"Tuan Muda Yuan, kau boleh mengusir kami. Tapi menurut kontrak, ini pelanggaran. Kau harus membayar sisa uang kami," kata Liu Feng dengan senyum dingin.
"Pergilah!" A Yuan menyambar beberapa ikat uang dan melemparkannya ke Liu Feng, lalu berbalik tanpa memandang mereka lagi.
Liu Feng dan kawan-kawan memungut uang itu, meski hati mereka dipenuhi amarah, mereka semua tahu identitas A Yuan dan kawanannya. Tak ada yang berani bertindak semena-mena, hanya melirik Han Sen dengan pandangan penuh dendam: "Para Tuan Muda, jarak dari sini ke perlindungan sudah sangat jauh. Kalian sendiri harus berhati-hati, orang ini mungkin tidak bisa diandalkan."
"Dia seratus kali lipat lebih bisa dipercaya daripada kalian. Urus saja diri kalian sendiri!" A Yuan berkata tanpa menoleh sedikit pun.
Liu Feng dan kawanannya menggigit amarah dalam hati, tak berani meluapkan emosi di hadapan A Yuan. Mereka semua membelalakkan mata penuh kebencian ke arah Han Sen sebelum akhirnya berbalik pergi.
"Bohong... Kemampuan panahmu sangat hebat..." Setelah Liu Feng dan kawanannya diusir, A Qing ingin memuji Han Sen. Tapi baru tersadar bahwa ia hanya tahu julukan "Maniak Pantat"-nya. Mengingat orang ini baru saja menyelamatkannya, ia ragu menyebut julukan itu. Setelah mengucapkan satu kata, langsung mengubah kalimatnya.
"Orang yang bisa menggunakan busur Jiwa Kiamat dari seri Black Warrior, tenaganya harus mencapai setidaknya standar 7.0 Aliansi. Tentu hebat," kata A Yuan dari samping.
"Tenaga di atas 7.0? Bukannya dia..." Ekspresi A Qing dan yang lain terlihat aneh saat menatap Han Sen dan busur Jiwa Kiamat di tangannya, tampak tidak percaya dengan ucapan A Yuan.
Bagaimanapun juga kisah Maniak Pantat sudah terlalu terkenal di Perlindungan Baja, bahkan anggota baru seperti mereka yang baru saja masuk pun sudah tahu jelas.
"Maksudku minimal 7.0. Setiap hari dia berlatih menembakkan begitu banyak panah. Meski tidak menarik busur sepenuhnya, tapi tanpa tenaga di atas 8.0, pasti tidak mungkin sesantai itu," A Yuan kembali menatap Han Sen.
"8.0!" A Qing dan yang lain semakin terkejut, seolah tidak mengenali Han Sen, terus-menerus mengamatinya dengan tatapan penuh selidik.
Tenaga 8.0 di dunia perlindungan pertama ini sebenarnya sudah berada di tingkatan yang cukup tinggi. Mereka tak menyangka legenda Maniak Pantat yang mesum dan tidak mampu ternyata memiliki kekuatan sebesar itu.
"Bolehkah aku meminjam busur milikmu?" Seorang remaja masih belum percaya Maniak Pantat memiliki tenaga 8.0, ingin mencoba sendiri apakah Soul of the Apocalypse benar-benar seberat yang dikatakan A Yuan.
Han Sen tersenyum lalu menyerahkan Soul of the Apocalypse-nya. Remaja itu memegang busur dengan kedua tangan, menarik sekuat tenaga - namun tali busur tetap kaku, tak bergerak sedikitpun.
Setelah beberapa kali mencoba menarik, tetap gagal. Meski berasal dari akademi bangsawan dan telah mempelajari Teknik Gen Super Nuklir sejak kecil, tubuh mereka belum dimodifikasi secara genetik. Tenaga mereka maksimal hanya sekitar 3.5, masih jauh dari syarat minimal 7.0 untuk menggunakan Soul of the Apocalypse.
“Apa kamu belum makan? Biar aku yang coba.” Seorang remaja lain tak tahan melihatnya, merebut Arma Kiamat dan menariknya. Wajahnya langsung memerah. Tali busur itu seperti kawat baja yang ditarik hingga maksimal, meski seluruh tenaga dikerahkan, tetap tak bergerak sedikitpun.
Kecuali A Yuan, semua remaja lain mencoba. Tak satu pun yang berhasil menarik Arma Kiamat. Barulah mereka mengakui kemampuan Han Sen dengan lapang dada.
Wajar saja. Jarang orang biasa menggunakan panah. Latihan memanah membutuhkan bakat luar biasa dan usaha gigih, dengan hasil yang lambat. Kebanyakan tak paham soal panah. Hanya segelintir yang bisa mengenali Arma Kiamat. Seperti Han Hao dkk, mereka sama sekali tak tahu panah yang dibawa Han Sen ini bernilai jutaan. Kalau tahu, tentu tak akan mengejeknya.
A Qing dan kawan-kawan tak lagi meremehkan Han Sen. Apalagi Han Sen telah menyelamatkan nyawa A Qing. Setelah menanyakan kembali nama Han Sen, mereka semua memanggilnya dengan hormat "Kak Sen".
Mengingat Dunia Perlindungan Suci Tuhan memang merupakan alam semesta yang menghormati petarung kuat, dan manusia saat ini juga sangat mengagungkan individu berkemampuan luar biasa. Kemampuan memanah dan tenaga Han Sen pun membuat mereka percaya sepenuhnya.
"Kak Sen, bagaimana kalau kamu perlihatkan teknik memanah sesungguhnya kepada kami?" Usulan A Qing ini langsung disambut sorotan penuh antisipasi dari remaja-remaja lainnya. Mereka juga ingin tahu seberapa hebat sebenarnya kemampuan memanah Han Sen.
"Teknik memanahku biasa saja, bahkan belum pantas disebut sebagai 'seni memanah'." Han Sen tersenyum rendah hati.
"Kak Sen, kita kan orang dalam. Jangan terlalu merendah, sikap rendah hati yang dipaksakan itu sama saja dengan kesombongan." A Qing membalas. Beberapa remaja mulai meneriakkan yel-yel mendorong Han Sen untuk unjuk kebolehan.
"Baiklah, akan kucoba tembakkan satu anak panah." Han Sen sebenarnya sudah gelisah ingin mencoba. Sejak mendapatkan, belum pernah ia menguji daya hancur sesungguhnya dari busur legendaris itu.
A Qing dan yang lainnya berseri-seri. Han Sen melihat sekeliling, lalu naik ke bukit kecil di sebelahnya. Setelah mengamati beberapa saat, ia memilih satu arah. Perlahan ia mengeluarkan anak panah alloy tajam dan menaruhnya di busur Doomsday Soul. Urat-urat di lengannya menonjol saat ia menarik tali busur dengan kekuatan penuh. Sorot matanya berkedip, anak panah alloy itu melesat seperti kilat dingin menuju hutan di kaki bukit, lalu menghilang seketika.
"Tidak kena?" A Qing dan yang lainnya tidak mendengar suara buruan terluka dari hutan, mengira Han Sen gagal.
"Jaraknya terlalu jauh. Dari sini ke hutan setidaknya 300-400 meter. Wajar saja jika meleset." A Qing mencoba menenangkan.
"Ayo kita periksa." Kata Han Ser sambil turun dari bukit menuju hutan.
A Yuan dan A Qing juga penasaran mengikuti. Setelah memasuki hutan, mereka berjalan hampir seratus meter lagi. Tiba-tiba mereka melihat seekor Hei Ban Shou tertembus kepala oleh Panah Tajam. Panah itu menembus titik Yintang-nya dan menancapkannya di sebuah Pohon Kuno.
"Pantas saja tidak ada suara. Panah ini langsung merusak saraf Hei Ban Shou, membuatnya mati tanpa sempat memberi respons saraf. Luar biasa!" A Qing dan yang lain tercengang sekaligus kagum. Jarak dari bukit ke sini mencapai 400 meter. Mampu membunuh Hei Ban Shou dengan satu panah dari jarak sejauh itu, kemampuan memanah seperti ini layak disebut elite di dunia Perlindungan Pertama.
Sejak saat itu, A Qing dan kawan-kawan sangat mengagumi Han Sen, menuruti segala perintahnya. Han Sen terus melindungi keamanan mereka, berhasil melewati periode kontrak 15 hari tanpa hambatan. Akhirnya, Han Sen pun menerima bayaran 150.000 Zuo Xuan Coin.
“A Qing dan yang lain berharap bisa menandatangani kontrak berjangka panjang dengan Han Sen, namun Han Sen menolak dengan halus. Kali ini hanya karena sedang butuh uang untuk sekadar hiburan. Baginya mustahil mengikuti A Qing dan kawan-kawan dalam jangka panjang. Evolusi diri tetap prioritas utama.”
“Han Sen kembali sendirian ke Perlindungan Baja. Tapi baru sampai di gerbang utama, dia sudah dihalangi beberapa orang. Yang berdiri di depan adalah Liu Feng, disertai beberapa orang yang sebelumnya diusir A Yuan. Han Hao ternyata juga ada di antara mereka.”
“Maniak Pantat, kau benar-benar membuatku jengkel! Menurutmu bagaimana caramu mengganti rugiku?” Liu Feng menyipitkan mata penuh hawa dingin, sambil mematahkan jemarinya hingga berbunyi krek-krek, perlahan mendekati Han Sen.
