Li Shouyi belum ditemukan. Apakah Li Shouyi benar-benar adalah Li Zhong? Shu Yi sangat curiga dalam hatinya. Saat ini ia sama sekali tidak percaya pada perkataan beberapa wanita seperti Zhou Min. Hanya saja ia tidak mengerti, apa motif Zhou Men dan kawan-kawannya mengungkap informasi bahwa Li Zhong adalah Li Shouyi tepat di momen ini?
Menurut Shu Yi, petunjuk yang diberikan Zhou Min ini kurang bermakna. Hal ini harus diverifikasi setelah kepolisian menemukan Li Shouyi. Dengan mereka mengungkap keberadaan Li Shouyi sekarang, Shu Yi punya firasat buruk bahwa kemungkinan besar Li Shouyi sudah dibunuh.
Justru informasi "Su Qing" yang disebut Wakil Keempat Du ini lebih menarik. Namun mengenai urusan anak angkat Xiao Ningyu yang disebut-sebut, Shu Yi merasa aneh. Ia tidak meragukan bahwa Xiao Ningyu punya anak angkat, juga tidak meragukan nama gadis itu Xiao Shuqing. Tapi satu hal yang membuatnya heran: Bagaimana mungkin Xiao Ningyu muncul di rumah Zhou Min, dan tepat di saat itu ada telepon yang mengungkap keberadaan Xiao Shuqing?
"Perlahan-lahan dipikir, mungkin ini cuma kebetulan, kecuali mereka sudah tahu sebelumnya kalau Wakil Keempat Du akan melaporkan nama Su Qing ke kepolisian. Du Lao Si sepertinya tidak berbohong. Alasan Pak Shu menyuruh Zhen Nanfang menyelidiki latar belakang asli Xiao Shuqing, dia curiga jangan-jangan Xiao Shuqing ini anak haram hasil hubungan Xiao Ningyu dengan Pastor Ren!"
Mu Qi'er berjalan ke balkon, mengenakan mantel di bahu Shu Yi: "Angin malam ini dingin!"
Shu Yi mengangguk: "Qi'er, aku merasa kasus ini akan segera terungkap!"
Mu Qi'er memandang Shu Yi. Perkembangan kasus ini jelas-julam masih belum ada kejelasan, mengapa Shu Yi bisa bilang begitu.
"Artinya kau sudah menemukan benang merah?" Mu Qi'er bertanya pelan.
Shu Yi tersenyum: "Sedikit. Tapi tetap harus diverifikasi dengan hati-hati."
Kedengaran suara ketukan pintu. Mu Qi'er membukakan pintu. Shi Lei yang datang.
"Pak Shu, data latar belakang beberapa wanita yang Bapak suruh selidiki semuanya di sini. Ini yang paling detail, termasuk investigasi terhadap orang tua mereka."
Shi Lei menyerahkan sebuah tas tangan. Mu Qi'er terkejut: "Sebanyak ini?" Shi Lei tersenyum kecut: "Nggak bisa apa-apa. Pak Shu sudah berpesan harus melacak sampai masa muda orang tua mereka. Pak Shu tidak tahu, dua hari ini kakiku sampai kurus bolak-balik, banyak data hasil wawancara langsung."
Shu Yi tersenyum: "Sudah kerja keras. Qi'er, buatkan dia secangkir teh enak biar hilang lelahnya!"
Mu Qi'er menyeduhkan teh untuk Shi Lei, sementara Shu Yi mulai memeriksa data dengan teliti.
Ketika Shu Yi akhirnya mengangkat kepala, bayangan Shi Lei sudah tak ada. Ia bertanya pada Mu Qi'er, "Ke mana Shi Lei?" Mu Qi'er tersenyum, "Dia sudah pergi lama. Lihatlah jam berapa sekarang!" Shu Yi melirik jamnya - ternyata hampir pukul 00:00. Tanpa disadari, empat jam telah berlalu.
Namun Shu Yi tetap memberi perintah, "Panggil Nanfang ke sini!"
Mu Qi'er tak banyak bertanya. Jika Shu Yi meminta Zhen Nanfang, pasti ada temuan penting dalam laporan kasus ini.
Zhen Nanfang datang dan langsung bertanya melihat tumpukan dokumen di tangan Shu Yi, "Ada penemuan baru?" Shu Yi memberi isyarat agar dia duduk, lalu menyerahkan sebatang rokok, "Semua wanita ini bukan penduduk asli. Mereka pindah ke Kota Yu saat kecil bersama orang tua. Kecuali Liu Qingfang. Tapi ada pola menarik: meski orang tua mereka datang dari berbagai daerah, semua pernah tergabung dalam Pasukan Pembangunan Xinjiang - baik sebagai tentara maupun pemuda terpelajar! Dan mereka berasal dari resimen yang sama."
Mata Zhen Nanfang membelalak, "Artinya para orang tua ini saling mengenal?" Shu Yi berkata dengan tenang, "Setidaknya sangat mungkin. Salah satu data menunjukkan ayah Xiao Ningyu pernah memiliki hubungan dengan ibu Zhou Min!" Ia menyerahkan dokumen tersebut. Zhen Nanfang mengerutkan alis.
“Ada lagi di sini, ayah Jiang Yanran dan ayah Sun Hongmei pernah satu regu di pasukan saat masih di batalion. Secara logika hubungan mereka seharusnya cukup baik, tapi setelah tiba di Kota Yu, mereka sama sekali tidak pernah berinteraksi!”
Shu Yi berdiri dan mondar-mandir di dalam kamar.
"Lao Shu, kau curiga kedatangan generasi sebelumnya mereka ke Kota Yu sejak awal sudah merupakan konspirasi?"
Zhen Nanfang tampak tidak mengerti.
Shu Yi menghela napas: "Konspirasi? Lalu konspirasi macam apa? Generasi sebelumnya terlihat saling menghindar seumur hidup, tapi beberapa anak mereka justru bersatu. Tapi mengapa semuanya wanita? Sepertinya kita mungkin melewatkan sesuatu, lalu apa itu?"
Melihat keduanya sudah tidak mengantuk, Mu Qi'er berkata: "Aku akan membuatkan mi instan untuk kalian!"
Shu Yi duduk sambil menyilangkan kedua tangannya: "Nanfang, sekarang apa pandanganmu?"
Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Aku tidak tahu, tapi kurasa kedatangan generasi sebelumnya mereka ke Kota Yu pasti punya tujuan tertentu. Namun sekalipun ada konspirasi, seharusnya generasi sebelumnya yang menyelesaikannya. Bagaimana bisa terkait dengan mereka?"
Shu Yi mengangguk: "Kau benar. Tapi bagaimana jika generasi sebelumnya gagal menyelesaikannya?"
Zhen Nanfang berpikir sejenak: "Itu tidak masuk akal. Beberapa wanita ini bukan orang yang tidak mengerti tata krama. Jika konspirasi generasi sebelumnya benar-benar kejahatan, mungkinkah mereka ikut terlibat tanpa prinsip?"
Shu Yi memicingkan matanya, mengawasi Zhen Nanfang dengan tajam: "Bagaimana jika ini bukan konspirasi, tapi dendam? Dendam yang sangat ekstrem!"
Zhen Nanfang kaget di lubuk hati: "Dendam?" Shu Yi membalas "Hm": "Benar, hanya dendam ekstrem yang bisa diturunkan ke generasi berikutnya!"
Shu Yi menelepon Ye Qinghan, menyuruhnya segera pergi ke Xinjiang untuk menyelidiki secara total apakah terjadi kejadian khusus pada masa para orang tua wanita-wanita ini di pasukan militer dulu.
Zhen Nanfang bertanya pada Shu Yi: "Bagaimana bisa kamu berpikir menyelidiki generasi sebelumnya mereka?" Shu Yi menjawab: "Aku juga tidak sengaja mau menyelidiki generasi sebelumnya mereka. Aku hanya ingin memeriksa apakah selain kerja sama bisnis yang mereka sebutkan, ada hubungan istimewa lain antara beberapa orang ini! Maka harus menyelidiki masa kecil mereka, bukan? Karena itu, sekalian orang tua mereka juga kuselidiki! Sebelumnya aku tidak terlalu berharap, baru setelah Shi Lei mengantarkan data malam ini, aku menemukan rahasia ini."
Dendam? Zhen Nanfang mulai memahami penjelasan Shu Yi.
"Artinya, semua kejadian di Kota Yu selama ini sebenarnya adalah balas dendam mereka?"
Shu Yi berkata: "Tunggu kabar dari Qinghan dulu. Urusan di sini harus tetap dilakukan sesuai prosedur. Ingat, untuk sementara semua ini harus dirahasiakan!" Zhen Nanfang tentu tahu gentingnya masalah ini. Ia berbisik: "Jika ini balas dendam, apakah target mereka adalah orang-orang yang sudah mati itu? Tapi tidak mungkin, usia mereka paling-paling hanya sebaya dengan para wanita ini!"
Shu Yi menggelengkan tangan: "Sudah, jangan berprasangka. Makan mie dulu, lalu temani aku memeriksa data-data ini lagi, siapa tahu ada temuan lain."
Sore hari ketiga, kabar dari Ye Qinghan pun tiba. Tepat seperti spekulasi Shu Yi, generasi ayah dari beberapa wanita termasuk Xiao Ningyu memang pernah mengalami peristiwa besar selama masa tugas di pasukan.
Peristiwa itu terjadi pada akhir tahun 60-an. Sebuah tim arkeologi pergi meneliti situs Gu Loulan. Karena kekurangan personel, mereka merekrut belasan orang dari pasukan - termasuk para ayah dari wanita-wanita ini.
Namun entah mengapa, setelah memasuki Gu Loulan, tim ini menghilang tanpa kabar. Sebulan kemudian, hanya tujuh atau delapan orang yang kembali - termasuk lima ayah wanita tersebut dan tiga anggota tim arkeologi asli. Sisanya dari tim arkeologi dan tujuh delapan personel pasukan tak pernah terlihat lagi.
Ye Qinghan menambahkan: Dari tujuh delapan personel pasukan yang tewas, hampir semuanya sudah berkeluarga. Dua di antaranya memiliki anak balita 2-3 tahun. Dua lainnya memiliki istri yang sedang hamil tua.
Sekitar setahun setelah peristiwa ini, salah satu dari delapan orang yang dianggap tewas tiba-tiba muncul kembali. Malam itu, para istri dari mereka yang tidak kembali bergegas datang mencari kabar suami. Tak disangka, kebakaran besar tiba-tiba melalap tempat itu. Semua wanita tewas terbakar, meninggalkan empat anak yatim!
Keempat yatim piatu ini kemudian dibawa pergi oleh beberapa orang yang selamat. Konon mereka diadopsi oleh orang-orang tersebut.
Ye Qinghan juga mengirim email berisi daftar empat anak angkat dan orang tua angkat mereka.
Setelah membaca semuanya, senyuman tipis mengembang di wajah Shu Yi.
Meski Shu Yi belum bisa memastikan siapa empat orang yang diadopsi, karena kemungkinan nama anak itu sudah diubah sejak lama, namun ia melihat nama ayah Jiang Yanran, ayah Xiao Ningyu, ayah Hu Yue, dan ibu Sun Hongmei muncul dalam daftar pengadopsi.
Ada satu hal lagi yang membuat Shu Yi terperanjat: ternyata kapten tim arkeologi saat itu adalah Lao Tang!
Kini Shu Yi merasa sudah mulai memahami sedikit jaringan ini. Keyakinannya semakin kuat - ini adalah rencana balas dendam yang menyasar Lao Tang. Tapi mengapa sampai saat ini Lao Tang masih selamat, malah banyak korban jiwa?
Shu Yi yakin kunci kasus ini adalah mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam ekspedisi arkeologi itu: Mengapa begitu banyak korban jiwa? Siapa orang misterius yang berhasil kabur? Dan asal usul kebakaran besar yang membingungkan itu yang menciptakan banyak yatim piatu!
Ia meminta Ye Qinghan melanjutkan penyelidikan. Namun Shu Yi merasa perlu berkomunikasi langsung dengan Lao Tang untuk mendengar penjelasannya. Meski curiga rencana balas dendam ini menarget Lao Tang, Shu Yi percaya ini mungkin kesalahpahaman. Dari interaksi selama ini, ia yakin memahami karakter Lao Tang - mana mungkin sesepuh seperti dia tega menyakiti banyak nyawa?
Tentu masih ada satu tugas penting: mengunjungi orang tua masing-masing wanita tersebut untuk mencari tahu kejadian sebenarnya di masa lalu.
"Shu Yi menelepon Zhen Nanfang, menjelaskan kasus ini secara garis besar. Zhen Nanfang yang mendengarnya pun merasa tidak masuk akal. Shu Yi sekali lagi berhasil memanfaatkan petunjuk itu, dan ini bukan semata-mata karena keberuntungan. Shu Yi lebih banyak berpikir dan memiliki visi yang lebih jauh dibanding dirinya. Pikiran Zhen Nanfang masih memiliki banyak batasan. Kasus ini memberikan pencerahan besar baginya - dalam membuat hipotesis harus seluas langit."
