Wajah Su Bai sangat bermasalah, Su Qing ternyata dibawa oleh kepolisian.
Shu Yi pernah menempatkan biksu di sampingnya, tapi sama sekali tidak membantu berbicara.
Ia sedang bersiap menelepon Shu Yi, siapa sangka Shu Yi malah datang ke rumah.
"Tuan Shu, sebenarnya ini bagaimana?" Su Bai pertama kali menggunakan nada bicara seperti ini pada Shu Yi. Sebelumnya setiap bertemu Shu Yi selalu sopan. Su Lan berdiri di belakangnya, ekspresi wajah biasa tapi sorot matanya menyiratkan kegembiraan atas kesialan orang.
Shu Yi tersenyum tipis: "Aku sengaja datang untuk urusan ini, Manajer Su. Bisakah kita bicara berdua?"
Su Bai memasang wajah muram, tapi tetap mengangguk.
Setelah duduk di ruang studi, Shu Yi mengeluarkan rokok dan menyalakannya: "Menangkap Su Qing adalah keputusanku."
Su Bai tertegun sejenak. Urusan sebesar ini Shu Yi bahkan tidak berkoordinasi dengannya dulu. Bukankah hubungan mereka termasuk kerja sama? Tapi dia tidak berkata apa-apa. Karena Shu Yi sudah berniat terbuka, pasti akan memberikan penjelasan.
"Tahu bagaimana Tang Qiu mati?" Shu Yi bertanya pelan.
Su Bai memicingkan mata menatap Shu Yi: "Apakah Su Qing..."
Shu Yi mengangguk: "Benar, memang Su Qing. Dia memberi tahu informasi tentang Tang Qiu yang akan melindungi Mu Qingzi pada seseorang, lalu orang itu mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh Tang Qiu dan kawan-kawan."
“Mengapa dia melakukan ini?” Su Bai merasakan sakit yang menyayat, meski sebelumnya mereka juga berspekulasi bahwa Su Qing kemungkinan besar bermasalah, tapi ketika benar-benar terbukti, tetap sulit diterima.
Shu Yi tersenyum tipis: “Tujuannya sederhana, yaitu merebut kendali permainan Keluarga Su. Di permukaan, saudaramu ini tampak boros dan malas, berjiwa pemberontak, seolah tak punya ambisi. Tapi sebenarnya, sejak kau mengambil alih Keluarga Su, dia telah menyiapkan strategi catur di hati! Dia ingin menghancurkanmu, lalu merebut semuanya.”
“Tapi dia tahu Manajer Su juga orang yang teliti. Kemampuanmu mengantisipasi keturunan Keluarga Yang memaksanya bersikap hati-hati. Sebagai pemimpin Keluarga Su yang bisa mengerahkan semua sumber daya, kemampuan timmu di matanya sangat mengerikan. Dia tak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun. Di permukaan dia menghormatimu sebagai kakak, sebagai kepala keluarga, bahkan ketika kau minta dia berakting untuk mengelabui musuh, dia menunjukkan kerja sama total.”
Su Bai menghela napas panjang. Kemampuan Su Qing menahan diri sampai sejauh ini benar-benar di luar perkiraannya.
“Tapi kau tak tahu, tanpa pencuri dalam rumah sendiri, takkan ada mata-mata. Sejak balas dendam terakhir keturunan Keluarga Yang di era 70-an, Keluarga Su menikmati ketenangan hampir setengah abad. Tapi mengapa tiba-tiba rumah tua Keluarga Su mulai dihantui lagi?” Shu Yi mematikan puntung rokoknya.
Su Bai menjawab: “Maksudmu kejadian di rumah tua Keluarga Su belakangan ini ada hubungannya dengan Su Qing?”
Shu Yi berkata dengan pasti: "Benar, dialah yang mengorbankan keturunan Keluarga Yang!"
Su Bai mengerutkan alis: "Tidak mungkin, keturunan Keluarga Yang membenci seluruh Keluarga Su, bagaimana mungkin mereka bekerja sama dengannya?"
Shu Yi menghela napas: "Apa yang aneh? Dendam antara Su dan Yang sudah berusia ratusan tahun. Meski kedua belah pihak terus menanamkan kebencian pada keturunan, mustahil mempertahankan intensitas seperti dulu. Lagipula zaman sudah berubah, hati manusia pun berubah. Ambil contoh Keluarga Su, generasimu pasti lebih longgar konsep kekeluargaannya dibanding generasi orangtuamu, apalagi dibanding generasi kakek-nenek. Begitu pula dengan Keluarga Yang!"
"Lalu mengapa Keluarga Yang masih menyetujui kerja sama ini?" Su Bai tampak bingung.
Shu Yi tersenyum kecut: "Selain dendam, ada dua hal yang bisa memicu kerja sama antar manusia: kepentingan dan kemampuannya. Kebetulan keduanya terpenuhi. Su Qing butuh kerja sama mereka untuk kepentingannya, sementara mereka setuju karena faktor kemampuan."
"Manajer Su, saya datang hari ini hanya untuk mendapatkan dukungan Anda. Sampai saat ini, kasus kami masih dalam penyelidikan, banyak perkembangan kasus belum bisa dibocorkan. Semoga Manajer Su bisa memaafkan."
Shu Yi berhenti tepat pada batas karena kasus ini bukan sekadar perseteruan lama Su-Yang, tapi juga menyangkut urusan mutasi manusia yang tidak boleh sengaja dibocorkan kepada pihak luar.
Su Bai akhirnya menjadi lebih tenang. Shu Yi sudah berbicara sampai sejauh ini, jika ia masih memiliki keberatan lagi tentu tidak masuk akal. Apalagi Shu Yi sudah mau datang sendiri untuk memberitahukan semua ini, sungguh sangat menghargainya.
"Baiklah, kalau Pak Shu sudah berkata demikian, aku juga tidak punya lagi yang perlu dikatakan. Aku tahu kalian punya pertimbangan tersendiri dalam bertindak. Tapi kuharap kalian bisa mengontrol kekuatan dalam kasus ini. Aku tidak ingin Keluarga Su kembali menjadi pusat perhatian media."
Permintaan Su Bai memang tidak berlebihan.
Saat keluar dari ruang studi, Shu Yi berkata pada Su Bai: "Ngomong-ngomong, aku masih ingin bicara berdua dengan Nona Su Lan."
Hati Su Bai berdebar. Mungkinkah Su Lan juga terlibat? Adik laki-lakinya saja sudah membuatnya sangat tersiksa. Jika ditambah lagi adik perempuannya ini... Dengan tenang Su Bai berkata: "Dia juga..."
Shu Yi tersenyum tipis: "Kau terlalu banyak berpikir. Ini hanya sapaan formal saja."
Tentu saja Su Bai tidak percaya, tapi karena Shu Yi sudah berkata demikian, ia terpaksa mendengarkan dan mempercayainya untuk sementara.
Shu Yi tiba di kamar Su Lan.
"Aku tahu kau pasti akan datang!" kata Su Lan dengan dingin.
Shu Yi tertawa: "Menurutku sikapmu padaku seharusnya tidak seperti ini!" Su Lan menggigit bibir, wajahnya pucat: "Kau pasti sudah tahu semua tentang urusanku, kan?"
Shu Yi menggelengkan kepala: "Apa yang aku tahu? Aku tidak tahu apa-apa, aku hanya tahu kau adalah nona dari Keluarga Su, putri Su Muhai!" Su Lan jelas tidak menyangka Shu Yi akan berkata seperti ini, matanya membelalak. Shu Yi melanjutkan: "Kenapa? Apakah aku salah bicara?" Su Lan diam seribu bahasa, lama kemudian baru menghela napas dalam-dalam: "Apakah ini caramu menolongku?"
Shu Yi berkata dengan tenang: "Sebenarnya kau selalu menderita. Terhadap semua yang terjadi pada dirimu ini, kau benar-benar tak berdaya. Kau tak bisa mengubah apapun, karena takdirmu sepenuhnya berada di genggaman tangan orang lain." Sorot mata Su Lan menunjukkan keharuan. Shu Yi melanjutkan: "Aku tahu, Ye Zhen mati karena kau. Aku juga mengerti kau tidak punya pilihan lain. Kau ingin melindungi dirimu sendiri. Kematian Ye Zhen juga sangat menyedihkanmu. Karena semuanya sudah berlalu, jangan terlalu dipikirkan lagi. Tang Qiu sudah mati, kurasa Su Qing juga akan menyimpan rahasia ini sampai mati. Sedangkan kau, perlakukanlah kakakmu dengan baik!"
Shu Yi berdiri. Su Lan berkata dengan khawatir: "Tapi aku takut masih ada orang lain yang tahu tentang kasus ini."
Shu Yi berpikir sejenak lalu menjawab: "Su Qing tidak sebodoh itu. Kalau tidak, dia tidak akan meminjam tangan mereka untuk membunuh Tang Qiu. Membunuh Tang Qiu memang bertujuan untuk menjebak Su Bai, tapi yang lebih penting adalah menyingkirkan saksi mata. Lebih baik satu orang mengendalikanmu daripada semua orang ingin ikut campur, bukan? Selain itu, Su Qing juga anggota Keluarga Su. Dia tidak akan bodoh sampai membongkar aib keluarganya sendiri. Jadi tenanglah!"
Barulah Su Lan berkata penuh rasa terima kasih: "Terima kasih! Terima kasih banyak!"
Shu Yi menghela napas: "Harapanku kau tak mengulangi kesalahan yang sama. Kekasihmu sudah tiada, keluarga pun tinggal sedikit. Terkadang kita enggan melepaskan apa yang dimiliki, tapi pada akhirnya kau akan sadar bahwa yang hilang jauh lebih berharga daripada yang kau miliki, seperti Ye Zhen!"
Shu Yi membuka pintu bersiap pergi, Su Lan berseru: "Tunggu!"
Shu Yi menghentikan langkahnya.
"Ini peninggalan Ye Zhen, kurasa mungkin berguna untuk kalian!" Perempuan itu menyerahkan amplop pada Shu Yi. Setelah mengucapkan terima kasih, Shu Yi menutup pintu dan meninggalkan rumah keluarga Su.
Di dalam mobil, Shu Yi membuka amplop itu. Isinya adalah catatan transfer perusahaan Ye Zhen. Tapi Shu Yi tahu catatan ini takkan bisa dilacak. Namun ada secarik kertas bertuliskan lima karakter: Waspadalah terhadap Qi Dongsheng!
Siapa Qi Dongsheng? Shu Yi merasa nama ini agak familiar. Ia menelepon Yang Xiuyun untuk menyelidiki. Ternyata dia adalah wakil direktur perusahaan Ye Zhen! Shu Yi memicingkan matanya, bagaimana mungkin sosok sepenting ini terlewatkan? Ia memukul kepalanya sendiri dengan keras - pria itu pasti tangan kanan terdekat Ye Zhen selain Su Lan dan orang tua Ye Zhen.
"Shu Yi teringat kematian Ye Zhen. Telepon itu memang penting, kontennya bisa mengacaukan mental Ye Zhen, tapi telepon itu sebenarnya insidental. Namun pembunuhan itu sudah direncanakan matang. Siapa yang bisa melacak pergerakan Ye Zhen seakurat ini? Begitu meninggalkan perusahaan, dia langsung diintai. Yang paling mungkin membocorkan jejaknya adalah asisten kepercayaannya sendiri, Wakil Direktur Qi Dongsheng!"
Shu Yi menelepon He Jinkun: "Inspektur He, ada urusan mendesak. Di perusahaan Ye Zhen ada karyawan bernama Qi Dongsheng, dia wakil direktur. Segera bawa tim untuk menahannya!" He Jinkun ragu: "Pak Shu, di Xiangjiang kami tidak bisa sembarangan menahan orang tanpa surat penangkapan. Harus ada proses administrasi dulu."
Shu Yi mengangguk paham: "Baik, kalau begitu urusan ini akan kuserahkan ke tim lain."
He Jinkun tahu Shu Yi punya jaringan khusus seperti tim Wu Song.
Setelah menutup telepon, Shu Yi langsung menghubungi Zhen Nanfang: "Bawa Wu Song dan timmu. Keamanan villa kuserahkan pada polisi serta Xiao Hui dan biksu."
Zhen Nanfang segera mengerahkan Wu Song dan timnya.
"Nanfang, siapa sebenarnya Qi Dongsheng ini?" tanya Wu Song penasaran.
Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Sebenarnya aku juga tidak tahu, aku cuma tahu dia adalah wakil Ye Zhen, Ye Zhen kan kau tahu, manusia mutan pertama yang kita temukan, yaitu tunangan Su Lan dari Keluarga Su. Tapi karena Lao Shu menyuruh kita menangkapnya, berarti pasti ada masalah. Tugas kita cuma menangkap, apapun yang dia tanya atau katakan, jangan dihiraukan!"
Wu Song tertawa: "Kita sama sekali tidak butuh alasan untuk menangkapnya." Zhen Nanfang mengangkat bahu: "Memang begitu teorinya. Awalnya Inspektur He yang seharusnya menangkap, tapi dia tidak berani. Katanya, Xiangjiang ini masyarakat hukum, prosedur penangkapan rumit sekali. Makanya kita yang turun tangan. Tapi jangan banyak bicara, penegakan hukum beradab. Meski kita punya hak mengabaikan prosedur, semuanya harus dalam batas wewenang yang diberikan hukum. Kalau tidak, bisa ada masalah. Kalian berdua ingat baik-baik!"
Wu Song dan rekan-rekannya memang sudah lama di Stasiun Xiangjiang, jadi paham betul. Keduanya tersenyum menyetujui.
