"Bagaimana bisa begini?" Yang Xiuyun mencengkeram lengan biksu dengan kuku panjangnya yang membuat si biksu kecil kesakitan: "Kakak Xiuyun, bisakah kau lebih lembut?" Baru kemudian Xiuyun sadar dirinya kehilangan kendali.
Zhen Nanfang berbisik: "Waktu itu aku dan Lao Shu pertama kali melihat cahaya dari kamar itu." Dia menyorotkan senter ke kamar tersebut, kamar Yang Lei. Xie Yi berkata: "Mari kita periksa."
Keempat orang berdesak-desakan masuk ke kamar, kamar ini sama persis seperti yang mereka lihat beberapa hari terakhir, sama sekali bukan pemandangan yang dilihat bersama Shu Yi malam itu.
Xie Yi berkata dengan tenang: "Sepertinya Lao Shu dan kawan-kawannya kemungkinan besar 'menyeberang' lagi!" Yang Xiuyun menyahut: "Kalau misi penyeberangan semudah itu, aku sudah jadi Pakar yang buka lapak jual tiket di sini!"
Xie Yi tertawa: "Ini memang ide menghasilkan uang, kurasa tak lama lagi kamu bisa jadi orang terkaya baru di Xiangjiang!"
Yang Xiuyun melototinya: "Tapi harus bisa menyeberang dulu! Mereka yang bisa menyeberang, bagaimana dengan kita? Masih terjebak hantu penghalang jalan di sini!"
Hantu penghalang jalan? Zhen Nanfang menarik lengan Xie Yi: "Kau dengar apa yang dikatakan Kakak Xiuyun?" Biksu kecil langsung menjawab: "Hantu penghalang jalan!" Zhen Nanfang bertanya: "Mungkinkah apa yang dilihat Lao Shu adalah kenyataan, sementara kita terperangkap dalam ilusi?" Xie Yi pun tertegun sejenak, ia tak pernah sekalipun berpikir demikian karena sama sekali tidak berani membayangkannya. Setiap orang memiliki pola pikir yang tetap: yang normal adalah tidak terjadi apa-apa, sedangkan pengalaman penyeberangan Shu Yi dan kawan-kawan justru dianggap tidak normal.
Tapi satu kalimat Yang Xiuyun membuat otak Zhen Nanfang dan kawan-kawan tiba-tiba memunculkan ide baru: bahwa mereka baru saja berada dalam ilusi, sedangkan Shu Yi dan yang lain berada di dunia nyata. Bagi Zhen Nanfang yang memahami konsep ilusi, ini benar-benar sebuah pembalikan logika - masuk ke ilusi terlebih dahulu, baru kemudian ke realitas! Apakah tingkat kesulitannya terlalu besar? Lagipula jika mereka berada di ilusi, bagaimana mungkin Ai Zixin tidak menyadarinya?
Xie Yi berkata pada Zhen Nanfang: "Jika kita sekarang berada dalam ilusi, pasti ada cara untuk membukanya!" Namun biksu justru mendinginkan semangat: "Kita di tempat gelap, mereka di tempat terang. Membuka ilusi ini tidak mudah. Apalagi..."
Yang Xiuyun tidak mendalami hal-hal semacam ini, tapi paham mereka sedang membahas cara membongkar ilusi. Dengan tawa kecil ia berkata: "Biksu kecil itu benar. Jika misi penyeberangan yang disebut-sebut itu hanyalah sandiwara yang mereka mainkan di dunia nyata, berarti jumlah personel mereka memang luar biasa! Kalian ingin membongkar ilusi ini jelas bukan urusan mudah, malah bisa memicu niat membunuh dari mereka dengan berbagai kelicikan terselubung. Bahkan ucapan kita sekarang mungkin sudah terdengar jelas oleh mereka. Aku malah menyesal menyebut fenomena hantu penghalang jalan tadi!"
Hati ketiga orang itu mendadak dingin. Xie Yi berkata: "Mundurlah!" Zhen Nanfang menyetujui: "Benar, tempat ini tidak aman untuk berlama-lama!"
“Perkataan Yang Xiuyun mengingatkan mereka. Karena ini ilusi, semakin lama mereka tinggalkan semakin berbahaya.” Yang Xiuyun mengkhawatirkan Shu Yi dan timnya. Zhen Nanfang berkata: “Mengkhawatirkan pun tak berguna. Setidaknya situasi kita saat ini lebih berbahaya daripada mereka. Keluar dulu baru bicara.”
Yang Xiuyun pun tak lagi memaksa. Ia mengikuti Zhen Nanfang dan yang lain meninggalkan rumah tua. Di luar, ia memandang bangunan kuno yang gelap gulita dengan kebingungan. Masih belum bisa dipahaminya, bagaimana mungkin ini hanya bayangan? Biksu melirik jamnya: “Sudah sepuluh menit, mereka belum keluar.” Xie Yi menanggapi: “Jangan panik, sabar menunggu. Dengan kelincahan Tuan Shu dan kemampuan Kakak Ai mengenali ilusi, seharusnya mereka tak akan terperangkap.”
“Kakak, Ayah bilang Tuan Shu berasal dari zaman seratus tahun kemudian. Apakah kakak juga?” Wajah Yang Lei penuh kepolosan. Ai Zixin mengangguk, tersenyum tipis: “Hm, benar!” Yang Lei menghela napas pelan: “Sungguh tak terbayang bagaimana rupa seratus tahun mendatang. Andai aku bisa hidup selama seratus tahun, pasti luar biasa.”
Ai Zixin tersenyum: “Sebenarnya seiring perkembangan zaman, kondisi medis juga akan semakin maju. Hidup sampai seratus tahun bukan hal mustahil. Yang terpenting adalah menjaga mentalitas tetap baik.”
Sementara itu, Shu Yi di sebelah rumah telah menjelaskan secara garis besar situasi Keluarga Yang puluhan tahun kemudian. Ketika mendengar bahwa Keluarga Yang ternyata digantikan oleh Keluarga Su di masa depan, wajah Yang Bin dipenuhi murka: "Aku sudah tahu Su Ping bukan orang baik! Pertama menipu putriku, lalu merebut harta keluargaku. Pantas saja dua hari terakhir pemerintah setempat selalu mencari masalah, menuduh kami menyembunyikan Partai Revolusioner!"
Kemudian Yang Bin menyadari dirinya agak kehilangan kendali. Dengan wajah memerah ia berkata: "Maaf membuat Tuan Shu melihat hal yang memalukan. Sebenarnya aku terlalu terpaku. Siapa yang bisa mengurusi urusan puluhan tahun kemudian?" Shu Yi berdiri: "Tuan Yang, waktunya sudah larut, kami harus pergi!" Yang Bin memanggilnya: "Tuan Shu, bolehkah aku bertanya - kenapa kau berkali-kali datang ke era seratus tahun lalu? Apakah ada teka-teki yang tak terpecahkan?"
Shu Yi tersenyum: "Tidak juga. Sebenarnya kami hanya tertarik pada rumah tua ini. Tanpa disengaja malah dua kali terdampar di sini. Baiklah, benar-benar sudah larut. Kami harus pulang sebelum keluarga kami khawatir." Yang Bin menjawab: "Baiklah. Kalau begitu aku tidak akan menahan kalian lagi. Akan kuantar sendiri - jangan serahkan pada pelayan, nanti mereka ketakutan lagi!" Ia tak lupa mengingatkan Shu Yi untuk membawa rokoknya.
Shu Yi memanggil Ai Zixin. Keduanya meninggalkan rumah tua itu dengan diantar oleh Yang Bin.
Keluar dari rumah tua, Shu Yi tidak melihat Zhen Nanfang dan yang lain. Secara logika mereka seharusnya sudah keluar lebih dulu. Ia mengeluarkan HP dan memeriksa waktu. Kali ini mereka ternyata sudah berada di dalam selama lebih dari setengah jam. Ia mencari nomor telepon Zhen Nanfang dan menghubungi, tapi tidak bisa tersambung. Begitu juga dengan Xie Yi, biksu, bahkan telepon Yang Xiuyun pun tak bisa dihubungi.
Benar-benar kehilangan kontak!
Di lubuk hati Shu Yi mulai mengkhawatirkan. Ai Zixin bertanya pelan: "Ada masalah apa?" Shu Yi tersenyum kecut sambil menggelengkan kepala. Ia pun tak tahu apa yang terjadi. "Kita kehilangan kontak dengan mereka!" kata Shu Yi. Ai Zixin berkata: "Mungkinkah mereka sudah pulang?" Shu Yi menjawab tenang: "Sekalipun mereka pulang, seharusnya tidak semua nomor telepon tidak bisa dihubungi."
Ai Zixin melirik ke arah rumah tua gelap gulita di belakang: "Mungkin mereka masih di dalam! Bagaimana kalau kita periksa lagi?"
Shu Yi berpikir kemungkinan itu besar. Bersama Ai Zixin, mereka kembali memasuki halaman rumah.
"Tidak benar!" tiba-tiba Ai Zixin berteriak.
Shu Yi bertanya bingung: "Apa yang tidak benar?" Ai Zixin menjawab: "Ilusi!"
Tiba-tiba ia menunjuk ke tempat tak jauh di luar halaman: "Lihat! Mereka ada di sana!" Shu Yi mengikuti arah jari Ai Zixin. Benar saja, terlihat empat orang berdiri kaku di luar halaman, mata mereka melongok ke dalam.
Shu Yi mengerutkan alis: "Apa yang sebenarnya terjadi?" Ai Zixin tidak berkata, kedua matanya terlihat sangat misterius, seolah melupakan dunia di sekitarnya. Shu Yi hendak pergi ke arah Zhen Nanfang dan yang lain, tiba-tiba Ai Zixin menariknya: "Jangan sembarangan, ikuti aku!" Sambil berkata demikian, ia malah menarik Shu Yi kembali masuk ke dalam rumah tua. Shu Yi berkata: "Mengapa tidak membangunkan mereka!" Ai Zixin mendengus dingin: "Mereka sama sekali tidak bisa melihat kita. Saat ini kita di luar ilusi, sementara mereka berada di dalamnya!"
Shu Yi masih belum paham betul. Ai Zixin juga tidak berharap dia bisa mengerti. Setelah masuk ke dalam rumah, Ai Zixin segera menyorotkan cahaya senter ke sekeliling. Dengan lembut ia mendekatkan mulutnya ke telinga Shu Yi, napasnya harum seperti bunga anggrek. Shu Yi agak tidak nyaman, lalu mendengar bisikannya: "Ada orang di bawah tangga, tangkap dia!"
Gerakan Shu Yi sangat gesit. Dalam sekejap ia sudah sampai di bawah tangga. Benar saja, di sana bersembunyi seorang lelaki. Melihat Shu Yi menerjang, ia langsung melompat berdiri sambil berteriak: "Aah!" Padahal Shu Yi sama sekali belum menyentuhnya. Teriakan itu jelas isyarat bahaya.
Tiba-tiba bayangan manusia melesat dari kegelapan. Bukan menyerang Shu Yi, melainkan langsung menuju Ai Zixin. Hati Shu Yi berdebar kencang. Membela diri tentu bisa, tapi bagaimana dengan Ai Zixin? Ia tidak mengira wanita cantik ini punya kemampuan bela diri.
Tapi ketika ingin membantu sudah terlambat. Orang itu telah menyambar sampai di depan Ai Zixin.
Keajaiban pun terjadi, orang itu langsung terdiam sejenak, seolah targetnya tiba-tiba menghilang, wajahnya dipenuhi kebingungan.
Shu Yi mana sempat berpikir panjang, langsung melompat kembali ke sisi Ai Zixin. Ai Zixin berkata: "Cepat pergi, bantu mereka keluar dari kesulitan dulu!"
Baru sekarang Shu Yi mengerti, masuk ke rumah tua itu untuk membantu Zhen Nanfang dan kawan-kawan membuka ilusi. Keduanya berlari keluar dari rumah. Zhen Nanfang dan yang lain juga melihat Shu Yi berdua. Zhen Nanfang berseru: "Lao Shu, bagaimana bisa kalian pergi begitu lama?"
Shu Yi menjawab: "Jangan banyak bicara, segera telepon Inspektur He dan minta dia kirim pasukan untuk menggeledah total rumah ini." Ai Zixin menghentikannya: "Tidak sempat, pasti ada pintu keluar lain di rumah ini. Mereka pasti sudah pergi." Shu Yi menatap Ai Zixin: "Apa kamu menemukan sesuatu?"
Ai Zixin berkata tenang: "Musuh kita pasti juga seorang ahli, yang nyata bercampur palsu, yang palsu menyamar nyata! Dia membuat kita menganggap yang nyata sebagai palsu, dan yang palsu dianggap nyata!" Zhen Nanfang melotot: "Orang sakti! Kami juga baru saja memikirkan hal ini." Lalu dia menjelaskan petunjuk "hantu penghalang jalan" dari Yang Xiuyun. Ai Zixin melirik Yang Xiuyun: "Tak kusangka tebakanmu ternyata benar!"
Ia menatap Shu Yi: "Yang disebut-sebut misi penyeberangan sebenarnya adalah yang nyata, sedangkan kegelapan tak bertepi itu justru ilusi!" Tersenyum kecut ia menambahkan: "Sebenarnya awalnya aku juga terkecoh oleh mental orang biasa, di lubuk hati terus memikirkan urusan penyeberanganmu, sampai melewatkan ilusi sejati itu."
Shu Yi membuka mulutnya lebar: "Kau maksud Keluarga Yang yang kita lihat puluhan tahun silam sepenuhnya hasil akting seseorang?" Pemikiran seperti ini sebenarnya bukan tidak pernah terlintas di benak Shu Yi. Pada fase awal, keraguan itu sudah ada, namun setelah dua kali pengalaman ia tak menemukan celah sedikitpun, jadi sama sekali tak ingin lagi mengejar alasan sebenarnya ini.
"Sebenarnya dari awal aku tidak memikirkan hal ini, sampai Yang Lei mengatakan jika bisa hidup sampai seratus tahun aku tidak merasakan kerinduan kuatnya yang sejati terhadap umur panjang! Semua orang berharap bisa berumur panjang, harapan seperti ini seharusnya sangat kuat, ketika disebutkan seharusnya matanya bersinar karena kerinduan, dia masih gadis kecil, tahu kita datang dari masa depan, seharusnya lebih punya rasa ingin tahu untuk melihat masa depan, tapi tidak. Karena kita bisa ke masa lalu, mengapa dia sama sekali tidak ingin datang ke sini? Hanya satu kemungkinan: dia memang orang dari dunia ini sejak awal!"
Shu Yi terdiam membeku, bagaimana dirinya tidak memikirkan hal ini? Sebenarnya bukan salahnya, urusan misterius seperti ini memang membuat yang terlibat bingung!
