"Ahem, kita bicarakan ini nanti. Aku masih ada urusan, pulang dulu. Terima kasih atas bantuanmu hari ini, lain kali ada kesempatan aku traktir makan." Ucap Han Sen sambil berusaha mundur.
Semua yang Qin Xuan katakan sebenarnya sudah dia pahami. Tapi Han Sen punya rencana sendiri: sebelum usia 20 tahun wajib militer, dia harus merebut gelar bangsawan. Dengan hak istimewa bangsawan, meski wajib militer nanti, bisa dapat posisi militer bagus tanpa dikirim ke medan perang jadi korban.
“Berhenti, kapan aku bilang kamu boleh pergi?” Qin Xuan melirik Han Sen dengan tajam.
“Komandan Qin yang terhormat, mohon lepaskan saya. Saya benar-benar tidak berbakat.” Han Sen berkata dengan wajah masam.
“Boleh saja tidak mau pergi.” Tiba-tiba Qin Xuan tersenyum manis ke arah Han Sen. Baru saja Han Sen merasa lega, tiba-tiba Qin Xuan melanjutkan, “Kalau kamu menolak, setiap kali masuk/keluar stasiun teleportasi, kita harus sering-sering sparing.”
Melihat senyum Qin Xuan yang mirip iblis kecil, hati Han Sen langsung berdebar kencang.
Dia tahu Qin Xuan sama sekali tidak mengeluarkan kemampuan sebenarnya saat bertarung dengannya. Kalau tidak, mustahil dia bisa menang. Dari ekspresi Qin Xuan, Han Sen sadar kalau menolak berarti kehidupan selanjutnya akan sengsara.
“Baiklah... Saya setuju bergabung dengan Kelompok Penembak Jitu.” Han Sen mengeluh dengan wajah frustasi.
Qin Xuan membelalak dengan kesal pada Han Sen: "Di Perlindungan Baja, tak terhitung orang yang berebut mati-matian ingin menyusup ke bawahanku. Sekarang kau dapat keuntungan seperti ini, malah bersikap seolah habis menelan racun. Berlebihan amat sih?"
"Kebebasan itu tak ternilai. Kehilangan kebebasan sama saja dengan bunuh diri secara perlahan lewat keracunan kronis. Lebih baik kau lepaskan aku saja," keluh Han Ser sambil menghela napas.
"Kalau begitu perlahan-lahan saja kau mati. Ingat, bahkan jika kau jadi hantu, tetap harus menjadi hantu milikku, Qin Xuan!" Qin Xuan mencibirkan bibirnya.
Menyadari tekad baja Qin Xuan yang memaksanya masuk Kelompok Penembak Jitu, Han Sen akhirnya pasrah menyetujui. Dengan kepala tertunduk lesu, ia meninggalkan ruang tamu.
Qin Xuan memandang sikap penuh penyesalan Han Sen. Entah mengapa, hati tiba-tiba dipenuhi kenikmatan tak terbendung. Sudut bibirnya terangkat membentuk lekukan sensual tanpa bisa ditahan.
"Komandan Stasiun Qin, kenapa harus memaksa orang seperti ini masuk ke Guild Baja kita? Menurutku orang semacam ini tidak layak masuk Tim Penembak Jitu." Setelah Han Sen pergi, seorang wanita seusia Qin Xuan muncul dari ruang samping, memandanginya dengan tatapan penuh keanehan.
"Manli, percayalah padaku. Meski kadang dia brengsek dan keterlaluan, tapi dalam hal tertentu dia memang memiliki potensi besar." Qin Xuan berkata serius kepada Yang Manli.
Selama beberapa waktu terakhir, Qin Xuan menyaksikan langsung ketekunan luar biasa Han Sen dan pertumbuhannya. Di bawah 'pendidikannya' yang keras, Han Sen tidak menjadi terpuruk justru kemampuannya berkembang dengan kecepatan sulit dipahami. Bahkan sekarang saat berhadapan dengannya, Qin Xuan harus mengerahkan semangat dua belas kali lipat. Kemampuan tumbuh dan ketahanan mental seperti ini benar-benar mencengangkan.
Setidaknya persepsi Qin Xuan terhadap Han Sen telah berubah besar. Jika tidak, hari ini dia tidak akan turun tangan langsung menyelamatkannya.
Han Sen kembali ke ruangannya, selama Qin Xuan belum meninggalkan dunia perlindungan, dia terlebih dulu melakukan teleportasi keluar dan kabur sekencang kilat pulang ke rumah.
Dia sama sekali tidak tertarik masuk akademi militer. Jika di masa lalu, masuk akademi militer memang merupakan jalan keluar yang bagus karena bisa mempelajari teknik gen super nuklir di sana. Tapi sekarang setelah memiliki《Ilmu Tulang Giok dan Otot Es》, sama sekali tidak perlu membuang-buang waktu di akademi militer.
Daripada masuk akademi militer, lebih baik menghabiskan waktu untuk memburu lebih banyak makhluk mutan guna meningkatkan gennya.
Adapun Kelompok Penembak Jitu bawahan Qin Xuan, Han Sen bahkan lebih tidak ingin bergabung. Meski dengan bergabung bisa memanfaatkan jaringan intelijen Qin Xuan yang meningkatkan persentase keberhasilan menemukan makhluk mutan dan Makhluk Darah Ilahi, namun hasil buruan tersebut akan dibagi-bagi ke setiap anggota dengan porsi yang sangat terbatas.
Setelah melakukan persiapan, Han Sen langsung pergi ke pegunungan terpencil dan rawa-rawa luas untuk mencari makhluk mutan dan Makhluk Darah Ilahi. Dengan begitu Qin Xuan tidak bisa menemukannya, dan setelah beberapa waktu seharusnya akan melupakan rencana merekrutnya ke Kelompok Penembak Jitu.
Awalnya Han Sen berniat membeli pisau belati paduan level tinggi setelah mendapatkan 150.000, namun setelah memiliki pisau baja perang hasil rampasan dari Liu Feng, kebutuhan itu pun sirna.
Pisau baja perang menggunakan paduan khusus yang mengandung baja Z, dengan kekerasan luar biasa. Setelah diasah, dapat dengan mudah membelah armor makhluk purba biasa. Oleh karena itu, seri pisau baja perang selalu mahal, di mana pisau pendek sepanjang dua chi ini bisa dijual hingga 1-2 juta.
"Benar-benar orang baik ya." Han Sen mengelus bilah pisau baja perang, jarinya langsung terluka goresan tipis. Matanya menatap kilatan dingin pada bilah pisau itu, semakin tak bisa melepaskannya: "Mahal memang pantas dengan nilainya."
Keluarga Han sebelumnya bergerak di bisnis paduan logam. Meski hanya pabrik kecil, mereka memiliki resep unik sendiri. Paduan yang dihasilkan meski tidak sebaik paduan khusus yang digunakan pada pisau baja pemotong, tapi masih bisa memotong daging makhluk purba jika digunakan sebagai senjata. Karena itu keuntungan perusahaan selalu cukup baik.
Jika bukan karena harus membersihkan kekacauan yang dibuat para pemboros itu, perusahaan pasti bisa masuk tiga besar di Planet Luo Jia. Sayangnya kini bahkan perusahaan itu sendiri sudah dibeli oleh Grup Xingyu.
Dulu usia Han Sen masih terlalu muda. Hingga sekarang dia belum paham alasan sebenarnya mengapa Grup Xingyu harus membeli perusahaan Keluarga Han.
Namun kematian Ayah pasti ada hubungannya dengan Grup Xingyu. Hanya saja saat ini Han Sen belum mampu menyelidiki semua ini tuntas, terpaksa sementara menahan diri.
"Nak, hari ini Ibu ada pekerjaan penting. Bisakah kamu mengantar Xiao Yan ke sekolah?" Luo Sulan mengetuk pintu kamar Han Sen, berkata dengan wajah pasrah.
“Xiao Yan sudah mulai sekolah? Aku ternyata tidak tahu, Ibu, kamu tidak perlu khawatir, biar aku yang mengantar Xiao Yan.” Han Sen segera berkata.
“Sudah mulai beberapa hari lalu. Waktu itu kamu belum kembali dari dunia perlindungan, jadi aku tidak memberitahumu.” Luo Sulan menjawab.
“Sekolah mana?” Han Sen buru-buru bertanya.
“Aku menggunakan uang peninggalanmu untuk membayar sekolah Xiao Yan di Sheng Hua.” Suara Luo Sulan terdengar agak gugup. Untuk memasukkan Xiao Yan ke Sheng Hua, hampir semua uang yang ditinggalkan Han Sen habis terpakai.
“Sheng Hua bagus. Selain sekolah khusus bangsawan, di Planet Luo Jia memang Sheng Hua yang terbaik.” Han Sen justru terlihat senang. Sekarang karena status bangsawannya sudah hilang, dia belum bisa menyekolahkan Xiao Yan di akademi bangsawan. Untuk sementara, sekolah swasta berkualitas tinggi seperti Sheng Hua lebih baik, setidaknya materi pendidikannya lebih banyak dibanding sekolah terpadu.
Setelah mengobrol sebentar dengan Luo Sulan, Han Sen mengajak Xiao Yan naik kereta udara untuk mengantarnya ke sekolah.
Di depan pintu Akademi Shenghua, berjejer Alat Terbang pribadi termasuk model-model mewah. Orang kaya tanpa gelar bangsawan umumnya menyekolahkan anaknya di sini. Mayoritas siswa Shenghua memang berasal dari keluarga kaya.
Saat Han Sen menarik tangan kecil Han Yan mendekati area sekolah, tiba-tiba matanya tertumbuk pada sosok pria paruh baya gemuk yang sedang menggendong anak laki-laki 8-9 tahun turun dari Alat Terbang. Di sampingnya ada wanita berpakaian memesona yang membuatnya tertegun sejenak.
Pria gendut itu tak lain adalah Paman Kedua-nya, Han Lei. Han Sen tak menyangka akan bertemu secara kebetulan di sini.
