“Pantas saja Yuan Shao dan Kapten Yang tidak berani masuk, bersiap dirilah, Tuhan pun takkan bisa menerobos ini.” Si Judi Gila di belakang menghela napas dingin setelah melihat situasi.
Di dalam hitam legam dipenuhi makhluk bermutasi, entah berapa banyak jumlahnya.
“Sungguh biadab anggota Guild Tianzi.” Dua anggota baru Zheng Chi dan Zhou Qingyu juga menunjukkan wajah pucat ketakutan.
“Lao Han, lebih baik kita mundur. Sekarang mustahil menerobos masuk. Tunggu sampai makhluk-makhluk itu keluar dulu, bunuh beberapa, barulah ada kesempatan menerobos masuk.” Si Judi Gila menyarankan.
“Begini saja. Kalian mundur dulu. Aku sendiri yang akan masuk melihat-lihat.” Han Sen merenung sejenak.
Zhou Qingyu dan Zheng Chi langsung membelalakkan mata: “Kapten Han, ini terlalu berbahaya!”
“Meski sekarang berbahaya, tapi ada kesempatan merebut telur makhluk mutan. Kalau makhluk-makhluk di sini sudah keluar, banyak orang yang mengawasi ketat telur mereka. Nanti belum tentu giliran kita. Kalian mundur ke mulut gua dulu. Aku masuk sendiri untuk melihat. Kalau tidak bisa, aku segera keluar.” Han Sen tersenyum sambil berkata.
“Lao Han, aku temani kamu? Ini terlalu berbahaya.” Si Judi Gila mengatupkan giginya.
“Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Di dalam terlalu banyak makhluk mutan. Orang banyak justru merugikan. Aku akan menghancurkan telur mereka lalu keluar.” Sambil berkata, Han Sen sudah memanggil Baju Zirah Semut Kristal Hantu Darah Suci dan mengenakannya. Di tangannya erat menggenggam Garpu Tiga Mata Pisau Darah Perak.
Melihat tekad Han Sen sudah bulat, Si Judi Gila tidak berkata apa-apa lagi. Tapi dia bersikeras menunggu di sini sambil menjaga saluran, agar jalan mundur Han Sen tidak ditutupi makhluk-makhluk itu.
Han Sen mengangguk, lalu berjalan menuju pintu keluar. Melihat makhluk-makhluk mutan yang mati-matian menghantam perisai baja Z berusaha menerobos, Han Sen langsung memotong beberapa batang baja Z yang menyangga perisai tersebut. Kehilangan penyangga, perisai itu pun terhuyung-huyung terdorong oleh makhluk mutan yang mengamuk.
Tanpa basa-basi, Han Sen menyabetkan pedangnya. Leher seekor makhluk mutan yang nekat menerobos langsung tersayat pedang besar, darahnya memancur deras seperti air mata air yang tumpah.
Han Sen menendang kepala makhluk itu hingga terlempar ke belakang, menabrak kawanannya yang lain. Membuka celah sempit, Han Sen segera menyelinap masuk.
"Apa Kapten Han tidak apa-apa?" tanya Zhou Qingyu sambil menelan ludah. Makhluk mutan di luar begitu banyak. Meski dilindungi Baju Zirah Darah Suci, satu kelalaian kecil bisa berakibat fatal.
"Tenang saja, Lao Han bermain stabil. Dia tidak akan melakukan hal tanpa persiapan. Jika berani pergi, pasti bisa menyelesaikannya." Si Judi Gila yang paling lama bergaul dengan Han Sen juga yang paling memahami dirinya.
Andaikan Si Judi Gila tidak mempertaruhkan Gen Tuhan penuh untuk promosi evolusioner, mungkin udah dari dulu naik ke Perlindungan Kedua.
Hanya saja ucapan Si Judi Gila hari ini kurang berkeyakinan. Makhluk mutan di dalam benar-benar terlalu banyak dan kejam. Dari yang dia lihat saja sudah ada lebih dari tiga puluh ekor makhluk bermutasi, plus satu hewan suci Darah Ilahi Wu Ling. Yang tidak dikenalnya—entah apakah masih ada makhluk bermutasi tersembunyi, atau mungkin ada makhluk Darah Ilahi lain di dalam.
Zheng Chi melihat Han Sen tenggelam dalam kepungan Makhluk Darah Ilahi yang mengalir seperti air pasang, berkata dengan gemetar: "Kali ini Kapten Han terlalu mengambil risiko. Situasi di dalam tidak jelas, tidak ada yang tahu berapa banyak makhluk mutan di sana, apakah masih ada Makhluk Darah Ilahi lainnya. Masuk seperti ini terlalu berbahaya."
Sementara berbicara, Han Sen telah lolos ke tengah kawanan makhluk mutan. Dalam sekejap, tubuhnya telah tenggelam di antara barisan musuh, sama sekali tidak terlihat bayangannya. Hanya dari raungan histeris makhluk-makhluk itu bisa dinilai bahwa Han Sen masih bertarung.
"Jangan membeku! Ada makhluk mutan mendekat, jaga mulut gua..." Si Judi Gila berteriak keras sambil mengayunkan pedangnya menghantam seekor makhluk mutan yang menerobos masuk ke saluran. Darah seketika beterbangan bagai kelopak bunga.
Situasi yang terlihat sangat mengerikan ini, bagi Han Sen saat ini, bagaikan berjalan santai di taman. Di mana manusia melangkah, pisau pun mencapai. Darah mekar seperti bunga, satu per satu makhluk mutan tumbang di bawah garpu tiga mata pisau darah peraknya. Selain cipratan darah yang beterbangan, tak ada apapun yang mampu menyentuh helai bajunya.
Raja Cacing Pasir Emas dipanggil oleh Han Sen. Makhluk sebesar tank itu membuka proboscisnya yang mengerikan, terus-menerus menelan bangkai makhluk mutan yang telah dipenggal Han Sen.
Meski Raja Cacing Pasir Emas belum bermetamorfosis ke status pertempuran, cangkangnya sungguh terlalu keras. Bahkan makhluk mutan level tinggi pun tak bisa melukainya sedikitpun.
Kecuali mata sebesar biji kacang yang menjadi titik lemahnya, hampir tak ada celah di seluruh tubuhnya. Kecuali diserang langsung oleh Makhluk Darah Ilahi, tak seorang pun mampu melukainya setitik pun.
Awalnya Si Judi Gila dan dua rekannya masih merasakan tekanan, dihujani makhluk mutan yang terus menerobos saluran. Tapi perlahan, mereka menyadari tak ada lagi makhluk mutan yang datang ke arah mereka.
Namun saat mereka melongok ke dalam, mulut mereka ternganga dengan takjub. Di luar, mayat-mayat makhluk mutan yang terkoyak bertebaran, sementara sosok berlumuran darah itu masih terus menggasak kawanan mutan dengan ganas.
Siluet mirip dewa perang Asura yang sedang membantai itu langsung terpatri dalam ingatan Zhou Qingyu dan Zheng Chi. Mereka yakin gambaran mengerikan ini takkan pernah bisa dilupakan seumur hidup.
Sebagai anggota baru, mereka belum pernah menyaksikan Han Sen bertarung langsung. Pengalaman terdekat hanyalah melihatnya menggunakan teknik lempar pisau misterius sebelumnya.
Saat bergabung, mereka juga mendengar beberapa rumor tentang Han Sen. Banyak yang mengatakan posisi Kapten-nya diraih berkat dukungan Qin Xuan - mantan kapten sekaligus kekuatan keluarga Qin yang mendudukkannya.
Awalnya mereka juga tidak terlalu Fu terhadap Han Sen, mengingat sudah sekian lama bergabung di tim kecil, bahkan urusan tim kecil selama ini ditangani oleh Yang Manli, mereka jarang bertatap muka dengan Han Sen.
Hingga detik ini, barulah mereka tahu betapa absurdnya kabar angin itu.
Kalau orang seperti Han Sen juga perlu hidup santai, mereka pun benar-benar ingin menjadi seorang yang hidup santai.
Selama masuk ke Perlindungan Baja, belum pernah mereka lihat seorang pun yang bisa membantai makhluk mutan seperti Han Sen, seolah yang dibunuhnya bukan makhluk bermutasi, melainkan sekawanan ayam dan anjing tanah belaka.
Pembantaian yang menghancurkan segalanya itu membuat darah berdesir panas, sampai-sampai mereka ingin turun ke medan tempur, membiarkan badan terciprat darah, merasakan cairan panas membara mengalir di kulit.
Tiba-tiba, Zhou Qingyu dan yang lain melihat makhluk mirip singa-harimau berkepala dua berekor tiga, seluruh tubuhnya dipenuhi bulu baja—Wu Ling Beast—menerjang dari belakang ke arah Han Sen. Hampir saja menyergap punggung Han Sen, dua mulut raksasa berdarah itu juga sekaligus menggigit ke arah kepalanya.
"Kapten Han... hati..." Zhou Qingyu dan Zheng Chi tidak tahan ingin mengingatkan Han Sen agar berhati-hati, tapi dua kata "hati-hati" belum sempat terucap, mulut mereka yang terbuka langsung membeku di tempat.
Tubuh Han Sen berputar secepat kilat. Tangannya meraih kepala mirip singa, Garpu Tiga Mata Pisau Darah Perak di genggamannya menyambar cahaya tajam, langsung memenggal kepala itu dan membuangnya ke tanah. Kemudian ia berjalan mantap menuju Wu Ling Beast suci yang sudah kehilangan satu kepala itu.
Wu Ling Beast suci itu ternyata ketakutan dan berbalik kabur. Tapi dengan satu kepala terpenggal, tubuhnya mulai kehilangan kendali, berjalan limbung bahkan tidak bisa lari cepat.
