Di atas bendungan waduk hulu Danau Lv Yin, dua orang duduk dengan tatapan erat mengawasi ke depan. Angin sepoi-sepoi bertiup, membuat riak-riak air berlapis di permukaan danau.
“Kau benar-benar datang hanya untuk menemaniku memancing?” Lao Wangtou bertanya pelan. Zhu Yi tersenyum tipis: “Kenapa tidak?” Lao Wangtou mendengus dingin: “Kau sama sekali tidak bisa memancing. Duduk di sini saja sudah membuatmu tidak nyaman. Kalau ada urusan, langsung bicara saja. Jangan memaksakan diri duduk di sini berpura-pura fokus.”
Zhu Yi menghela napas: “Lao Wang, sifat keras kepalamu masih belum berubah.” Lao Wangtou berkata tenang: “Tidak bisa diubah lagi. Aku orang jujur, baik dalam bicara maupun bertindak selalu seperti ini.” Zhu Yi berkata: “Kukira kau sudah tahu alasan aku mencarimu!” Lao Wangtou meliriknya: “Tidak tahu.”
Zhu Yi berkata: “Ya Ping dan Du Xiaojun adalah anggota komite tanpa kewenanganmu, bahkan mungkin bawahananmu. Setelah kejadian seperti ini, Senior sama sekali tidak bereaksi?” Lao Wangtou mengangkat alis: “Reaksi apa yang kau mau? Sekarang aku hanya Wakil Direktur Komite. Aku akan menjalankan tugas sesuai kewenangan. Untuk urusan investigasi kasus, itu tugas tim khusus dengan kemampuan hebat sepertimu. Buat apa aku ikut campur urusan yang bukan ranahku?”
Zhu Yi menatapnya: “Lao Wang, tidakkah kau merasa ada masalah internal di komitemu?” Lao Wangtou bertanya: “Masalah apa?” Zhu Yi tersenyum kecut, komunikasi dengan Lao Wang memang sulit. Melihat Zhu Yi diam, Lao Wangtou mengeluarkan rokok dan menyalakannya sendiri tanpa menawari: “Apa kau curiga aku juga bermasalah?” Zhu Yi tetap diam. Di lubuk hatinya, memang pernah terlintas pemikiran seperti itu.
Lao Wangtou berkata: "Kalau memang begitu, silakan kalian menyelidiki." Zhu Yi berbisik: "Lao Wang, kau seharusnya tahu sesuatu kan?" Lao Wangtou tersenyum: "Zhu Yi, Zhu Yi, tahukah kau apa yang paling kubicara darimu? Sudah tahu betul sifat keras kepalaku, tapi kau sengaja berbelit-belit. Kalau kau suka berputar-putar, aku akan menemanimu berputar!"
Zhu Yi tersenyum canggung.
Lao Wangtou melanjutkan: "Sebenarnya masalah yang kau sebutkan juga kuperhatikan. Sejak Lin Chuan membantu Du Xiaojun masuk ke komite tanpa kewenangan, aku mulai curiga." Zhu Yi mengangguk, Lao Wangtou berkata: "Du Xiaojun adalah gadis yang sangat berbakat. Dengan kemampuannya, mengikuti ujian CPNS sama sekali bukan hal sulit. Meski penampilannya mungkin sedikit mengganggu, tidak semua instansi pemerintah memilih pegawai berdasarkan tampilan fisik."
"Bahkan jika dia tidak masuk komite tanpa kewenangan, selama dia menunjukkan kemampuannya, aku yakin banyak instansi yang mau menerimanya. Meski penampilan penting, yang lebih utama dalam dunia kerja adalah kemampuan. Tapi kenapa dia harus bersusah payah masuk komite tanpa kewenangan? Ini yang membuatku heran. Tapi meski bingung, sebagai orang yang menghargai bakat, tentu saja aku menyambutnya dengan tangan terbuka."
Zhu Yi mengangguk setuju. Perkataan Lao Wangtou benar, orang berbakat pasti akan disukai di mana pun mereka berada.
“Di hari-hari pertama kedatangannya, performanya memang cukup baik, kemampuannya juga terlihat. Tapi tiba-tiba kemudian dia menghilang. Ini membuatku sangat kesal. Kau tak tahu, awalnya aku mengira diriku punya kemampuan mengenali orang, tapi setelah merenung, ternyata sama sekali bukan begitu.” Ekspresi Lao Wangtou menunjukkan kedongkolan. Zhu Yi bertanya: "Apa kau merasa ditipu oleh seorang nona kecil?" Lao Wangtou tersenyum kecut: "Bukan itu. Aku hanya penasaran, untuk apa dia bersusah payah masuk ke komite tanpa kewenangan!"
Zhu Yi berkata: "Aku juga merasa aneh, rahasia apa yang sebenarnya tersembunyi di komite tanpa kewenangan!" Lao Wangtou menyahut: "Tak hanya kau, bahkan aku pun punya pemikiran serupa. Sebenarnya apa yang menariknya di komite itu? Dia datang kurang dari seminggu, tiba-tiba menghilang lagi. Menurutku mungkin tujuannya sudah tercapai lalu pergi. Tapi sebenarnya apa yang sudah dia lakukan?"
"Tahukah kau? Sebelumnya Ya Ping sudah sangat akrab dengan Du Xiaojun."
Lao Wangtou tertawa: "Ini baru kudengar. Kalau Ya Ping sudah lama mengenal Du Xiaojun, mengapa tidak langsung memperkenalkannya padaku? Harus lewat belitan Lin Chuan yang pemain baru itu. Perkataan Lin Chuan sama sekali tidak memiliki bobot seperti Ya Ping." Zhu Yi menjelaskan: "Karena Ya Ping perlu menutupi aktivitasnya di komite tanpa kewenangan. Orang yang diperkenalkan Lin Chuan, kalau benar-benar terjadi masalah, takkan ada yang curiga pada Ya Ping. Lagipula karakter Ya Ping yang selalu baik hati, perhatiannya pada pemain baru tidak akan menimbulkan kecurigaan."
Lao Wangtou berkata: "Tapi memang aku belum menemukan masalah apa pun di komite tanpa kewenangan. Apa kau kecewa?" Zhu Yi menggelengkan kepala: "Sudah kuduga, Lao Wang. Bagaimana pendapatmu tentang Lin Chuan?" Lao Wangtou mengerutkan alis: "Lin Chuan? Pemuda itu cukup cerdik, tapi kemampuan kerjanya biasa saja, skill profesionalnya jauh di bawah Ya Ping."
Zhu Yi tersenyum: "Orang seperti ini kau lempar ke tim khusus?" Lao Wangtou melototi Zhu Yi: "Siapa pun yang kami kirim ke tim khusus dari komite tanpa kewenangan hasilnya sama saja. Apa kau benar-benar berharap tim kami bisa membantumu menyelesaikan kasus?" Zhu Yi mengangkat bahu: "Kalau Lao Wang sendiri yang turun tangan, tentu bisa membantu kami."
Lao Wangtou berkata: "Kau mau mengincarku? Sudahlah, sekarang aku cuma berharap bisa menikmati masa pensiun dengan tenang. Tinggal dua tahun lagi aku pensiun. Bertahan sampai pensiun dengan mulus adalah harapan terbesarku." Zhu Yi bertanya: "Kuingat kau punya seorang putri?" Lao Wangtou mengangguk: "Benar, Wang Yue, guru di SMA 1 Kota." Zhu Yi tertawa: "Tidak tinggal bersama kalian?"
Lao Wangtou menggeleng: "Tidak. Ia sudah menikah, punya keluarga sendiri. Tinggal bersama kami tidak merdeka." Percakapan mereka berubah menjadi obrolan santai. Zhu Yi bertanya: "Apa pekerjaan suaminya?" Lao Wangtou menjawab dengan bangga: "Seorang musisi. Kau pernah dengar Tong Haiyang?" Zhu Yi mata membelalak: "Pianis terkenal itu?" Lao Wangtou membalas: "Ya!"
“Sudahlah, kau juga tidak perlu menemani aku sia-sia membuang waktu di sini. Waktuku tidak berharga, tapi waktumu sangat berharga. Selama kasus ini belum terpecahkan sehari pun, kalian tidak akan bisa tenang. Pergilah, jika ada temuan baru di sini akan segera kuhubungi.” Zhu Yi pasrah, akhirnya bangkit bersiap pergi. Lao Wangtou berkata: “Sebenarnya menangani kasus terkadang seperti memancing. Asal umpanmu cukup menggoda, pasti ada ikannya yang terjerat.”
Zhu Yi tentu saja mengerti masukan ini. Ia tersenyum lalu berjalan menuju area parkir di bawah waduk.
Xiao Sheng sudah menunjukkan lingkaran hitam di mata. Shu Yi yang baru siuman mengucek-ucek matanya: “Xiao Sheng, istirahatlah sebentar. Tubuhmu tidak akan tahan begini.” Xiao Sheng telah menghabiskan tujuh belas jam di depan komputer, hampir tidak bergerak sama sekali.
“Tidak apa, sebentar lagi selesai!” Suara Xiao Sheng terdengar bersemangat. Shu Yi paham Xiao Sheng sudah menemukan jalan keluar. Ia pun ikut bersemangat.
Sekitar tujuh belas menit kemudian, Xiao Sheng menghela napas lega: “Terbuka. File di dua kartu memori ini persis sama. Kira-kira salah satunya adalah salinan cadangan.” Shu Yi tersenyum: “Terima kasih atas perjuanganmu!” Ia duduk dan membuka file tersebut. Xiao Sheng berdiri di belakangnya. Saat melihat isi file, Xiao Sheng berteriak kaget: “Ini data teknis kontrol gelombang! Jika tebakanku tidak salah, ini pasti data teknis lengkap. Artinya dengan data ini kita bisa menguasai teknologi ini!”
Shu Yi menghela napas: "Sepertinya Yan Ni tewas karena bayangan ini, sayangnya dia bahkan tidak tahu keberadaannya." Xiao Sheng berkata: "Bagaimana mungkin dia tidak tahu?" Shu Yi tersenyum: "Kalau dia tahu benda ini ada, saat orang itu mengancam Du Xiaojun, pasti sudah dia tukarkan dengan ini. Ya, lebih baik dia tidak tahu. Baik ada maupun tidak, orang itu tidak akan jujur bertukar. Bagaimanapun juga dia tetap harus mati!"
Xiao Sheng menguap: "Aku tidak tahan lagi, harus istirahat. Barang-barang ini kuserahkan padamu." Shu Yi menjawab: "Hm, aku ambil satu salinan, yang lain tinggalkan dulu di sini." Setelah meninggalkan kantor Xiao Sheng, Shu Yi segera menelepon Zhu Yi.
Zhu Yi sedang dalam perjalanan pulang dari Danau Lv Yin. Mendengar kabar ini, dia terperanjat sekaligus senang: "Benarkah? Ini hal positif. Tapi kasus ini harus dijaga kerahasiaan ketat. Saat ini hanya kita bertiga yang tahu, jangan bocorkan ke siapa pun. Selain itu, segera suruh Lin Chuan mengembalikan HP-HP itu. Katakan kita tidak menemukan yang dicari."
Lin Chuan tidak menyangka mendapat tugas seperti ini. Bersama Xiao Lin, dia membawa HP-HP "pinjaman" dari Keluarga Du kembali. Wanita itu membukakan pintu dan tersenyum melihat Lin Chuan: "Xiao Lin datang?" Lin Chuan mengangguk. Dia merasa emosi sang tante agak jangkap, tapi tak tahu pasti dimana letaknya: "Tante, semua HP sudah kami periksa. Tidak ada yang mencurigakan. Pak Shu menyuruh kami mengembalikannya. Silakan dicek kembali."
Wanita itu buru-buru menggelengkan tangan: "Tak perlu yang bagus, kembalikan saja." Lin Chuan dan Xiao Lin mengembalikan semua HP ke kamar Du Xiaojun, menatanya rapi, lalu hendak berpamitan. Sang wanita memanggil Lin Chuan: "Xiao Lin, bisakah kau menemaniku sebentar?" Lin Chuan mengangguk, menyuruh Xiao Lin pergi lebih dulu sementara ia sendiri tetap tinggal.
"Tante, apakah terjadi sesuatu?" tanya Lin Chuan sambil menutup pintu dengan pelan. Wanita itu menggeleng: "Begini, tadi malam dia kembali! Tapi tidak lama kemudian pergi lagi. Xiao Lin, aku sangat khawatir sesuatu terjadi padanya." Lin Chuan mengerutkan alis: "Yang kau maksud Xiao Jun?" Sang wanita mengangguk: "Hm, dia terlihat sangat kurus!"
Lin Chuan bertanya: "Apakah dia mengatakan mau ke mana?" Wanita itu menggeleng. Lin Chuan bertanya lagi: "Lalu apakah dia kembali untuk mengambil sesuatu?" Wanita itu menjawab "Hm": "Dia bertanya ke mana semua HP ini perginya, kukatakan kalian yang membawanya. Katanya lebih baik begitu, barang-barang itu lebih aman di tempat kalian!" Hati Lin Chuan bergejolak, tapi wajahnya tetap tenang bagai sumur kuno: "Oh? Benarkah?"
Wanita itu berkata: "Apakah kalian benar-benar sudah memeriksa semua HP ini tanpa masalah?" Ia juga merasa aneh, kalau memang begitu mengapa Du Xiaojun bisa begitu cemas.
