Jika engkau adalah kaisar.
Izinkan aku memahkotaimu.
Jika engkau adalah kaisar.
Izinkan aku mempersembahkan kesetiaan dan iman.
Jika engkau adalah kaisar.
Izinkan aku berterima kasih atas hak bersorak yang diberikan kepada kita.
Jika kau adalah kaisar.
Angkatlah panah kemenanganmu.
Tuntun kami menuju kecemerlangan kemenangan.
Saat ini.
Kaulah kaisar.
Mahkota telah dinobatkan.
Saat ini.
Kaulah kaisar.
Sang penguasa segalanya yang Maha Tinggi.
Saat ini.
Kaulah kaisar.
Hanya kau yang bisa membawa tawa dan kemenangan.
Saat ini.
Kita semua adalah umat sang kaisar.
Hanya untukmu kami bersorak.
Hanya untukmu kami bangga.
Karena kaulah Kaisar kami yang serba bisa.
……
Wen Xiuxiu dengan bersemangat melantunkan deklarasi kemenangan yang ditulisnya.
Seluruh penggemar Akademi Militer Pusat telah diam-diam meninggalkan tempat, sementara yang tersisa berpesta pora.
Jaringan pengawasan sudah heboh sejak lama, tak ada yang menyangka Han Sen ternyata mengalahkan Kyōgiri Kiri, banyak orang berdiskikan dengan semangat di platform tersebut.
“Sungguh luar biasa panah itu, sebenarnya bagaimana caranya?”
“Sang kaisar tua turun takhta, kaisar baru dinobatkan. Liga Akademi Militer ke depan akan menjadi era Han Sen.”
“Sang Kaisar naik takhta.”
“Sang Kaisar naik takhta.”
“Sang Kaisar naik takhta + KTP.”
“Hingga detik ini masih tak percaya, benarkah Kyōgiri Kiri kalah?”
“Era baru telah tiba.”
“Panah Sang Kaisar menghabisi monster itu.”
“Panah itu terlalu aneh, jangan-jangan ada rekayasa di panahnya, dikendalikan jarak jauh?”
“Ini cuma menang pertandingan panahan, terlalu dini menyebutnya akan kuasai liga akademi.”
“Hidup Sang Kaisar!”
“Panah itu benar-benar mengerikan.”
“Hidup Sang Kaisar!”
Hari ini ditakdirkan menjadi malam tanpa tidur, seluruh tim Black Eagle termasuk Situ Xiang mengalami insomnia.
Mengalahkan Akademi Militer Pusat yang memiliki Kyōgiri Kiri, ini bagaikan mimpi. Berapa banyak akademi militer yang memimpikan hal serupa, namun akhirnya terbangun dengan kenyataan pahit.
"Hanya saja mereka ternyata berhasil melakukannya, di arena kemampuan memanah, mengalahkan Akademi Militer Pusat yang memiliki Kyōgiri Kiri."
"Meski banyak faktor keberuntungan dan kebetulan, tapi menang tetaplah menang. Mereka adalah pemenang hari ini, raja seluruh alam semesta."
"Kalau bukan karena masih ada pertandingan besok dan Pelatih Situ memaksa mereka beristirahat, mungkin mereka sudah kabur untuk berpesta semalaman."
"Tapi sekalipun berbaring di ranjang, kegembiraan tetap membuat mereka tak bisa tidur."
"Bos ketiga, apa kita benar-benar menang?" Lao Shi berbaring sambil membelalakkan mata, bertanya dengan ekspresi bodoh.
"Menang." Han Sen menjawab singkat.
"Bos pertama, apa kita benar-benar menang?" Lao Shi masih belum puas, memanggil Zhang Yang.
"Menang." Zhang Yang membalas.
"Bos kedua..." Lao Shi hendak bertanya lagi, tapi langsung dipotong oleh Lü Meng.
"Kalau masih ngomong nonsense dan tidak tidur, besok kami akan usulkan ke Pelatih Situ untuk melarangmu tampil." kata Lü Meng.
"Sial, kamu benar-benar jahat, mengapa tidak mengizinkanku tampil? Akademi Militer Pusat saja sudah kujatuhkan, kenapa saat mengalahkan lawan lemah malah tidak mau mengizinkan Kakak bertarung?" Lao Shi melonjak turun dari ranjang.
"Kau bisa coba mengucapkan satu kata basa-basi lagi," kata Lü Meng dengan tenang.
Lao Shi membuka mulutnya, dengan susah payah menelan kembali ucapan yang sudah di ujung lidah, patuh kembali berbaring di ranjang. Dia benar-benar takut besok tidak bisa tampil.
Namun meski berbaring, Lao Shi sama sekali tidak bisa terlelap.
Situ Xiang juga mengalami insomnia. Pertandingan hari ini masih terasa seperti mimpi belaka baginya, bahkan sampai sekarang dia masih merasa sangat tidak nyata.
Pasukan yang dipimpinnya ternyata berhasil mengalahkan Akademi Militer Pusat. Ini adalah impian dan tujuan yang dikejar oleh begitu banyak pelatih akademi militer, namun ternyata berhasil dia wujudkan.
“Han Sen ah Han Sen, kamu benar-benar menggemaskan.” Situ Xiang sekarang sangat ingin Han Sen berada di hadapannya, mendekap erat kepala Han Sen dan mencium beberapa kali.
Anggota tim Black Eagle bersemangat sampai sulit tidur, sementara jaringan pengawasan dan berbagai media besar sudah gila.
Siapa sangka Akademi Militer Pusat akan tumbang di bawah kaki Black Eagle, semuanya terjadi terlalu tiba-tiba.
Seketika berbagai media besar berburu meliput pertarungan Black Eagle melawan Akademi Militer Pusat, terutama taktik Black Eagle, serta pertarungan terakhir antara Han Sen dan Kyōgiri Kiri.
Sebag besar media mengutip panggilan Wen Xiuxiu untuk Han Sen, gelar "kaisar" dalam semalam menggema ke seluruh Alliance, khususnya di kalangan akademi militer dua kata itu sudah menjadi rahasia umum.
Popularitas Kyōgiri Kiri memang terlalu besar. Han Sen yang berhasil mengalahkannya langsung meroket ketenarannya, bahkan telah dijuluki oleh berbagai media besar sebagai "Penguasa Era Baru Liga Akademi Militer".
Dalam sekejap, Kyōgiri Kiri seolah menjadi raja yang telah usang, sementara Han Sen dianggap telah menguasai sepenuhnya Tianxia.
Di atas atap gedung, tiga remaja bersandar di pagar sambil memandang pemandangan malam kota yang terang benderang.
"Bagaimana rasanya kalah?" Tang Zhenliu meneguk birnya, baru kemudian tersenyum bahagia sambil menatap Kyōgiri Kiri yang tengkurap di sebelahnya.
"Cukup menyenangkan. Han Sen itu memang di luar dugaan. Aku kalah." Kyōgiri Kiri tersenyum datar.
"Panah terakhir itu... sebenarnya bagaimana?" Tang Zhenliu tak tahan lagi bertanya.
"Panah itu berotasi." Kyōgiri Kiri berbisik.
"Apa maksudmu panah berotasi?" Tang Zhenliu terdiam sejenak, tak memahami maksud Kyōgiri Kiri.
Panah ditembakkan dari busur panah, bukan merupakan kelanjutan tenaga diri sendiri. Kecuali menggunakan panah khusus buatan, tidak mungkin bisa berotasi.
Pertandingan menggunakan panah khusus yang diatur peraturan Liga, seharusnya tidak mungkin menciptakan efek rotasi seperti itu.
"Tidak tahu." Jawab Kyōgiri Kiri dengan natural.
"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu?" Tang Zhenliu memandangnya dengan ekspresi tak percaya. Sebagai orang yang mengalami langsung panah itu, dengan level kemampuannya, mustahil tidak mengetahui trik apa yang digunakan.
Lin Feng menyela dari samping: "Dia memang tidak tahu. Teknik memanah spiral dengan memanfaatkan hedging aliran udara untuk mengubah arah panah - teknik seperti itu memang ada. Tapi tidak ada satu pun yang bisa dilakukan di level evolusioner pemula."
"Anggota yang menarik. Sayang ini tahun terakhirku, sudah tidak ada kesempatan untuk bertarung lagi." Kyōgiri Kiri melempar kaleng bir ke kotak sampah sambil berbalik menuju pintu tangga: "Selamat tinggal. Semoga masih bisa hidup kembali untuk bertemu kalian."
“Ada rencana apa setelah ini?” Lin Feng membuka percakapan.
“Awalnya ingin menunggu sampai liga selesai baru ke medan perang, sekarang tidak perlu lagi. Malam ini juga berangkat.” Kyōgiri Kiri berbicara tanpa menoleh.
“Aku akan menunggumu kembali.” Lin Feng memandang punggung Kyōgiri Kiri.
Postur Kyōgiri Kiri sedikit membeku, tiba-tiba ia berbalik memandang Lin Feng dengan senyum aneh: “Dia... belum pernah kau lawan, kan?”
“Maksudmu Han Sen?” Lin Feng tertegun sejenak baru menyadari.
Kyōgiri Kiri tersenyum tanpa menjawab, tubuhnya telah masuk ke koridor dan segera menghilang.
“Apa maksudnya tadi?” Tang Zhenliu masih bingung tak mengerti.
“Dia bilang, dia sendiri belum bisa mengalahkan Han Sen. Aku pun belum tentu bisa.” Lin Feng berkata datar.
Tang Zhenliu ternganga mendengarnya, mulutnya tetap terbuka lama tak bisa ditutup.
