Han Sen bertekad melatih <> dalam pertempuran nyata, tidak menggunakan taktik lain melawan musuh. Jika orang lain berani melakukan ini, entah sudah mati berapa kali. Tapi Han Sen memiliki Baju Zirah Darah Suci yang melindunginya, sulit bagi lawan untuk memberikan pukulan mematikan sekaligus, memungkinkannya menerapkan strategi "perang untuk mempertahankan perang".
Adapun Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi, Han Sen telah menyerah sementara menggunakannya. Tanpa keahlian tembak yang memadai, senjata ini tak berguna di hadapan petarung-petarung kuat ini.
Dalam pertarungan melawan berbagai gaya petarung, pengalaman tempur Han Sen meningkat pesat. <> pun semakin dikuasainya. Selama tidak menghadapi lawan yang terlalu mengerikan, teknik ini tetap memberinya peluang menang. Namun biasanya kemenangan akhirnya selalu diraih dengan susah payah melalui transformasi Sang Pembantai Berdarah.
Akibatnya, performa pertandingan Han Sen terlihat sangat janggal. Setiap babak dilaluinya dengan susah payah, penuh liku-liku, bahkan dua kali terlihat hampir kalah sebelum akhirnya lolos.
Dan masih ada dua pertandingan, lawan sudah menderita luka berat di pertandingan sebelumnya, sehingga dengan mudah dikalahkan Han Sen, dianggap dunia luar hanya mengandalkan keberuntungan sampah.
Dunia luar dipenuhi laporan negatif, terutama dari《Perang Para Dewa Tianxia》dan Fang Mingquan yang terus memompa kebencian terhadap Dewa B, dengan analisis berlebihan tentang betapa tak terkalahkannya Dewa B dan bagaimana pasti akan menang.
Fang Mingquan benar-benar berani berspekulasi. Meski dia penghuni alam semesta Perlindungan Ilahi kedua yang tak bisa menyaksikan langsung pertandingan Han Sen, hanya mengandalkan dikte dari tim khusus yang ditugaskan, dia mampu meracik analisis yang rumit - intinya mendaku Dewa B tak terkalahkan, semua adalah bagian dari taktik, dan kemenangan terakhir pasti milik Dewa B.
Ini tentu memicu nilai kebencian melonjak. Baik《Perang Para Dewa Tianxia》maupun Fang Mingquan dikritik habis-habisan. Tapi anehnya, meski Dewa B tampil buruk di setiap pertandingan, belum pernah sekalipun mengalami kekalahan.
Ini juga membuat Fang Mingquan memiliki keyakinan diri untuk terus mempertahankan program "Perang Para Dewa", meskipun perang mulut semakin sengit.
Terutama para pendukung Yi Dongmu yang menertawakan semua analisis Fang Mingquan, setiap hari menyerbu program "Perang Para Dewa" dan Fang Mingquan.
Yi Dongmu masih mempertahankan sikap kemenangan mutlak yang mengerikan, langsung membunuh lawan dengan satu serangan dalam dua pertandingan berturut-turut, membuat lawan berikutnya bahkan menyerah tanpa berani menghadapinya secara frontal.
Tiga lawan berturut-turut menyerah, membawa Yi Dongmu mencapai puncak Kecemerlangan. Banyak media meliputnya secara besar-besaran, dengan ramalan bahwa tahun ini ia pasti akan menjadi juara liga secara dominan.
Bahkan popularitas Tang Zhenliu dan Lin Feng pun terkalahkan olehnya.
Sementara program "Perang Para Dewa", Fang Mingquan, dan Dewa B telah menjadi lelucon kosong di dunia jurnalistik.
Dalam parodi populer tahun ini, para pembuat onar telah menambahkan kalimat "Dewa B pasti juara" - tentu sebagai bentuk ironi yang tajam.
"Akhirnya ada yang menemukan fakta bahwa Yi Dongmu dan Dewa B akan bertemu sebelum babak 10 besar. Masalah ini diposting ke jaringan pengawasan, langsung memicu diskusi yang penuh semangat."
"Aku sekarang setiap hari dengan ketulusan hati berdoa kepada Buddha, berharap Yang Maha Kuasa memberkati Dewa B agar terus menang dengan sukses. Sebelum bertemu Yi Dongmu-ku, jangan sampai kalah dulu! Barulah bisa mengajarkannya arti Terkuras HP, membuatnya paham apa itu jagoan sejati."
"Haha, yang di lantai atas bikin aku mati ketawa! Setuju, semoga Dewa B diberkati!"
"Semoga Dewa B diberkati!"
"Semoga Dewa B diberkati!"
……
Ucapan "Semoga Dewa B diberkati" pun menjadi salah satu parodi populer tahun ini, terlihat di mana-mana orang mengirim frasa ini di ulasan program perang para dewa.
Khususnya di program "Perang Para Dewa", hampir setiap hari layar di-refresh dengan komentar "Semoga Dewa B diberkati" dan "Dewa B pasti menang", menyindir habis-habisan.
Han Sen sebenarnya tahu masalah ini, tapi sama sekali tidak bereaksi. Dia tak pernah menganggap Yi Dongmu sebagai lawannya.
Dalam pandangan Han Sen, peluang menang Yi Dongmu melawan Tang Zhenliu bahkan kurang dari tiga puluh persen. Apalagi melawan Lin Feng, sudah pasti sepuluh kekalahan tanpa kemenangan.
Lawan yang benar-benar diperhatikan Han Sen adalah Lin Feng. Beberapa hari terakhir ini dia telah menyaksikan banyak pertandingan peserta, memperoleh gambaran umum tentang sebagian besar peserta. Yang paling membuatnya merasa ngeri adalah Lin Feng.
Pria lembut nan tenang ini memberinya kesan yang tak terprediksi. Setiap gerak-geriknya terlihat alami, namun dalam kesehariannya tersirat irama aneh. Seorang ahli prediksi seperti Han Sen pun ternyata tak bisa menangkap ritmenya, membuat Han Sen merasa ngeri.
Selain itu, Han Sen menyaksikan setiap pertandingan Lin Feng. Hampir semua lawannya bertarung sengit dengan Lin Feng hingga akhirnya kalah tipis.
"Han Sen telah menonton banyak pertandingan, semuanya seperti ini. Hampir setiap lawannya berkinerja di atas level, tapi pada akhirnya tetap kalah, itu pun dengan margin tipis. Perasaan ini sangat aneh, membuat Han Sen tidak tahan mengerutkan kening."
"Jantan yang mengerikan." Han Sen hanya bisa memberikan penilaian seperti ini pada Lin Feng. Ia mengakui teknik dan tenaga di berbagai aspek masih kalah dibanding Lin Feng. Untungnya belum bertemu Lin Feng sebelum 10 besar, kalau tidak Han Sen benar-benar tidak tahu apakah bisa masuk 10 besar.
Tang Zhenliu masih berlatih mati-matian cara menghindari serangan Han Sen dalam pertarungan jarak dekat, tapi sepertinya tidak ada peningkatan, terus-terusan tak bisa menghindar.
Tapi Lin Feng justru berkata jika Tang Zhenliu bertemu Yi Dongmu, Yi Dongmu sudah tidak bisa membentuk ancaman terlalu besar dalam pertarungan jarak dekat terhadap Tang Zhenliu.
Ini cukup mirip dengan penilaian Han Sen. Teknik Yi Dongmu memang kuat, tapi belum mendapatkan esensi sebenarnya dari jalan percobaan pembunuhan. Dengan level Tang Zhenliu, Yi Dongmu sangat sulit mengalahkannya.
Mungkin benar-benar kalimat "Memberkati Dewa B" yang berperan, dalam beberapa pertarungan berikutnya Han Sen, lawannya bukan mengalami luka berat, kehilangan roh binatang penting di pertandingan sebelumnya, bahkan ada yang mengalami insiden tak terduga di Alliance. Semua ini membuatnya terus naik level dengan mulus, sama sekali tidak mengeluarkan tenaga besar, hingga Han Sen sendiri merasa sulit mempercayainya.
Para penggemar Yidong Mu memberi Han Sen julukan baru "B Keberuntungan", tentu saja ini ironi bahwa dia hanya bisa lolos berkat hoki semata.
Di hari ini setelah pertandingan Han Sen usai, baru turun dari arena pertarungan, dia melihat Lin Feng juga sedang turun dari arena. Kedua arena mereka berdekatan, Lin Feng pun melihatnya dan ternyata mendekat ke arahnya.
Orang-orang di sekitar memperhatikan kejadian ini. Bagaimanapun Lin Feng adalah juara kedua musim lalu, meski tahun ini performanya tidak terlalu mencolok, tapi masih termasuk kandidat potensial juara. Sedangkan Han Sen yang sedang jadi sorotan panas, keduanya tetap sangat menarik perhatian.
Lin Feng berjalan mendekati Han Sen, tersenyum tipis sambil mengulurkan telapak tangannya. "Sudah lama ingin menyapamu, tapi selalu tidak ada kesempatan yang tepat."
"Sama." Han Sen juga menjabat tangan Lin Feng.
Lin Feng tampak puas dengan respon itu, kemudian berkata pada Han Sen: "Sampai jumpa di final."
Lin Feng berbalik dan pergi, namun ucapannya membuat orang-orang di sekeliling terdengar tertegun seperti patung, seolah baru mengalami gempa bumi besar level dua belas.
