“Di depan gerbang, banyak orang yang nonton keramaian. Mereka tak tahu bagaimana Han Sen bisa berselisih dengan orang lagi. Tapi mereka sudah tak heran—bagaimanapun, Han Sen memang sering diganggu, bukan cuma satu dua hari ini.”
“Kau mau ganti rugi bagaimana?” Han Sen menatap Liu Feng yang sudah berada di hadapannya, berkata dengan tenang.
“Sampai Bapak puas.” Liu Feng menggeram, sambil menghujamkan tinju keras ke arah wajah Han Sen.
Pukulan Liu Feng ini mengandung gaya mematikan, kecepatannya mencengangkan hingga menimbulkan desir angin. Jika mengenai wajah, hidung pasti akan remuk seketika.
Saat semua mengira Han Sen akan bernasib sial, tiba-tiba mereka melihatnya menyamping ringan - luput dari serangan kilat Liu Feng! Kaki Han Sen menyergap, membuat Liu Feng limbung dan terjungkal dengan wajah menghantam tanah seperti anjing makan tai.
Liu Feng yang terlalu keras mengayunkan pukulan, wajahnya langsung menghantam tanah. Darah hidung mengucur deras disertai rasa perih yang membuat air mata dan ingusnya meleleh. Setelah bangkit, amarahnya semakin memuncak. Tanpa ba-bi-ba, dia mencabut pisau paduan tingkat tinggi dari sarung di pinggangnya. Bilah berkilau dingin itu diayunkan keras ke arah Han Sen sambil berteriak, "Sialan, berani-beraninya melawan! Bapak bunuh kau!"
Di samping, Han Hao terlihat bimbang. Bagaimanapun mereka adalah saudara yang tumbuh bersama sejak kecil. Meski kini ia memandang rendah Han Sen, menyaksikan sepupunya dibunuh secara terbuka tetap meninggalkan rasa tak enak di hatinya.
Tapi jika ia membantu Han Sen, bagaimana nanti bisa tetap eksis di Perlindungan Baja kalau orang-orang tahu dia adalah sepupu si Maniak Pantat?
Setelah ragu sebentar, Han Hao memalingkan wajahnya ke sisi lain, sengaja tidak memandang Han Sen.
Awalnya Han Hao mengira akan segera mendengar jeritan kesakitan Han Sen, namun yang terdengar justru suara jeritan seperti babi disembelih. Tapi suara itu sama sekali tidak mirip Han Sen, malah lebih mirip Liu Feng.
Han Hao segera memalingkan wajah untuk melihat. Matanya langsung membelalak, hampir tak percaya pada pemandangan di depannya. Pisau alloy tingkat tinggi yang dihunjamkan Liu Feng ke Han Sen kini sudah berada di tangan Han Sen. Sementara Liu Feng sendiri dalam kondisi tangan terpelintir, seluruh tubuhnya ditindih lutut Han Sen hingga terjungkel di tanah. Matanya melotot sambil terus menjerit-jerit, tapi tak berani melawan.
Han Hao tidak menyaksikan kejadian sebelumnya, tapi para saksi lain di sekitarnya masih ternganga. Mereka memandang Han Sen dengan ekspresi takjub yang sulit disembunyikan.
Baru saja Liu Feng membabatkan pisau ke arah Han Sen, semua orang awalnya mengira dengan tenaga dan kecepatan tebasan Liu Feng, si Maniak Pantat yang lemah seperti ini pasti akan terluka parah.
Tepat saat pisau alloy tingkat tinggi itu hendak menghunjam, orang-orang menyaksikan Han Sen menggeser posturnya sedikit. Satu tangannya tiba-tiba bergerak secepat ular berbisa menggenggam pergelangan tangan Liu Feng yang memegang pisau. Dengan gerakan membalik yang gemilang, Liu Feng langsung menjerit kesakitan hingga pisau itu terlepas. Han Sen menyambar pisau itu dengan tangan satunya. Liu Feng yang berbalik berlutut di situ langsung dihantam lutut Han Sen dengan keras hingga terkapar di tanah, tak bisa bergerak sambil terus meraung-raung.
Semua orang benar-benar tak percaya bahwa Maniak Pantat ternyata memiliki kemampuan fisik yang begitu efisien dan mematikan. Untuk sesaat mereka seperti membeku. Selain jeritan-jeritan memilukan Liu Feng yang mirip babi disembelih, tak satu pun yang bisa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Kalian masih diam ngapain? Cepat habisi si brengsek itu... Aaargh..." Liu Feng berteriak sambil menjerit kesakitan ke Han Hao dan kawan-kawannya.
Belum habis ucapannya, terdengar suara "kres" tulang lengannya dipelintir hingga patah oleh Han Sen. Lengan itu menggantung di punggungnya dengan posisi mengerikan. Wajah Liu Feng langsung memucat, air mata, ingus, dan keringat dingin bercampur mengalir deras. Raut mukanya sudah berdistorsi tak berbentuk manusia.
Melihat kejadian itu, beberapa orang lain langsung menyerbu serempak. Masing-masing menghujamkan senjata ke arah Han Sen.
Han Sen yang masih memegang pisau paduan tingkat tinggi Liu Feng menyambut serangan pertama. Dengan sekali tebas, pisau paduan lawannya langsung terpotong. Han Sen pun tertegun sejenak.
“Tak disangka, si kikuk Liu Feng ternyata menggunakan pisau paduan asli dari seri Zhan Gang. Meski proses pembuatan pisau tidak serumit busur, harganya juga relatif lebih murah, tapi untuk pisau paduan seri Zhan Gang tetap berkisar antara satu juta hingga dua juta.” Hati Han Sen dipenuhi kebahagiaan. Pisau sebaik ini jatuh ke tangannya, tentu tidak mungkin dikembalikan.
Dentang-dentang ding! Pisau-pisau paduan di tangan mereka semua dipotong habis oleh Han Sen. Mereka langsung mundur teratur dengan wajah masam ketakutan, mana berani menyerang lagi.
Han Hao tertegun seperti patung, hampir mengira dirinya sedang bermimpi. Para anggota tidak berguna itu bisa dimaklumi, tapi kemampuan fisik Liu Feng yang mencapai 6.7 ditambah pisau paduan tingkat tinggi di tangannya, membuatnya cukup terkenal di antara anggota baru yang masuk ke Perlindungan Baja dalam setahun terakhir.
"Meski Han Hao memiliki senjata roh hewan bermutasi di tangan, dia sendiri mengakui bukan lawan Liu Feng. Tapi Liu Feng ternyata langsung ditumbangkan Han Sen dalam sekejap, bahkan pisau bajanya direbut. Yang menyelesaikan semua ini justru Han Sen, membuat otaknya agak sulit mencerna kenyataan ini."
"Bukankah setelah masuk Perlindungan Baja dia berselisih dengan Qin Xuan, lalu diblokir oleh Qin Xuan dan Shen Tianzi? Bukankah dia bahkan tidak bisa berburu satu makhluk purba pun, hanya bisa membunuh kumbang hitam setiap hari? Bukankah..." Han Hao menatap Han Sen dengan ekspresi bodoh, berbagai perasaan rumit bergulat di kepalanya, raut wajahnya menunjukkan kompleksitas ekstrem.
Han Sen juga tidak mengejar. Dia berjalan kembali ke Liu Feng, dengan gesit mencabut sarung pisau di pinggang Liu Feng. Dengan lancar dia memasukkan Pisau Baja Pemotong ke sarungnya, lalu menggantungnya di pinggangnya sendiri.
“Kalau lain kali masih ingin ganti rugi, datang cari aku lagi.” Han Sen berkata sambil melangkah besar menuju gerbang Perlindungan Baja, membuat ekspresi penonton menjadi sangat aneh, seolah baru pertama kali mengenal Han Sen, memandangnya dengan sorot mata rumit saat ia memasuki kota.
“Berdiri!” Saat Han Sen hampir memasuki gerbang, tiba-tiba terlihat seseorang menunggangi mount jiwa binatang datang berlari dari luar, ternyata Luo Tianyang bawahan Shen Tianzi.
“Kak Luo, Maniak Pantat memutar hingga patah lenganku, merebut Pisau Baja-ku juga, tolong balas dendam untukku!” Liu Feng yang menjerit sambil memeluk lengannya langsung menunjukkan wajah kegembiraan luar biasa saat melihat kedatangan orang tersebut, berteriak kencang ke arah Luo Tianyang.
“Barang tak berguna.” Luo Tianyang menyapu pandangan dingin ke Liu Feng, lalu mengalihkan tatapan suramnya ke Han Sen: “Kukira siapa yang berani ganggu anak buahku, ternyata sampah tak berguna ini. Rupanya kau sudah tak sabar ingin mati.”
Sambil berkata, Luo Tianyang menyisihkan cambuk paduan yang tergantung di pinggangnya, seperti ular berbisa yang mencambuk tubuh Han Sen.
Sorot mata Han Sen berkedip, pisau baja di tangannya menghantam cambuk dengan keras. Pisau dan cambuk bertabrakan, postur Han Sen sedikit gemetar, raganya tidak terkendali mundur selangkah ke belakang, sementara tubuh Luo Tianyang yang duduk di atas kuda ternyata juga goyah.
Ekspresi Luo Tianyang langsung berubah drastis: "Bagaimana mungkin kau memiliki tenaga sekuat ini?"
Tenaga Luo Tianyang sendiri telah mencapai 9.6. Meski cambukan ini tidak menggunakan kekuatan penuh, tapi Han Sen bisa menahannya secara langsung, diperkirakan tenaganya sekitar 8.0. Dia sungguh sulit percaya bahwa Han Sen ternyata memiliki kekuatan sehebat ini.
