Seluk-beluk dunia selalu di luar perkiraan. Mu Qingzi tewas, bahkan Tang Qiu dan dua ahli dari Keluarga Su yang dibawanya pun terbunuh.
"Su Bai hampir ambruk saat pertama kali mendapat kabar itu. Dia bukan tidak pernah membuat rencana terburuk. Menurutnya hasil terburuk adalah Tang Qiu dan timnya gagal melindungi Mu Qingzi, lalu dirinya dituduh palsu. Tapi itu bukan masalah besar selama tidak ada bukti. Siapa pun tak bisa menjangkau Keluarga Su. Bagaimanapun, Keluarga Su adalah keluarga terpandang di Xiangjiang dengan pengaruh yang tak bisa diremehkan di segala bidang."
"Tapi sekarang berbeda. Kematian Tang Qiu dan dua bawahannya di TKP sama sekali tak bisa dijelaskan oleh Keluarga Su. Kau bilang Keluarga Su mengirim orang untuk melindungi Mu Qingzi, siapa yang akan percaya? Menurut penyelidikan TKP kepolisian, jelas kedua pihak bertempur sampai sama-sama terluka parah dan mati bersama lawan!"
"Otak Su Bai kacau balau. Sebenarnya apa yang terjadi? Mungkinkah ini ulah Tang Qiu? Apakah dia mengorbankan nyawanya untuk menjerumuskan Keluarga Su ke dalam situasi genting?" Su Bai yang biasanya tenang menghadapi masalah kini tidak bisa diam. Untuk pertama kalinya sejak menjadi pemimpin keluarga, dia merasakan kelelahan mental yang luar biasa.
"Kakak, ini bagaimana ceritanya?" Su Qing langsung bertanya lewat telepon dengan nada panik. Dia paham betul dampak yang akan ditimbulkan kasus ini pada Keluarga Su.
"Su Bai tersenyum kecut: 'Aku juga tidak tahu. Seharusnya aku tidak mempercayai Tang Qiu. Tak disangka dia malah menggunakan kematiannya untuk menjebak Keluarga Su!'" "Su Qing punya pendapat berbeda: 'Kak, menurutku ini bukan gaya Tang Qiu. Dia bukan tipe orang yang berani berkorban demi target. Pasti ada alasan lain di balik ini.'"
Su Bai menghela napas: "Sekarang bukan saatnya membicarakan ini. Inspektur He akan segera datang, aku harus mempersiapkan diri. Kita harus memberi penjelasan ke polisi. Kau sendiri harus berhati-hati, jaga keselamatan." Begitu Su Bai menutup telepon, Tao Yu sudah mengetuk pintu masuk: "Direktur Su, Inspektur He dan rombongan sudah tiba."
Su Bai mengangguk: "Silakan mereka masuk!"
He Jinkun membawa dua polisi masuk. Ia menatap Su Bai sambil tersenyum kecut: "Manajer Su, maaf mengganggu lagi." Su Bai berkata tenang: "Inspektur He sudah sangat menghormati martabatku. Tidak memaksaku ke kantor polisi untuk membantu penyelidikan, setidaknya masih menyisakan muka untuk keluarga Su."
He Jinkun menerima rokok yang disodorkan Su Bai: "Tadi Pak Shu sudah menelepon kepala kepolisian kami. Katanya kasus ini harus dipisahkan antara Tang Qiu dan keluarga Su. Meski Tang Qiu adalah penasihat keluarga Su, tidak semua tindakannya bisa dianggap mewakili keluarga Su."
Mata Su Bai berbinar. He Jinkun sedang menyiratkan agar jangan memikul semua tanggung jawab ke keluarga Su. Tang Qiu sudah mati, dia hanyalah seorang penasihat. Keluarga Su tidak wajib bertanggung jawab atas semua perbuatannya. He Jinkun seolah tak sengaja menyampaikan pesan Shu Yi, membuat hati Su Bai dipenuhi rasa terima kasih pada Shu Yi maupun He Jinkun.
"Meski kata-kata ini benar, bagaimanapun juga Tang Qiu memang adalah penasihat istana Keluarga Su. Aku, Su Bai, juga tidak bisa lepas dari tanggung jawab karena kesalahan dalam memilih orang!" Su Bai yang cerdas paham prinsip 'turun gunung dengan menunggang keledai'. Begitu He Jinkun duduk dan memberikan tangga, langsung saja ia turun dari panggung.
Dua polisi muda tetap diam. Mana mungkin mereka tidak mengerti liku-liku situasi ini? Tapi sebagai orang kepercayaan He Jinkun, untuk apa mereka banyak bicara?
Penyidikan kepolisian berjalan lancar, selesai dalam setengah jam lebih. Berkat sugesti Shu Yi, Su Bai mengalihkan semua kesalahan ke Tang Qiu yang sudah mati - bukti akan hilang. Cukup dengan sedikit 'bukti' dari polisi, kasus ini bisa ditutup tanpa protes.
Tim He Jinkun datang cepat, pergi pun gesit.
Usai mengantar He Jinkun, Su Bai menarik napas lega. Rintangan ini terlewati, tapi bagaimana dengan masa depan?
Tao Yu menyeduhkan teh ginseng. Su Bai menerima cangkir: "Siapkan mobil, lima menit lagi aku harus pergi."
Saat ini yang paling ingin ditemui Su Bai adalah Shu Yi. Ia ingin menanyakan bagaimana semua ini bisa terjadi. Menurutnya, hanya Shu Yi-lah yang mampu mengurai benang kusut ini.
Kini Shu Yi sedang berdiri di dekat jendela, menatap laut lepas tak bertepi di kejauhan, kedua tangan disilangkan di depan dada dengan sebatang rokok terjepit di antara jarinya. Di lubuk hatinya bergelora kegelisahan, awalnya ia menganggap perkembangan kasus sepenuhnya dalam kendalinya, namun nyatanya kini ia menyadari kesalahannya - ia terlalu menganggap tinggi kemampuan Tang Qiu. Bagaimana mungkin ia tak menyangka? Jika Mu Qingzi bisa menjadi bidak yang dikorbankan, mengapa Tang Qiu tidak?
Abu rokok berjatuhan ke lantai, suhu puntung rokok yang membara menyengat jari Shu Yi. Baru sekarang ia berbalik dan duduk kembali di sofa, mematikan puntung rokok di asbak.
Bu Wang menghidangkan secangkir teh dan meletakkannya dengan lembut di meja teh, diam-diam melirik Shu Yi yang berwajah hampa, lalu menggelengkan kepala sambil menghela napas pelan sebelum kembali ke kamarnya.
Zhen Nanfang turun dari lantai atas dan duduk di sofa sebelah Shu Yi: "Sudah mengerti?" Ia tahu apa yang dipikirkan Shu Yi, tadi di kamarnya sendiri situasinya hampir serupa.
"Sepertinya kau sudah menemukan jawabannya!" Shu Yi melirik Zhen Nanfang, menangkap kilau kesombongan di mata bocah itu. Zhen Nanfang tersenyum: "Masalah ini terlihat rumit, tapi sebenarnya tidak. Dari awal kita terlalu fokus pada Tang Qiu, terjebak dalam prasangka bahwa ia dikorbankan untuk menjerat Keluarga Su. Kau juga berpikir demikian, bukan?"
Shu Yi mengangguk, ia memang berpikir seperti itu. Zhen Nanfang berkata: "Tapi kemudian aku berpikir sebaliknya, mungkin ini jebakan lain yang ditujukan untuk Tang Qiu. Lao Shu, menurutmu apakah mungkin Su Bai ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Tang Qiu?"
Shu Yi mengerutkan alis, sebenarnya ia pernah mempertimbangkan kemungkinan ini. Saat pertama kali mengetahui kasus ini, ia langsung curiga apakah Su Bai mengetahui masalah Tang Qiu lalu ingin memanfaatkannya untuk menyingkirkannya. Namun kemudian ia mencoret opsi ini. Meski Tang Qiu merupakan ancaman potensial bagi Su Bai, nilai guna Tang Qiu juga sangat tinggi. Dibandingkan membunuhnya, membiarkannya hidup lebih menguntungkan. Lagipula Su Bai punya banyak kesempatan untuk menyingkirkan Tang Qiu, mengapa harus memilih timing yang justru membawa diri sendiri ke dalam masalah?
Shu Yi berkata dengan tenang: "Su Bai adalah orang pintar. Ia harusnya paham sekarang bukan waktu yang tepat untuk menyingkirkan Tang Qiu. Jika ada pihak yang ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisi Tang Qiu, pastilah pelakunya orang lain. Tapi siapakah dia?"
Persis saat mereka berbicara, Su Bai tiba.
Shu Yi melihat wajahnya yang bermuram durja, menghela napas lembut: "Manajer Su, mengapa datang sendiri?" Melihat ekspresi Su Bai yang seperti ini, Zhen Nanfang pun mulai yakin dengan analisis Shu Yi - kematian Tang Qiu mungkin benar-benar tidak ada hubungannya dengan Su Bai.
Su Bai tersenyum kecut: "Bagaimana mungkin aku bisa diam setelah kejadian seperti ini? Kepala Shu, katakanlah, sebenarnya apa yang terjadi di sini?" Ia benar-benar datang ke tempat Shu Yi untuk mencari jawaban.
“Shu Yi memicingkan matanya: “Manajer Su, beri saya penjelasan jujur. Apakah ini ulahan tangan Anda sendiri?” Su Bai tertegun sejenak, tak menyangka Shu Yi curiga padanya: “Pak Shu, apa lelucon yang Bapak buat? Otak saya tidak kemasukan air, mana mungkin saya melakukan hal seperti ini? Jika mau menghadapi Tang Qiu, saya cukup cari kesempatan dan alasan secara terbuka. Apa perlu demi orang tak penting di saat genting ini, saya dan Keluarga Su dipaksa ke jurang maut?”
Shu Yi melirik Zhen Nanfang yang tersenyum kecut.
Su Bai bingung: “Apa maksud kalian?” Shu Yi menjawab: “Tadi Xiao Zhen berpendapat mungkin Anda menemukan masalah pada Tang Qiu dan ingin manfaatkan kesempatan ini untuk menyingkirkannya. Saya minta Anda jelaskan sendiri padanya.”
“Pak Shu, sebenarnya siapa dalangnya?” Su Bai masih terbebani.
Shu Yi menggeleng: “Belum bisa dipastikan, tapi dua hal sudah jelas. Pertama, pelaku punya dendam dengan Tang Qiu dan ingin menyingkirkannya sekaligus membuat Keluarga Su sengsara. Timing-nya tepat, sekali mendayung dua pulau terlampaui. Kedua, ada orang dalam Keluarga Su yang membocorkan informasi. Bukankah hanya sedikit yang tahu soal penugasan Anda ke Tang Qiu?”
Su Bai merenung: “Hanya saya dan Tang Qiu.”
Shu Yi menyeringai: “Artinya Tang Qiu sendiri yang membocorkan jejaknya. Ironis, cara ini malah merenggut nyawanya.”
Su Bai berpikir memang seharusnya begitu, ia menatap Shu Yi: "Tuan Shu, terima kasih!" Ia berterima kasih karena Shu Yi menyuruh He Jinkun menyampaikan pesan, kalau tidak saat itu ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi polisi. Shu Yi terkejut sejenak, lalu segera mengerti mengapa ia berterima kasih padanya, Shu Yi tersenyum: "Sebenarnya saya tidak seharusnya melakukan ini, sangat berpotensi menghalangi keadilan hukum."
Sampai di sini, Shu Yi menatap Su Bai dengan serius: "Meski Tang Qiu sudah mati, tapi ancaman potensialmu belum teratasi, orang yang mendapatkan informasi dari Tang Qiu lalu mengorbankan Tang Qiu itu justru lebih menakutkan. Jadi kau harus menggali sampai ketemu." Su Bai mengerutkan alis: "Tapi bagaimana caranya? Tang Qiu adalah penasihat istana keluarga Su, setiap anggota keluarga Su pasti pernah berhubungan dengannya, bahkan bisa dibilang dia lebih familiar dengan keluarga Su daripada aku!"
Shu Yi berkata dengan tenang: "Saya tahu menyelidiki kasus ini sangat sulit, tapi susah tetap harus diselidiki. Sebenarnya menurut saya tidak akan terlalu sulit, periksa siapa saja yang ditemui Tang Qiu setelah menerima sesuatu darimu tadi malam, atau siapa yang dihubunginya via telepon, ini pasti bukan hal yang terlalu sulit kan?" Su Bai menepuk dahinya sendiri, ia memang dibuat linglung oleh kasus ini sampai tidak berpikir mendalam, kalau tidak bagaimana mungkin melewatkan detail sepenting ini.
“Aku mengerti, aku akan segera menyelidiki, pasti akan mengekspos orang ini!” Su Bai langsung bergegas pergi. Menatap punggung Su Bai yang menjauh, Zhen Nanfang berbisik: "Lao Shu, sebenarnya semua ini sudah kau pikirkan matang-matang, mengapa tidak meneleponnya lebih awal, malah membiarkannya berlari ke sini?"
Shu Yi meliriknya: "Karena sama sepertimu, aku harus memastikan satu hal terlebih dahulu - benar-benar menghilangkan kecurigaannya memanfaatkan kesempatan ini untuk menjebak Tang Qiu. Meski aku yakin kematian Tang Qiu tak ada hubungannya dengannya, tapi hanya dengan verifikasi langsung aku bisa tenang sepenuhnya!"
