Raja Bulu Hitam Darah Suci berusaha kabur dengan berguling, namun Han Sen kembali melilitkannya. Monster itu mengeluarkan raungan kemarahan, tapi raganya tak lagi meronta-ronta.
Han Sen sedang merasa heran, tiba-tiba menyadari cahaya-cahaya di dinding tebing dan tumbuhan rambat itu seolah ketakutan oleh raungan Raja Binatang Berbulu Hitam Darah Suci, tiba-tiba mulai menari-nari berterbangan. Seluruh ruang bawah tanah dipenuhi cahaya biru yang beterbangan, dan mulai mengumpul mendekati Han Sen dan Raja Binatang tersebut.
"Apa itu?" Han Sen terkejut. Setelah diamati lebih seksama, ternyata cahaya-cahaya itu adalah kumpulan kupu-kupu biru sebesar telapak tangan. Sayap biru mereka memancarkan kilau kebiruan, terlihat sangat ajaib dan cantik.
Dengan cepat, gerombolan kupu-kupu biru itu mengepung Han Sen dan Raja Binatang. Barulah Han Sen mengerti, Raja Binatang itu sengaja menghantam masuk bukan tanpa tujuan - rupanya ia bermaksud memanfaatkan kupu-kupu biru ini untuk melawan Han Sen.
Han Sen waspada di hati, melihat seekor kupu-kupu biru hampir mendarat di tubuhnya. Pisau belati di tangannya mengayun, langsung menghantam kupu-kupu itu menjadi dua bagian.
"Memburu Ghost Flame Butterfly purba, tidak memperoleh roh binatang. Daging tidak dapat dimakan."
Saat Han Sen masih kebingungan, tiba-tiba melihat Ghost Flame Butterfly yang terpotong dua itu berubah menjadi bola api biru yang meledak ke segala arah.
Han Sen berguling menghindar ke sisi lain Divine-Blood Blackfeather Beast. Goresan api yang jatuh di tubuh beast itu langsung membakarnya hingga mengaum kesakitan, bahkan bulu-bulunya terbakar.
Gerombolan Ghost Flame Butterfly menerjang, masing-masing menghantam keras tubuh Han Sen dan Divine-Blood Blackfeather Beast. Begitu bersentuhan, mereka langsung berubah menjadi bola api biru.
Di sini jumlah Ghostflame Butterfly sudah terlalu banyak, manusia dan binatang sama-sama tidak bisa menghindar. Divine Blood Blackfeather Beast langsung menjerit kesakitan terbakar.
Han Sen juga tidak kalah menderita. Meski Baju Zirah Darah Suci-nya tidak takut hantaman Ghostflame Butterfly, namun kobaran api biru yang meledak di sekeliling menciptakan suhu tinggi yang tidak bisa ditahan oleh baju zirahnya.
Hanya dalam hitungan menit, Han Sen sudah merasa seperti akan matang terpanggang. Dalam hati ia mengutuk kesadisan Divine Blood Blackfeather Beast, tapi sekarang bukan waktunya memikirkan itu. Tanpa basa-basi ia langsung terjun ke sungai bawah tanah. Jika tidak kabur sekarang, dirinya akan berubah menjadi babi panggang.
Hampir bersamaan dengan Han Sen melepas Divine Blood Blackfeather Beast dan melompat ke sungai bawah tanah, makhluk itu juga ikut terjun. Hanya saja gerakannya jauh lebih cepat.
Tubuh yang luar biasa besar itu, setelah menutup kedua sayapnya, ternyata menyerupai ikan besar yang menyusuri sungai bawah tanah dengan cepat menuju hilir.
Han Sen mengatupkan giginya dan segera mengejar. Kupu-kupu Api Hantu di sini sudah terlalu banyak, banyak di antaranya bahkan yang bermutasi. Suhu tinggi api yang dihasilkannya sangat mengerikan, benar-benar bukan tempat untuk berlama-lama.
Tapi Raja Binatang Bulu Hitam Darah Suci ini terlalu cepat bergerak di dalam air. Jarak dengan Han Sen semakin melebar, hampir meninggalkan Han Sen jauh di belakang.
Han Sen mana mungkin membiarkannya kabur. Di bawah air, dia menarik Busur Ular Tanduk Iblis dan melepaskan panah ke arah sang raja binatang. Meski jangkauan panah di air terbatas, karena jarak mereka masih dekat, Panah Lebah Penyengat Hitam Bermutasi itu menancap di bulunya, sementara tali yang terikat di belakang panah terjalin erat dengan bulu Raja Binatang Bulu Hitam Darah Suci.
Raja Bulu Hitam Suci itu melesat ke depan, langsung menarik Han Sen ikut terbawa ke depan.
Anggota ini benar-benar lebih cepat berenang daripada ikan, di sungai yang deras ini justru lebih cepat dari arus, terus menarik Han Sen menyelam di dasar sungai sambil maju.
"Apa makhluk ini amfibi?" Setelah mengikuti makhluk itu di dasar sungai cukup lama, Han Sen mulai kehabisan napas. Bagaimanapun, dia tidak bisa bernapas di bawah air, raganya belum berevolusi sampai tahap itu. Sementara Sang Raja Bulu Hitam Suci jelas-jelas mampu bernapas di bawah air, kalau tidak, dengan kecepatan gila seperti ini pasti udah kehabisan oksigen.
Tapi sekarang makhluk itu masih segar bugar, sama sekali tidak terlihat kelelahan.
Han Sen mengatupkan giginya, memanggil kembali Panah Lebah Penyengat Hitam Bermutasi yang tersangkut di bulu Sang Raja, membiarkan sang raja berenang sendiri sementara dia menyembul ke permukaan sambil terengah-engah.
Sorot matanya menyapu sekeliling, menemukan area ini masih merupakan gua bawah tanah. Seberapa luas sebenarnya gua bawah tanah ini tak diketahui, di dinding gua masih terdapat beberapa kupu-kupu api hantu, meski jumlahnya sudah sangat sedikit, hanya beberapa ekor yang menempel di dinding batu dan tumbuhan rambat.
Bagaimanapun juga Raja Bulu Hitam Suci itu sudah kehilangan jejak, dan area ini tidak terlalu berbahaya lagi. Han Sen pun memilih untuk tidak terburu-buru.
Melirik kupu-kupu api hantu di dinding batu, Han Sen menarik tali Busur Ular Tanduk Iblis dan melepaskan panah. Dengan suara "Krek", seekor kupu-kupu api hantu langsung berubah menjadi bola api biru.
"Memburu Kupu-kupu Api Hantu, memperoleh Roh Binatang Kupu-kupu Api Hantu tingkat purba, daging tidak dapat dikonsumsi."
Han Sen berseri-seri, hari ini hokinya cukup baik. Meski hanya roh binatang tingkat purba, biasanya roh binatang jenis tidak bisa dimakan seperti ini merupakan roh binatang sekali pakai.
Seperti roh binatang Lebah Beracun Bersayap Enam yang pernah digunakan Shen Tianzi sebelumnya, hanya bisa dipakai sekali lalu habis. Tapi daya hancur roh binatang jenis ini umumnya lebih besar dibandingkan roh binatang setingkat.
Kupu-kupu Api Hantu lainnya terprovokasi, terbang menyerbu ke arah Han Sen. Han Sen terus memanah mereka, tak lama kemudian semua kupu-kupu itu tewas ditembak. Rumpunan api biru pecah di udara.
Setelah membunuh semua Kupu-kupu Api Hantu, barulah Han Sen merangkak keluar dari air dan duduk di atas batu sambil memeriksa trofi-nya.
Selain roh binatang Kupu-kupu Api Hantu level purba, sebelumnya juga diperoleh roh binatang Bulu Hitam level purba dan satu roh binatang Bulu Hitam tingkat mutasi.
Roh binatang Kupu-kupu Api Hantu level purba: Roh binatang tipe senjata rahasia sekali pakai.
Roh binatang Bulu Hitam level purba: Roh binatang terbang.
Roh binatang Bulu Hitam tingkat mutasi: Roh binatang terbang.
Han Sen melihat tipe dua roh binatang Black Feather Beast langsung berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Makhluk mutan penghasil roh binatang terbang di sekitar Perlindungan Baja memang sangat langka, di seluruh Perlindungan Baja hampir tidak ada orang yang memiliki sayap.
Black Feather Beast ini ternyata menghasilkan roh binatang terbang, itu sungguh kabar terbaik. Dirinya sendiri juga kekurangan sepasang sayap, mengingat sayap Zi Yu Lin Liong hanya bisa digunakan dalam status B, kalau tidak pasti ketahuan.
Satu-satunya penyesalan Han Sen adalah tidak berhasil membunuh Raja Black Feather Beast level darah suci itu. Bagaimana jika dia beruntung, mungkin dia bisa mendapatkan sepasang sayap level suci lagi.
"Nanti harus kembali membunuh lebih banyak Black Feather Beast. Meskipun roh binatang terbang level purba, jika dijual kepada pemuda-pemudi yang menyukai desain unik yang keren, pasti bisa menghasilkan keuntungan besar."
Han Sen memanggil Roh Binatang Kupu-Kupu Api Hantu, seekor kupu-kupu biru langsung terbang keluar dan mendarat di tangannya, berubah menjadi senjata tersembunyi berbentuk kupu-kupu berwarna biru tua setipis sayap capung.
Dua sayap senjata tersembunyi itu tipis dan tajam, meninggalkan perasaan menggelitik di tulang punggung.
Han Sen memfokuskan pikiran dan melepaskan Kupu-Kupu Api Hantu ini. Namun karena desain uniknya, senjata ini ternyata tidak terbang lurus melainkan mengukir lintasan melengkung yang mengerikan di udara, berputar beberapa lingkaran sebelum akhirnya malah meluncur kembali ke arah Han Sen.
