Krak!
Meski Tombak Ikan Gergaji Darah Bermutasi adalah senjata tingkat mutasi, di bawah hantaman pedang kristal megah itu, senjata itu langsung terbelah dua.
Hati Han Sen dipenuhi kehilangan akal, namun dengan memanfaatkan tenaga benturan itu, dia kembali mundur sekuat tenaga dan terbang ke arah Shen Tianzi dan tiga orang lainnya.
Shen Tianzi dan kawanan semula ingin melakukan snipe pada Han Sen, tapi begitu menyaksikan wibawa satu hantaran Makhluk Darah Ilahi yang ternyata mengerikan hingga level seperti ini, langsung merasakan dingin di hati.
Seketika, Han Sen telah sampai di hadapan mereka. Ketiga orang itu bersiap bertindak terhadap Han Sen, tapi Han Sen langsung berhenti di wilayah berjarak kurang dari lima meter dari mereka, berbalik menghadap Makhluk Darah Ilahi itu, dan memanggil pisau penebas kuda dari tangannya untuk menyambut sang makhluk yang terbang menghantam.
Senjata roh binatang jenis pisau penebas kuda cukup umum, jadi dia tidak terlalu khawatir akan terlihat mencurigakan.
Kres! Satu bunyi lagi terdengar.
Pisau penebas kuda pun langsung terpotong oleh pedang besar mirik kristal es berlian di tangan makhluk itu. Raga Han Sen merosot tajam ke bawah, barulah berhasil menghindari pedang besar sang Makhluk Darah Ilahi.
Langsung Makhluk Darah Ilahi itu berhadapan langsung dengan Shen Tianzi dan kedua rekannya. Tanpa keraguan sedikit pun, makhluk tersebut langsung menghujamkan pedangnya ke arah Ibu Jari yang berada paling dekat.
Ibu Jari mengatupkan gigi mengangkat Perisai Duri Darah Ilahi, menghadang pedang besar sang makhluk.
Dang!
Ibu Jari terpaksa menahan serangan dengan perisainya, tubuhnya terlempar melayang di udara sejauh belasan meter sebelum akhirnya berhenti. Tanpa basa-basi, dia mengaum keras sambil memanggil Roh Binatang Beruang Buas. Tubuhnya langsung berubah menjadi raksasa setinggi tiga meter, satu tangan menggenggam perisai sementara tangan lain mencabut pedang, menyerbu sang makhluk sambil berteriak ke arah Han Sen: "Koin Emas! Kalau kita bekerja sama sekarang masih ada kesempatan membunuhnya. Jika kau kabur, meski kami gagal, kau juga takkan dapat keuntungan!"
Saat bertarung dengan Han Sen sebelumnya, Ibu Jari sebenarnya tak benar-benar berniat mati-matian. Bagaimanapun dia dan Han Sen tak ada permusuhan, hanya menerima imbalan dari Shen Tianzi sehingga tak perlu mempertaruhkan nyawa.
"Turun ke tanah! Di langit kita semakin bukan tandingannya." Han Sen berteriak sambil terbang menuju permukaan tanah.
Shen Tianzi dan kawannya juga menyadari bahwa Makhluk Darah Ilahi itu terlalu cepat di udara sehingga mereka tak bisa mengimbangi kecepatannya. Tanpa basa-basi, mereka ikut terbang turun ke tanah seperti Han Sen.
Ibu Jari berada di posisi terakhir. Dalam status transformasi kemarahan tingkat darah suci, dengan perisai berduri darah ilahi di tangannya, ia nyaris tak sanggup menahan pedang besar Makhluk Darah Ilahi itu. Tubuhnya terus terdorong mundur akibat hantaman.
Keempat orang itu mendarat di tanah, melipat sayap mereka, lalu masing-masing melakukan transformasi untuk mengepung dan membunuh makhluk tersebut.
Han Sen yang pernah menyaksikan kekuatan Makhluk Darah Ilahi tahu bahwa mustahil membunuhnya sendirian. Satu-satunya kesempatan adalah berkolaborasi dengan Shen Tianzi dan kawanannya, meski peluangnya tipis.
Itupun hanya mungkin dilakukan selama durasi transformasi mereka bertahan. Nyatanya, makhluk mirip malaikat itu memang terlalu kuat.
Ibu jari berubah menjadi beruang besar, menahan perisai berduri dan bertarung frontal dengan Makhluk Darah Ilahi tersebut. Perisai berduri Darah Ilahi yang sangat keras itu ternyata ditinggalkan bekas luka bergantian oleh pedang besar megah seperti berlian es.
Shen Tianzi berubah menjadi singa raksasa. Huangfu Pingqing tidak menggunakan transformasi, dari jarak jauh ia terus menembakkan panah untuk mengalihkan pergerakan makhluk itu. Tanpa transformasi roh binatang bentuk manusia, transformasi justru akan mengurangi kemampuannya yang ahli, lebih baik tidak berubah.
Keempat orang itu menyerang Makhluk Darah Ilahi secara berkelompok, namun tetap tidak bisa mengalahkannya.
Han Sen yang baru saja menemukan kesempatan, menghantamkan pisau belati mutasinya ke tubuh makhluk itu. Ternyata hanya meninggalkan goresan putih di baju zirah gioknya, bahkan tidak bisa merusak lapisan giok tersebut.
“Sialan, tanpa senjata level darah suci, mungkin kita tidak bisa membunuh Makhluk Darah Ilahi ini.” Han Sen merasa frustasi. Saat ini dia benar-benar membutuhkan senjata darah suci. Sayangnya dia gagal membeli Garpu Tiga Mata Pisau Darah Perak, kalau tidak, pasti tidak akan se-tidak berdaya ini.
“Berusaha lebih keras, transformasi darah suciku tidak bisa bertahan lama!” Ibu Jari berteriak sambil menahan serangan Makhluk Darah Ilahi.
Sebagian besar serangan makhluk itu ditahan oleh Ibu Jari. Perisai penusuknya dipenuhi luka yang saling bersilangan. Jika bukan perisai level darah suci, pasti sudah hancur berkeping-keping sejak lama.
Shen Tianzi juga gelisah. Andai saja roh kera kekuatan emas darah sucinya tidak dipinjamkan ke Luo Tianyang waktu itu dan dibunuh oleh Han Sen, kemampuan bertarungnya jauh lebih tinggi dari ini.
Sekarang setelah menggunakan transformasi darah suci, dia tidak bisa menggunakan senjata. Menggunakan senjata berarti tidak bisa bertransformasi, sehingga tidak bisa menunjukkan kemampuan tempur penuh. Bagaimanapun ini transformasi bentuk singa, tidak mungkin menggunakan senjata seperti Han Sen dan Ibu Jari.
Transformasi darah suci ketiga orang ini diperkirakan bisa bertahan sekitar dua jam. Mata mereka terus mengikuti detik demi detik yang berlalu, namun tetap tidak berhasil menemukan celah kelemahan pada makhluk darah suci itu.
"Ini bukan solusi. Siapa yang mau meminjamkan senjata darah suci padaku?" Han Sen tak tahan bertanya. Tanpa senjata level darah suci, dia hanya bisa berfungsi sebagai pengalih perhatian, sama sekali tidak bisa melukai makhluk itu. Jika terus begini, transformasi mereka akan limbung.
Tapi Shen Tianzi dan yang lain diam membisu. Belum lagi risiko memindahkan roh hewan suci darah ilahi ke Han Sen, siapa yang tahu apakah dia akan kabur membawa roh tersebut.
Bahkan jika dia tidak melarikan diri, membiarkan Han Sen membunuh makhluk darah suci itu juga bukan keinginan mereka.
“Kalau tidak bisa menang, lebih baik kita bubar.” Han Sen melihat durasi transformasi hampir habis, langsung mundur dari lingkaran pertempuran dan berlari kencang keluar dari Pulau Bidang Ilahi.
Kehilangan Han Sen, Shen Tianzi bertiga semakin tidak mampu melawan Makhluk Darah Ilahi itu. Dengan memanfaatkan kemampuan pertahanan Ibu Jari, mereka bertiga mundur sambil terus bertarung dan akhirnya keluar dari Pulau Bidang Ilahi.
Makhluk Darah Ilahi di Pulau Bidang Ilahi umumnya tidak akan meninggalkan area pulau. Makhluk ini pun sama. Setelah mereka mundur, makhluk itu berhenti, memandangi mereka hingga pergi, lalu kembali ke bawah Pohon Kuno di gunung besar itu.
Upaya empat orang membunuh Makhluk Darah Ilahi di Pulau Bidang Ilahi berakhir dengan kegagalan total. Setelah berdiskusi, Shen Tianzi bertiga langsung kembali ke Perlindungan Baja. Mereka juga tidak khawatir Han Sen akan kembali sendirian untuk mencari makhluk itu, karena jelas mustahil seorang diri membunuh entitas selevel itu.
"Benar-benar hebat, roh binatang dari Makhluk Darah Ilahi ini pasti sangat luar biasa." Han Sen menunggu hingga malam tiba, lalu menyelinap kembali ke Pulau Bidang Ilahi.
Dia bertekad bulat untuk mendapatkan makhluk Darah Ilahi ini. Kalau tidak, pisau perang Xiuluo dan dua senjata bermutasi itu akan sia-sia hancur.
Selain itu, Makhluk Darah Ilahi yang sekuat ini jauh lebih hebat dari Sang Pembantai Berdarah. Han Sen juga ngiler berat pada roh binatangnya, tentu saja enggan menyerah begitu saja.
Sebenarnya di tangannya masih ada satu senjata Darah Ilahi - Kupu-kupu Api Hantu Darah Suci itu. Tapi barang itu hanya sekali pakai, harganya terlalu mahal. Kecuali terpaksa, Han Sen tidak rela menggunakannya.
