Penjelasannya meski dipaksakan, tapi ada juga sedikit masuk akalnya. Zhu Yi mengangguk setengah: "Nyonya Su benar-benar mempertimbangkan segala sesuatunya. Tapi saya ingin mengingatkan, Du Xiaojun adalah sosok berbahaya. Begitu ada kabar tentangnya, sebaiknya segera hubungi kami. Ini demi keamanan kalian sendiri."
Su Yunying buru-buru mengangguk: "Saya mengerti. Jika dia menghubungi lagi, pasti akan segera saya beri tahu." Senyum mengembang di wajah Zhu Yi. Andai saja dia tahu bahwa Su Yunying sedang mengelabuhinya, tapi tujuan kedatangannya sudah tercapai. Dia sengaja membuat Su Yunying sadar bahwa setiap gerak-geriknya diawasi kepolisian, namun sekaligus menyampaikan pesan bahwa mereka belum tahu kalau Su Yunying sudah bertemu Du Xiaojun.
"Karena Du Xiaojun adalah orang yang sangat waspada, meski Xiao Hui sudah mengawasinya, tapi jika suatu saat dia merasa ada bahaya, sulit dipastikan apakah dia bisa melepaskan diri dari pengawasan Xiao Hui. Jika dia benar-benar berhasil melepaskan diri dari pantauan Xiao Hui, akan sangat sulit menemukannya kembali. Inisiatif Zhu Yi mendekati Su Yunying sekilas seperti membangunkan ular tidur, tapi sebenarnya juga memberi Du Xiaojun pil penenang. Kalau tidak, jika Su Yunying memberi tahu Du Xiaojun tentang pengintaian tadi malam, pasti akan ada reaksi dari Du Xiaojun."
Zhu Yi tidak berlama-lama di rumah keluarga Hu sebelum pergi.
Begitu Zhu Yi pergi, Su Yunying langsung mengganti kartu SIM dan menelepon Du Xiaojun. Setelah mendengar penjelasannya, Du Xiaojun berkata: "Tante Su, jangan khawatir, semuanya baik-baik saja. Tapi jika tidak ada urusan mendesak dalam dua hari ini, lebih baik kita tidak berhubungan." Setelah menutup telepon, alis Du Xiaojun berkerut. Polisi begitu cepat mengincar Su Yunying, ini membuktikan pasti ada mata-mata polisi di sekitar resor liburan. Kedatangan Su Yunying ke resor tengah malam kemarin memang cukup mencolok.
Tapi menurut penuturan Su Yunying, polisi tidak tahu bahwa Su Yunying sudah bertemu dengannya. Namun polisi seharusnya sudah curiga bahwa dirinya bersembunyi di sekitar resor liburan. Nampaknya mereka akan segera memulai pencarian di area itu. Dia bersyukur sudah meninggalkan Danau Lv Yin malam itu juga.
"Sebenarnya kau harus percaya pada polisi, beri tahu mereka semua kejadian ini. Kau sedang bermain api, tahu tidak?"
“Saya bukan tidak percaya polisi, hanya sampai sekarang saya masih belum bisa memastikan siapa sebenarnya orang yang kita cari. Satu-satunya yang bisa memancingnya muncul hanyalah saya. Saya adalah umpan. Selama saya belum bergabung dengan kepolisian, dia tidak akan berhenti beraksi. Tapi begitu saya beri tahu semua pada polisi, besar kemungkinan dia akan kabur. Usaha saya selama ini jadi sia-sia!”
“Tahukah kamu? Ini sangat berbahaya. Bukan hanya untukmu, tapi semua orang yang kontak denganmu juga dalam bahaya.” Wanita itu menghela napas. Du Xiaojun tersenyum kecut: “Apa Nona takut ikut terbawa masalah?” Alis wanita itu berkerut: “Kalau takut, masakan saya mengizinkanmu tinggal di sini?” Du Xiaojun menggenggam tangan wanita itu: “Terima kasih!”
Lin Chuan yang jarang datang pagi-pagi sudah berada di tim khusus. Dari raut wajahnya terlihat dia serius ingin fokus bekerja. Saat Zhu Yi kembali ke kantor, Lin Chuan sedang memeriksa dokumen kasus. Beberapa hari terakhir dia hampir tidak pernah datang, sehingga perkembangan baru dalam penyelidikan sama sekali tidak diketahuinya.
“Wah, Xiao Lin sudah datang sepagi ini?” Zhu Yi tersenyum ramah. Lin Chuan agak canggung: “Beberapa hari lalu ada urusan lain sampai urusan utama terbengkalai. Kemarin kembali ke kantor langsung dikritik habis-habisan oleh direktur senior.” Zhu Yi duduk di sebelahnya: “Saya kira kamu sedang konflik dengan Nona Yan Ni!” Lin Chuan terkekek: “Tuan, setelah saya pelajari dokumen-dokumen ini, sepertinya kasusnya masih belum ada perkembangan berarti.”
Zhu Yi menghela napas: "Ya, kita terus dikendalikan orang lain. Tim khusus ini pun hanya jadi hiasan. Sampai sekarang kita bahkan belum tahu siapa lawan kita sebenarnya." Lin Chuan mengangguk: "Dari kondisi saat ini, 《Buku Panduan Bunuh Diri》 tidak muncul lagi. Artinya orang itu sudah berhenti menggunakan cara ini untuk membunuh. Untuk beberapa kasus pembunuhan yang terjadi belakangan, apakah kita bisa menganggap ini sebagai upaya mereka membersihkan jejak dan memutus semua petunjuk terkait kasus ini?"
Zhu Yi menatap Lin Chuan: "Tak kusangka kau bisa memikirkan semua ini. Bagus, pendapatku juga sama." Kekhawatiran terpancar di wajah Lin Chuan: "Sepertinya sekarang kita harus memperjuangkan waktu dengan mereka. Jika tidak, saat mereka berhasil memutus semua petunjuk, kemungkinan kita menyelesaikan kasus ini hampir mustahil."
Zhu Yi bertanya: "Menurutmu, apa yang harus segera kita lakukan sekarang?" Lin Chuan tersenyum kecut: "Aku benar-benar orang awam dalam penyelidikan. Tapi menurutku prioritas utama adalah menemukan Du Xiaojun. Dari banyak informasi yang kita miliki, dia adalah figur penentu. Meski bukan pelaku, pastilah dia pihak yang tahu." Zhu Yi mengeluarkan suara "Hm": "Sayangnya sampai detik ini kita belum mendapat informasi apapun tentang dirinya."
Zhu Yi berbincang santai dengan Lin Chuan beberapa kalimat lagi lalu kembali ke kantornya. Di atas meja terletak data terkait Kompetisi Fisika Olimpiade yang diantarkan Xu Dajun. Zhu Yi menghabiskan hampir dua jam memeriksanya dari awal hingga akhir, tapi tak menemukan masalah apa pun dari data tersebut. Ia berjalan ke depan jendela, menyalakan rokok. Apa tujuan wanita itu menyuruh mereka memperhatikan kompetisi fisika ini? Sebenarnya apa yang perlu menjadi fokus perhatian?
Zhen Nanfang mendorong pintu masuk. Melihat ekspresi khawatir Zhu Yi, ia bertanya: "Tuan, ada apa denganmu?" Zhu Yi menoleh melihatnya: "Nanfang, di meja ada data tentang Kompetisi Fisika Olimpiade yang diantar Dajun. Coba kamu periksa." Zhen Nanfang tidak langsung melihat data itu. Setelah duduk di sofa, ia tersenyum: "Pasti Tuan sudah memeriksa semuanya, kan?" Zhu Yi mengangguk. Zhen Nanfang berkata: "Jika Tuan saja tidak menemukan sesuatu, saya melihat juga percuma."
Zhu Yi melototi dia: "Kau bicara bagaimana ini? Aku bukan dewa! Kalau suruh lihat ya lihatlah, mungkin kau memang bisa menemukan sesuatu." Dengan pasrah, Zhen Nanfang terpaksa mengambil tumpukan data itu. Kecepatannya jauh melebihi Zhu Yi. Kurang dari satu jam, ia sudah melirik sekilas semua data: "Saya juga tidak melihat ada rencana khusus apa pun."
"Apa maksud panggilan anonim yang menyuruh kami memperhatikan kompetisi ini?" Zhu Yi juga duduk. Zhen Nanfang mengangkat bahu: "Ini sulit dipastikan. Mungkin terkait peserta kompetisi, atau hal lain." Ucapan Zhen Nanfang sama saja tidak menjelaskan. Zhu Yi mematikan puntung rokok: "Sepertinya ini harus ditunda dulu. Kompetisi masih lama, kita lihat perkembangannya nanti."
Zhen Nanfang mengalihkan topik: "Lin Chuan seperti berubah total, terlihat bersiap mengerahkan seluruh tenaga untuk pekerjaan." Zhu Yi tersenyum: "Dia memang anggota inti tim khusus. Bukankah baik jika bisa bersikap profesional dan bekerja serius?" Zhen Nanfang masih khawatir: "Tapi sebelumnya kita sudah membahas kedekatannya dengan Yan Ni, sementara banyak kasus melibatkan Du Xiaojun. Menurut prosedur seharusnya dia menghindar."
Zhu Yi memicingkan matanya: "Lalu menurutmu harus bagaimana? Mengeluarkannya dari tim khusus?" Zhen Nanfang menjawab: "Mengapa tidak? Komite Tanpa Kewenangan punya banyak personel. Suruh mereka ganti orang saja!" Zhu Yi tertawa: "Justru saya rasa menjaga Lin Chuan di tim khusus bukan hal buruk. Mungkin di momen kritis dia bisa berguna." Zhen Nanfang masih belum paham maksud Zhu Yi, namun karena sudah demikian, dia memilih tidak melanjutkan pembicaraan.
"Tapi menurutku kita harus tetap berhati-hati terhadap Lin Chuan. Setidaknya urusan yang berkaitan dengan Du Xiaojun sebaiknya tidak kita beri tahu dia." Zhen Nanfang mengemukakan pendapatnya. Hingga saat ini Zhen Nanfang masih belum tahu bahwa Xiao Hui sudah datang ke Xinzhou, apalagi bahwa Xiao Hui sudah mulai mengincar Du Xiaojun.
Shu Yi-lah yang mengusulkan agar sementara waktu kasus ini tidak diungkapkan ke anggota lain di tim khusus. Lagipula semakin sedikit yang tahu semakin baik - pertama untuk mempermudah pengendalian terhadap Du Xiaojun, kedua juga bisa lebih efektif dalam melindunginya. Menurut Shu Yi, jika Du Xiaojun adalah pelaku, maka di bawah pengawasan Xiao Hui, lambat laun ekor rubahnya akan terlihat. Sebaliknya, jika dia bukan pelaku melainkan pihak yang, maka dia akan menjadi umpan sempurna. Pasti orang itu akan berusaha menyingkirkannya. Selama ada gerakan dari mereka, lokasi mereka akan terbongkar!
Artinya Du Xiaojun adalah kunci utama seluruh kasus ini. Baik bagi kepolisian maupun pihak lawan, dia adalah bidak penting. Dalam hal ini Zhu Yi juga sependapat dengan Shu Yi. Seperti yang dikatakan Shu Yi, selama kita mengawasi ketat Du Xiaojun, penyelesaian kasus ini hanyalah masalah waktu.
