Pagi hari kedua, Han Sen sudah menunggu di pintu stasiun teleportasi untuk Huangfu Pingqing.
Baru saja bertemu, tiba-tiba datang pesan dari Bidang Akademik yang memintanya ikut pelatihan intensif di bawah pelatih Situ Qing.
"Kakak Huangfu, benar-benar mohon maaf, permintaan Bidang Akademik tidak bisa saya tolak." Han Sen memperlihatkan pesan itu kepada Huangfu Pingqing.
Huangfu Pingqing melirik sebentar lalu mengerutkan kening perlahan: "Situ Qing? Jika itu Situ Qing yang dimaksud, mungkin kamu akan bernasib sial."
"Situ Qing yang mana?" Han Sen bertanya dengan kebingungan.
"Seorang Wakil Rektor Black Eagle, sebelumnya menjadi pelatih panah di militer, dijuluki Smiling Yama..." Huangfu Pingqing menjelaskan beberapa hal tentang Situ Qing kepada Han Sen.
"Dua tahun silam Situ Qing pernah mengadakan pelatihan jurusan panahan, tapi hanya bertahan beberapa hari sampai murid-murid hampir menulis surat darah secara kolektif. Tak disangka sekolah masih mengizinkannya mengadakan pelatihan lagi. Kamu harus berhati-hati, janji kita kita bicarakan lain kali." Huangfu Pingqing pergi sambil tersenyum bahagia.
Han Sen kembali membuka platform komunitas sekolah untuk mencari beberapa data, ditambah informasi yang diberikan Huangfu Pingqing, akhirnya mendapatkan gambaran dasar tentang Situ Qing ini.
Mengikuti petunjuk dari Bidang Akademik, Han Sen pergi melapor ke pusat pelatihan dalam ruangan. Namun sesampainya di wilayah tersebut, ia langsung merasakan sesuatu yang tidak beres.
Di pusat pelatihan yang luas itu ternyata hanya ada dirinya yang datang melapor. Hanya tersisa konselor Situ Xiang dan seorang pria paruh baya berpenampilan cukup sopan dengan senyum tipis di wajah, rambut dan bajunya terawat sempurna tanpa cacat.
"Siswa Han Sen, izinkan saya memperkenalkan. Ini adalah Pelatih Situ Qing. Mulai hari ini, beliau akan memberikan pelatihan khusus selama sebulan untukmu. Kamu harus mengikuti instruksi Pelatih Qing dengan baik, jangan sia-siakan harapanku." Situ Xiang menepuk bahu Han Sen, lalu pergi langsung tanpa basa-basi.
Situ Xiang dalam hatinya berbangga diri: "Anak muda, beberapa hari lagi akan kulihat keadaanmu yang memilukan. Saat itu, kamu pasti merengek-rengek memohonku membawamu pergi."
Han Sen hanya mengangkat bahu dengan santai. Di sebelah sana, Situ Qing sudah melambaikan tangan menyuruhnya mendekat.
Situ Qing memperhatikan Han Sen yang sudah berdiri di hadapannya, lalu tersenyum manis sambil berkata: "Siswa Han Sen, aku pernah mendengar tentangmu. Kamu sangat populer di sekolah. Konon, kamu peringkat pertama dalam pemilihan pria yang paling diharapkan untuk diajak berpacaran oleh siswi sekolah. Nilai akademismu bagus, dan kamu juga multitalenta."
"Pelatih terlalu memuji." Saat berbicara dengan Situ Qing, Han Sen mempertahankan sikap berdiri layaknya tentara. Hal ini sudah dipelajarinya selama tiga bulan pelatihan intensif saat pertama kali masuk sekolah.
“Tidak berlebihan, bisa dikatakan kamu adalah ‘pemuda berbakat’ dalam empat karakter. Aku juga sangat mendukungmu, menganggapmu sebagai Bintang Harapan jurusan panahan Black Eagle kami. Jadi akan kucurahkan seluruh upaya untuk mengajarkan semua pengetahuan dan pengalaman memanahku kepadamu, agar kamu bisa menghidupkan kembali kejayaan jurusan panahan Black Eagle kami.” Situ Qing menepuk bahu Han Sen dengan ekspresi seolah Han Sen adalah murid sejati berbakat yang diakuinya, siap menerima warisan ilmu sepenuh hati.
“Terima kasih, Pelatih.” Han Sen menjawab dengan postur tegap ala tentara.
Situ Qing tersenyum tipis, mengulurkan tangan kanannya yang menggenggam sepotong paduan logam berdiameter sekitar tiga sentimeter. Dari penampilannya, material itu diduga kuat adalah paduan baja Z.
Sorot mata Han Sen jatuh pada telapak tangan Situ Qing, langsung matanya berbinar. Tampak telapak tangan Situ Qing yang gemuk itu ternyata berubah menjadi warna emas secara mengerikan. Bahkan terlihat benar-benar seperti berubah menjadi logam yang dingin, sama sekali tidak mirip telapak tangan manusia.
Kres!
Telapak tangan Situ Qing yang telah berubah menjadi logam itu, tiga jarinya mencubit, dengan gemilang berhasil meremas pipih paduan baja Z itu.
"Ini kuberikan untukmu, anggap saja hadiah pertemuan." Situ Qing tersenyum manis meletakkan paduan baja Z yang sudah pipih itu di tangan Han Sen.
Di hati Han Sen jernih seperti cermin, ini bukanlah hadiah pertemuan, melainkan demonstrasi kekuasaan yang nyata.
Tapi langkah ini memang luar biasa. Saat ini dia masih belum bisa melakukannya. Tenaga seperti ini pernah dia saksikan juga di jaringan pengawasan. Ilmu bela diri baru seperti telapak logam dan tinju logam yang hanya bisa dipelajari evolusioner, memanfaatkan teknik gen super nuklir untuk mengubah struktur partikel kehidupan raganya sendiri, mengubah tangan berdaging menjadi status mirip paduan logam. Hanya raga evolusioner yang bisa menerima transformasi seperti ini.
Sekalipun Han Sen berhasil merebut ilmu bela diri baru seperti ini sekarang, raganya yang tak tahan mustahil bisa dilatih.
"Terima kasih, Pelatih." Han Sen tersenyum menerima baja Z yang sudah penyok itu.
“Baik, pelatihan khusus dimulai sekarang. Kita akan mulai dari latihan kuda-kuda. Orang biasa mengira panahan mengandalkan kekuatan lengan dan jari, tapi itu salah. Sebagian besar tenaga yang dibutuhkan panah berasal dari pinggang. Pagi ini kita akan mulai dengan latihan kuda-kuda untuk melatih kekuatan pinggang.” Kepala Pelatih Situ Qing membimbing Han Sen mengambil posisi kuda-kuda yang benar, sementara dirinya sendiri duduk di kursi pelatih sambil mengawasi dengan senyum manis.
“Pelatih Situ, bolehkah aku mengajukan permintaan kecil?” Han Sen bertanya sambil tetap mempertahankan posisi kuda-kuda.
“Bisa kudengar, tapi secara prinsip aku tidak akan menyetujui. Berbicara hanya akan membuatmu semakin sulit bertahan. Jika kau tidak bisa bertahan hingga makan siang dan tumbang, maka sore hari latihan kuda-kuda harus dilanjutkan.” Kepala Pelatih Situ Qing berkata sambil memicingkan matanya.
“Pelatih Situ, aku biasanya suka bermain Hitam-Putih kalau tidak ada kegiatan. Sekarang selama pelatihan khusus Anda melarang akses ke jaringan pengawasan, bermain sendirian juga tidak seru. Bisakah Pelatih Situ menemani aku bermain setelah pelatihan selesai?” Lanjut Han Sen.
“Hitam-Putih? Tak perlu tunggu sampai pelatihan selesai. Mari mulai sekarang! Konon kemampuan Hitam-Putihmu cukup bagus, bahkan memimpin tim untuk mengunci bersih Santo. Itu bagus, tapi tetap saja masih level evolusioner pemula. Aku akan beri petunjuk sekarang, jamin kemampuanmu bisa mengalahkan bahkan Akademi Militer Pusat sekalipun di kesempatan berikutnya.” Begitu menyebut Hitam-Putih, semangat Situ Qing langsung berkobar. Ia pun menghentikan latihan kuda-kuda Han Sen.
Han Sen tersenyum manis mendekati Situ Qing. Dari Huangfu Pingqing, ia sudah tahu bahwa meski Situ Qing adalah pelatih panah, hobi terbesarnya justru Hitam-Putih. Sangat kecanduan dengan kompetisi Hitam-Putih.
“Ayo, kamu yang menyerang dulu. Perhatikan baik-baik gerakanku. Pelatih akan mengajarkan metode penilaian dan pertahanan yang benar dalam Hitam-Putih.” Situ Qing melambaikan tangannya ke arah Han Sen, memberi isyarat agar dia menyerang lebih dulu.
Han Sen memperhatikan Situ Qing yang penuh percaya diri sedang bersiap-siap mengajarinya, senyum aneh mengembang di sudut bibirnya.
Soal bertarung, sepuluh Han Sen digabungkan pun takkan bisa menyaingi satu tangan Situ Qing. Tapi kalau bicara Hitam-Putih, itu bukan masalah tenaga semata.
Situ Qing yang menganggap dirinya ahli strategi, telah mendalami seni Hitam-Putih selama belasan tahun. Ini adalah keahlian andalannya yang sangat dibanggakan, bahkan mengklaim diri sebagai jagoan di bidang tersebut. Permintaan tak terduga dari Han Sen ini ternyata sangat sesuai dengan isi hatinya.
