Keesokan paginya, Han Sen langsung masuk ke dunia perlindungan. Matanya berbinar melihat Binatang Tembaga di ruangannya yang sudah berubah merah keunguan, bagai patung tembaga ungu. Dalam hati ia bergumam: "Sepertinya Binatang Tembaga ini akan segera naik tingkat menjadi Makhluk Darah Ilahi."
Satu-satunya bagian yang belum sepenuhnya ungu hanyalah ujung ekornya. Han Sen yakin dalam satu dua hari ke depan, makhluk ini pasti akan menyelesaikan evolusinya.
Setiga puas mengagumi binatang itu, Han Sen akhirnya berangkat ke markas Kelompok Panah Suci. Alangkah terkejutnya ketika di sana ia bertemu dengan orang yang akrab.
"Su Xiaoqiao!" Han Sen terkejut melihat Su Xiaoqiao yang sedang mengelap panah di samping tempat latihan memanah.
"Maniak Pantat, kenapa kamu mengenal aku?" Su Xiaoqiao heran melihat Han Sen sambil berkata.
"Masa aku tidak mengenalmu? Bukankah dulu di Lereng Matahari Terbenam kamulah yang pertama meneriakkan 'Kakak B', lalu wibawa Kakak B baru menyebar ke seluruh penjuru?" Senyum Han Sen menyiratkan dalam hati geram bukan main. Andai bukan Su Xiaoqiao, julukan aneh ini tak akan melekat padanya.
Su Xiaoqiao langsung berbangga diri: "Tentu saja! Bukan aku Su Xiaoqiao yang ngibul, kalau bukan karena teriakanku 'Kakak B' itu, mana mungkin koin emas itu bisa sefenomenal sekarang? Sekarang sampai dijuluki Dewa B, semua berkat prestasi besarku!"
"Kamu memang jagoan." Han Sen mengacungkan jempol sambil diam-diam mengatupkan gigi: "Dasar anak setan masih berani berbangga! Nanti kutunjukkan padamu akibatnya."
“Aku bilang saudara, kenapa kamu memilih masuk ke kelompok pemanah?” Keduanya memang sedang asyik mengobrol, Su Xiaoqiao bertanya pada Han Sen.
“Tentu karena jarak tembak panah yang jauh, tidak perlu mati-matian, cukup menembak dari kejauhan. Menghargai nyawa, keamanan nomor satu.” Han Sen tersenyum.
“Saudara, para pahlawan punya pemikiran yang sejalan!” Su Xiaoqiao merasa seperti menemukan sahabat sejati yang terlambat dikenalnya, merangkul bahu Han Sen: “Kalau bukan karena kelompok pemanah yang paling aman, mana mungkin aku masuk sini? Ketua kelompok meski cantik, tapi itu sadis sekali. Kau tahu kami diam-diam memanggilnya apa? Hehe... perawan tua cabul...”
Saat Su Xiaoqiao sedang asyik bercerita dengan air liur beterbangan, tiba-tiba keduanya menggigil serentak, seolah merasakan hembusan angin dingin menerpa.
Keduanya secara tidak sadar berbalik melihat, langsung wajah masam. Yang Manli berdiri tidak jauh di belakang mereka. Dari jarak itu, pasti setiap kata yang mereka ucapkan tadi tertangkap jelas olehnya.
Han Sen dan Su Xiaoqiao dalam hati mengeluh kesulitan. Su Xiaoqiao buru-buru menunjukkan wajah penuh senyum: "Ketua, tadi saya cuma menggoda anggota baru. Siapa yang tidak tahu kalau ketua adalah David Beckham-nya tim pemanah kami..."
"Busur latihan 7.0, seribu panah per orang. Kalian boleh pulang setelah selesai berlatih. Jika tidak, berlatihlah hingga mati." Yang Manli berkata dengan wajah dingin lalu pergi.
"Astaga! Busur latihan 7.0 seribu panah? Ini benar-benar mau mengambil nyawa lawanku!" Wajah Su Xiaoqiao langsung muram.
"Lagipula dia tidak ada di sini. Kita bisa asal berlatih. Berapa banyak panah yang kita tembakkan, dia tidak akan tahu." Kata Han Sen.
"Saudara, kau terlalu naif. Cabang perawan tua mana mungkin tidak memikirkan hal ini. Ada yang khusus mencatat jumlah: melewati garis tidak dihitung, tidak kena target tidak dihitung. Seribu panah ini tidak bisa dikurangi satu pun. Kali ini benar-benar runtuh," kata Su Xiaoqiao dengan wajah masam.
"Hah, kalau begitu tembak perlahan saja. Lagipula dia tidak menetapkan batas waktu. Kejantanan yang punya daya tahan tidak ada kekurangannya," Han Sen menepuk bahu Su Xiaoqiao dengan penuh belas kasihan.
Dirinya sendiri sudah memiliki tenaga 9.1. Meski memanah 1000 kali dengan busur latihan 7.0 agak melelahkan, belum bisa disebut memilukan. Yang benar-benar tragis adalah Su Xiaoqiao yang tenaganya baru mencapai 7. Jika benar-benar memanah terus menerus, jangan seribu panah, seratus panah pun bisa memakan korban jiwa.
Keduanya mengambil busur latihan untuk memanah. Han Sen juga tidak terburu-buru, sesekali mengikuti Su Xiaoqiao memanah perlahan. Anggota lain kelompok pemanah suci melihat mereka dihukum memanah, semua menunjukkan kegembiraan sarkastik.
“Xiaoqiao, kamu rileks aja latihan panah, besok pagi kita harus berburu Makhluk Darah Ilahi.” Beberapa anggota Kelompok Panah menggotong beberapa ikat panah latihan, salah satu pemuda tersenyum pada Su Xiaoqiao.
“Makhluk Darah Ilahi? Nemuin lagi? Kapan infonya? Kenapa aku gak tau?” Su Xiaoqiao membelalakkan matanya sambil terus bertanya.
“Bukan kita yang nemuin, tim Shen Tianzi yang nemuin. Mereka gak sanggup handle sendiri, minta Guild Baja turun tangan. Besok pagi berangkat, tapi kamu pasti gabisa ikut. Seribu panah ini, tiga hingga lima hari baru kelar.” Pemuda itu tersenyum kecut.
“Ngapain basa-basi, buruan latihan!” Seorang pemuda berwajah tegas mendekat sambil menghardik.
"Anggota lain Kelompok Pemanah Suci sudah pergi." Su Xiaoqiao langsung membuat wajah masam sambil merengek pada pemuda itu: "Wakil Kepala Kelompok Liu, tolong bicarakan dengan Kepala Kelompok Yang. Biarkan aku ikut besok. Untuk panah yang belum selesai hari ini, aku janji akan latih dua kali lipat setelah kembali."
"Bisa dibayangkan ini pasar? Masih mau tawar-menawar? Kepala Kelompok Yang sudah bilang harus menembak seribu panah, kurang satu saja tidak boleh." Liu Hongtao setelah berkata melirik Han Sen dengan ekspresi jijik: "Dan kau, jangan kira bisa berbuat semaumu di Kelompok Pemanah Suci hanya karena masuk lewat muka Ketua Tim Qin. Hari ini hanya pelajaran kecil. Lain kali jika kuterlihat mencemarkan nama Kelompok Pemanah Suci lagi, jangan harap aku akan segan. Kelompok kami hanya menerima elit, bukan tempat penampungan sampah masyarakat."
"Jangan begitu, Wakil Kepala Liu. Anda juga tahu kami tidak bermaksud buruk. Tolong bantu kami." Su Xiaoqiao sambil berkata mengeluarkan segepok uang dan memaksakannya ke tangan Liu Hongtao.
Liu Hongtao justru melemparkan uang itu ke lantai, menunjuk hidung Su Xiaoqiao sambil memaki: "Punya sedikit uang kotor sudah merasa hebat ya? Kau menganggap aku Liu Hongtao ini orang apa? Aturan Kelompok Pemanah Suci adalah aturan, seribu panah tidak boleh kurang satu pun. Belum selesai memanah, jangan harap pergi kemana-mana!"
Setelah berkata demikian, Liu Hongtao berbalik dan pergi.
Han Sen memandangi Su Xiaoqiao dengan heran: "Aturan Kelompok Pemanah Suci seketat ini?"
"Ketat? Bohong! Si Liu ini biasa sering menerima suap dari kami." Su Xiaoqiao mengatupkan giginya.
"Lalu kenapa kali ini dia tidak menerima?" Han Sen bertanya dengan bingung.
Su Xiaoqiao melirik Han Sen, berbisik: "Kamu sebaiknya lebih berhati-hati ke depannya. Konon Ketua Kelompok Yang sangat tidak suka denganmu. Si Liu ini sudah lama naksir Ketua Yang, sepanjang hari seperti anjing mengitari pantat Ketua Kelompok Yang. Pasti dia sengaja menghukummu. Kalau tidak, biasanya meski kena hukuman, mustahil tidak boleh ikut pergi."
Han Sen baru tersadar, kenapa Liu Hongtao memandangnya dengan tatapan seperti itu.
"Kali ini aku yang membuatmu terkena hukuman, tapi jangan khawatir. Besok berburu makhluk darah ilahi, PASTI kita berangkat." Han Sen menepuk bahu Su Xiaoqiao.
"Bagaimana bisa berangkat kalau seribu panah belum selesai ditembakkan?" Su Xiaoqiao mengeluh, tiba-tiba matanya berbinar: "Saudara, jangan-jangan kamu benar-benar punya hubungan khusus dengan Komandan Qin? Kalau benar, coba kamu tiupkan angin di bantal Komandan Qin, pasti kita bisa ikut."
