Lin Chuan melirik jamnya, hampir pukul sepuluh. Ia berkata pada Du Xiaojun: "Ayo, lebih baik kita segera ke tim khusus. Aku khawatir mereka takkan sanggup menghadapi!" Du Xiaojun mengikuti Lin Chuan naik mobil: "Kuharap kau tidak main akal-akalan!" Lin Chuan tersenyum kecut: "Jika kau tak percaya, kenapa harus memaksaku ikut?"
Dalam perjalanan ke tim khusus, Lin Chuan menceritakan kejadian hari ini dengan nada penuh kekesalan pada Zhu Yi. Menurutnya, pemberian flashdisk oleh Zhu Yi hanyalah ujian bagi dirinya. Du Xiaojun menyeringai mendengarnya: "Kau pikir isi flashdisk itu palsu?"
"Bukankah begitu?" Lin Chuan membalas sambil tetap menyetir. Du Xiaojun menghela napas: "Sebenarnya kecerdasanmu jauh di bawah Hu Liang. Andai dia, pasti percaya itu asli!" Lin Chuan hampir menginjak rem: "Maksudmu barang yang mereka berikan itu nyata? Mereka tidak takut aku kabur membawanya?"
Du Xiaojun tersenyum: "Kau bahkan tidak mau memastikan keasliannya, mungkin mau kabur dengannya? Di sinilah kecerdasan mereka, tepat memanfaatkan mental sepertimu. Jadi menempatkan barang di sini adalah pilihan paling aman dan terjamin." Lin Chuan mengerutkan alis: "Mengapa mereka melakukan ini?" Du Xiaojun melirik Lin Chuan: "Kau seharusnya sudah cukup lama bersama Zhu Yi, harusnya kau pahami gaya bertindaknya."
Lin Chuan menggelengkan kepala. Ia sama sekali tidak paham. Ia hanya tahu Zhu Yi dan Shu Yi bukan orang yang mudah ditipu, tapi bagaimana sebenarnya gaya bertindak mereka, ia benar-benar tidak tahu.
Du Xiaojun berkata dengan tenang: "Jika tebakanku benar, mereka akan mengirim pengawas untuk mengawasimu. Jika kau memeriksa dan menemukan barang itu asli lalu mau mengirimkannya, itu kesempatan bagimu untuk memandu mereka ke tokoh utama. Jika kau sama sekali tidak percaya keasliannya, setelah rapat tim khusus berakhir, kau pasti akan berusaha membocorkan kondisi barang di tim khusus kepada pihak lawan. Dengan begitu mereka cukup menyiapkan perangkap di tim khusus, maka siapa pun yang berani menerobos tim khusus untuk merebut data pasti akan binasa."
"Hanya satu hal yang membuatku heran. Dengan kecerdasan Zhu Yi dan Shu Yi, seharusnya mereka bisa pikirkan bahwa untuk merebut data ini mungkin tidak perlu datang sendiri ke tim khusus menyusuri bahaya. Kontrol gelombang sebenarnya adalah senjata paling efektif!" kata Du Xiaojun.
Lin Chuan mengintip diam-diam ke arah Du Xiaojun: "Data-data itu seharusnya sudah kamu baca semua. Tentang teknologi kendali gelombang otak, kurasa kamu pasti sudah menguasainya!" Du Xiaojun mengangguk tipis: "Tentu." Lin Chuan bertanya lagi: "Menurutmu, tim khusus tidak punya ahli di bidang ini? Sebelumnya mereka bisa melacak kasus pembunuhan gelombang otak dari sebuah Buku Panduan Bunuh Diri. Menurutmu ini kebetulan atau tidak sengaja?"
Du Xiaojun merenung dan mengakui kebenarannya. Lin Chuan melanjutkan: "Seseorang bernama Xiao Sheng yang datang bersama Shu Yi, dia ahli komputer sekaligus jagoan nirkabel. Asal dia paham data itu, pasti bisa kuasai teknologinya. Selain itu, Zhu Yi pernah merekrut seorang anak jenius. Lebih banyak temuan berkat anak ajaib itu. Di bidang fisika, dia bahkan lebih hebat dari para profesor tua di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok."
"Anak ajaib?" Du Xiaojun tampak tak tahu cerita ini. Lin Chuan pun bercerita tentang hubungan Zhu Yi dengan Tong Yu. Dia juga mengingatkan Du Xiaojun bahwa jika Zhu Yi tahu lawan akan menyerang, pasti akan memanggil kembali si anak jenius itu. Tanpa diduga, wajah Du Xiaojun berubah pucat mendengarnya dan mendesak Lin Chuan untuk mempercepat laju mobil.
"Kau melihat hantu?" Lin Chuan terlihat bingung. Du Xiaojun menjawab: "Kami tidak melihat hantu, tapi Zhu Yi dan kawan-kawannya mungkin segera akan bertemu hantu." Lin Chuan mengerutkan alis: "Apa maksudmu?" Du Xiaojun menjawab dingin: "Tong Yu, ayahnya Tong Haiyang, ibunya Wang Qianyu. Lao Wangtou seharusnya adalah kakek maternalnya."
"Apa?" Lin Chuan baru pertama kali mendengar ini: "Kamu tidak salah?" Du Xiaojun menyeringai: "Aku justru berharap aku yang salah." Lin Chuan mengerutkan alis: "Lalu kenapa? Meski dia cucu Lao Wangtou pun tak bisa membuktikan apa-apa. Lao Wangtou sendiri tidak tahu tentang kasus ini. Jangan-jangan kau mencurigai Tong Yu ini bermasalah?"
Du Xiaojun memicingkan matanya: "Aku tidak berani memastikan, tapi di tempat Hu Liang pernah kulihat foto mereka berdua! Hubungan kami selalu baik. Dulu setiap punya teman baru dia pasti memberitahuku, tapi khusus kehadiran Tong Yu ini dia sembunyikan dariku. Aku diam-diam mengambil foto itu, dan akhirnya berhasil mengidentifikasi pemuda itu adalah Tong Yu. Sebenarnya Hu Liang tidak perlu melaporkan setiap pertemanannya padaku, tapi yang aneh adalah Tong Yu baru muncul di sisinya tepat setelah aku menemukan keterlibatannya dalam penelitian ini."
"Apakah Tong Yu pernah menyebutkan hubungannya dengan Hu Liang kepada anggota tim khusus?" Du Xiaojun bertanya pelan. Lin Chuan menggeleng: "Tidak."
Du Xiaojun berkata: "Ini semakin tidak normal. Kau tidak mengenal Hu Liang, tapi aku mengenalnya. Jika bukan orang yang dia anggap sahabat terbaik, dia tidak akan foto bersama, apalagi tersenyum senang seperti itu. Begitu dia menganggap seseorang sebagai teman, sama sekali tidak ada kewaspadaan darinya! Sepertiku, meski tahu rahasianya, dia tetap memperlakukanku seperti dulu. Hanya hal-hal yang dianggapnya rahasia yang tidak diceritakan, selain itu semuanya tetap sama!"
"Tapi khusus tentang urusan Tong Yu ini, dia juga tidak mau memberitahuku. Persis seperti kasus item tes dulu, bagaimanapun aku bertanya, akhirnya dia hanya cengengesan dan berdiam diri." Du Xiaojun berhenti bicara di sini. Lin Chuan paham, kecurigaan Du Xiaojun terhadap Tong Yu memang ada dasarnya.
Setelah dipikir-pikir lagi, pertemuan Zhu Yi dengan Tong Yu yang diceritakan memang terlalu dramatis. Tapi jika Tong Yu benar seperti deskripsi Du Xiaojun, sampai bisa menipu Zhu Yi, maka bajingan ini benar-benar mengerikan!
Lin Chuan mengeluarkan telepon dan menghubungi Zhu Yi.
Zhu Yi merasa aneh menerima telepon Lin Chuan: "Xiao Lin, ada apa?" Lin Chuan buru-buru menjelaskan: "Aku sedang dalam perjalanan ke tim khusus. Du Xiaojun bersamaku. Tuan, apakah Tong Yu juga ada di tim khusus?" Meski bingung, Zhu Yi menjawab jujur: "Hm, ada."
Lin Chuan berkata: "Tuan, berhati-hatilah dengan Tong Yu, dia tidak sesederhana yang terlihat di permukaan. Sulit dijelaskan lewat telepon, kami mungkin tiba dalam sekitar dua puluh menit!" Lin Chuan menutup telepon, sementara Zhu Yi masih tertegun di tempatnya. Panggilan Lin Chuan yang tiba-tiba ini menyampaikan beberapa informasi: pertama, Du Xiaojun bersamanya; kedua, ada masalah dengan Tong Yu; ketiga, pastinya terjadi perubahan sikap pada Lin Chuan!
"Guru, ada apa denganmu?" Shu Yi bertanya pelan. Zhu Yi malah balik bertanya: "Apakah Tong Yu masih di kantor Xiao Sheng?" Shu Yi menjawab: "Hm, setelah makan malam mereka kembali masuk ke kantor. Bocah Tong Yu itu sepertinya sangat tertarik dengan hal teknis ini. Tidakkah kau dengar Xiao Sheng bilang, semangatnya sampai ingin menyelip ke dalam komputer!" Namun Zhu Yi tidak tertawa mendengar olok-olok Shu Yi, alisnya justru berkerut: "Pergilah, undang Tong Yu ke sini."
Shu Yi bingung bertanya: "Guru, sebenarnya ada masalah apa?" Zhu Yi tersenyum kecut sambil menjelaskan isi telepon Lin Chuan tadi. Shu Yi pun menyadari keseriusan masalah: "Hm, aku akan segera pergi."
Hanya beberapa menit kemudian, Tong Yu datang mengikuti Shu Yi. Wajah Zhu Yi sudah berubah menjadi senyuman: "Xiao Tong, duduk-duduk bosan, maukah kau menemani aku main dua ronde catur?" Ekspresi meremehkan muncul di wajah Tong Yu: "Tuan, kau sama sekali bukan lawanku. Baik dalam Weiqi maupun Xiangqi, kau hanya mencari masalah!"
"Lagipula, saat ini aku dan Sheng Ge sedang asyik meneliti. Kau tidak tahu, barang itu bagi kami seperti orang yang belajar bela diri melihat kitab ilmu silat rahasia. Kalau tidak mempelajarinya sampai tuntas, hati ini rasanya gatal!" Tong Yu masih dengan gaya khasnya, di hadapan Zhu Yi ia sangat bisa bersikap santai.
Zhu Yi tersenyum: "Baiklah, kesampingkan dulu. Satu pertandingan, hanya satu pertandingan!" Tong Yu akhirnya pasrah berkata: "Baiklah, tapi sudah disepakati, hanya satu pertandingan ya, jangan main licik!" Zhu Yi mengangguk, melirik Shu Yi: "Pergi, ambilkan papan Weiqi untukku."
Shu Yi mengambil papan Weiqi. Tong Yu berkata: "Kuberi kau empat bidak!" Zhu Yi pun tidak sungkan. Ia tahu jarak kemampuan antara dirinya dengan Tong Yu. Diberi empat bidak pun belum tentu bisa menang. Tapi saat ini perasaannya sama sekali tidak tertuju pada permainan, ia harus menahan Tong Yu menunggu kedatangan Lin Chuan dan kawan-kawan. Saat ini Tong Yu sudah berada di dalam rumahnya, ia tidak takut Tong Yu bisa berbuat apa-apa, lagipula di dalam rumah masih ada Shu Yi!
Kira-kira tujuh belas menit kemudian, pintu kamar Zhu Yi terbuka. Benar saja Lin Chuan dan Du Xiaojun datang. Karena sudah tahu sebelumnya mereka akan datang, Shu Yi tidak menunjukkan keterkejatan saat melihat Du Xiaojun. Berbeda dengan Tong Yu, wajahnya berubah pucat ketika melihat Du Xiaojun, tapi ini wajar. Orang yang pertama kali melihat wajah Du Xiaojun yang rusak itu umumnya akan bereaksi seperti itu.
“Xiao Lin, Xiao Du, kalian datang? Ayo masuk, silakan duduk! Ngomong-ngomong, Xiao Du, perkenalkan teman kecilku ini, persahabatan lintas generasi, namanya Tong Yu. Jangan remehkan dia. Meski masih muda, dia adalah jenius fisika, anak ajaib kecil!” Du Xiaojun tersenyum tipis. Dia tahu Zhu Yi sengaja mengatakan ini untuknya: "Tadi di jalan sudah kudengar dari Lin Chuan. Kubilang juga, anak jenius itu makhluk jahat!"
Tatapannya ke Tong Yu mengandung sedikit provokasi. Tong Yu menyambut pandangan itu dengan senyuman di wajah: "Jadi kau Du Xiaojun? Sudah sering kudengar dari Tuan dan yang lain. Kau sangat terkenal, pernah membuat tim khusus pusing tujuh keliling!" Ucapan Tong Yu sama sekali tidak seperti anak kecil. Zhu Yi mengerutkan alis. Ternyata Lin Chuan dan Du Xiaojun tidak berbohong. Tong Yu ini benar-benar tidak sederhana. Sekarang pertunjukan menarik dimulai. Drama apa yang akan disajikan selanjutnya? Dia sangat berharap...
