Shu Yi pun tak tahu langkah selanjutnya. Kematian Shen Hui, penangkapan belasan tuan muda kaya, kasus ini juga menambah masalah besar bagi Du Hongze dan Lao Lei.
Belasan orang ini sekarang ibarat gunjingan panas. Setelah kematian Shen Hui, banyak masalah internal mereka sudah tidak relevan. Di balik kasus rumah tua Keluarga Su yang katanya berhantu, tersimpan rahasia yang tak pantang diumbar ke publik. Tanpa dasar kasus manusia mutan, menangkap belasan tuan muda kaya sekaligus akan terlihat sangat tidak masuk akal di mata hukum.
Bagaimana alasan penahanannya? Mengatakan mereka terkait kasus rumah angker Keluarga Su? Mengatakannya orang lain tidak akan percaya. Mengungkap bahwa mereka berkomplot dengan Shen Hui melakukan tindakan merusak moral dan melanggar hukum dengan menciptakan manusia mutan? Ini mustahil diungkap! Lagipula sangat sedikit yang benar-benar mengetahui detailnya. Mereka semua termakan ambisi akan wewenang keluarga legendaris, diperalat Shen Hui. Ironisnya, justru fakta inilah yang paling tak boleh disingkap!
Shu Yi kepala langsung pusing, ia menatap Yang Xiuyun: "Saat ini yang paling mendesak adalah mencari jalan keluar untuk membersihkan jejak! Awalnya juga demi melindungi kita baru membawa para bangsawan muda itu ke sini, siapa sangka hasilnya seperti ini, memanggil dewa mudah mengusirnya sulit, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa!"
Yang Xiuyun tersenyum: "Sebenarnya terhadap mereka tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Selain Shao Jinwen dan Su Qing yang sudah ditangkap sebelumnya, yang lain tidak dibawa kembali ke markas, melainkan diatur di gudang kargo Pelabuhan Ratu. Semua yang ikut aksi menutup wajah, para bangsawan muda itu ketakutan setengah mati, sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, semua mengira diri mereka diculik! Nanti biarkan polisi mainkan drama penyelamatan sandera yang bagus! Du Hongze kali ini dapat rejeki nomplok, tidak naik jabatan pasti mustahil!"
Shu Yi terdiam sejenak. Ia benar-benar tidak tahu Lao Lei punya akal seperti ini. Ini memang cara brilian untuk keluar dari kesulitan. Penjahat menyandera anak-anak klub besar Xiangjiang, polisi sukses menyelamatkan sandera. Hanya saja masalah pelaku penculikan ini masih jadi soal.
Tak disangka Yang Xiuyun menambahkan: "Pelaku penculikan juga sudah ada. Kelompok yang menculik Kong Dafu sebelumnya adalah tangkapan kita. Cuma mereka kemudian membunuh sandera, kasus ini masuk daftar tak terpecahkan polisi Xiangjiang. Kali ini pas bisa dimanfaatkan!" Shu Yi mengerutkan alis: "Kalau kalian sudah menangkap mereka, kenapa tidak diserahkan ke polisi?"
Yang Xiuyun tersenyum kecut: "Kami sering melakukan berbagai macam aksi, kondisi di Xiangjiang memang khusus, harus tetap menyisakan beberapa kartu di tangan sendiri dong? Lagipula, kita dan mereka sama-sama mencari nafkah dengan kemampuan sendiri, kami tidak punya kewajiban membantu mereka menyelesaikan kasus."
Shu Yi merenung, ini memang masuk akal. Di latar belakang Xiangjiang ini, kalau tidak ada persiapan sedikit pun di tangan, seringkali akan tertekan seperti saat ini: "Tapi apakah mereka akan mengakui kesalahan?"
Yang Xiuyun berkata dengan tenang: "Mereka telah melakukan penculikan lebih dari tiga puluh kali, enam di antaranya menargetkan rakyat jelata, melakukan eksekusi sandera empat kali. Korban termuda yang dibunuh adalah anak di bawah delapan tahun. Kelompok ini penjahat kejam yang pantas mati." Shu Yi sudah memahami maksud Yang Xiuyun - orang-orang ini akan dijadikan tumbal, dikonversi menjadi bandit yang ditembak di tempat oleh kepolisian.
Meski hatinya merasa tidak nyaman, Yang Xiuyun memang benar. Mereka memang layak mati. Lagipula, Stasiun Xiangjiang sedang melakukan pembersihan jejak untuk kepentingannya sendiri. Apa lagi yang bisa dia protes?
Ia menatap Yang Xiuyun: "Ini pasti ide kamu? Apakah kamu sudah memprediksi hasil ini sejak awal?"
Yang Xiuyun menghela napas: "Awalnya aku hanya ingin menyisakan jalan buntu, lagipula aku terlalu mengenal Xiangjiang, jadi aku memberitahu pemikiran itu ke Lei Zhan, baru kukatakan ia langsung setuju."
Tindakan Stasiun Xiangjiang yang menyimpan satu langkah ternyata merupakan hal positif bagi Shu Yi. Sebenarnya dia tidak benar-benar berniat menjerat para bangsawan muda itu dengan tuduhan, mengingat sebagian besar dari mereka tidak benar-benar melanggar hukum. Kontrol yang dilakukan Stasiun Xiangjiang lebih bersifat pengamanan preventif. Tapi kalau disebut sebagai perlindungan tentu tidak akan dipercaya, sekarang tampaknya mereka harus segera dilepaskan.
Shu Yi tidak menunda. Diangkatnya telepon dan menghubungi Du Hongze.
Du Hongze ternyata belum tidur. Dia sedang menunggu telepon dari Shu Yi.
"Shu Yi, akhirnya kau menelepon juga!" Suara Du Hongze terdengar lega. Shu Yi tersenyum, "Begitu larut belum tidur?" Du Hongze tersenyum kecut, "Tidur? Telepon saya hampir terbakar, semalam belasan taipan bisnis Xiangjiang terus menerus menelepon, mengaku anak mereka diculik tapi tak ada kontak dari penculik! Begitu tahu yang diculik adalah orang-orang dari daftarmu, langsung kutebak ini ulah timmu."
Sebelum Shu Yi sempat bicara, Du Hongze melanjutkan, "Shu Yi, Kepala Departemen Shu, lain kali bisakah kalian memberi tahu kami sebelumnya untuk kasus seperti ini? Biar kami bisa persiapkan langkah. Sekarang kami benar-benar terjepit, Kapolda sudah tahu dan memberi tekanan berat. Terpaksa kugerakkan anak buah. Sekarang, bagaimana kelanjutan kasus ini?"
Shu Yi buru-buru menjelaskan: "Aku menelepon justru ingin membicarakan hal ini. Kau juga jangan marah, urusan ini memang agak kurang tepat cara penanganan kami, tapi bagi kau ini justru hal positif." Setelah itu, ia menceritakan hasil diskusinya dengan Yang Xiuyun tadi kepada Du Hongze. Du Hongze yang mendengarnya langsung bersemangat, ini bukan sekadar hal baik, tapi jasa luar biasa! Ia sampai bicara tidak karuan karena terlalu bersemangat, mengucapkan segudang kata terima kasih.
"Jangan buru-buru berterima kasih. Rinciannya kau diskusikan dengan Kepala Stasiun Lei, lebih baik langsung aksi nyata malam ini."
Shu Yi akhirnya menutup telepon.
Yang Xiuyun berkata: "Kalau begitu aku pamit dulu, pulang untuk membantu!" Shu Yi mengantarnya sampai pintu. Melihat mobil cangkang kumbangnya pergi, dalam hati Shu Yi merasa Lao Lei beruntung bisa punya bawahan licik seperti ini - itu berkah buat Lao Lei.
Keesokan paginya, baru saja Shu Yi bangun dari tempat tidur, telepon Yang Xiuyun sudah masuk. Ia memberitahu Shu Yi bahwa kasusnya sudah diselesaikan dengan cukup baik, detailnya bisa dibaca di Koran Pagi Xiangjiang hari ini.
Saat sarapan, Shu Yi menyelesaikan baca korannya. Zhen Nanfang ternyata sudah tahu kabar ini, memandang Shu Yi dengan raut curiga: "Lao Shu, hebat juga kau menyimpan satu jurus! Bikin aku khawatir sia-sia tadi malam. Aku sempat berpikir, setelah menangkap banyak anak pejabat begini bagaimana membersihkan jejaknya!" Xie Yi menambahkan: "Benar Tuan, tadi malam kami berdiskuli dengan Nanfang dan biksu sampai pusing tujuh keliling. Tingkat permainanmu memang lebih tinggi!"
Wajah Shu Yi menunjukkan rasa bersalah: "Sebenarnya kalian salah paham, cara ini bukan ideku, tapi Nona Yang."
"Yang Xiuyun?" Zhen Nanfang bertanya dengan terkejut.
Shu Yi mengangguk.
Mo Xiao berkata: "Sungguh tak kusangka, wanita ini masih punya akal seperti ini!" Mo Ku menyambar sepotong kue: "Jangan anggap wanita tak punya kecerdasan, begitu wanita mengatasi emosinya, kecerdasannya bisa sangat mengejutkan!"
Zhen Nanfang menjulurkan lidah: "Lao Shu, kita sampai kalah oleh seorang wanita, ini, ini tidak ilmiah!"
Shu Yi memukul kepalanya: "Makanya jangan selalu menganggap diri jenius, masih banyak orang lebih pintar darimu, cuma mereka tak punya kesempatan sepertimu saja." Zhen Nanfang tersenyum canggung, meski tak sepenuhnya setuju.
"Sudah, cukup basa-basi. Nanfang, menurutmu apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Shu Yi meletakkan sumpit, menyalakan rokok.
Zhen Nanfang mengerutkan alis. Kini semuanya kembali ke nol. Kasus rumah angker Keluarga Su telah berakhir, dalangnya pun mati. Mereka sama sekali tak punya petunjuk berguna.
Shu Yi menghela napas panjang: "Situasi saat ini sudah kalian ketahui. Kasus rumah angker sudah berakhir, sementara target kita adalah kasus manusia mutasi. Sayangnya, A Si dan kawan-kawan tak tahu banyak, si A Mao justru tahu beberapa hal tapi terbatas pada Shen Hui. Namun Yang Xiuyun memberi kabar penting lewat telepon: sebelumya Shen Hui pernah berhubungan dengan organisasi Timur Tengah, mungkin sedang merundingkan penjualan obat atau teknologi."
Mata Zhen Nanfang berbinar: "Artinya setelah Shen Hui mati, dalang sebenarnya di balik layar mungkin akan terus mengikuti jejak ini?" Shu Yi menggeleng: "Tidak bisa memastikan, mungkin dia akan merasa jalur ini tidak aman dan mencari pembeli baru! Tapi kita juga tidak boleh mengendurkan pengawasan pada jalur ini, harus mengawasinya ketat. Kakak Xiao, Kakak Ku, kalian hubungi kantor polisi dan minta mata-mata di luar negeri untuk memperhatikan informasi terkait."
Mo Xiao mengangguk: "Hm, kasus ini kami yang tangani."
Xie Yi bertanya: "Kalau aku?"
Shu Yi memicingkan mata: "Kau lakukan penyelidikan, cari orang di Xiangjiang yang punya latar belakang bioteknologi. Ingat, tidak hanya yang sekarang berkecimpung di ilmu kehidupan, tapi juga mereka yang pernah terlibat di bidang ini." Xie Yi mengangguk puas, dia tak mau jadi anggota pasif.
Shu Yi menatap biksu: "Su Bai kuserahkan padamu!" Biksu bingung: "Bukankah krisis Keluarga Su sudah selesai? Masih perlu mengawasi Su Bai?" Shu Yi berkata tenang: "Bukan menjaga, tapi mengawasi. Menurut Su Qing, performa Su Bai dalam kasus ini agak misterius. Tentu saja, jika dia sudah tahu sebelumnya bahwa Keluarga Yang akan berbuat jahat pada Su, wajar saja melakukan persiapan. Tapi aku merasa masih ada rahasia lain padanya. Jadi awasi dulu untuk sementara."
Xie Yi tersenyum: "Jangan-jangan kau curiga dia dalangnya?"
"Aku tidak bilang begitu, dan juga tidak menganggap dia pelakunya. Kalau tidak, dia pasti tidak akan menunjukkan banyak celah seperti ini. Mengawasinya hanya untuk menjawab pertanyaan yang mengganjal di hatiku saja."
"Shu Yi memang punya banyak pertanyaan di hati, tapi semua ini tidak ada hubungannya dengan urusan manusia mutan. Pertama, apakah Su Bai sudah lama tahu kalau Su Qing bersekongkol dengan Keluarga Yang? Kedua, menurut penuturan Su Qing, seharusnya Su Bai sudah mengetahui asal-usul Su Lan sejak lama. Bahkan dia sampai tega membunuh ibu kandungnya sendiri dan ayah biologis Su Lan karena kasus ini. Tapi mengapa dia tidak melakukan apa-apa pada Su Lan? Ketiga, apa sebenarnya kebenaran di balik kematian Su Muhai? Benarkah seperti kata Su Qing bahwa dia mati kesal karena ulah Su Bai? Lalu mengapa Su Bai melakukan ini?"
Berdasarkan hasil pengamatan diam-diam Xiao Hui, Su Bai juga cukup baik pada Su Lan. Jika yang dikatakan Su Qing adalah fakta, maka sikap Su Bai terhadap Su Lan patut dipertanyakan.
Selama pertanyaan-pertanyaan ini belum terjawab, Shu Yi selalu merasa tidak tenang di lubuk hatinya.
