Sebuah permainan catur sering kalah karena satu bidak, bahkan mungkin bidak kecil yang menurutmu sama sekali tidak penting.
Permainan catur ini persis seperti itu. Saat Yang Qi "diundang" ke sini, dia belum menyadari bahwa permainan ini sudah mendekati akhir. Bahkan dia tidak sempat membuat persiapan apapun.
Dalam pandangannya, Shu Yi memang harus menemuinya sekali. Dia memberikan "bukti" kerja sama Su Bai dengan pemerintah AS kepada Shu Yi. Dalam bukti ini juga disebutkan secara samar hubungan Su Bai dengan Keluarga Tang. Untuk mengetahui asal usulnya, Shu Yi akhirnya harus bertanya padanya. Dia sudah menyiapkan alasan yang menurutnya bahkan bisa menipu dirinya sendiri.
Tapi Yang Qi tidak tahu bahwa orang pertama yang ditemuinya bukan Shu Yi, melainkan Tang Li.
Saat Yang Qi dibawa masuk ke ruang tahanan Tang Li, ia tertegun. Tang Li justru tersenyum: "Tidak menyangka ya, kita bertemu dalam situasi seperti ini." Yang Qi bermuka masam, menoleh ke pemuda yang berjaga di samping: "Apa yang sebenarnya terjadi? Di mana Shu Yi? Aku mau bertemu Shu Yi!"
Nasib Tang Li sebenarnya sudah diduga Yang Qi. Ia bahkan telah mempersiapkan kandidat pengganti Tang Li sebagai kambing hitam.
Tang Li berkata tenang: "Jangan buang-buang tenang. Kau pasti sudah paham. Semua jebakanmu sudah dikuasai betul oleh Kepala Departemen Shu. Menurutmu, mereka membawamu ke sini cuma untuk ngobrol minum teh?" Yang Qi memicingkan mata: "Aku tidak mengerti maksudmu!"
Tang Li tertawa terbahak-bahak: "Berpura-pura lagi! Urusan tambang berlian Afrika Selatan kan kau yang bicarakan langsung. Aku ini masih bermarga Yang. Kau benar-benar pandai menyimpan dendam. Ayahku membunuh Pak Tua-mu, tapi kau sama sekali tidak menunjukkan kesan, malah bersikap akrab denganku. Aku benar-benar mengagumi kepura-puraanmu!" Mendengar Tang Li menyinggung dendam keluarga Yang-Tang, wajah Yang Qi akhirnya berubah: "Kau sudah tahu?"
"Tang Li mendengus dingin: 'Kau pikir trik kecilmu ini bisa menipu Shu Yi? Di hadapan mereka, kita semua adalah badut, benar-benar badut!' Yang Qi duduk lesu. Tang Li melanjutkan: 'Yang Qi, aku selalu tidak nyaman denganmu karena menurutmu di mana kamu lebih hebat dariku? Sekarang aku mengakui, kamu memang lebih hebat. Kamu selalu mempermainkanku dengan mudah. Tapi tahukah kamu di mana kesalahanmu? Seharusnya jangan membuat keributan di Xiangjiang! Sudah terjadi juga tidak apa, tapi jangan sekaligus ingin membalas dendam pada keluarga Su dan Tang! Gerakanmu terlalu banyak dan besar, pasti menarik perhatian mereka!'"
"'Seluruh rencanamu akhirnya hancur di tanganmu sendiri, Yang Qi. Kau ingin meminjam tangan Shu Yi untuk menyingkirkan keluarga Tang, tapi pernahkah kau pikirkan - hubungan kita bagaikan 'bila bibir hilang gigi akan kedinginan'. Sekarang jadi begini, menurutmu hanya keluarga Tang yang kau jatuhkan? Menurutmu para petinggi Gedung Pentagon akan melepaskan keluargamu?'"
Wajah Yang Qi pucat bagai kertas.
Pintu terbuka. Shu Yi dan Che Rui masuk sambil menggenggam tangan di punggung. Shu Yi tersenyum: "Tampaknya kalian berdua sedang asyik mengobrol!" Yang Qi melotot: "Shu Yi, apa maksudmu ini?" Shu Yi mengangkat bahu: "Kurasa kalian sudah berbicara cukup jelas, Tuan Yang. Jangan-jangan kau benar-benar tidak mengerti maksudku?" Yang Qi sebenarnya paham, hanya saja memang tidak bisa menerima kenyataan ini.
"Bawa Yang Qi ke sini!" Shu Yi pergi meninggalkan ruangan.
Yang Qi dibawa masuk, di dalam ruangan hanya tersisa Shu Yi dan Yang Qi.
"Tuan Yang, kau pasti pernah dengar pepatah 'kecerdasan justru menjadi bumerang'?" Shu Yi menyalakan sebatang rokok, bertanya pelan. Yang Qi menyeringai dingin: "Yang menang jadi raja yang kalah jadi penjahat, tak ada yang perlu kubicarakan." Shu Yi memicingkan matanya: "Yang Qi, bagaimanapun persaingan antara Keluarga Yang dengan Keluarga Su dan Keluarga Tang, kau tidak boleh mengorbankan kepentingan Tiongkok dan membahayakan keamanan negeri ini demi kepentingan pribadi atau dendam. Jangan lupa, darah Tiongkok juga mengalir dalam dirimu."
Yang Qi menggeleng: "Aku warga negara Amerika, sejak lahir." Shu Yi meliriknya dengan tatapan sinis: "Warga kelas dua!" Mata Yang Qi menyala-nyala: "Kau tak boleh menghinaku seperti itu!" Shu Yi berkata tenang: "Yang Qi, katakan, apa tujuan kalian melakukan ini?"
"Kau kira aku akan memberitahumu? Aku takkan bicara sepatah kata pun!" Yang Qi bersikap keras kepala. Shu Yi menghela napas: "Aku tahu putrimu tidak benar-benar hilang, tapi telah kauantar diam-diam. Sudah kurasakan sejak awal kau telah mempersiapkan segalanya, mengira selama kau bersedia jadi pasukan berani mati, Amerika takkan mengusik Keluarga Yang? Kau salah. Bagaimanapun sikapmu, kami akan menyampaikan protes resmi kepada Amerika atas pengembangan teknologi mutasi anti-manusia secara rahasia, bahkan rencana mereka menyebarkannya ke seluruh dunia untuk mengontrol pasukan global dan menguasai dunia."
“Aku benar, kan?” Shu Yi menatap Yang Qi. Tatapan Yang Qi dipenuhi keheranan. Shu Yi jelas tidak salah, tapi Yang Qi tak menyangka bagaimana tepatnya Shu Yi bisa menebak semuanya. Benar, mereka memang sedang mencari cara untuk mempopulerkan teknologi ini ke seluruh dunia, namun tujuan akhirnya hanya diketahui olehnya sendiri sebagai endorser dalam organisasi dari luar ini.
Ia benar-benar tak paham bagaimana Shu Yi mengetahuinya. Tiba-tiba ia merasa dirinya telah melakukan kesalahan fatal. Salahnya adalah membeberkan rahasia Keluarga Tang. Tindakannya ini ibarat membahayakan diri sendiri.
“Begitu kita mengajukan protes, menurutmu AS masih akan percaya kalian tak bersalah? Menurutmu Keluarga Yang masih bisa menjadi ‘warga dunia’ dengan selamat? Sekalipun pemerintah AS tidak membasmi sampai ke akar-akarnya, apakah keluarga kalian masih akan mendapat sorotan seperti dulu? Kecantikan saat ini mungkin hanya akan menjadi bunga kuning kemarin!”
Yang Qi menggigit bibirnya. Shu Yi benar. Pemerintah AS pasti takkan menerima kekalahan seperti ini. Dunia yang sudah di depan mata tiba-tiba sirna karena kesalahan Keluarga Yang—tepatnya karena kesalahan Yang Qi sendiri. Semua usaha akan sia-sia, bahkan memicu opini publik internasional yang negatif. Mampukah Keluarga Yang menahan murka Amerika?
“Apa yang kau mau aku lakukan?” Yang Qi tahu kemauan Shu Yi bernegosiasi menunjukkan dirinya masih memiliki nilai yang bisa dimanfaatkan. Selama masih ada nilai, berarti masih ada syarat yang bisa dinegosiasikan.
Shu Yi tersenyum tipis: "Meski kita bisa langsung memprotes pemerintah AS, tapi jika kita punya bukti di tangan, suara kita mungkin akan lebih didengar, bahkan memberi lebih banyak aset untuk negosiasi dengan mereka. Kau setuju?" Yang Qi mengerti Shu Yi masih ingin mendapatkan bukti perencanaan matang pihak berwenang AS dalam semua ini.
"Mengapa aku harus membantu kalian?" tanya Yang Qi.
Shu Yi berkata dengan tenang: "Kami bisa memberi waktu cukup untuk evakuasi Keluarga Yang guna mencegah balas dendam AS. Tapi harus kusampaikan dulu, kami tidak bisa ikut campur soal harta keluarga Yang." Setelah berpikir, Yang Qi merasa tak perlu menahan interogasi demi AS. Bagaimanapun, menyelamatkan Keluarga Yang dan meminimalisir kerugian adalah prioritasnya. Ia tak keberatan bekerja sama dengan tim Shu Yi.
Ia mengangguk, menyetujui.
Shu Yi melanjutkan: "Sekarang masih ada beberapa pertanyaan." Yang Qi menjawab datar: "Silakan tanya!" Shu Yi bertanya: "Kasus Keluarga Su itu karyamu, sedangkan Su Bai sebenarnya sama sekali tidak terlibat dari awal hingga akhir, benar?" Yang Qi mengangguk: "Betul. Dendam antara keluarga Su dan Yang bukanlah hal yang mudah dilupakan. Pemusnahan keluarga, pemusnahan keluarga! Jika benar-benar melupakan kebencian ini, pantaskah kami disebut anggota keluarga Yang?"
"Dibandingkan, aku jauh lebih belas kasih. Aku tidak menuntut seluruh anggota Keluarga Su, meskipun sebenarnya aku mampu. Aku hanya meminta Su Muhai dan dua anaknya membayar nyawa! Sayangnya, kalian ikut campur sehingga Su Qing masih hidup segar. Andai saja kami yang menghabisinya langsung sejak awal."
Yang Qi mengejek diri sendiri sambil tersenyum: "Aku memang tidak menyangka, memberi tahu kalian tentang Tang Li yang seharusnya membantu malah membuat perhatianmu beralih padaku. Masalah Tang Li sudah kupikirkan matang-matang - apa yang diucapkan, cara mengatakannya, seberapa banyak yang dibuka, semuanya terukur! Tapi meski sudah menghabiskan banyak waktu dan energi, akhirnya kau tetap menyadarinya."
Shu Yi menjawab: "Sesungguhnya kekalahan terbesarmu adalah ilmu pesulap itu dulu. Seandainya kau tidak berpura-pura jadi hantu di rumah tua Keluarga Yang - maksudku rumah keluarga Su - dan sengaja menemuiku dua kali dengan cara dramatis itu, mungkin aku tidak akan membuat begitu banyak hipotesis!" Yang Qi mengerutkan alis: "Sebenarnya tujuanku waktu itu hanya membuatmu merasa keluarga kami adalah korban. Bukankah korban seharusnya mendapat simpati?"
“Benar, korban memang patut disimpati, tapi kau berlebihan dalam akting. Di satu sisi berlagak sebagai korban, tapi di sisi lain saat kau membocorkan kemampuan Keluarga Yang padaku untuk membuktikan diri tidak tertarik pada Grup Su, aku sama sekali tidak melihat alasan untuk bersimpati pada mereka. Jika Keluarga Yang mau, dari segi bisnis mereka bisa memberikan pukulan mematikan pada Grup Su kapan saja. Aku juga sudah menyelidiki, ternyata Keluarga Yang masih memiliki banyak aset di Xiangjiang. Dengan latar belakang persembunyian yang cukup, mengapa harus mengurung diri di rumah tua itu?”
“Kau berusaha keras membuat semua terlihat logis, berakting sebagai pihak lemah, tapi gagal sepenuhnya menyembunyikan ketegasanmu. Performa pura-puramu bisa dibilang gagal total, terutama dalam timing eksekusi Su Bai yang amburadul. Kalian memintaku menunggu seminggu, berdalih akan memberikan bukti persekongkolan Su Bai dengan pemerintah AS. Tapi kalian juga tahu ada hubungan tersembunyi antara aku dan Su Bai. Begitu bukti itu sampai, pasti akan kuhadapkan langsung padanya - saat itulah kebohonganmu terbongkar. Jadi seminggu itu adalah waktu penyangga untuk kalian membereskan Su Bai. Sayang saat itu aku tidak menyangka, kalau tidak mungkin Su Bai tidak perlu mati sia-sia.”
"Setelah itu kalian bersatu dengan media, ingin membuat kesan palsu bahwa begitu Su Bai mati, Su Lan langsung panik ingin naik jabatan. Dengan begitu seolah-olah Su Lan membunuh Su Bai demi mengeruk harta Keluarga Su. Padahal Su Bai adalah orang pengecut, ditambah pernah disakiti Su Qing, kondisi mentalnya memang selalu bermasalah, hampir hidup dalam keadaan trance, mana mungkin bisa melakukan hal seperti ini?"
Shu Yi berkata sampai di sini: "Makanya saya bilang, Yang Qi, terlalu sering orang pintar justru KALAH karena kepintarannya sendiri. Kalau kamu tidak pernah muncul di panggung depan, tetap memimpin Keluarga Yang bersembunyi di tempat gelap, mungkin saya memang tidak akan curiga padamu. Tapi kamu terlalu buru-buru, kamu ingin secepatnya menghabisi Tang Li!"
