Han Sen sama sekali tidak berniat mengikuti. Sarang di dunia lain itu sudah kosong melompong, buat apa dia ikut masuk?
Sekarang Han Sen sudah kabur ke dasar tebing, membawa mayat Xuegui. Xu Ruyan dan kawan-kawan buru-buru menuju sarang makhluk mutan, sambil menganggap Han Sen tidak akan mudah mengeluarkan mayat dari tebing sedalam itu. Lagipula, sekalipun berhasil dikeluarkan, Han Sen takkan bisa kabur dari pulau ini. Nanti mereka bisa menagih hutang pada Han Sen.
Tapi Han Sen udah dari dulu kabur bawa mayat Xuegui. Xu Ruyan dan rombongan turun ke dalam sarang makhluk mutan, langsung ngerasa situasi gak beres pas nemuin dinding kristal mutannya udah hancur berkeping-keping.
Menerobos masuk dan liat-liat, mayat makhluk mutan enggak ketemu. Sarang-sarang di sekeliling juga kayaknya masih utuh, jadi mereka masih berpegangan sedikit pada khayalan.
Tapi ketika mereka akhirnya tiba di lokasi telur makhluk mutan dengan hati-hati, ditemukan telur yang sudah hancur, ekspresi mereka langsung berubah menjadi sangat memalukan.
“Han Sen, Aku akan membunuhmu.” Xu Ruyan hampir gila, seperti macan betina yang mengamuk, membawa semua orang untuk menagih hutang dari Han Sen.
Tapi di mana bisa menemukan Han Sen? Bahkan mayat Xuegui itu pun menghilang tanpa jejak.
Xu Ruyan tidak rela membawa timnya menyisir seluruh pulau, tapi Han Sen benar-benar seperti menguap dari pulau itu, sama sekali tidak ditemukan bayangannya.
Xu Ruyan campur marah dan heran, tidak tahu ke mana Han Sen sebenarnya pergi. Fu Shan dan anggota tim kecil Grant juga memiliki raut wajah penuh keanehan, mereka pun tak bisa menebak ke mana Han Sen pergi.
Sebenarnya Han Sen hanya membawa mayat Xuegui bersembunyi di laut. Setelah mereka selesai mencari, diam-diam kembali ke pulau, menemukan puncak gunung curam seperti pedang, lalu menyembunyikan mayat Xuegui di atasnya untuk dimakan perlahan.
“Mengkonsumsi daging Xuegui Mata Hantu Berdarah Suci, Gen Tuhan+1.”
Setiap kali Gen Tuhan meningkat, Han Sen merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Setelah menghabiskan satu Xuegui Mata Hantu Berdarah Suci, total Gen Tuhan bertambah lima poin, membuat Gen Tuhan Han Sen mencapai angka keberuntungan 66.
Han Sen sama sekali tidak muncul dalam penglihatan Xu Ruyan dan kelompoknya selama periode ini. Pulau ini dipenuhi gunung-gunung, sementara jumlah personel Xu Ruyan terlalu sedikit untuk melakukan pencarian menyeluruh.
Selain itu, saat melakukan pencarian sebelumnya, mereka juga mengira Han Sen sudah tidak ada di pulau, karena mustahil mayat Xuegui Mata Hantu Berdarah Suci yang besar itu tidak ditemukan jika masih ada.
Kurang dari setengah bulan setelah Han Sen menghabiskan Xuegui tersebut, dari kejauhan terlihat armada kapal mendekati pulau dengan tanda Grup Xingyu di lambungnya.
Han Sen tidak tahu bagaimana Xu Ruyan memberi pertanggungjawaban, tapi hanya berselang satu hari, armada tersebut sudah bergegas meninggalkan pulau.
Han Sen mengikuti dari jauh armada kapal. Bagaimanapun juga, kapal-kapal itu mengandalkan angin dan tenaga manusia untuk bergerak, kecepatannya tidak terlalu tinggi. Selama Han Sen masih bisa melihat bayangan kapal dari kejauhan, dia tidak takut akan tertinggal jauh.
Sebenarnya Han Sen agak jijik dengan lambatnya kapal-kapal itu, tapi memang tidak ada cara lain. Mengingat di dalam perlindungan tidak bisa menggunakan berbagai sumber energi teknologi, wajar saja jika hanya mengandalkan angin dan tenaga manusia membuat pergerakan menjadi lambat.
Setelah berlayar hampir sebulan di laut, tidak ada bahaya besar yang ditemui. Sesekali Han Sen memburu beberapa makhluk mutan laut untuk dimakan.
Adapun raksasa laut darah suci yang disebutkan Xu Ru Yan dan kawan-kawan, Han Sen sama sekali tidak melihatnya. Mungkin monster itu sudah kabur karena ketakutan melihat armada kapal.
Tapi sekarang Han Sen akhirnya tahu, bahwa ketika Xu Ruyan berlayar dulu, pasti juga menggunakan armada kapal. Hasilnya di laut mereka bertemu dengan makhluk laut roh suci, hingga akhirnya hanya tersisa satu kapal yang berhasil mencapai tujuan, dan kapal itu pun sudah terbebani berat.
Setelah mengikuti pelayaran selama hampir sebulan, Han Sen melihat daratan dari kejauhan. Hatinya langsung dipenuhi kegembiraan yang meluap-luap.
Setelah menginjakkan kaki di daratan, barulah ia tahu bahwa ini adalah Pulau Glen yang disebut-sebut Xu Ruyan. Sebenarnya ini bukan pulau sejati, melainkan semenanjung yang terhubung dengan benua. Di semenanjung ini terdapat Glen Shelter.
Dengan menggunakan teleportasi di Glen Shelter, Han Sen kembali ke akademi militer. Sudah hampir satu tahun sejak terakhir kali ia masuk shelter. Entah bagaimana kabar sekolah dan Tim Kecil Baja Armor sekarang.
Setelah Han Sen kembali ke asrama, Lao Shi dan yang lain melihatnya dengan perasaan terkejut sekaligus senang. Mereka sempat mengira Han Sen mungkin sudah tewas di dalam perlindungan mengingat lamanya ketidakhadirannya, karena hal seperti ini memang sangat umum terjadi. Bahkan jika seseorang menghilang selama setengah tahun, sangat sedikit yang bisa kembali.
Kepulangan Han Sen membuat Lao Shi, Zhang Yang, dan Lü Meng sangat bersukacita. Namun kini mereka sudah menjadi murid angkatan kedua yang akan segera naik ke tahun ketiga, sementara Han Sen harus mengikuti ujian susulan terlebih dahulu untuk menentukan apakah ia masih bisa bertahan di akademi militer dan melanjutkan pembelajaran.
Menyikapi hal seperti ini, akademi militer sudah sangat berpengalaman. Mengingat banyaknya contoh kasus serupa setiap tahun, akademi telah memiliki peraturan tertulis yang jelas: murid yang kembali bisa melanjutkan studi asalkan lulus ujian.
Jika tidak memenuhi standar ujian, maka terpaksa harus dikeluarkan dari akademi.
Han Sen tidak terlalu khawatir tentang hal ini. Dia mengambil kembali alat komunikasinya yang penuh dengan panggilan tak terjawab, sebagian besarnya adalah pesan dari Ji Yanran.
Masih banyak pesan dari ibunya, serta panggilan tak terjawab dari Zhang Danfeng, Qin Xuan, Yang Manli, Tang Zhenliu, Wang Mengmeng, Huangfu Pingqing, Lin Beifeng, Qu Lili, dan lainnya.
Han Sen pertama kali menelepon ibunya. Luo Sulan langsung mengangkat, terlihat meski tidak tahu masalah yang dialami Han Sen, kekhawatirannya sangat besar karena lama tidak berkomunikasi.
Han Sen tidak menceritakan bahaya yang dialaminya, hanya bilang terlalu sibuk belajar sehingga lama tidak menghubungi.
Han Sen lebih memilih ibunya menyalahkannya daripada membuatnya terlampau cemas.
Setelah lama mengobrol dengan ibu, Han Sen melihat nomor Ji Yanran. Meski tahu mungkin tidak tersambung, tetap mencoba menelepon.
Memang sudah tidak bisa dihubungi. Lao Shi dan yang lain sudah memberitahu Han Sen bahwa Ji Yanran telah meninggalkan akademi militer lebih awal untuk magang, konon bertugas di sebuah kapal perang kelas bintang sejati.
Setelah masuk dinas militer, harus menggunakan alat komunikasi khusus yang disediakan akademi. Tidak bisa lagi pakai alat komunikasi biasa, jadi sekarang Han Sen bahkan kalau ingin menghubungi Ji Yanran pun tidak bisa.
Lao Shi juga bercerita, setelah Han Sen menghilang, Ji Yanran yang terus menunggu sampai seluruh dirinya kurus kerontang. Dia menjadi sangat pendiam, selain belajar mati-matian, bahkan jarang datang ke Klub Tangan Tuhan. Sejak paruh pertama tahun ini sudah magang sebagai kadet di kapal perang.
Di hati Han Sen ada penyesalan, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Sesuai nama di daftar kontak, dia menghubungi mereka satu per satu untuk memberi kabar bahwa dirinya selamat.
Qu Lili pergi bertugas di kapal perang bersama Ji Yanran. Han Sen juga tidak bisa menghubunginya.
Komunikator Qin Xuan masih aktif, tapi Han Sen tidak berhasil menghubunginya. Diduga dia sedang berada di alam semesta Perlindungan Ilahi kedua.
