Terutama mereka yang bisa mencapai kesempurnaan gen dan naik level menjadi evolusioner, bagi Perlindungan Pertama bisa dibilang tidak punya ambisi khusus. Bagaimana jika tubuh mereka mengalami kerusakan, pasti akan sangat memilukan. Orang biasa biasanya memilih langsung pergi ke Perlindungan Kedua.
Sekalipun tetap tinggal, mereka tidak bisa ikut kompetisi perang para dewa di Perlindungan Pertama. Paling-paling cuma berburu makhluk Darah Ilahi, itu pun tidak terlalu bermakna.
Adapun Makhluk Dewa Super, bahkan evolusioner dengan gen Tuhan yang sudah sempurna pun kalau pergi ke sana tetap percuma. Nasibnya akan sama kejamnya seperti biasa.
Evolusioner yang baru saja naik level, belum sempat mempelajari teknik gen super nuklir untuk evolusioner. Mereka cuma punya kemampuan fisik yang lebih kuat, tapi tidak memiliki keunggulan signifikan.
Sekarang kalau Han Sen mengerahkan semua kemampuannya, sebenarnya tidak kalah dari evolusioner dengan gen Tuhan yang sempurna. Tapi tetap saja dia tidak berani bertarung frontal dengan Makhluk Dewa Super.
Si Tuan Yu ini meski merupakan evolusioner dengan gen Tuhan yang sudah sempurna, tapi tidak langsung pergi ke Perlindungan Kedua. Entah apa rencana tersembunyi di balik ini.
Han Sen sama sekali tidak terkejut. Kenyataannya, dia sudah lama menyadari bahwa kemampuan fisik pemuda berbaju besi emas itu abnormal. Dia sudah menebak sebagian kebenaran.
Namun meski begitu, Han Sen tidak menganggapnya serius. Bukan praktisi sejati, kemampuan fisik setinggi apapun tak berguna. Seperti anak kecil memainkan palu besar, tidak melukai diri sendiri saja sudah bagus, tak ada yang layak dipamerkan.
Ekspresi Su Xiaoqiao dan yang lain agak berubah. Dengan kehadiran sekelompok orang seperti Tuan Yu di Gurun Sihir Putih, siapa pun pasti merasa cemas. Bahkan beberapa sudah mulai ingin mundur.
"Kak Sen, bagaimana ini?" Su Xiaoqiao berlari mendekat dan berbisik.
Dalam hati, Su Xiaoqiao mulai takut. Jumlah lawan sudah lebih banyak. Tuan Yu ternyata seorang evolusioner. Dengan adanya konflik ini, begitu masuk Gurun Sihir Putih, jika mereka berniat membunuh, ini bisa menjadi masalah besar.
"Karena sudah menerima uang, pasti harus pergi. Ayo kita lanjutkan." Han Sen berkata.
Su Xiaoqiao juga tahu mengatakan TIDAK sekarang pasti tidak bisa diterima. Untungnya Han Sen masih bersamanya, setidaknya memberikannya sedikit keyakinan diri.
Su Xiaoqiao memimpin rombongan melintasi Gurun Sihir Putih. Setelah berjalan sekitar lima enam hari, pemandangan yang terlihat hanyalah bukit-bukit pasir tak berujung, bahkan gurun berbatu pun sudah tak lagi nampak.
Mayat-mayat busuk bau itu pimpinan Tuan Yu berlenggang dengan keteguhan visi, orang-orang dari Perlindungan Baja seperti Su Xiaoqiao meski tidak senang di hati, tapi terbatas oleh kenyataan bahwa Tuan Yu adalah evolusioner dengan gen mencapai kesempurnaan, terpaksa menahan diri dan diam tanpa mengacuhkan mereka.
"Di peringkat depan." Su Xiaoqiao menunjuk ke arah bukit pasir di kejauhan sambil memberitahu.
Semua orang melihat ke arah yang ditunjuk Su Xiaoqiao. Dari kejauhan terlihat sebuah pohon besar dengan kanopi seperti payung, batangnya tegak menjulang di atas bukit pasir, terlihat sangat eksentrik dalam kesendiriannya.
"Di tengah gurun ini ternyata benar-benar ada sebuah pohon besar." Sorot mata Yu Shao berkilauan. Setelah naik level menjadi evolusioner, dia tidak pergi ke Perlindungan Kedua karena ingin memburu Makhluk Darah Ilahi yang langka untuk mendapatkan keuntungan besar saat ini. Tentu saja sangat bagus jika bisa membunuh makhluk darah suci yang langka.
Sayangnya Makhluk Darah Ilahi tidak mudah ditemukan. Dia juga tidak mau membuang-buang waktu terlalu lama di Perlindungan Pertama. Kali ini datang ke Gurun Putih Sihir, tentu saja tidak ingin pulang dengan tangan hampa.
Han Sen juga merasa heran. Biasanya sulit bagi pohon besar tumbuh di gurun karena angin dan pasir serta keterbatasan sumber air. Kebanyakan hanya ada rerumputan dan kaktus. Sekarang ada pohon besar yang tumbuh sendirian di gurun, benar-benar sulit dibayangkan.
Rombongan itu memacu kuda mereka. Semakin dekat jarak dengan pohon besar itu, semakin terlihat bahwa ukurannya melebihi perkiraan mereka. Saat tiba di dekatnya, barulah mereka menyadari betapa megahnya pohon tersebut. Batangnya membutuhkan tujuh delapan orang untuk bisa memeluknya, dengan ketinggian minimal 30-40 meter.
Yang lebih mengerikan, setelah Han Sen dan yang lain mendekat untuk mengamati lebih teliti, ternyata meski terlihat utuh, seluruh tubuh pohon besar ini telah berubah menjadi arang seperti yang dijelaskan Su Xiaoqiao.
Namun ada keanehan yang mencolok. Mustahil perubahan ini disebabkan pembakaran biasa, mengingat dedaunan dan rantingnya sama sekali tidak rusak, tetap utuh seolah seluruh pohon mengalami karbonisasi instan.
"Apakah makhluk mutan itu yang membakarnya?" tanya Han Sen kepada Su Xiaoqiao dengan mata berbinar penuh keheranan.
"Aku tidak berani memastikan. Dari kejauhan kulihat makhluk itu hinggap di atasnya. Baru setelah ia terbang pergi, aku berani mendekat. Saat tiba di sini, pohon sudah dalam kondisi seperti ini," jawab Su Xiaoqiao.
“Di mana makhluk mutan itu?” Yu Shao menatap Su Xiaoqiao sambil bertanya. Kedatangannya bersama rombongan tentu bukan sekadar untuk melihat pohon ini.
“Aku hanya tahu dia terbang ke arah Gurun Putih Sihir di sebelah sana. Entah ke mana tepatnya, aku tidak tahu.” Su Xiaoqiao menunjuk kedalaman gurun.
“Pimpin kami mencarinya.” Perintah Yu Shao dengan nada otoriter.
“Dalam kontrak sudah jelas, tugasku hanya mengantarmu melihat pohon besar ini. Kalau mau mencari makhluk itu, silakan urus sendiri.” Su Xiaoqiao mengerutkan kening.
“Disauruh nawarin malah banyak bacot!” Seorang remaja di samping Yu Shao membentak dengan suara dingin.
Su Xiaoqiao melirik Han Sen yang kemudian berkata pada Yu Shao: “Tuan Yu, sesuai perjanjian, temanku sudah memenuhi kewajibannya. Silakan lanjutkan sendiri.”
“Kamu berani ngatur gue?” Yu Shao menyeringai menghina ke arah Han Sen, arogan seolah dialah penguasa jagad raya.
“Kurasa di sini seharusnya tidak ada Tuan Yu kedua ya?” Han Sen berkata dengan datar.
“Kalau kamu tahu di sini tidak ada Tuan Yu kedua, seharusnya kamu tahu siapa yang berkuasa di tempat ini.” Tuan Yu menatap Han Sen dengan sikap dingin.
“Aku memang kurang paham siapa penguasa di sini?” Han Sen memicingkan mata sambil menatap Tuan Yu.
“Kalau tidak tahu siapa penguasa, setidaknya kamu tahu siapa yang terkuat di sini?” Seorang pria di sisi Tuan Yu mendengus sinis.
“Tentang itu aku jelas tahu.” Han Sen mengangguk pelan.
“Kalau tahu lebih baik! Hanya yang terkuat yang layak bicara. Kalian cukup diam saja. Bisa memandu Tuan Yu sudah untung besar, cepatlah jalan!” Pria itu melirik tajam ke Han Sen dan Su Xiaoqiao.
Han Sen tetap tak bergerak, tersenyum ringan: “Menurutku ada kesalahpahaman di sini.”
“Kesalahpahaman apa?” Pria itu mengerutkan kening.
“Aku bilang aku tahu siapa yang terkuat, tapi orang ini bukan Young Master Yu kalian.” Han Sen berkata dengan datar.
“Bukan Young Master kami, masa kamu?” Semua orang tertawa terbahak-bahak.
“Begitulah yang kupikir.” Han Sen mengangguk dengan sangat serius.
“Kelihatannya kamu memang gila. Pikir kamu bisa menyaingi evolusioner yang naik level dengan gen mencapai kesempurnaan?” Pandangan para pria itu ke Han Sen seperti melihat orang gila idiot.
“Tidak semua evolusioner luar biasa.” Han Sen berkomentar datar, lalu berpaling ke Su Xiaoqiao: “Karena kontrak sudah selesai, ayo kita pergi.”
“Akan kuperlihatkan padamu apakah evolusioner seperti ini luar biasa atau tidak!” Young Master Yu yang sudah lama jengkel langsung memacu mountnya menyerbu ke arah Han Sen.
