"Awalnya Su Xinmei ingin bilang 'apa kamu miskin dan gila', cuma melihat hewan peliharaanku saja harus membayar satu roh binatang bermutasi. Tapi melihat ekspresi meremehkan Han Sen, kemarahannya pun meluap."
"Cuma satu roh binatang bermutasi, aku bayar! Panggil hewan peliharaanmu, aku ingin lihat jenis apa yang layak diberi makan daging suci." Su Xinmei langsung mentransfer satu roh binatang senjata bermutasi ke Han Sen. Bagi dia, satu roh binatang mutasi bukanlah masalah besar.
Melihat roh senjata binatang bermutasi yang dikirim Su Xinmei, sudut bibir Han Sen tersungging senyum tipis. Kalau orang mau mengeluarkan uang, tak ada salahnya diperlihatkan.
Han Sen mengarahkan jarinya, tubuh raksasa Raja Cacing Pasir Emas pun muncul di hamparan rumput. Raga yang tertutup cangkang emas itu bagaikan kendaraan lapis baja berlapis emas, memancarkan wibawa legendaris yang menggetarkan.
Ma Mingjun dan Su Xinmei sama-sama terkejut. Mereka belum pernah melihat hewan peliharaan sebesar ini. Bagaimana mungkin makhluk seperti ini tidak memiliki kemampuan bertarung?
"Saudara Han, apakah roh binatangmu ini adalah hewan peliharaan darah suci yang sudah diberi makan hingga status pertempuran?" tanya Ma Mingjun dengan penuh kecurigaan.
"Memang benar ini hewan peliharaan darah suci, tapi belum bermetamorfosis ke status pertempuran," jawab Han Sen dengan datar.
Su Xinmei terdiam. Tatapan Ma Mingjun pada Han Sen mulai dipenuhi kerumitan. Melihat Raja Cacing Pasir Emas, kecurigaan mereka memang berkurang. Tapi memikirkan Han Sen yang ternyata memberi makan hewan peliharaannya dengan daging darah suci, kondisi hati mereka justru semakin rumit.
Di seluruh Tianxia, orang yang rela menggunakan daging darah suci untuk makanan hewan peliharaan mungkin ada. Tapi sejauh ini, Ma Mingjun dan Su Xinmei hanya mengenal Han Sen satu-satunya.
"Apakah Saudara Han hendak menuju Perlindungan Baja?" Ma Mingjun kembali memulai percakapan dengan Han Sen.
“Konon Perlindungan Kejayaan baru-baru ini ada kura-kura roh suci yang sangat hebat merangkak keluar dari laut, jadi aku ingin melihatnya.” Han Sen juga tidak menyembunyikan.
“Rupanya Saudara Han datang untuk kura-kura roh suci itu. Itu mudah saja, kura-kura itu sudah merangkak masuk ke pegunungan tembaga merah. Kami sangat mengenal jalan di pegunungan tembaga merah dan kurang lebih tahu ke arah mana kura-kura itu merangkak. Bagaimana kalau kami yang memandu Saudara Han?” Ma Mingjun tersenyum.
Ma Mingjun merasa orang yang bisa melintasi perlindungan sampai ke sini, rela memberi makan hewan peliharaan dengan daging roh suci, dan memiliki kekuatan yang sangat kasar seperti ini - berteman dengannya pasti tidak ada ruginya. Siapa tahu suatu saat bisa berguna.
Han Sen juga tidak menolak. Meskipun sudah menyelidiki posisi pegunungan tembaga merah di jaringan pengawasan, tapi pegunungan itu sangat luas. Dia sendiri tidak tahu persis ke mana kura-kura roh suci itu merangkak, dan sulit untuk menemukannya sendiri.
Ada yang mau memimpin jalan, Han Sen tentu merasa lega. Adapun apa maksud Ma Mingjun dan Su Xinmei, Han Sen tidak terlalu memikirkan. Di Perlindungan Suci Pertama ini, hampir tidak ada manusia yang bisa mengancamnya lagi.
Ma Mingjun dan Su Xinmei membawa Han Sen menuju pegunungan Tembaga Merah. Dengan panduan mereka, jauh lebih praktis dibandingkan menggunakan peta, juga meningkatkan kecepatan perjalanan Han Sen secara signifikan.
Ma Mingjun dan Su Xinmei melihat Han Sen menunggangi Serigala Angin Dewa itu, masih ada rasa frustasi. Tapi sejak awal mereka memang bukan tandingan Serigala Angin Dewa. Meski mencari bantuan lagi, tetap percuma. Tanpa sayap darah ilahi, mustahil mencapai Pulau Bidang Ilahi.
Hanya dalam dua hari, Ma Mingjun dan rombongan sudah membawa Han Sen sampai di pegunungan Tembaga Merah. Batuan di pegunungan ini berwarna merah tua, dari kejauhan tampak seperti gunung-gunung tembaga berkarat, sehingga dinamai demikian.
Pegunungan Tembaga Merah memiliki sedikit tumbuhan, sebagian besar berupa bukit batu tembaga merah yang gundul. Orang yang berjalan di pegunungan ini akan sangat mencolok. Namun karena banyaknya batuan dengan bentuk aneh dan struktur pegunungan yang berlapis-lapis serta puncak-puncak bertumpuk, meski tahu arahnya, menemukan kura-kura roh binatang suci itu tetap bukan hal yang mudah.
Tapi mengetahui gambaran arah kasar tetap lebih baik daripada berputar-putar tak karuan sendirian. Han Sen pun tenang mengikuti Ma Mingjun dan kelompoknya melanjutkan perjalanan ke kedalaman Pegunungan Tembaga Merah.
Belum sampai sehari berjalan, tiba-tiba terlihat sekelompok kecil orang di antara puncak-puncak gunung di depan. Kira-kira tujuh delapan orang. Mereka juga melihat kelompok Han Sen dan mulai melambaikan tangan.
Tak lama kemudian, tujuh delapan orang itu berlari mendekat. Seorang pria berusia seumuran Han Sen dengan aura yang sangat bersemangat tersenyum dan menyapa Ma Mingjun.
"Pemimpin Tim Ma, kenapa Anda juga datang ke Pegunungan Tembaga Merah? Jangan-jangan Anda juga tertarik pada kura-kura roh binatang suci itu?" Pria itu mengucapkan kalimat ini sambil tersenyum, namun nada bicaranya sama sekali tidak mengandung unsur bercanda.
"Pemimpin Tim Zhao jangan bercanda. Guild Kejayaan kami mengalami kerugian besar di pertempuran terakhir, mana mungkin masih punya kemampuan untuk mengincarnya. Kami hanya menemani seorang teman melihat-lihat," kata Ma Mingjun dengan santai.
Sorot mata Zhao Guqing tertuju pada Han Sen, tetap tersenyum ia bertanya: "Teman ini tampak asing, sepertinya belum pernah bertemu sebelumnya?"
"Tak kenal berarti renggang, tak perlu banyak bicara." Han Seri mengucapkan ini sambil menguasai serigala angin dewa tunggangannya, mengitari Zhao Guqing dan kawan-kawan.
"Pemimpin Tim Ma, terima kasih atas pengantaran kalian. Mari kita berpisah di sini." Han Sen menoleh ke Ma Mingjun, lalu melanjutkan perjalanan ke pedalaman pegunungan.
Siapa pun bisa melihat, Zhao Guqing jelas-jelas punya niat terhadap roh binatang suci kura-kura itu. Karena Han Sen juga ingin merebut kura-kura tersebut, mereka adalah rival terberat. Tidak perlu banyak bicara dengan mereka.
Waktu Han Sen sangat berharga. Dia juga tidak punya mood untuk menangani orang-orang seperti ini. Baginya, Zhao Guqing bahkan tidak layak menjadi lawannya.
Beberapa orang di sekitar Zhao Guqing langsung mendidih kemarahannya dan ingin menghentikan Han Sen. Namun Zhao Guqing melambaikan tangan menghentikan mereka. Setelah melihat Han Sen yang masih menunggangi serigala angin perlahan masuk ke dalam gunung, dia menoleh ke Ma Mingjun: "Kapten Ma, temanmu ini sangat percaya diri. Tidak tahu dari mana asalnya?"
Ma Mingjun memandang Han Sen yang pergi, membuka mulut tapi akhirnya tidak berkata apa-apa. Meski ingin menjalin hubungan baik dengan Han Sen, tapi demi itu sampai harus berselisih dengan Zhao Guqing jelas tidak sepadan.
Setelah ragu-ragu, Ma Mingjun akhirnya menceritakan pertemuannya dengan Han Sen kepada Zhao Guqing. Guild Kejayaan memiliki banyak kerja sama dengan Zhao Guqing, dan setiap bulan Zhao Guqing memberikan sponsor besar termasuk peralatan baja Z dll. Tidak ada alasan baginya untuk berselisih dengan Zhao Guqing demi orang asing.
"Anak kecil dari shelter lain berani bersikap sok di wilayah kita. Kayaknya dia tak sabar ingin mati," dengus Liu Heijie di belakang Zhao Guqing.
Aura pembunuhan mulai terlihat di mata Zhao Guqing: "Jika dia cuma ingin melihat kura-kura roh suci itu masih bisa dimaklumi. Tapi kalau ada niat lain, berarti dia sudah dekat dengan kematian."
Setelah menggali informasi detail tentang Han Sen, Zhao Guqing memisahkan diri dari Ma Mingjun dan memimpin timnya lebih dalam ke Pegunungan Tembaga Merah untuk mencari kura-kura roh suci tersebut.
"Apa Zhao Guqing dan kawan-kawan benar-benar berniat membunuh Han Sen itu?" tanya Su Xinmei sambil mengerutkan kening.
“Latar belakang orang-orang seperti Zhao Guqing kan sudah kamu tahu, mereka semua adalah orang-orang nekat yang mengandalkan penyelundupan untuk merintis usaha. Kalau Han Sen cepat tanggap, mungkin masih baik-baik saja. Kalau tidak, nyawanya mungkin sulit dijamin.” Ma Mingjun tersenyum pahit.
Ma Mingjun tahu Han Sen kuat, tapi tujuh delapan orang dalam kelompok Zhao Guqing itu semuanya anggota level 45 yang mengais rezeki dari ujung pedang. Tingkat penyelesaian gen mereka juga tinggi. Meski gen Tuhan-nya sudah sempurna, sendirian melawan Zhao Guqing dan kawan-kawan tetap akan dirugikan.
