Dua hari berlalu dalam sekejap. Selama ini, Che Rui mulai tidak bisa menahan diri. KTT sudah mendekati akhir, tapi pihak lawan tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi. Ini membuat kepercayaan dirinya terpukul. Ia terus-menerus membuat laporan introspeksi: jangan-jangan ada celah di pihaknya, kalau tidak, menurut prediksinya, pihak lawan seharusnya sudah menghubunginya.
Che Rui mondar-mandir di kamar. Zhao Shuang dan Chen Yan tidak berani bernapas.
Wajah Che Rui muram. Setelah lama berpikir, ia tetap tidak mengerti di mana letak kesalahannya.
Telepon berdering. Zhao Shuang melihat layar: "Direktur Che, ini telepon dari Kepala Shu." Che Rui berhenti, mengambil telepon dari Zhao Shuang sambil menekan tombol penerima: "Saya Che Rui."
Dari receiver terdengar suara tawa Shu Yi yang sudah mendengar kabar tentang urusan Che Rui: "Ada apa, Direktur Che kita sudah tidak bisa menahan diri?" Che Rui tersenyum kecut: "Bukankah ini karena aku takut gagal memenuhi amanat pentingmu? Pak Shu, setelah kupikir-pikir lama, seharusnya kita tidak menunjukkan celah apa pun, mungkinkah mereka mencium aroma tertentu?"
Shu Yi berkata dengan tenang: "Direktur Che, Direktur Che, bagaimana bisa sepanjang hidupmu cerdas, tapi sesaat ini begitu bodoh?" Che Rui tertegun sejenak: "Apa maksudmu?" Shu Yi menjawab: "Kau benar-benar mengira mereka akan buru-buru menyelesaikan transaksi saat konferensi puncak? Sebenarnya konferensi itu hanya kesempatan mereka memilih pembeli. Proses seleksi mereka akan sangat hati-hati, tapi pasti bukan cuma keluarga kami. Waktu konferensi sendiri memang tidak memadai, bahkan bisa dibilang sangat mepet. Menurutmu mungkinkah mereka bisa menyepakati bisnis ini selama konferensi?"
Ucapan singkat itu bagai membangunkan orang dari mimpi. Ekspresi wajah Che Rui sedikit cerah: "Aku mengerti sekarang. Transaksi rahasia yang sesungguhnya baru akan dimulai setelah konferensi puncak. Tapi Pak Shu, begitu konferensi berakhir, bukankah target yang mereka pilih akan terlalu mencurigakan jika tetap berlama-lama di Xiangjiang?"
Shu Yi berkata dengan tenang: "Mencurigakan? Xiangjiang adalah metropolitan internasional, setiap tahun banyak turis dari seluruh dunia berbondong-bondong masuk ke Xiangjiang untuk wisata. Mengingat ada kesempatan praktis seperti KTT untuk datang ke sini, tidak ada salahnya tinggal lebih lama setelah KTT berakhir, jalan-jalan keliling sambil bersenang-senang. Direktur Che, lihat saja, jika prediksi saya benar, jumlah orang seperti ini tidak sedikit, setidaknya hampir separuh lebih tidak akan buru-buru pergi dalam satu dua hari setelah KTT."
Che Rui berpikir dan mengakui logika itu, bahkan dua bawahannya sendiri pun punya pemikiran serupa: "Sepertinya saya memang kurang tenang." Shu Yi menambahkan: "Mungkin dalam satu dua hari ini, saya yakin mereka pasti akan menghubungi kalian lagi. Harus diingat, calon pembeli yang mereka incar pasti tidak hanya satu keluarga. Bergiliran melakukan kontak dan negosiasi juga membutuhkan waktu."
Telepon Shu Yi mati. Suasana hati Che Rui jauh membaik.
Zhao Shuang akhirnya lega: "Direktur Che, ternyata Pak Shu memang ahli menenangkan orang. Tahukah Anda tadi ekspresi Anda sangat menakutkan? Saya dan Chen Yan sampai tidak berani bernapas." Che Rui melototi Zhao Shuang: "Kamu yang menelepon Pak Shu?" Zhao Shuang tersenyum canggung: "Sebenarnya kami khawatir Bapak akan stres sendiri menahan emosi."
Che Rui tidak memperpanjang topik itu, malah memberi instruksi ke Chen Yan: "Ada hal yang harus kamu perhatikan - hitung berapa banyak perwakilan peserta KTT yang tetap tinggal di Xiangjiang setelah acara. Urusan ini harus ditangani serius, karena kemungkinan besar di antara mereka ada yang seperti kita - sedang menunggu untuk bernegosiasi soal transaksi ini." Chen Yan mengangguk: "Siap."
Che Rui kembali berkata pada Zhao Shuang: "Untuk pertemuan puncak besok, suruh dua orang itu pulang dulu. Semua tetap di sini justru akan menarik perhatian. Selain itu, perintahkan Tim Aksi Lapangan Satu dan Dua untuk segera datang ke sini." Zhao Shuang tampak bingung: "Kita hanya membantu Pak Shu dalam sandiwara kecil, perlukah memindahkan tim aksi ke sini? Bukankah ini seperti mendominasi pembicaraan?"
Che Rui melirik sinis: "Lakukan saja perintahku! Jujur saja, ini juga permintaan Shu Yi. Belakangan ini pihak Keamanan Militer dan Intelijen Nasional sama-sama sibuk, tidak ada personel cadangan. Di sisi lain, kasus yang ditugaskan Kepolisian Xiangjiang secara prinsip sudah ditutup. Terlalu sering memakai pasukan kepolisian juga tidak baik. Apalagi kasus manusia mutan yang sedang kita selidiki ini, hanya sedikit petugas Kepolisian Xiangjiang yang mengetahuinya."
Barulah Zhao Shuang paham, rupanya Shu Yi sedang memanfaatkan sumber daya Biro Penelitian Khusus!
Chen Yan tersenyum: "Direktur Che, rela sekali jadi buruh orang?" Che Rui mengangkat bahu: "Apa masalahnya? Lagipula, tidak ada hubungan majikan-buruh di sini."
Wajah Che Rui berubah serius: "Semua tahu kasus ini. Jika teknologi ini jatuh ke tangan pihak oposisi atau orang-orang berniat jahat, konsekuensinya akan seperti apa? Secara sempit bisa mengganggu stabilitas Tiongkok, secara luas bahkan bisa merusak tatanan dunia. Baik untuk kepentingan umum maupun pribadi, kita harus sekalian dihabisi mereka!"
Zhao Shuang berkata: "Direktur Che, sebenarnya proyek ini pernah kami jadikan topik penelitian, tapi kemudian Anda sendiri yang membatalkannya."
Che Rui menghela napas: "Ya, masih ingat situasi pertama kali kita berurusan dengan Shu Yi? Saat itu penelitian tentang ilusi tak terbatas akhirnya dihancurkan oleh Shu Yi. Sebenarnya awalnya hatiku agak tidak nyaman, tapi setelah dipikir-pikir lagi, dia memang benar. Shu Yi sedang menjelaskan makna karakter 'Tao' melalui tindakannya. Sama seperti proyek mutan ini yang sebenarnya melanggar Tao - hukum alam, hukum hati manusia, hukum kebaikan dan kejahatan."
"Yang tak bertao pasti binasa!" Che Rui menatap Zhao Shuang: "Aku tahu, pasti kau juga merasa sayang dalam hati, berpikir bagaimana hebatnya jika teknologi biokimia sekuat ini bisa dimanfaatkan untuk Tiongkok. Menurutku masalah ini sudah dipikirkan Shu Yi dan timnya sejak awal, tapi aku yakin Shu Yi akhirnya akan mengambil keputusan untuk menghancurkan teknologi ini!"
Chen Yan mengerutkan alis: "Tapi aku dengar pihak Keamanan Militer dan Akademi Ilmu Militer cukup tertarik dengan teknologi ini. Katanya Kepala Lu bahkan khusus meneleponnya, meminta untuk sebisa mungkin mendapatkan data teknis lengkap. Selain itu, sampel yang dia dapatkan kemarin juga sudah dikirim ke Yanjing!"
Che Rui tersenyum sambil menepuk-nepuk tangan: "Situasi sekarang berbeda dengan dulu. Saat itu Shu Yi mungkin belum berpikir terlalu mendalam, karena kasusnya belum serumit sekarang."
Che Rui berdiri: "Seharian belum makan, mulai terasa lapar. Bagaimana kalian berdua, mau temani aku makan?"
"Zhao Shuang dan Chen Yan tentu tidak menolak, tapi Zhao Shuang masih bertanya lagi: "Direktur Che, bagaimana denganmu? Apa pendapatmu sendiri?"
Che Rui berkata dengan tenang: "Aku juga tak akan lagi melakukan hal yang bertentangan dengan Tao. Seseorang tak boleh menginjak sungai kesalahan yang sama dua kali!" Zhao Shuang dan Chen Yan saling pandang, lalu mengangguk bersama.
Sebenarnya bukan hanya Che Rui, selama dua hari terakhir bahkan Shu Yi pun mulai tak bisa menahan diri. Che Rui karena mereka tak kunjung menghubunginya, sedangkan Shu Yi karena selama dua hari ini - baik siang maupun malam - sudah berkali-kali menggeledah rumah tua keluarga Su tapi tak menemukan jejak apapun! Kalau bukan karena malam itu semua orang ikut menyaksikan, Shu Yi bahkan akan meragukan apakah kejadian itu benar-benar terjadi, terutama adegan tentang keluarga Yang dari seratus tahun lebih yang dilihatnya!
Tapi Zhen Nanfang juga mengalami hal yang sama. Beberapa kali Shu Yi menanyainya sampai membuatnya jengkel, dia tak menyangka Shu Yi tiba-tiba kehilangan kepercayaan diri seperti ini.
Benar, Shu Yi memang kehilangan kepercayaan diri. Ketika suatu peristiwa terlalu misterius, dan hanya dialami sendiri tanpa bisa menemukan bukti apapun setelahnya, seseorang akan mulai meragukan diri sendiri bahkan mengalami disorientasi. Untungnya selalu ada Zhen Nanfang yang terus menyemangatinya.
"Lao Shu, malam ini masih pergi?" Zhen Nanfang merasa sudah di ambang kehancuran.
Shu Yi menjawab kalem: "Tentu pergi. Kalau kau tak mau ikut, tak apa. Lagi pula ada Biksu dan Xie Yi yang menemani." Dua malam terakhir ini Shu Yi selalu pergi 2-3 kali setiap malam, hampir tak bisa istirahat sama sekali di tengah malam.
Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Aku, aku yang pergi!"
Yang Xiuyun kebetulan masuk dari luar, melihat ekspresi muram Zhen Nanfang ia tertawa: "Kalian sedang membicarakan apa? Wajahmu terlihat sangat menderita?" Zhen Nanfang mencibir: "Kakak Xiuyun, jangan menambah api lagi, bukankah ini tentang kabar itu?" Yang Xiuyun menatap Shu Yi: "Pak Shu, bagaimana kalau nanti malam aku ikut bersama?"
Shu Yi tertegun sejenak: "Kau?" Yang Xiuyun mengangguk: "Bagaimana, tidak boleh? Aku juga ingin melihat." Tentu boleh, Shu Yi tidak punya alasan untuk menghalangi.
Saat makan malam, Che Rui menelepon Shu Yi. Ia memberitahu bahwa tim aksinya akan tiba di Xiangjiang malam ini, termasuk ahli ilusi yang dibutuhkan Shu Yi bernama Ai Zixin. Karena Shu Yi pernah menceritakan pengalamannya di rumah tua itu, Che Rui merekomendasikan Ai Zixin. Che Rui berkata jika yang dialami Shu Yi benar-benar ilusi, Ai Zixin bisa langsung melihatnya.
Wanita ini adalah ahli dalam menciptakan dan menghancurkan ilusi. Namun karakternya sangat aneh, biasanya tidak mau bekerja sama dengan siapa pun. Tapi Che Rui menambahkan, wanita dengan karakter seperti ini biasanya memiliki kesamaan - sangat cantik. Tentu ini bukan yang menjadi perhatian Shu Yi. Yang paling dikhawatirkan Shu Yi saat ini adalah misteri sebenarnya di balik semua kejadian di rumah tua keluarga Su.
“Mereka total sembilan orang, tempat tinggal tidak perlu kau urusi. Kakak Ai akan menjemputmu sekitar pukul sepuluh malam. Dia akan menginap di tempatmu demi memudahkan pekerjaan. Tapi jangan coba-coba macam-macam, dia tipe orang yang mudah meledak seperti mercon!” Che Rui bercanda dengan Shu Yi yang membalas dengan senyum sinis: “Pergi lo! Kau pikir aku ini orang macam apa?”
Che Rui berkata: “Belum tentu! Setiap lelaki sebelum sepenuhnya berubah jadi binatang selalu berlagak bijak seperti orang suci. Yang membedakan cuma lapisan kulit luarnya saja!”
Setelah menutup telepon, Shu Yi segera memberi tahu informasi ini kepada Zhen Nanfang dan Xie Yi. Keduanya sangat bersemangat. Sejujurnya, selama dua hari terakhir mereka sudah tersiksa oleh Shu Yi yang terus memaksa pergi ke rumah tua itu baik siang maupun malam, seolah kecanduan berada di sana. Tak satu pun dari mereka yang bisa istirahat dengan baik.
Yang Xiuyun diundang makan malam. Usai makan, semua orang ngobrol santai sementara Zhen Nanfang memanfaatkan kesempatan untuk tidur sebentar sebelum kembali ke rumah tua keluarga Su setelah kedatangan Ai Zixin. Shu Yi yakin mereka pasti bisa mengungkap rahasia misi penyeberangan di dalam rumah kuno itu!
