Sebuah mobil van tanpa plat nomor berhenti perlahan di tempat tak jauh dari mobil Zhen Nanfang.
A Si yang seperti zombie berjalan perlahan mendekati lokasi pertarungan sengit itu.
Shao Jinwu yang pertama menyadarinya. Aura pembunuh yang memancar dari tubuh A Si begitu kuat. Tatapannya mengunci Shao Jinwu - dia dan Luo Xiaojuan adalah target utamanya.
"Tolong!" teriak Shao Jinwu refleks. Wu Song yang baru saja digantikan Zhen Nanfang langsung melesat ke sampingnya, padahal napasnya belum teratur. Sementara Zhen Nanfang yang kehilangan fokus sejenak itu kembali mendapat cakaran di tangan: "Wu Song, lindungi dia!"
Wu Song menggeram. Ia bahkan tak berani bicara. Tekanan yang dipancarkan A Si membuatnya sesak napas. Ini lawan berat. Menurutnya, lelaki zombie ini sama sulitnya dengan Luo Xiaojuan.
A Si memicingkan matanya: "Sasarannya adalah dia. Minggirlah!"
Wu Song tersenyum. Sudah lama tak ada yang berani bicara seperti ini di hadapannya.
Wu Song berkata dengan tenang: "Kalau mau membunuhnya, bunuh aku dulu!"
A Si tak lagi menjawab, gerakannya secepat kilat, sebuah pukulan mengarah ke wajah Wu Song. Refleks Wu Song ingin menghindar, tapi siapa sangka target A Si ternyata bukan dia. Kepalan tiba-tiba berubah menjadi telapak, menyabet leher Shao Jinwu.
Wu Song terkejut, ini bukan telapak tangan biasa, melainkan pisau! Sabetan ini bisa langsung membabat Shao Jinwu. Dalam kepanikan, dia mengulurkan lengan untuk menahan serangan pisau tangan ini. Namun serangan itu tak mengenai dirinya maupun Shao Jinwu.
Karena Shao Jinwu dan Wu Song sama-sama ditarik mundur dua langkah. Wu Song hanya melihat bayangan abu-abu melintas, lalu punggung seseorang muncul di hadapan mereka. Suara terdengar: "Bantu Zhen Nanfang!" Wu Song lega, dia telah mengenali sosok berbaju setelan Zhongshan abu-abu berdiri di depan itu - Shu Yi!
Senyum tipis menghias wajah Shu Yi. Kedua matanya menatap A Si dengan tenang: "Membunuh dan menghilangkan saksi?" Alis A Si berkedut halus. Dia merasakan lelaki di depannya ini bukan orang sembarangan. Kehadirannya membuat misinya semakin sulit.
Shu Yi melirik ke arah Zhen Nanfang. Meski terlihat kesulitan, diperkirakan masih bisa bertahan 3-5 menit. Dia menghitung waktu, seharusnya Xiao Hui sudah hampir tiba.
A Si seolah tahu Shu Yi sedang mengulur waktu, kedua telapak tangannya menyambar leher dan pinggang Shu Yi. Dia sadar betul betapa mematikannya pisau tangannya - kekuatan dan kecepatannya tak kalah dengan pisau sungguhan, hanya agak tumpul. Dua serangan ini jika mengenai tubuh Shu Yi, pasti akan merenggut nyawanya!
A Si benar-benar mengerahkan tindakan kejam. Meski tak mengenal Shu Yi, dia merasakan ancaman mematikan dari pria ini!
Senyuman masih mengembang di wajah Shu Yi, tubuhnya limbung seperti orang mabuk. Namun badannya seolah memiliki poros putar, miring tapi tak terjatuh. Tangan kanannya mencengkeram lengan bawah A Si, sementara tangan kiri menghantam keras tulang rusuk bawahnya. A Si bereaksi gesit, memanfaatkan tenaga Shu Yi untuk melakukan salto menghindar. Di udara, kakinya menyepak rahang bawah Shu Yi.
Shu Yi terpaksa melepaskan cengkeramannya.
Shu Yi mulai menyadari: A Si juga seorang mutan. Pasalnya, kondisi fisiknya sama sekali tidak sebanding dengan kemampuannya. Artinya sebelum bermutasi, A Si hanyalah orang biasa!
Penemuan ini membuat Shu Yi semakin terperanjat. Orang biasa yang bermutasi menjadi ahli - Ye Zhen dan Luo Xiaojuan mengalami hal serupa. Namun proses mutasi mereka disertai perubahan bentuk fisik. A Si? Selain kulit pucat dan tubuh kurus, tak ada perbedaan dengan manusia normal. Jika mengabaikan dua detail kecil itu, dia sama sekali terlihat seperti orang waras!
Tampaknya obat ini telah mengalami perbaikan lagi.
Orang itu bisa mengirim lelaki ini untuk melakukan pembunuhan dan penghilangan saksi, membuktikan kemampuannya lebih kuat dari Luo Xiaojuan, setidaknya dia mampu membunuh Luo Xiaojuan! Di lubuk hati Shu Yi muncul kegelisahan, bukan karena takut kalah dari A Si, tapi memikirkan satu hal lain - apakah keberadaan teknologi ini benar-benar hal positif? Lelaki di hadapannya ini sudah tidak bisa disebut manusia lagi, melainkan mesin pembunuh!
Menurutnya perlu berdiskusi serius dengan Lu Yilei, apakah mendapatkan teknologi ini memang sepenting itu!
A Si tidak memberinya waktu berpikir, serangan baru sudah dimulai.
Kecepatan serangan A Si kali ini lebih cepat, hanya Shu Yi yang bisa menghadapinya. Orang lain pasti sudah pusing tujuh keliling.
Shao Jinwu di samping terdiam membeku. Sebelumnya dia hanya melihat pertarungan seperti ini di film dan televisi, tak disangka kenyataannya jauh lebih menarik! Jika tidak menyadari bahaya yang mengancam, dia sudah ingin bersorak.
"Kau kuat!" Serangan gencar A Si sekali lagi dengan mudah diubah arahnya oleh Shu Yi. Dari mulutnya meluncur tiga kata.
Shu Yi menghela napas: "Awalnya kukira kesadaranmu dikendalikan, tapi dari caramu menyerang, kau jelas-jelas sadar. Orang yang dikendalikan tidak punya kelincahan dan penilaian akurat seperti ini!" A Si berkata tenang: "Aku tidak bisa membunuh mereka, seluruh keluarganya harus mati!"
Shu Yi tersenyum: "Kau seharusnya punya kemampuan menyelamatkan keluargamu!"
A Si menggelengkan kepala: "Namaku A Si, tahu mengapa?"
Shu Yi tertegun sejenak: "Ini kode namamu?" A Si mengangguk: "Benar, aku yang terlemah di antara delapan orang kami. Menurutmu, adakah kesempatanku menyelamatkan keluargaku?"
Shu Yi mengerutkan alis: "Mereka juga dipaksa?"
"Tidak tahu. Kami dilarang saling mencari informasi satu sama lain."
Di lubuk hati Shu Yi terasa getir. Lawan sekuat ini ternyata hanya yang terlemah di antara mereka. Artinya, masih ada tujuh entitas yang lebih kuat darinya.
Dalam pertarungan melawan A Si, Shu Yi masih terlihat santai. Kemampuan A Si paling-paling setara dengan Xiao Hui dan biksu. Tapi mustahil seorang diri menghadapi tujuh entitas yang lebih kuat dari A Si. Namun itu masalah sekunder. Kini dia mulai curiga: selain delapan ahli mutasi ini, apakah orang itu masih punya persiapan cadangan lain?
"Mungkin kita bisa kerja sama!" Shu Yi berbisik kepada A Si.
A Si tersenyum, senyumannya terasa getir: "Kerja sama?" Matanya melirik Shu Yi, lalu menggigit bibir. Dengan gesit dia melompat ke mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu!
Shu Yi tidak mengejar, sama sekali tidak perlu. Kehadiran A Si sangat berpengaruh untuk meyakinkan Luo Xiaojuan. Shu Yi tiba-tiba muncul di depan Zhen Nanfang, dengan mudah menguasai Luo Xiaojuan. Pertama, jarak kemampuan Luo Xiaojuan memang jauh di bawahnya. Kedua, mutasi Luo Xiaojuan sepertinya terikat waktu dan hampir waktunya pulih.
"Xiao Hui juga telah tiba di tempat kejadian saat ini. Melihat luka-luka di seluruh tubuh Zhen Nanfang, dia bertanya penuh perhatian: "Nanfang, kamu baik-baik saja?" Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Menurutmu? Dengan luka-luka sepertiku ini, mungkinkah aku baik-baik saja?" Xiao Hui memapahnya. Dia benar-benar tidak berpura-pura. Setelah menghabiskan waktu begitu lama melawan Luo Xiaojuan, bahkan Wu Song yang fisiknya lebih kuat darinya pun hampir ambruk kelelahan.
Tak lama kemudian, He Jinkun juga tiba membawa anak buahnya. Pertanyaan pertamanya saat naik adalah: "Xiao Zhen, bagaimana bisa sampai seperti ini?"
Zhen Nanfang berkata dengan kesal: "Jika kami menunggu kalian datang, kalian hanya akan mengurus jenazah kami!" Saat mengucapkan ini, dia melirik ke arah Luo Xiaojuan. Shu Yi berkata kepada He Jinkun: "Inspektur He, terima kasih atas perjuangannya. Tapi kedua orang ini akan saya bawa ke tempat saya dulu!" He Jinkun tersenyum kecut. Tampaknya mereka tidak dilibatkan lagi.
"Dimengerti. Kalau begitu, Pak Shu, kami akan mundur dulu?"
Wajah He Jinkun tampak lesu, namun Shu Yi melanjutkan: "Inspektur He, masih ada satu hal. Mungkin Anda perlu menugaskan dua saudara seperjuangan yang lincah untuk tinggal di tempat kami. Sistem pengamanan di sana agak kurang memadai!" Wajah He Jinkun langsung memancarkan sedikit kegembiraan. Dia tidak ingin benar-benar disingkirkan. Bagi dia, kasus ini juga merupakan kesempatan. Begitu kasus ini terungkap, kenaikan jabatan Du Hongze sudah pasti, dan dia pun otomatis bisa ikut naik pangkat.
He Jinkun membawa empat orang untuk khusus bertanggung jawab atas keamanan villa.
“Shu Yi menyuruh Wu Song dan rekan kerjanya itu untuk bekerja sama dengan He Jinkun dalam pengamanan perusahaan. Rekannya sudah siuman, ketika menyadari dirinya pernah mengangkat senjata untuk menghadapi Wu Song, hatinya dipenuhi ketakutan dan penyesalan - jika benar-benar membuat kesalahan fatal, ia akan menyesal seumur hidup!”
Luo Xiaojuan dibawa ke kamar Shu Yi, Xiao Hui menutup pintu dan bersandar di samping pintu.
“Kita bertemu lagi!” ujar Shu Yi dengan senyuman memulai percakapan.
Luo Xiaojuan tentu mengenal Shu Yi, pertama di aula Longcheng, kemudian semakin dalam lewat video.
“Terjebak di tanganmu, tak ada lagi yang kubisa katakan. Mau diapakan terserah kalian!” Luo Xiaojuan berpura-pura bersikap seperti babi mati tak takut air mendidih.
Shu Yi menyalakan rokok: “Sepertinya kau tidak berniat berbicara apapun denganku.”
Luo Xiaojuan menyeringai, matanya melirik ke arah lain.
Shu Yi menghela napas: “Kau harusnya tahu A Si!” Luo Xiaojuan menggigit bibirnya, Shu Yi melanjutkan: “Barusan kau juga bertemu dengannya kan?”
Luo Xiaojuan tetap bungkam.
“Jangan polos mengira dia datang untuk menjemputmu?” Shu Yi menarik kembali senyumnya: “Aku sudah berdebat dengannya. Katanya jika tidak bisa membunuhmu dan Shao Jinwu, seluruh keluarganya akan terancam nyawa! A Si hanyalah kode nama, dia nomor empat. Tujuan kedatangannya hanya satu: memastikan kalian berdua tidak melihat mentari esok hari!”
“Tidak, tidak mungkin, dia tak boleh memperlakukanku begitu!” Emosi Luo Xiaojuan tiba-tiba meledak.
Shu Yi berbisik: "Aku tidak perlu menipumu, sebenarnya di lubuk hati kau sendiri lebih tahu seperti apa orang yang kau sebut itu." Sorot mata Luo Xiaojuan berkaca-kaca: "Mengapa? Mengapa dia melakukan ini padaku!" Shu Yi menjawab dingin: "Karena menurutnya nyawamu mengancam kelangsungan hidupnya. Jika kau tidak mati, Shao Jinwu tidak mati, mungkin suatu hari dialah yang akan tewas."
"Dia menyuruhmu membunuh Shao Jinwu, tapi kemudian sadar kemungkinan besar kau gagal, bahkan bisa jatuh ke tangan kami. Makanya dia mengerahkan A Si, senjata rahasianya. Menurutnya selama A Si turun tangan, membunuh kalian bukan masalah. Yang tidak dia duga adalah, A Si mustahil membunuh siapa pun di hadapanku. Tahu mengapa aku tidak menahan A Si? Aku ingin dia tahu bahwa kau dan Shao Jinwu sudah dalam kendaliku. Mungkin kita masih bisa menunggu orang lain yang dia kirim, entah A Da, A San, atau A Qi, A Ba!"
"Kalau kau tidak mau bicara juga tidak apa. Nanti saat bertemu anggota kode lain, kau akan percaya ucapanku. Luo Xiaojuan, kau harus pahami satu hal: Hanya dengan bekerja sama dengan kami, kau punya jalan hidup - satu-satunya jalan. Kalau tidak, sekalipun kubebaskan kau sekarang, kau tetap akan mati di tangan mereka. Tidak percaya? Ayo kita bertaruh. Jika aku kalah, paling penyelesaian kasus tertunda beberapa hari. Tapi jika kau kalah, taruhannya seluruh hidupmu! Setimpalkah?"
