"Kami berdua, kamu cuma sendiri. Mengapa semua keuntungan kamu ambil?" Chen Nanxing langsung berteriak protes.
"Jika kalian punya cara membunuh Makhluk Darah Ilahi itu, sistem pembagian bisa dibalik. Aku tidak keberatan." Ye Yufeng malah berkata dengan penuh keyakinan.
Chen Nanxing langsung tercekat tak bisa bicara. Jika dia punya cara, tentu tidak akan sampai terpuruk begini, bahkan sudah kehilangan empat evolusioner mutan.
“Bicarakan rencanamu.” Chen Zichen langsung berkata.
“Aku percaya keluarga Chen pasti akan memegang janji, jadi tidak perlu menyembunyikannya.” Ye Yufeng berhenti sejenak lalu melanjutkan, “Sebenarnya sederhana, kecepatan Makhluk Darah Ilahi itu sangat tinggi, maka kita hanya perlu mengurangi kecepatannya.”
“Omong kosong apa lagi ini? Bagaimana mungkin kita bisa mengurangi kecepatannya?” Chen Nanxing berteriak dengan kesal.
“Kalian memang tidak bisa, tapi aku bisa.” Saat mengucapkan ini, Ye Yufeng memanggil gumpalan asap hitam yang terus mengalir seperti pasir hisap, membentuk pola siklus berulang layaknya jam pasir.
“Ini adalah Roh Binatang Parasit level Darah Ilahi milikku, Pasir Hisap Lumpur. Ia bisa merasuki tubuh makhluk mutan apa pun, membuat makhluk itu seperti tenggelam dalam lumpur yang tak bisa melepaskan diri, gerak-geriknya akan semakin tumpul. Meski termasuk roh hewan suci darah ilahi, efeknya pada tubuh Makhluk Darah Ilahi tidak akan sekuat itu, tapi tetap bisa mengurangi kecepatannya sedikit. Bagaimana menurut kalian gagasan ini?” Ye Yufeng menunjuk Roh Pasir Hisap Lumpur itu.
“Itu tergantung seberapa besar kecepatan Makhluk Darah Ilahi itu bisa dikurangi oleh roh parasitmu ini.” Chen Zichen mengawasi ketat Pasir Hisap Lumpur itu.
“Kamu bisa mengujinya sendiri.” Sambil berkata demikian, Ye Yufeng segera memerintahkan Roh Pasir Hisap Lumpur itu untuk meningkatkan kecepatan menyerang Chen Zichen.
Asap hitam melilit ke arah Chen Zichen, segera membelit tubuhnya dengan asap gelap. Chen Zichen mencoba berjalan beberapa langkah, gerakannya terlihat jelas lebih lamban.
Chen Zichen mengangguk pelan: "Efeknya bagus. Meski tidak terlalu banyak mengurangi kecepatan, cukup memberi kita kesempatan untuk menghadapi Makhluk Darah Ilahi itu. Layak dicoba."
"Mantap!" Ye Yufeng menyimpan roh binatang pasir hisap berlumpur, lalu berdiskili dengan kedua saudara Chen tentang rencana aksi konkret. Barulah mereka melanjutkan ekspedisi ke sarang di dunia paralel.
Han Sen mengikuti dari belakang. Mereka sengaja tidak menghiraukannya - siapa tahu pemuda ini bisa sementara mengalihkan perhatian Makhluk Darah Ilahi nanti. Karena itu mereka pun tidak berniat menghentikan Han Sen yang ikut turun.
Han Sen bukan pertama kalinya turun ke sarang makhluk mutan. Cahaya hijau yang dipancarkan kristal aneh tidak membuatnya cemas. Bahkan jika makhluk itu benar-benar Makhluk Dewa Super, Han Sen masih punya kemampuan untuk bertarung habis-habisan.
Tak lama kemudian, Han Sen melihat dinding kristal mutan yang hancur, serta ruang bawah tanah sarang makhluk mutan yang luas di dalamnya.
Rumah-rumah sarang berbagai ukuran yang saling bersilangan menciptakan rasa mengerikan yang membuat kulit kepala bergidik, persis seperti Sarang Laba-laba yang seolah akan mengeluarkan ribuan laba-laba beracun menakutkan kapan saja.
Di luar dinding kristal, terdapat goresan darah di mana-mana. Namun mayat keempat evolusioner mutan itu tidak terlihat. Entah mereka sudah dimakan atau diseret ke tempat yang tidak diketahui.
“Chen Shao, di antara kita, hanya Anda yang masih memiliki kemampuan untuk menghindari serangan mematikan makhluk mutan itu. Tolong Anda berjalan di depan untuk memancing keluar makhluk tersebut, baru saya bisa menggunakan roh binatang pasir hisap lumpur pada-nya.” Ye Yufeng menghentikan langkahnya dan berkata pada Chen Zichen.
Chen Zichen mengangguk pelan, memanggil roh binatang berbentuk monyet untuk melakukan asimilasi transformasi dengan dirinya. Tubuhnya telah mencapai dinding kristal yang pecah, membungkuk dan memasuki ruang sarang bawah tanah.
Ye Yufeng dan Chen Nanxing mengawasi ketat setiap gerakan Chen Zichen, Han Sen juga tak terkecuali. Ia pun ingin melihat seperti apa sebenarnya makhluk mutan itu.
Rencana menggunakan Chen Zichen sebagai uman telah mereka diskusikan sebelumnya di atas. Andai bukan karena membutuhkan orang dengan kualifikasi khusus seperti ini, Ye Yufeng takkan mengajak mereka bekerja sama.
Jelas bahwa Ye Yufeng sendiri tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan roh binatang pasir hisap sambil menghindar dari serangan makhluk mutan tersebut secara bersamaan.
Chen Zichen baru saja masuk ke ruang bawah tanah kurang dari 10 meter, tiba-tiba melihat bayangan hitam menyembul dari belakang sebuah rumah sarang di samping. Bayangan itu berubah menjadi angin hitam yang menerjangnya.
Kecepatannya sungguh mencengangkan. Kemunculannya sangat tiba-tiba tanpa tanda sebelumnya. Han Sen yang sedang fokus total mengawasi pun hanya melihat gumpalan bayangan samar, agak mirip serigala atau rubah.
Tak heran Chen Zichen adalah evolusioner dengan gen mencapai kesempurnaan. Dengan gerakan mengerikan, tubuhnya berputar menghindari titik vital. Bayangan itu hanya menyambar lengannya, meninggalkan cakar dalam di baju zirahnya. Darah mulai merembes keluar.
Begitu mendarat, bayangan itu langsung mengeluarkan tenaga mengerikan. Seperti angin hitam, ia kembali menerjang Chen Zichen tanpa jeda.
"Datanglah!" Ye Yufeng justru berteriak pada saat itu, Roh Binatang Lumpur Pasir Hisap berubah menjadi asap hitam yang melilit ke arah makhluk mutan itu.
Kabut hitam yang tercipta dari Lumpur Pasir Hisap memiliki cakupan luas. Kecuali makhluk itu mundur, mustahil mengandalkan kecepatan untuk menghindar. Seketika tubuhnya terbelit asap hitam, kecepatan kilatnya yang seperti angin topan langsung melambat drastis.
Barulah Han Sen dan yang lain bisa melihat jelas wujud aslinya - seekor makhluk mutan serigala hitam legam berkilau logam. Ukurannya tidak terlalu besar, hanya sedikit lebih besar dari serigala biasa, dengan postur sebanding harimau dewasa.
Bulu hitam di seluruh tubuhnya memancarkan kilau metalik aneh. Jika tidak diamati seksama, akan dikira patung besi kasar yang tidak bergerak.
"Bunuh dia!" Ye Yufeng dan Chen Nanxing hampir bersamaan menerjang makhluk itu, berkoordinasi dengan Chen Zichen untuk menghabisi makhluk mutan tersebut.
Han Sen memanggil transformasi Sang Pembantai Berdarah, ikut menerjang ke depan. Melihat kecepatan makhluk mutan ini telah berkurang drastis hingga pola pergerakannya bisa terlihat jelas, ini benar-benar kesempatan emas.
Akibat penurunan kecepatan, serangan lompatan makhluk itu gagal melukai Chen Zichen. Setelah mendarat, sorot matanya yang penuh ketegasan mengawasi ketat keempat orang yang mendekat, sama sekali tidak menunjukkan kepanikan.
Keempat orang segera mengeluarkan senjata masing-masing, mengepung serigala logam hitam itu sambil membabatkan senjata ke tubuhnya. Tiba-tiba serigala logam hitam itu melolong menakutkan, raganya mengerahkan tenaga dahsyat dan melesat lagi dengan kecepatan yang sulit digambarkan - sama cepatnya dengan sebelumnya!
"Bahaya! Makhluk ini aneh! Pasir hisapku ternyata tidak berpengaruh padanya!" teriak Ye Yufeng dengan wajah pucat ketakutan.
Ekspresi Chen Zichen dan Chen Nanxing sama memprihatinkannya, mereka juga menyadari kecepatan serigala logam hitam tidak terpengaruh sama sekali.
Namun Han Sen tidak setuju bahwa pasir hisap tidak berpengaruh. Faktanya, pasir hisap memang telah melilit tubuhnya. Kemungkinan besar sebelumnya serigala logam hitam sengaja menahan tenaga, sejak awal sudah merayu mereka semua untuk mendekat, baru kemudian melepaskan kekuatan terhebatnya.
