Tapi seketika, senyum Liu Hongtao membeku di wajahnya.
Pada saat prasasti dojo menyala, Dewa B langsung memanggil Sang Pembantai Berdarah. Bagai kuda liar yang berlari kencang, di tangannya tergenggam Tombak Ikan Gergaji Emas yang mengerikan, melesat tajam menuju Luo Tianyang yang telah berubah menjadi Raksasa Besi Kekar.
Hanya sekejap mata, Dewa B sudah berada di hadapan Luo Tianyang. Tombaknya menusuk seperti naga beracun yang menyembur dari gua, menancap tepat di perut Raksasa Besi Kekar.
Luo Tianyang meraung keras. Gada duri baja di tangannya dihujamkan dengan kasar, menghantam Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi hingga terlempar keluar dari genggaman Dewa B.
Liu Hongtao hendak bersorak gembira, tapi dilihatnya Dewa B tetap dingin. Saat tombak mutasinya terlempar, sebilah kapak perang emas sudah disarungkan dari pinggangnya, menyambar seperti kilatan pedang ke arah Luo Tianyang yang hanya berjarak sejengkal.
Jingang Dali Yuan memang bertenaga besar namun lamban, dari jarak jauh masih bisa diatasi, namun di jarak sedekat ini, sudah terlambat untuk bereaksi.
Hanya terdengar suara "kres"!
Jingang Dali Yuan setinggi tiga meter ternyata terpotong di bagian pinggang. Luo Tianyang hanya sempat menjerit kesakitan sebelum tubuhnya ambruk, berubah kembali ke wujud aslinya dan langsung tewas seketika, darah menggenangi lantai.
Semua orang terpaku menyaksikan Han Sen yang dengan tenang menyarungkan kapak perangnya sambil mengambil kembali Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi. "Bersiap dirilah! Baru kurang dari sepuluh detik, Luo Tianyang yang punya transformasi roh hewan suci darah ilahi ini sudah tumbang di tangan Dewa B?"
Setelah hening sejenak, sorak-sorai bak tsunami mengguncang dojo. Teriakan "Dewa B!" tak henti bergema, memecah riuh seluruh ruang latihan.
Su Xiaoqiao berteriak dan melompat-lompat paling heboh, langsung melompat ke atas podium sambil memutar pantatnya sambil berteriak: "Dewa B Dewa B Aku mencintaimu, seperti tikus mencintai beras..."
Liu Hongtao wajahnya pucat seperti abu, duduk tak bergerak dengan ekspresi bodoh, bagaikan balon yang kempes, sama sekali tidak bisa menerima fakta bahwa Luo Tianyang tewas ditikam begitu saja.
"Kuda Berkuku Darah... Roh hewan mutasiku Kuda Berkuku Darah... Bagaimana mungkin ini terjadi... Bagaimana mungkin ini terjadi..." Liu Hongtao hampir menyemburkan darah tua dari mulutnya.
Shen Tianzi sampai menggigit giginya sampai berdarah, kematian Luo Tianyang tidak dipedulikannya, tapi King Kong Gagah Perkasa miliknya - salah satu dari sedikit roh hewan suci darah ilahinya - ikut hancur bersama Luo Tianyang, ditambah lagi dengan roh-roh hewan mutasi lainnya, sekarang hatinya seolah terkoyak berdarah-darah.
"Dewa B, aku pasti akan membuatmu hidup tak tenang mati tak mau." Shen Tianzi berteriak dalam hatinya, mata yang dipenuhi niat membunuh menatap Dewa B, namun tetap tak berdaya.
Dulu masih ada kemungkinan untuk mengepung Dewa B, tapi sekarang dengan sepasang sayapnya, mereka sama sekali tidak bisa menjebaknya.
Sekarang Shen Tianzi sangat menyesal telah menggunakan Panah Lebah Bersayam Enam Beracun Meledak darah suci sekali pakai itu. Jika masih ada panah itu, membunuh Dewa B meski terbang ke langit pun bukan masalah.
Tapi setelah dipikir-pikir, jika Shen Tianzi tidak menggunakan Panah Lebah Bersayam Enam Beracun, Dewa B tidak akan memiliki Roh Hewan Sang Pembantai Berdarah. Tanpa tenaga dan kecepatan sehebat itu, mustahil bisa memenggal Luo Tianyang yang sedang bertransformasi Roh Hewan Darah Suci dengan mudah.
Memikirkan ini, kebencian Shen Tianzi sampai ingin memakan daging Dewa B. Darah tua menggenang di dadanya, tak bisa ditelan maupun dimuntahkan.
“Selidiki, selidiki sampai mati, harus cari tahu siapa sebenarnya Dewa B ini. Kalau tidak bisa membunuhnya di dunia Perlindungan Suci Tuhan, aku akan membunuhmu di luar!” Shen Tianzi bersikeras ingin menyingkirkan Dewa B, kalau tidak, rasa geram ini sama sekali tidak bisa ia telan.
Kali ini kerugiannya benar-benar besar. Kematian Luo Tianyang tidak perlu dibicarakan lagi, bahkan banyak roh hewan bermutasi dan Kingkong Daliyuan ikut terkorbankan. Namun semua itu tidak berpengaruh sedikitpun pada Dewa B. Dengan satu tebasan sederhana, semuanya berakhir.
Han Sen tidak berani membiarkan dirinya dikepung lagi. Jika tidak, mustahil baginya untuk melarikan diri. Begitu keluar dari Dojo Bintang, ia langsung mengepakkan sayapnya terbang menjauh, sama sekali tidak memberi kesempatan bagi orang-orang bersemangat itu untuk mengepungnya.
Insiden Dewa B menghantam Luo Tianyang menjadi buah bibir di Perlindungan Baja. Ada yang mengunggah kronologi kejadian ke Tianwang, sayangnya tidak ada metode perekaman di shelter sehingga hanya mengandalkan cerita lisan yang minim pengaruh. Status Luo Tianyang yang bukan selebritas juga membuat pembunuhannya tidak menimbulkan respons besar, hanya riak kecil di jagat maya.
Ini masih sebatas pertarungan Martial Arts di Perlindungan Baja. Baru jika berhasil merebut posisi pertama dan lolos ke Pertarungan Anak Dewa - kompetisi antar shelter peringkat satu, seluruh penghuni First God's Shelter akan menyaksikan duel epik. Hanya dengan masuk 10 besar-lah seseorang bisa benar-benar mengguncang Alliance.
Tapi warga Perlindungan Baja jelas-jelas ketakutan oleh aura Dewa B. Di putaran berikutnya, hampir semua lawan Han Sen langsung menyerah begitu bertemu, bahkan ada yang memilih mangkir dengan forfeit.
Naik panggung sama sekali tidak bicara langsung menghantam orang, kejam seperti ini siapa yang tahan? Mengingat bahkan Luo Tianyang yang punya transformasi roh hewan suci darah ilahi pun dikalahkan, yang lain semakin tidak ada yang berani bertarung dengan Dewa B.
Bahkan ada yang menyalahkan Dewa B sebagai pelaku pembunuhan, pembunuh berdosa besar dan sebagainya. Mereka juga memposting thread di jaringan pengawasan tentang betapa ganasnya Dewa B, menyebutnya sebagai pembunuh sihir cabang dan sejenisnya.
Su Xiaoqiao dan tim dewa yang melihat thread tersebut langsung marah. Mereka menceritakan persoalan taruhan antara dirinya dengan Liu Hongtao kala itu, yang langsung membuat banyak penggemar Dewa B memuji-muji.
Tapi ini juga tak bisa menghapus fakta kekejaman B dalam membunuh. Kemudian ada yang mengirim thread anonim yang mengungkap banyak perbuatan Luo Tianyang mengikuti Shen Tianzi semena-mena di Perlindungan Baja, merusak tak terhitung nyawa dan memperkosa gadis-gadis. Hal ini langsung memicu resonansi warga Perlindungan Baja yang serentak mendukung: "B membunuh dengan tepat, sangat memuaskan! Ini jelas memberantas benih kejahatan!"
"Dasar hewan seperti Luo Tianyang itu, jika aku jadi B, sudah kubunuh dari dulu! Masih nunggu sampai turnamen bela diri?"
"Bagus dibunuh! 32 like!"
"Memang sekumpulan binatang, pantas dibantai!"
"Dasar bego, membunuh tetaplah kejahatan. Siapa pun korbannya, B tetap pembunuh!"
"Apa-apaan ini? Dewa B? Cuma sampah!"
"Jangan asal ngomong kalau gak tau! Seluruh Perlindungan Baja sepakat B membunuh dengan alasan benar!"
“Yang di lantai atas benar, jengkel melihat orang-orang yang bahkan tidak tahu proses kejadian aslinya ngoceh sembarangan.”
Di jaringan pengawasan perdebatan ini terus berlanjut, namun kemudian dibanjiri thread yang membahas betapa ganas dan sampahnya Dewa B. Suara yang membela Dewa B justru semakin berkurang, banyak thread pendukungnya dihapus tanpa alasan atau tenggelam dalam banjir thread negatif.
Warga Perlindungan Baja tahu Shen Tianzi yang bertindak, tapi tak ada yang punya energi untuk melawan Shen Tianzi. Lagipula yang bisa menyaingi Grup Xingyu, seluruh federasi pun tidak banyak.
Dan tak ada yang mau berselisih dengan calon pewaris Grup Xingyu hanya demi orang tak dikenal.
