Wen Xiuxiu saat ini sangat tidak bahagia. Sebagai penyiar magang dan wartawan magang baru di program pertandingan Hitam-Putih Stasiun Huaxing, dia ditempatkan di bawah Fang Mingquan yang legendaris.
Sebenarnya dengan kualifikasinya, dia tidak layak mengikuti Fang Mingquan. Hanya karena latar belakang keluarga, dia langsung dialokasikan ke Fang Mingquan yang kini sedang sangat dicari.
Awalnya Wen Xiuxiu mengira bisa berkembang pesat di bawah Fang Mingquan, menorehkan prestasi di lingkungan jurnalistik. Tapi siapa sangka, tugas pertama wawancara langsung yang diberikan Fang Mingquan kepadanya ternyata harus pergi ke Akademi Militer Black Eagle.
Kompetisi Hitam-Putih di jaringan pengawasan kali ini disponsori oleh platform pertarungan Hitam-Putih paling terkenal, yang mengundang berbagai akademi militer untuk mendaftar kompetisi.
Memang wajar Wen Xiuxiu bertanggung jawab atas pertandingan Hitam-Putih. Tapi yang ingin diwawancarainya sebenarnya adalah sekolah peringkat pertama dan kedua di Liga Hitam-Putih akademi militer tahun lalu.
Fang Mingquan malah menyuruhnya mewawancarai Akademi Militer Black Eagle yang bahkan tidak masuk 16 besar di liga Hitam-Putih akademi militer tahun lalu. Bagaimana mungkin ini tidak membuatnya frustasi?
Meski Wen Xiuxiu sudah mempertahankan pendapat dengan alasan kuat, Fang Mingquan tetap bersikeras menyuruhnya meliput Akademi Militer Black Eagle. Dia bahkan bilang akan ada kejutan tak terduga, dan nanti Xiuxiu akan paham.
Bagaimanapun Wen Xiuxiu berpikir, dia tak bisa membayangkan di mana letak kejutannya. Dia sudah melihat jadwal pertandingan - lawan pertama Black Eagle adalah Akademi Militer Saint yang masuk empat besar tahun lalu.
Akademi Militer Saint adalah tim kuat tradisional dalam proyek ilmu bela diri kuno. Di berbagai cabang mereka selalu masuk empat besar, terutama di Hitam-Putih. Meski di pertandingan tim hanya meraih satu empat besar, di kategori individu mereka pernah merebut peringkat kedua.
Pertandingan di jaringan pengawasan kali ini memang pertandingan tim, tapi bagaimana pun tingkat Akademi Militer Saint tak mungkin kalah dari Black Eagle.
"Wen Xiuxiu bahkan curiga, jangan-jangan Fang Mingquan salah menyebut nama akademi militer. Seharusnya dia ditugaskan meliput pertandingan langsung Akademi Militer Saint German."
Meski Wen Xiuxiu sudah beberapa kali memberikan sugesti halus, Fang Mingquan berpura-pura tidak mendengar, tetap bersikeras mengirimnya ke Akademi Militer Black Eagle.
"Sudahlah, toh kita menyiarkan pertandingan yang sama. Saat komentari nanti, aku bisa fokus pada situasi Akademi Militer Saint German." Wen Xiuxiu sama sekali tidak berharap banyak pada Black Eagle.
Menurut informasi Wen Xiuxiu, Black Eagle memang bukan tim kuat. Tahun ini banyak anggota pasukan inti yang sudah lulus. Dari yang tersisa, hanya Ouyang Xiaosan yang layak ditonjolkan.
Namun Ouyang Xiaosan sekadar pemain dengan kekuatan pribadi yang bisa masuk sepuluh besar. Kemampuan individu saja tak cukup untuk menyaingi Akademi Militer Saint German.
Meski begitu, Wen Xiuxiu tetap datang lebih awal ke Akademi Militer Black Eagle, mempersiapkan wawancara dan perkenalan peserta dari akademi tersebut - ini termasuk dalam kewajiban profesionalnya.
Dengan surat keterangan wawancara resmi di tangan, setelah memasuki kampus, Xiuxiu justru merasa kebingungan. Kompleks akademi seluas kota besar ini membuatnya benar-benar tak tahu di mana peserta Hitam-Putih sedang berlatih.
Matanya menyapu area penghijauan di sekitarnya. Para siswa bergerombol atau berpasangan. Tak jauh darinya, seorang siswa laki-laki sedang duduk sendiri di bangku dekat pot bunga, asyik membaca buku.
Xiuxiu menghampiri bangku itu. Tatapannya mengamati siswa lelaki yang tengah membaca, hati kecilnya berdesir: "Kemudaan memang menyenangkan. Seorang pria bisa memiliki kulit halus yang mengundang iri seperti ini."
"Teman sekelas, permisi mengganggu. Bolehkah saya bertanya di mana letak Klub Ilmu Bela Diri Kuno?" Wen Xiuxiu sambil mengibaskan rambut indahnya yang bergelombang, dalam hati berpikir setidaknya dirinya termasuk wanita cantik. Cukup dengan menunjukkan sedikit daya tarik wanita dewasa, murid akademi militer yang belum berpengalaman ini pasti akan dengan patut mengantarnya ke Klub Ilmu Bela Diri Kuno.
Pria itu menegakkan kepala memandang Wen Xiuxiu, tersenyum dan berkata: "Klub Ilmu Bela Diri Kuno? Kamu ikuti jalan ini sampai persimpangan ketiga, belok kiri lalu jalan dua persimpangan lagi, kemudian belok kanan..."
Wen Xiuxiu pusing mendengarnya, segera menunjukkan senyuman memikat: "Teman sekelas, apakah kamu ada waktu? Bisakah kamu mengantarku ke sana? Aku benar-benar tidak familiar dengan jalan di sini."
"Maaf, aku masih ada urusan dan tidak bisa membantu. Mungkin kamu bisa bertanya lagi di sana?" Pria itu tersenyum sambil menjawab.
Wen Xiuxiu langsung merasakan bahwa wawancara di Akademi Militer Black Eagle kali ini benar-benar sial. Masa-masa sekolah dulu dia juga pernah jadi Ratu Kampus, setelah masuk militer pun jadi Bunga Militer. Meski sekarang usianya lebih tua dari murid akademi militer, tapi masa sampai daya tariknya turun ke level seperti ini? Bahkan seorang murid muda pun tidak bisa dia taklukkan.
Bukan masalah tidak bisa menanyakan arah yang utama, melainkan Wen Xiuxiu tidak bisa menerima kenyataan bahwa daya tariknya ternyata menurun. Anak muda yang tidak tahu barang bagus di hadapannya ini juga tak termaafkan.
Wen Xiuxiu tidak rela menyerah begitu saja, masih ingin berbicara lebih lanjut. Tapi tiba-tiba dia melihat seorang cewek mendekati bangku panjang dan duduk di sebelah si cowok. Dengan tatapan bingung ke arah Wen Xiuxiu yang berdiri di depan cowok itu, si cewek bertanya: "Siapa dia?"
Wen Xiuxiu membeku melihat cewek itu. Meski sama-sama wanita, dia tidak bisa menahan diri untuk diam-diam memuji: "Ceweknya cantik sekali. Kualitas cewek di Akademi Militer Black Eagle ternyata setinggi ini?"
Meski dibandingkan dengannya kurang beberapa sentimen kewanitaan matang, tapi justru memiliki lebih banyak kemurnian dan keindahan masa muda.
"Yang bertanya jalan." Han Sen tersenyum bahagia menjawab.
Ji Yanran memandang Wen Xiuxiu sambil berkedip-kedip bertanya: "Kamu bukan murid akademi militer kami kan? Mau ke mana?"
Wen Xiuxiu cepat menunjuk surat izin masuk yang dipakai di dadanya, ditambah kartu identitas kerja yang menggantung di leher, berkata pada Ji Yanran: "Teman, aku wartawan dari Stasiun Huaxing, ingin mewawancarai peserta klub ilmu bela diri kuno, tapi aku tidak familiar dengan jalan di sini, bingung harus lewat mana."
Ji Yanran berpikir sejenak, lalu menunjuk ke arah beberapa murid pria di seberang: "Mereka adalah anggota klub ilmu bela diri kuno, seharusnya bisa mengantarmu."
Di hati Wen Xiuxiu ada sedikit frustasi, tapi terpaksa mengucapkan terima kasih, lalu berjalan mendekati sekelompok siswa tersebut untuk bertanya jalan.
Untung kali ini cukup lancar, akhirnya bertemu dengan laki-laki yang paham menikmati kecantikannya, dengan semangat mengantarnya ke klub ilmu bela diri kuno.
Kondisi klub ilmu bela diri kuno sesuai dengan perkiraan Wen Xiuxiu dan sama dengan data yang didapatkannya. Lima anggota tim utama yang bertanding juga identik dengan daftar yang diumumkan pihak resmi.
Adapun setiap tim bisa mengajukan tiga slot cadangan, Wen Xiuxiu tidak terlalu memperhatikan. Pihak resmi hanya mempublikasikan daftar anggota utama. Menurutnya anggota utama saja biasa-biasa saja, apalagi pemain pengganti pasti semakin tidak kompeten.
Tapi Wen Xiuxiu teringat laki-laki yang ditemuinya di sekolah hari ini, sekarang terasa agak familiar seolah pernah melihat di mana saja, meski belum juga bisa mengingatnya dengan jelas.
Memang pantas Wen Xiuxiu tak bisa mengingat, Han Sen sebenarnya hanya merekam satu film promosi Silver Killer TS itu, setelah itu tidak ada eksposur lagi. Saat pengambilan gambar promosi, tentu juga ada riasan dan pascaproses yang membuat penampilannya sedikit berbeda dari aslinya. Jadi Wen Xiuxiu pun tak langsung mengenalinya.
