"Adik Tingkat Han." Baru saja keluar dari alat gravitasi, Han Sen melihat siluet anggun dan mendengar suara feminim yang khas.
"Huangfu Pingqing? Kenapa kamu di sini?" Han Sen membeku sejenak setelah melihat jelas wajah di hadapannya.
Di sini kan berada dalam lingkungan internal akademi militer, Huangfu Pingqing bukan murid Black Eagle, bagaimana mungkin dia bisa ada di sini.
"Aku datang sebagai mahasiswa pertukaran untuk belajar di Black Eagle. Dua tahun ke depan, aku akan belajar di Akademi Militer Black Eagle. Mulai sekarang, aku adalah kakak tingkatmu." Ucap Huangfu Pingqing sambil tersenyum manis mengawasi Han Sen.
Demi bisa datang ke Akademi Militer Black Eagle, dia harus menguras banyak pikiran hingga akhirnya berhasil menjadi mahasiswa pertukaran di sini.
"Kakak Huangfu." Han Sen memanggil, dalam hati berpikir ini terlalu kebetulan, bagaimana mungkin Huangfu Pingqing tiba-tiba menjadi mahasiswa pertukaran di Akademi Militer Black Eagle.
"Sepertinya Adik Han tidak terlalu menyambut kedatanganku sebagai kakak tingkat ya?" Tubuh Huangfu Pingqing perlahan condong ke depan, matanya berkedip-kedip menatap Han Sen.
Han Sen baru menyadari, bagian bawah tubuh Huangfu Pingqing mengenakan celana jeans dan sepatu Chelsea. Bagian atasnya mengenakan sweater kuning, hanya saja bagian dada sweater itu terbuka agak keterlaluan, membuat Han Sen yang sedang berdarah panas merasa hidungnya mulai kepanasan.
"Ini... Seharusnya kau tidak dipanggil Huangfu Pingqing... Tapi Huangfu Botol Susu..." Pandangan Han Sen tiba-tiba tidak bisa berpaling dari kemontokan bulat yang memikat itu, dalam hati diam-diam berteriak.
Saat terakhir kali bertemu Huangfu Pingqing, dia mengenakan zirah roh binatang yang mengikat sehingga tidak terlalu terlihat. Kini dengan busana seperti ini, "modal" putih lembutnya benar-benar terpamer. Gelombang bergerak yang putih lembut itu, bukan hanya membuat mata para jantan melotot, bahkan para wanita pun akan terpana.
"Huangfu Pingqing melihat pandangan Han Sen tertuju pada dadanya, bahkan dengan keterlaluan sedikit condong ke depan, seketika pandangannya dipenuhi aroma daging tumpah ruah. Han Sen hanya merasakan jika tidak segera pergi, mungkin akan menyemburkan darah sampai binasa di sini."
"Ahem, Kakak Huangfu, ada perlu apa mencariku?" Han Sen secara tak sadar mengusap hidungnya, khawatir darah benar-benar mengalir keluar.
"Tidak ada hal khusus, hanya ingin menyapa adik tingkat. Aku baru datang ke Akademi Militer Black Eagle, masih belum familiar dengan lingkungan. Ke depannya harap adik bisa banyak membantu." Huangfu Pingqing menyungging senyum, koordinasi gelombang di dadanya membuat mata orang yang melihat hampir terbelalak.
"Sepatutnya." Han Sen tiba-tiba merasa lebih baik mengurangi interaksi dengan wanita ini demi keamanan.
"Selain itu, dua hari lagi akan ada lelang roh binatang di Perlindungan Baja. Saat itu, adik tingkat harus datang untuk mendukung kakak tingkat ya." Huangfu Pingqing mengedipkan mata ke arah Han Sen.
"Pasti akan datang. Hanya ingin tahu, apakah lelang roh hewan suci darah ilahi di tempat kakak menggunakan Zuo Xuan untuk penyelesaian transaksi?" Han Sen selama periode ini telah menjual semua barang berharga di sekitarnya, ditambah uang hasil kerjanya dan bayaran endorsement, total terkumpul lebih dari enam puluh juta.
Tapi untuk mendapatkan satu roh hewan suci darah ilahi, jumlah uang sebesar itu jelas tidak cukup. Asalkan roh hewan suci itu tidak terlalu buruk, harga lelang pasti bisa mencapai lebih dari seratus juta tanpa masalah.
Apalagi di Perlindungan Baja ada Shen Tianzi si super kaya itu. Jika bertarung di bidang keuangan, dia jelas bukan lawan Shen Tianzi.
“Bisa diselesaikan dengan Zuo Xuan, atau barter barang.” Huangfu Pingqing tersenyum manis pada Han Sen: “Jika adik tingkat melihat sesuatu yang disukai, beri tahu Kakak terlebih dahulu, nanti Kakak simpan untukmu.”
Han Sen berpikir dalam hati: “Ucapan manis belaka. Roh binatang saja belum kulihat, mana tahu jenis apa yang ada. Harus ke mana aku melihatnya?”
Seolah membaca pikiran Han Sen, Huangfu Pingqing menggerakkan telapak tangan putih lembutnya di depan wajahnya. Gerakan gelombang putih yang tak henti itu membuat mata Han Sen hampir pusing.
“Chip ini berisi data roh binatang yang akan kami lelang. Adik bisa melihatnya, jika ada yang disukai beri tahu Kakak, nanti Kakak simpan tanpa melelangnya.” Huangfu Pingqing menaruh chip di tangan Han Sen.
“Kakak Huangfu serius?” Han Sen berseri-seri dalam hati, langsung berusaha memasukkan chip ke alat komunikasinya.
"Kenapa terburu-buru? Ini bukan tempat yang tepat untuk berdiskusi. Bagaimanapun juga, data ini masih tergolong rahasia dagang. Tidak baik jika dilihat orang lain. Ayo, cari tempat lain dan Kakak akan mentraktirmu makan sambil kita obrolin perlahan." Begitu berkata, Huangfu Pingqing merentangkan lengan menyandarkan diri pada Han Sen sambil menariknya keluar.
Han Sen merasakan sensasi bergelombang yang menekan lengannya. Meski berlapis baja seperti dirinya, wajahnya agak memerah: "Nai Ping... maksudku... Kakak Huangfu... Biar aku saja yang mentraktirmu..."
Huangfu Pingqing langsung memerah pipinya. Meski dua panggilan itu cepat ditarik kembali, dia tetap mendengarnya jelas. Dengan tatapan sinis namun tanpa amarah, wajah putihnya berkata: "Baiklah kalau begitu."
Makan malam ini membuat Han Sen merasa dipermainkan. Gelombang mata Huangfu Pingqing yang memancar, duduk tepat di sisinya. Saat bicara, bibir merahnya hampir menempel di telinganya. Hawa panas seperti anggrek membuat telinganya geli tak tertahankan. Tapi pikirannya tidak tertuju pada Huangfu Pingqing, terus-menerus membalik-balik data roh hewan yang diberikan gadis itu.
Beberapa hari terakhir, Huangfu Pingqing dan kawan-kawan sibuk menjual roh hewan yang mereka bawa di Perlindungan Baja. Jenis-jenis roh hewan yang langka di wilayah tersebut berhasil menghasilkan untung besar.
Tapi semua itu hanya roh hewan purba. Yang akan muncul di acara lelang kali ini, setidaknya adalah roh hewan bermutasi.
Han Sen tidak menganalisis detail roh hewan bermutasi itu. Langsung melompat ke bagian akhir yang menampilkan dua penutup roh hewan suci darah ilahi.
Satu adalah roh hewan suci darah ilahi tipe terbang bernama Burung Suci Cahaya Suci, seekor burung besar berbulu pelangi yang mirip merak, dapat menciptakan sepasang sayap berbulu pelangi.
Sedangkan yang satunya lagi adalah roh hewan suci darah ilahi tipe senjata yang diinginkan Han Sen, makhluk mutan yang agak mirip lobster dengan postur tidak terlalu besar, panjang sekitar dua kaki, seluruh tubuhnya berkilauan perak seperti karya seni yang terbuat dari perak.
Roh binatang ini dapat berubah menjadi trisula pendek berwarna perak, mirip mata trisula Dewa Laut, sangat indah dan elegan.
Pada bilah dan ujungnya mengalir cahaya dingin, sekilas melihat saja sudah membuat bulu kuduk merinding, memiliki daya tarik yang memikat jiwa.
Han Sen langsung menyukai trisula pendek ini saat meliriknya. Penggunaan trisula pendek ini lebih mengerikan dibandingkan pisau belati, dalam mantra legenda kuno memiliki banyak sebutan seperti "Penggaris Besi", "Trisula Penyangga Pulpen", "Tusuk Tiga Cabang", "Penggaris Titik Akupuntur" dan lain-lain, semuanya merujuk pada trisula pendek serupa yang pada dasarnya tidak jauh berbeda.
Metode penggunaannya juga sangat mengerikan, seligus menusukkan dan menghabisi, masih memiliki fungsi aneh seperti membentur dan menggembok, termasuk senjata yang sangat langka. Di antara roh binatang, ini adalah keanehan di tengah kelangkaan.
Han Sen sangat berminat pada Trisula Darah Perak ini. Setelah melihat nama di data, dia tahu trisula suci ini disebut "Trisula Tiga Bilah Darah Perak".
"Kakak Huangfu, bagaimana cara menjual Trisula Tiga Bilah Darah Perak ini?" Han Sen menunjuk senjata itu sambil bertanya pada Huangfu Pingqing di sisinya.
