Kembali ke kediaman, Zhen Nanfang langsung mengerumuninya. Ia penasaran dengan urusan keluarga Yang mencari Shu Yi. Menurutnya, seharusnya keluarga Yang tidak akan berpikir mencari Shu Yi. Bukankah dua kali "misi penyeberangan" itu kesempatan emas? Mengapa tidak diungkap saat itu, baru sekarang dicari?
Saat mendengar Shu Yi mengatakan Yang Lei menghilang, barulah ia tersadarkan: “Keluarga Yang mau kita carikan putri mereka?” Shu Yi melirik sinis padanya, perkataan itu persis seperti yang dulu ia tanyakan pada Yang Qi.
Shu Yi menggeleng. Tentu saja Yang Qi tidak polos sampai mau meminta Shu Yi mencarikan putrinya. Tujuan Yang Qi mencari Shu Yi sederhana: setelah melalui banyak hal, ia akhirnya mengerti bahwa kekuatan keluarga Yang saja tidak mungkin bisa menghadapi Su Bai. Karena kemampuan tim di belakang Su Bai bukanlah sesuatu yang bisa mereka guncangkan dengan mudah.
“Jadi dia berharap bisa bekerja sama dengan Shu Yi, pilihan katanya sangat diperhatikan, benar-benar kerja sama!”
Zhen Nanfang tersenyum: “Kerja sama? Atas dasar apa dia mau bekerja sama dengan kami?” Shu Yi berkata dengan tenang: “Jangan remehkan, dia benar-benar punya modal untuk kerja sama.” Baru kemudian Shu Yi memberitahu Zhen Nanfang bahwa Keluarga Yang telah mengendalikan banyak bukti persekongkolan Su Bai dengan pihak AS. Yang benar-benar menarik minat Shu Yi adalah konten terkait pihak AS dalam bukti tersebut.
Wajar saja, Su Bai sama sekali tidak berarti. Yang benar-benar membuat pusing dalam kasus ini adalah peran merusak yang dimainkan pihak AS, termasuk apakah tujuan mereka sesuai dengan yang pernah dicurigai sebelumnya.
Syarat Keluarga Yang sederhana: menghancurkan Grup Su! Mengapa sebelumnya tidak mencari Shu Yi dan timnya? Alasannya lebih sederhana: mereka ingin hati-hati mencari mitra kerja sama, dan awalnya mereka juga tidak yakin dengan Tiongkok. Dengan latar belakang Keluarga Yang saat ini, calon mitra kerja sama mereka tidak terbatas hanya pada Tiongkok.
“Bagaimana pendapatmu?” Shu Yi bertanya pada Zhen Nanfang.
Zhen Nanfang berkata dengan tenang: “Apakah bukti-bukti itu sudah diberikan padamu?” Shu Yi menggeleng: “Belum, katanya disimpan di saluran lain untuk keamanan. Butuh waktu hampir seminggu untuk mendapatkannya.” Zhen Nanfang memicingkan matanya: “Seminggu, dan masih ada faktor ketidakpastian selama periode itu. Lao Shu, menurutku Yang Qi ini sangat mencurigakan.”
Shu Yi tersenyum: "Ini benar. Aku juga merasa dia bermasalah. Banyak pernyataannya kuberi tanda tanya besar. Tapi bagian tentang Area 52 dan Su Bai termasuk Keluarga Tang, semua ini bisa diverifikasi. Jadi aku bingung lagi, untuk apa dia melakukan ini?"
Zhen Nanfang bertanya bagaimana sebenarnya Shu Yi menjawab Yang Qi. Shu Yi mengatakan dia menyetujui.
Menyetujui itu benar. Apapun maksud tersembunyi Yang Qi, kita harus melakukan kontak dulu untuk mengetahuinya.
"Kalau begitu, kita harus menyelidiki Su Bai lagi?" tanya Zhen Nanfang.
Shu Yi menggelengkan kepala: "Sementara belum perlu. Menurutku jika Yang Qi tidak berbohong, seharusnya mereka terus memantau Su Bai. Mungkin di Keluarga Su ada mata-mata Keluarga Yang. Kalau tidak, bagaimana mereka bisa mendapatkan intel bahwa Su Lan adalah anak haram? Rahasia seperti ini bisa mereka dapatkan, ini bukan masalah uang."
Zhen Nanfang mengangguk: "Hm. Kau benar. Tapi kita tetap bisa menghubungi Su Bai. Seperti katamu, kita tidak bisa sepenuhnya percaya perkataan Yang Qi. Mungkin Su Bai tidak seperti yang dia gambarkan."
"Terserah dia! Bahkan jika benar-benar kerja sama, Keluarga Yang harus menunjukkan sedikit ketulusan. Kerja sama tidak bisa hanya mengandalkan gigi putih dan mulut merah mereka!" Topik Shu Yi kembali ke Che Rui. Orang yang dikirim Lu Yilei sudah berhasil berlatih dengan pimpinan militer Singapura. Tapi dua bos di manajemen militer Singapura justru berselisih pendapat. Kekhawatiran Shu Yi akhirnya terjadi.
Ketika Lu Yilei menelepon Shu Yi, ia mengatakan bahwa keseriusan masalah sudah mereka bahas. Jika pihak militer Singapura bersikeras pada pendiriannya, tidak ada yang bisa dilakukan. Akhirnya, mereka sendiri yang akan menanggung akibatnya. Lu Yilei secara pribadi menelepon Che Rui dan menyarankannya untuk tidak terburu-buru mengambil tindakan. Masalah ini sebaiknya dibahas setelah pihak militer Singapura mencapai konsensus.
"Sepertinya daya pikat bayangan ini cukup kuat. Meski tahu itu racun, tetap saja ada yang ingin mencoba." Zhen Nanfang tersenyum. Shu Yi berkata dengan tenang: "Sebagian besar manusia sebenarnya memiliki kemampuan membedakan benar-salah. Tapi mengetahui yang benar tidaklah cukup. Kunci sesungguhnya adalah mampu menahan godaan. Inilah yang paling fatal."
Dua hari berlalu dalam sekejap. Che Rui dan Zhao Shuang sama sekali tidak menganggur selama dua hari ini. Sebaliknya, mereka sangat "sibuk" melakukan kontak dengan pihak militer Singapura. Tentu saja kontak ini dilakukan di level bawah, melalui proses bertahap. Dengan perwira lapisan bawah militer, tidak banyak yang bisa mereka diskusikan. Apalagi membocorkan rahasia teknologi manusia mutan.
Saat makan malam, keduanya kembali ke kediaman. Zhao Shuang menghela napas: "Seharian kabur, tenagaku habis!" Che Rui tersenyum: "Kebetulan bisa buat diet."
Setelah mengunci pintu, mereka memeriksa kamar dengan teliti - rutinitas wajib setiap kali pulang. Setelah memastikan tidak ada alat pemantau, Zhao Shuang berbisik: "Masih belum ada kabar dari Kepala Lu?" Wajah Che Rui juga muram: "Belum. Sepertinya pihak militer Singapura juga tidak sepadat besi."
Zhao Shuang menghela napas: "Dengan begini, situasi kita jadi sangat bermasalah. Begitu perbedaan pendapat mereka meluas, nanti tidak bisa disembunyikan lagi." Yang dimaksud "tidak bisa disembunyikan" adalah komunikasi antara militer Tiongkok dengan militer Singapura akan terbongkar, sehingga dirinya dan Che Rui otomatis terekspos.
Che Rui memicingkan mata: "Tak bisa dipusingkan lagi. Kalau benar-benar terekspos nanti, kita harus berhadapan langsung dengan mereka. Tapi aku yakin bagaimanapun caranya, kita pasti bisa kabur." Zhao Shuang masih mengkhawatirkan: "Haruskah kita memanggil tim operasi?" Che Rui menggeleng: "Sementara belum perlu, bersabarlah menunggu."
Zhao Shuang sangat mengagumi ketenangan Che Rui. Hampir tidak pernah ia melihat Che Rui panik.
"Direktur Che, sebenarnya bekerja sama denganmu dalam menjalankan misi membuat hati jadi tenang." Che Rui tersenyum, padahal di lubuk hatinya sendiri ia pun tidak merasa tenang.
Setelah makan malam, Che Rui akhirnya menerima telepon dari Lu Yilei. Berkat argumen kuat dari utusan khusus, militer Singapura akhirnya mencapai konsensus untuk bersama-sama memainkan sandiwara. Tentu saja, Singapura mengajukan syarat tambahan: jika Tiongkok berhasil mendapatkan hasil penelitian terakhir, harus dibagikan ke Singapura setelah kasus ini berakhir.
Lu Yilei tentu menyetujui. Tapi janji di mulut saja, nanti apakah benar-benar akan membagikan hasil penelitian terakhir itu, masih jadi pertanyaan lain.
Che Rui dan Zhao Shuang sama-sama lega. Selanjutnya mereka akan memasuki tahap akting nyata. Untuk menunjukkan keseriusan dalam negosiasi ini, militer Singapura bahkan mengerahkan Kepala Staf Umum sebagai perwakilan resmi.
Menurut skrip pertunjukan mereka, negosiasi kali ini bisa disebut tarik ulur kecil yang diperkirakan berlangsung selama dua minggu, hanya dengan begitu baru terlihat nyata.
Shu Yi juga menunggu dengan tenang. Sambil menunggu kabar dari Che Rui, dia juga menanti ketulusan dari Keluarga Yang. Tapi setelah tiga hari berlalu, pihak Keluarga Yang tak lagi menunjukkan aktivitas. Shu Yi tidak mengambil inisiatif untuk menekan, kerja sama ini memang bukan usulannya dari awal, dia tak boleh terlihat terlalu memaksa.
Penantian seperti ini sangat mengganggu. Yang merasa terganggu bukan hanya Shu Yi sendiri, tapi semua orang di sekitarnya, termasuk Ai Zixin dan Yang Xiuyun yang juga sudah tidak bisa menahan diri.
Shu Yi malah baik-baik saja, sehari-hari bukan nonton film animasi ya minum teh.
Tapi tiba-tiba sebuah informasi membuat Shu Yi linglung karena terkejut: Su Bai mati!
Kematian Su Bai tak terduga oleh siapa pun. Shu Yi tahu bodyguard di sekitar Su Bai bukan vegetarian. He Jinkun di telepon berkata misterius bahwa beberapa bodyguard andalannya juga tewas. Dia dan Du Hongze merasa kasus ini pasti perbuatan manusia mutan. Di sekitar Su Bai ada 12 bodyguard, separuh tewas separuh terluka. Mereka bilang lawannya sangat kuat, sampai-sampai tak tahu harus menggunakan kata-kata apa untuk mendeskripsikannya.
Shu Yi sama sekali tidak perlu memeriksa atau bertanya, dia langsung tahu spekulasi He Jinkun dan Du Hongze benar.
Tapi Shu Yi tetap segera bergegas ke sana bersama Zhen Nanfang.
Setelah ditanya, memang kondisinya seperti itu. Menurut deskripsi bodyguard, orang yang dibunuh Shu Yi memang manusia mutan, dan kemampuannya setara dengan A Si dan kawan-kawannya. Tapi tidak ada petunjuk lain yang tersisa, hal ini membuat Shu Yi pusing. Ia menyesali kenapa dulu tidak mendengarkan Zhen Nanfang yang menyarankan untuk mengawasi Su Bai.
Sebenarnya bukan karena kecerobohan Shu Yi. Pertama, dalam hati Shu Yi juga setuju bahwa Su Bai punya hubungan erat dengan urusan manusia mutan. Ia tidak menyangka mereka akan saling bertempur. Selain itu, Shu Yi merasa kesadaran pencegahan Su Bai sejak awal sudah sangat kuat, ditambah dengan kekuatannya sendiri, Shu Yi pikir tidak akan terjadi masalah.
Zhen Nanfang menepuk lembut bahu Shu Yi: "Lao Shu, urusan ini jangan kau pikirkan lagi. Bukan salahmu."
Zhen Nanfang seperti cacing dalam perutnya sendiri, semua yang dipikirkannya ternyata diketahui. Shu Yi tersenyum getir: "Su Lan? Di mana dia?"
He Jinkun menjawab: "Su Lan baik-baik saja, tapi sepertinya masih trauma."
Shu Yi seolah tak sengaja berkata: "Su Lan memang bernasib getir. Tampaknya dia terus-menerus ketakutan. Mungkin ini baik, dengan sering ketakutan, nyalinya justru akan membesar." He Jinkun kebingungan, tidak mengerti maksud perkataan Shu Yi. Rasanya seperti lelucon, jadi tidak pantas ditanyakan lagi.
Justru Zhen Nanfang yang memandang Shu Yi dengan penuh makna. Shu Yi berkata kepada He Jinkun: "Aku ingin bertemu dengannya." He Jinkun menjawab: "Tak masalah, kami sudah menjemputnya sementara ke kepolisian. Saat ini keluarga Su sedang kacau, aku khawatir sesuatu akan terjadi lagi padanya."
Shu Yi tersenyum: "Inspektur He sudah bertindak sangat tepat. Ayo, kita pergi ke kepolisian."
Su Lan benar-benar gemetar ketakutan. Wajah kecilnya masih pucat. Melihat Shu Yi, ia langsung berdiri dan menyambar ke dalam pelukan Shu Yi sambil menangis histeris. Shu Yi menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut: "Sudah, tak apa, tak apa!" Mata Zhen Nanfang terus mengawasi Su Lan dengan tajam. Ia baru menyadari maksud tersembunyi dalam ucapan Shu Yi tadi, sangat mengagumi aktingnya yang bisa tetap natural meski sudah mencurigai Su Lan.
Setelah Su Lan akhirnya tenang, barulah Shu Yi bertanya: "Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan cemas, ceritakan perlahan padaku." Shu Yi menyuruh He Jinkun menuangkannya secangkir air. He Jinkun dengan ramah berkata: "Katakan saja semua pada Tuan Shu, dia akan membantumu."
