"Sekarang bisakah kalian menghilang?" Han Sen meneguk air sambil berkata datar.
"Anak muda, jangan terlalu sombong..." Si kurus tak tahan berteriak.
"Kita pergi." Li Yufeng berdiri dengan wajah berubah pucat pasi.
Menyaksikan Li Yufeng dan kawanan pergi, barulah Han Sen bisa melanjutkan menikmati hidangannya dengan tenang.
"Bagaimana kau melakukannya?" Ji Yanran bertanya penasaran. Dia mutlak percaya pada kemampuan menilainya - seharusnya gulungan itu ada di gelas bagian tengah.
Dia hanya tidak mengerti, kapan tepatnya Han Sen mengeluarkan kertas gulungan dari gelas dan memindahkannya ke gelas lain. Dari awal sampai akhir, dia sama sekali tidak melihat prosesnya.
"Rahasia." Han Sen hanya tersenyum pada Ji Yanran sambil melontarkan dua kata ringan.
"Cih, apa yang hebat? Pasti pakai trik curang, taktik pengalih perhatian aliran sulap." Ji Yanran mencibir sambil bersungut.
"Coba kau curangi sekali untukku." Han Sen berkedip-kedip mata penuh tantangan.
"Aku tidak akan pernah curang!" Ji Yanran bersikap keras kepala, tapi matanya tak lepas mengamati tiga gelas itu, ingin sekali mengetahui trik di baliknya.
Han Sen tersenyum bahagia memandangnya: "Jika benar ingin tahu, bukan tidak mungkin. Tapi sebagai syarat pertukaran, kau harus bantu aku melakukan SATU HAL."
"Apa maksudmu?" Ji Yanran menyipitkan mata penuh kewaspadaan.
"Kamu sudah jadi pacarku, seharusnya kita makan bersama dan nonton film dong?" ujar Han Sen sambil tersenyum.
Ji Yanran langsung membelalakkan mata ke arah Han Sen dengan garang: "Siapa yang bilang aku pacarmu? Kalau berani ngomong sembarangan lagi, hati-hati aku tidak segan-segan!"
"Kalau gitu berarti kamu nggak mau tahu dong?" Han Sen sama sekali tidak terpengaruh oleh ancaman 'manis' Ji Yanran.
Ji Yanran terdiam sejenak. Sejujurnya, dia sangat penasaran bagaimana Han Sen melakukannya. Permainan gelas itu sering dimainkan anggota Klub God Hand, mengandalkan kecepatan tangan dan ketajaman mata. Jika bisa menguasai teknik curang ala Han Sen, hampir mustahil kalah dalam permainan gelas.
"Cuma makan dan nonton film doang?" tanya Ji Yanran sambil mengedipkan mata.
"Iya," jawab Han Sen sambil tertawa.
"Baiklah, aku setuju. Sekarang kasih tahu caranya!" ujar Ji Yanran setelah sedikit ragu.
"Sebenarnya cukup sederhana, asalkan kecepatan tangan cukup cepat, ditambah beberapa teknik khusus." Han Sen sama sekali tidak berbohong, ini sebenarnya memanfaatkan teknik pisau di lengan.
Hanya saja tekniknya terlalu cepat dan terlalu tersembunyi, Ji Yanran dan kawan-kawan tidak bisa melihatnya.
"Tidak mau memberitahu ya sudah." Ji Yanran tetap tidak percaya pada Han Sen, dia tidak percaya Han Sen memiliki kecepatan tangan seperti itu.
"Kamu tidak percaya padaku juga tidak bisa berbuat apa-apa, yang harus kukatakan sudah kusampaikan, jangan lupa makan dan film besok ya." Han Sen mengangkat bahu sambil berkata.
"Aku setuju makan dan nonton film denganmu, tapi tidak bilang kapan waktunya. Tunggu saja seratus tahun lagi, penipu ulung." Ji Yanran menjulurkan lidah dan membuat wajah lucu ke Han Sen, lalu tertawa gemulai sambil berdiri dan pergi.
Han Sen awalnya berniat memanfaatkan beberapa hari sebelum Xing Yu Cup dimulai untuk lebih banyak berlatih dengan rompi anti peluru. Tapi siapa sangka Lin Beifeng ternyata dengan semangat memberitahunya bahwa dia menemukan sarang makhluk mutan di mana semuanya adalah makhluk hidup bermutasi. Karena tidak mampu menangani sendiri, dia meminta Han Sen untuk bersama-sama melakukan pemburuan.
"Kak Sen, cepat masuk ke tempat perlindungan! Kita serbu bersama, hasil buruan dibagi dua sama rata." Lin Beifeng sendiri takut masuk sendirian, tapi juga enggan bekerja sama dengan kekuatan besar yang mungkin hanya memberinya kurang dari 30% bagian nanti.
Bagaimanapun dia hanya menyediakan lokasi. Menurut aturan, jika tidak memberikan kontribusi aktif, maksimal hanya dapat tiga persen.
"Berapa lama kita akan kembali?" Han Sen agak ragu. Dalam beberapa hari lagi Xing Yu Cup akan dimulai. Dia sudah berjanji pada Ketua Club yang gemuk untuk bertanding, apalagi dia sendiri yang mengusulkan ikut semua kategori. Sungguh tidak pantas jika tidak muncul.
“Tidak jauh, ada di pegunungan sebelah selatan. Kalau pakai mount, pasti bisa sampai dalam waktu sehari.” Lin Beifeng buru-buru menjelaskan.
“Baiklah. Kamu masuk ke perlindungan sekarang dan tunggu aku di gerbang utama. Aku segera menyusul.” Han Sen sangat tertarik. Gen mutasinya baru 52 poin, tentu dia ingin mendapatkan lebih banyak daging mutasi untuk meningkatkan gen mutasinya.
Han Sen menggunakan stasiun teleportasi sekolah untuk masuk ke perlindungan. Dari jauh terlihat Lin Beifeng mondar-mandir di gerbang utama dengan wajah panik.
“Kakakku, akhirnya kau datang! Ayo cepat berangkat!” Lin Beifeng langsung menarik Han Sen ke luar begitu melihatnya.
Keduanya memanggil mount dan meluncur ke pegunungan selatan. Han Sen terkekeh melihat Lin Beifeng masih menggunakan mount purba: “Tuan Lin, kok masih pakai mount jadul sih?”
“Mount mutasi memang sangat sedikit, aku juga sudah mencari lama, tapi tidak ada yang menjual.” Lin Beifeng berkata sambil melirik iri ke arah tiga mata mutasi yang ditunggangi Han Sen.
“Aku punya satu di sini, Tuan Lin apakah ada minat?” Mount rubah pasir bertanduk mutasi yang didapat Han Sen sebelumnya memang tidak berguna, kebetulan ingin dijual.
“Kenapa tidak bilang dari dulu? Mount mutasi apa itu? Cepat keluarkan!” Lin Beifeng langsung berkata tak sabar.
Han Sen memanggil rubah bertanduk putih perkasa itu. Lin Beifeng langsung berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya: “Kak Sen, mount ini aku mau! Harganya terserah kakak tentukan!”
“Aku ingin kartu peringkat S dari Kuil Suci. Apa kamu bisa mengatur?” tanya Han Sen.
“Barang itu meski punya uang sekalipun sulit didapat. Keluarga kami memang pernah dapat beberapa, tapi... semua sudah terpakai...” jawab Lin Beifeng dengan wajah pasrah.
“Kalau begitu, daging makhluk bermutasi hasil buruan kali ini nanti kubagi lebih banyak.” Han Sen berpikir sejenak lalu berkata.
“Ini tidak masalah, tapi sepertinya semua makhluk mutan di sana jenisnya sama. Memakan banyak pun tidak berguna?” Lin Beifeng memandang Han Sen dengan bingung, tidak mengerti mengapa dia ingin begitu banyak makhluk mutan sejenis.
“Bukan untukku makan sendiri, ini untuk makanan hewan peliharaanku.” Han Sen memanggil Cacing Pasir Emas miliknya.
“Memberi makan hewan peliharaan dengan daging makhluk bermutasi, Kak Sen kamu benar-benar mewah!” Lin Beifeng melihat cacing pasir emas di telapak tangan Han Sen dan bertanya lagi: “Ini hewan peliharaan tingkat mutasi ya?”
“Coba tebak lagi.” Han Sen tersenyum manis.
Mata Lin Beifeng langsung membelalak: “Jangan-jangan ini hewan peliharaan level darah suci?”
“Kenapa tidak mungkin?” kata Han Sen.
“Sial, Kak Sen keren banget, bahkan hewan peliharaannya pakai level darah suci.” Lin Beifeng berpikir sejenak lalu berkata: “Kalau begitu mount mutasi ini aku terima. Nanti berapa pun jumlah makhluk mutan yang berhasil diburu, aku cuma ambil lima ekor, sisanya semua untukmu.”
“Setuju.” Han Sen menyetujui dengan antusias.
Makhluk mutan yang ditemukan Lin Beifeng ternyata satu sarang besar dengan jumlah fantastis. Transaksi ini jelas tidak akan merugi.
