Han Sen terbang di udara, memanggil Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi, lalu melemparkannya seperti tombak ikan ke arah Qin Xuan di bawah dengan keras.
Singa Emas yang merupakan transformasi Qin Xuan mengulurkan cakar, menampar Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi dengan dahsyat. Seketika tombak sebesar lengan bawah itu melengkung seperti bulan sabit dan terlempar ke samping.
Untungnya ketahanan Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi sangat ulet, kalau tidak tamparan itu pasti membuatnya nyaris patah.
Han Sen menarik kembali Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi, mengawasi Qin Xuan dari langit tanpa sedikitpun niat untuk menyerang atau turun.
Penonton langsung paham, Dewa B sedang mengulur waktu transformasi Qin Xuan! Beban roh binatang transformasi asimilasi pada raga sangat berat, bahkan Qin Xuan pun tak bisa mempertahankan status transformasi selamanya tanpa risiko kerusakan fisik parah.
"Dasar tidak tahu malu!"
"Ini namanya laki-laki apaan?!"
"Kamu ngerti apa? Ini namanya taktik perang!"
"Kalau jago, terbanglah ke sini juga!"
Suasana di luar arena langsung ricuh antara pendukung Dewa B dan fans Qin Xuan.
Qin Xuan yang tak bisa menjangkau Han Sen terpaksa mengakhiri transformasi. Namun baru saja wujudnya kembali normal, Han Sen langsung menyambar turun dengan kapak perang Xiuluo menghujam ke arahnya.
Qin Xuan pernah menghadapi banyak musuh kuat, tapi tidak pernah sefrustasi hari ini. Setiap kali dia bertransformasi, Han Sen langsung terbang ke langit. Begitu dia menghentikan transformasi, Han Sen langsung menyergap. Kekuatan dahsyatnya sama sekali tidak bisa digunakan, membuatnya sesak oleh kekesalan.
"Haha, B Shen memang hebat! Musuh maju kita mundur, musuh mundur kita serang. Ini namanya perang gerilya ya?"
"Jangan seenaknya mengganggu orang! Qin Xuan sampai mau nangis nih."
"Sampah masyarakat tak bermoral! Laki-laki kok bisa sebego ini!"
Han Sen tidak peduli. Menang tetaplah kunci utama. Jika bisa ikut perang dewa dan masuk 10 besar dewa, hadiah roh hewan suci darah ilahi menanti. Kalau bisa menang, tentu harus diperjuangkan mati-matian.
Qin Xuan menggerutu dalam hati. Tak menyangka B Shen ternyata tidak peduli muka, membuat tenaga kuatnya tak tersalurkan. Sekarang dia hanya bersyukur B Shen tidak ahli menggunakan panah, kalau tidak pasti dia hanya jadi pihak yang pasif menerima serangan. Situasinya pasti lebih memilukan.
"Dewa B, sebagai pria sejati, beranikah menghadapiku secara frontal?" Qin Xuan mencoba menggunakan Taktik Provokasi.
Sayangnya Han Sen sama sekali tidak menghiraukan, hanya berkata dengan datar: "Kamu juga tentara, tak paham prinsip 'pemenang jadi raja'? Sekalipun hari ini kuberi kemenangan padamu, saat kau ikut Perang Para Dewa nanti dan menemukan lawan berkemampuan terbang, maukah kau meminta mereka menyerahkan kemampuan terbangnya dan datang mati di hadapanmu?"
Qin Xuan tertegun sejenak. Suara-suara di tribun yang menyebut Han Sen tidak bermoral mulai mereda.
Sebenarnya mereka seharusnya sudah paham prinsip ini. Sepuluh Dewa sebelumnya memang ada yang memiliki kemampuan terbang, bahkan lebih dari satu orang. Ketidakmampuan terbang Qin Xuan memang titik lemah besar. Sekalipun menang hari ini, saat Perang Para Dewa tiba tetap akan dimanfaatkan lawan.
Banyak pendukung Qin Xuan tak bisa berkata-kata. Qin Xuan sendiri tersenyum pahit: "Baiklah, aku menyerah. Tak perlu lanjutkan lagi."
Qin Xuan tahu bahwa dirinya memiliki kelemahan fatal ini, tapi tidak menyangka Dewa B benar-benar begitu keterlaluan. Karena sudah mustahil menang, alih-alih bertahan dengan terburu-buru sampai akhir, lebih baik menyerah dengan sikapnya yang anggun.
Sekarang Qin Xuan agak menyesal tidak berlatih keras teknik memanah sebelumnya. Kalau tidak, dengan tenaganya yang dikombinasikan busur roh binatang level tinggi, mungkin saja dia bisa mengalahkan Dewa B.
"Kartu Kuil S tingkat S ambil sendiri ke Batalyon Baja." Setelah berkata demikian, Qin Xuan meninggalkan Dojo Bintang dengan gagah. Han Sen langsung menjadi juara pertama Kompetisi Bela Diri Perlindungan Baja tahun ini.
Kemenangan Han Sen penuh kontroversi. Banyak yang mengkritik cara Dewa B menang yang tidak terpuji. Tapi Han Sen sama sekali tidak peduli. Asal bisa masuk sepuluh besar dan mendapatkan roh hewan suci darah ilahi, reputasi semu bukanlah urusannya.
Meski Qin Xuan pergi dengan sikap bebas, dia telah memasang perangkap untuk Han Sen. Jika Han Sen pergi ke Batalyon Baja untuk mengambil Kartu Kuil S, siapa yang tahu apakah wanita ini akan menyerangnya? Bisa jadi perangkap sudah dipasang menunggunya.
Han Sen terlalu memahami Qin Xuan. Kekalahan Qin Xuan kali ini pasti membuatnya nggak terima. Tanpa keyakinan penuh, Han Sen pun tak berani sembarangan pergi ke Batalyon Baja untuk mengambil Kartu Kuil S yang dikalahkan Qin Xuan untuknya.
Kompetisi Bela Diri Perlindungan Baja telah berakhir. 100 besar berhak mencantumkan nama di Prasasti Dojo Perlindungan Baja. Nama Han Sen berada di puncak dengan tulisan "koin emas", agar orang lain tahu dia bukanlah Dewa B.
Meski banyak yang akhirnya sadar itu "koin" bukan "B", sebagian besar orang tetap memanggilnya Dewa B. Usaha keras Han Sen akhirnya sia-sia.
Perang para dewa yang diikuti oleh semua juara pertama dari setiap Perlindungan Suci akan digelar sepuluh hari lagi. Saat itu, semua orang di Perlindungan Ilahi pertama bisa menyaksikan pertarungan di Dojo Bintang Perang Suci. Sepuluh dewa terakhir akan mendapatkan hadiah roh hewan suci darah ilahi acak, plus gelar "Sepuluh Dewa".
Jika masuk sepuluh besar untuk kedua kalinya atau lebih, tidak akan mendapat roh hewan suci darah ilahi acak lagi, melainkan sedikit penguatan pada roh hewan suci darah ilahi yang sebelumnya sudah diperoleh.
Jika bisa menjadi salah satu Sepuluh Dewa, langsung bisa debut sebagai selebritas papan atas. Jutaan manajer dan perusahaan akan mengayunkan segepok uang tunai untuk membuatmu menandatangani kontrak.
Sayangnya, banyak dari Sepuluh Dewa biasanya adalah orang-orang dari angkatan sebelumnya. Umumnya baru setelah naik ke alam semesta Perlindungan Ilahi kedua, anggota baru mulai menetes keluar.
Han Sen tidak tertarik jadi selebritas, tapi roh hewan suci darah ilahi harus direbut sampai tangan!
Legenda mengatakan pernah ada yang mendapatkan roh hewan suci darah ilahi berbentuk wanita cantik manusia secara acak dari hadiah Sepuluh Dewa. Seorang super kaya menawar miliaran bahkan menawarkan pertukaran dengan kapal perang antariksa. Hasil akhirnya tidak ada yang tahu, namun sejak itu tidak ada lagi yang melihat roh binatang berbentuk wanita cantik manusia tersebut. Entah apakah sudah dikoleksi oleh kolektor kaya pecinta roh binatang.
Han Sen tentu juga berharap bisa mendapatkan roh hewan suci darah ilahi berbentuk manusia cantik, merasakan sensasi kekayaan instan. Tapi pertama-tama dia harus bisa lolos ke jajaran Sepuluh Dewa.
Waktu menuju Perang Para Dewa tinggal 10 hari. Tidak mungkin pergi ke wilayah jauh untuk memburu makhluk mutan guna meningkatkan gennya. Han Sen memutuskan menggunakan seluruh 10 hari ini untuk berlatih di stasiun teleportasi.
Alat gravitasi memang instrumen latihan yang sangat bagus. Bantuan besar bagi Han Sen, bisa membuat raganya mencapai batas kemampuan dengan cepat. Setelah itu mempelajari 《Ilmu Tulang Giok dan Otot Es》akan memberikan efek yang lebih efektif.
Setelah menyelesaikan beberapa proyek pelatihan yang ditugaskan Yang Manli, sisa waktu yang ada Han Sen gunakan untuk bermain game berjudul 《Tangan Tuhan》.
Tapi Han Sen melakukan kesalahan pemahaman. Dia mengira maksud "menyelesaikan level" yang disebut penjudi kompulsif adalah menyelesaikan seluruh game, padahal sebenarnya yang dimaksud hanyalah menyelesaikan tingkat kesulitan Pemula.
Akibatnya Han Sen merasa sangat sulit saat memainkannya. Meski sudah berlatih lama, ternyata dia bahkan belum bisa melewati tingkat Pemula, apalagi tiga tingkat kesulitan berikutnya.
"Game ini benar-benar menuntut kelincahan lengan, presisi otot, tulang, dan tenaga yang sangat tinggi. Jika menggunakan Teknik Kulit Es dan Tulang Giok, seharusnya bisa meningkatkan nilai secara besar-besaran." Setelah mencoba, prediksinya terbukti benar. Nilainya melonjak drastis, dan pada hari keenam dari sepuluh hari tersebut, akhirnya untuk pertama kalinya berhasil melewati tingkat kesulitan Pemula.
Han Sen masih merasa kesal karena bahkan dengan menggunakan Teknik Kulit Es dan Tulang Giok, ia membutuhkan waktu begitu lama untuk menyelesaikan tingkat pemula. Padahal jika penjudi kompulsif tahu ia sudah berhasil melewati tingkat latihan, pasti dagunya akan jatuh ke tanah.
