Roar!
Ular Raksasa Bersisik Hitam di sungai mengeluarkan teriak histeris, menjadi gila dan langsung menyerbu Shen Tianzi yang tangan dan tubuhnya penuh putih telur. Gerak-geriknya yang menjerit-jerit itu seperti disuntik darah, sama sekali mengabaikan Han Sen yang ada di samping. Di matanya hanya ada Shen Tianzi yang terlihat seperti baru ditembaki.
Han Sen tanpa basa-basi langsung berbalik dan kabur. Dengan membawa sisa satu telur ular, dia melompat ke perahu karet dan mati-matian mendayung ke seberang, tanpa melihat hasil akhir di belakangnya.
Di tangannya masih ada satu telur ular. Jika dua ular raksasa itu berbalik mencari dia, masalah besar akan terjadi.
"Koin Emas, sialan kau..." Han Sen hanya mendengar teriakan makian Shen Tianzi yang penuh amarah dari belakang. Tapi hanya sekali, lalu disusul berbagai suara aneh campuran teriakan manusia dan raungan monster.
Han Sen terus mendayung sampai ke sisi seberang. Setelah melompat ke daratan, dia lari mati-matian keluar dari celah besar. Sampai di luar pun tak berhenti, langsung mengikuti rute awal menuju arah Perlindungan Baja.
Setelah berlari sejenak, Han Sen merasa ada yang tidak beres. Bagaimana jika Shen Tianzi dan kawanannya berhasil kabur? Pasti mereka akan mengejarnya. Mereka semua punya mount, mana mungkin dia yang cuma bermodalkan dua kaki ini bisa mengalahkan kecepatan mount mereka.
Dengan menggigit gigi, Han Sen menyusup ke hutan pegunungan di sampingnya. Daripada mengambil risiko dikejar oleh Shen Tianzi, lebih baik memutar sedikit lebih jauh dan menghadapi bahaya di jalan.
Kelompok Shen Tianzi sudah bertahun-tahun di Perlindungan Baja. Semuanya adalah karakter keras dengan kemampuan fisik mumpuni dan koleksi roh binatang yang banyak. Meski mungkin kalah melawan dua ular besar bersisik hitam, kecil kemungkinan mereka tewas semua. Pasti ada beberapa yang selamat. Lebih baik tetap berhati-hati.
Untuk menghindari malam panjang mimpi banyak, Han Sen malam itu juga mencari sudut gunung yang terlindung angin, mengumpulkan kayu bakar, membalut telur ular itu dengan lapisan lumpur, lalu meletakkannya di api untuk dipanggang.
Sambil memanggang, Han Sen terus mengutuk: "Wahai kehidupan yang murni, sebelum kau menyaksikan dunia kotor ini, biarkan aku menanggung segala dosa ini dan mengantarmu kembali ke Tanah Suci Kebahagiaan."
"Pemburuan makhluk darah dewa Muyu Qiu anak, tidak memperoleh roh binatang. Jika dimakan, bisa mendapatkan 0 hingga 10 point Gen Tuhan secara acak." Setelah beberapa saat memanggang, suara ajaib terdengar di otak Han Sen.
"Rupanya barang ini bukan ular. Sayang tidak mendapat roh binatang." Pikir Han Sen dengan keserakahan yang tak pernah puas.
Cangkang telur Giok Hitam segera matang setelah dipanggang. Han Sen menggunakan tongkat untuk mengeluarkannya, menghancurkan lapisan lumpur yang menghitam di bagian luar, kemudian memecahkan setengah cangkang telur. Setelah dikupas, terlihat putih telur yang putih lembut dan harum.
Begitu Han Sen menggigitnya, aroma wangi langsung memenuhi mulutnya. Rasa ini jauh lebih enak ratusan kali lipat dibanding telur ayam biasa.
"Mengonsumsi anak Giok Hitam, mendapatkan 1 poin Gen Tuhan..."
Han Sen menghabiskan seluruh telur Giok Hitam itu sampai perutnya kembung dan tak bisa bergerak. Total dia mendapatkan 5 poin Gen Tuhan, ditambah 8 poin sebelumnya, sekarang Han Sen memiliki 13 poin Gen Tuhan.
Han Sen yang mengambil jalan memutar baru tiba di Perlindungan Baja setelah 8-9 hari. Kelompok Shen Tianzi sudah kembali ke Perlindungan Baja dua hari sebelumnya.
Namun semua anggota tim mereka terluka, hanya tersisa 8 orang yang kembali. Beberapa orang kepercayaan penting di sekitar Shen Tianzi tewas dalam insiden ini.
Awalnya Shen Tianzi menolak membicarakan apa yang mereka lakukan di sana. Qin Xuan dan tim Kakak Quan telah melakukan berbagai upaya mencari informasi, namun tetap tidak berhasil mendapatkan petunjuk.
Namun kemudian, beberapa orang nekat yang disewa ternyata selamat meski tercebur ke air. Mereka hanyut ke hilir sungai bawah tanah dan berhasil kabur kembali. Barulah Qin Xuan dan Kakak Quan mengetahui tujuan sebenarnya ekspedisi Shen Tianzi.
Sayangnya para pelarian itu tidak mengetahui kejadian di bagian akhir. Qin Xuan dan yang lain hanya mengira kelompok Shen Tianzi terluka oleh Mo Yu Qiu.
Sayangnya tebakan mereka hanya setengah benar. Nasib malang yang menimpa Shen Tianzi dan kroni-kroninya sebagian besar berkat "hadiah spesial" dari Han Sen.
Seandainya tidak karena itu, meski gagal mendapatkan telur Mo Yu Qiu, setidaknya mereka tak perlu bertarung mati-matian melawan dua Mo Yu Qiu sekaligus.
Shen Tianzi yang takut menjadi bahan ejekan memilih merahasiakan insiden terakhir. Namun diam-diam dia meluncurkan operasi baru untuk mencari koin emas.
“Sungguh disayangkan, dua brengsek terbesar Shen Tianzi dan Luo Tianyang ternyata tidak mati.” Setelah mengetahui proses kejadian, Han Sen diam-diam menghela nafas lega.
Dia sempat khawatir jika kembali sendirian, Shen Tianzi akan mencurigainya dan terus memburunya.
Karena sudah ada beberapa preseden sebelumnya, Han Sen pun tak lagi punya kekhawatiran. Sambil mampir, dia menangkap hidup-hidup Binatang Tembaga level purba dan kembali ke Perlindungan Baja. Jika Shen Tianzi dan kawanannya benar-benar datang, dia bisa bilang dirinya tersapu arus ke hilir dan berpikir untung-untungan bisa selamat.
Ternyata Han Sen overthinking. Shen Tianzi sama sekali tidak punya waktu luang untuk membuat masalah untuknya. Dari dulu sudah menganggap Han Sen hanya beruntung bisa selamat, sama sekali tidak mengaitkannya dengan koin emas.
Pergi pulang selama kurang dari sebulan, Han Sen melakukan teleportasi pergi dari dunia perlindungan ingin pulang menjenguk ibunya dan Han Yan. Siapa sangka belum sempat keluar dari gerbang stasiun teleportasi, sudah melihat Qin Xuan berbaju seragam militer lengkap berdiri di area exit, memandanginya dengan tatapan dingin bagai es.
"Kamu memang jago bersembunyi! Lebih dari setengah bulan tidak muncul. Kira dengan begini aku akan melewatkanmu? Sudah berbuat jahat harus menerima hukuman. Takkan bisa kabur!"
"Nona Besar Qin, sebenarnya bagaimana baru kau mau membiarkanku pergi?" Han Sen frustasi menatap Qin Xuan. Sebagai kepala stasiun teleportasi sekarang, mustahil menghindari dia.
"Mudah saja. Bawa ini dan ikuti aku." Qin Xuan melemparkan satu setelan bela diri ke Han Sen.
"Ya sudah! Paling-paling tidak sampai kau membunuhku." Han Sen mengatupkan gigi, memeluk setelan itu dan mengikuti Qin Xuan kembali masuk ke stasiun teleportasi.
Tapi kali ini bukan masuk ke dunia perlindungan, melainkan menuju ruang latihan bela diri di stasiun.
Han Sen yang telah mengenakan baju gulat itu keluar dari ruang gulat, melihat Qin Xuan sudah berdiri di dalam ruangan dengan baju gulat berwarna merah menyala bergaris-garis hitam.
Baju gulat bukan sekadar pakaian biasa, melainkan produk teknologi tinggi yang memiliki fungsi armor tertentu. Terpasang sensor internal yang mampu merekam berbagai data selama pertarungan.
Parameter seperti detak jantung, pola napas, kecepatan pukulan, kecepatan gerak, hingga gaya pukulan yang diterima saat terkena serangan - semuanya terekam detail. Data ini membantu pengguna memahami kondisi fisik mereka dan menentukan arah latihan selanjutnya.
"Kalahkan aku, dan aku tidak akan mengganggumu lagi di masa depan." Qin Xuan melambaikan jarinya ke arah Han Sen, mengisyaratkan agar pria itu mulai menyerang.
"Kalau kamu mau nyawaku, langsung saja bilang. Kamu sudah hampir mencapai level 100 gen Darah Suci, punya jutaan roh binatang level tinggi, ditambah latihan militer bertahun-tahun. Aku ini cuma murid baru lulus, mana mungkin bisa menang melawanmu?" Han Sen sengaja tidak mau membocorkan identitasnya sebagai Koin Emas, apalagi dia benar-benar tidak yakin bisa mengalahkan Qin Xuan.
"Kita tidak akan pakai roh binatang. Kalau bisa bertahan 50 jurus dariku tanpa jatuh, utangmu kubebaskan." Qin Xuan berkata dengan datar.
"Baik, sepakat!" Han Sen mengerahkan tekad. "Kamu tidak pakai roh binatang, aku hanya bertahan. Tidak mungkin aku tak sanggup menahan 50 jurusmu."
