Ning Yue adalah seorang dengan kemampuan bicara yang luar biasa. Selamanya takkan membiarkan suasana jadi canggung, pandai membimbing topik dengan sabar sekaligus mendorong percakapan secara proporsional. Namun tekanan yang diberikan tak berlebihan, membuat Han Sen sama sekali tidak merasa tidak nyaman.
Han Sen sempat mengira bahwa upaya untuk menyelamatkan diri dari situasi ini bukanlah hal mudah. Setidaknya Ning Yue takkan melepasnya begitu saja. Namun nyatanya, Ning Yue hanya mengundangnya untuk mengobrol santai, lalu memerintahkan pengawal mengantarnya pulang. Bahkan satu kalimat eksperimen pun tak terlontar. Seluruh proses bisa dikatakan sangat menyenangkan.
Setelah kepergian Han Sen, Ning Yue justru duduk di depan proyektor holografik. Dari berbagai sudut pandang, ia berulang kali menyaksikan rekaman satu serangan fatal Han Sen yang menghabisi Tie Kuang.
Matanya perlahan memancarkan sesuatu. Entah sudah berapa kali dia menonton ulang, akhirnya dia bergumam lirih, "Pisau belati yang begitu tajam. Mungkin hal itu bisa mendapatkan kesempatan."
Di perjalanan pulang, Huangfu Pingqing memandangi Han Sen dengan rasa penasaran dan terkejut sambil bertanya, "Roh binatang apa itu pisau belati milikmu? Kok bisa begitu tajam? Ternyata langsung bisa menyayat leher Tiek Kuang."
"Roh hewan suci darah ilahi berbentuk serigala. Selain ketajaman, tidak ada kelebihan lain," jawab Han Sen sambil tersenyum.
Huangfu Pingqing tidak tahan lagi melototinya dengan pandangan putih, "Satu kelebihan ini saja belum cukup? Sudah keterlaluan! Bisa menembus raga evolusioner yang partikel kehidupannya telah berubah. Meski hanya kemampuan fisik empat puluhan point, senjata roh binatang seperti ini banyak yang mati-matian mencari tapi tak dapat. Hoki kamu benar-benar luar biasa."
Setelah terdiam sejenak, Huangfu Pingqing kembali berbicara dengan khidmat: "Tapi dengan pisau roh binatang seperti ini yang kau miliki, dan ditunjukkan di hadapan Ning Yue, kau justru mengundang masalah besar. Ning Yue pasti tidak akan melewatkanmu, kau harus ekstra berhati-hati."
"Kenapa?" Han Sen memandang Huangfu Pingqing dengan bingung.
Orang lain tidak tahu bahwa pisau belati Gu Xuan Lang sebenarnya adalah roh binatang super dewa yang terintegrasi. Meski cukup tajam, apakah perlu sampai berusaha mati-matian melawannya hanya karena ini?
Huangfu Pingqing tampak ragu, lama baru berkata: "Kau tidak mengerti. Pisau roh binatang seperti ini, bagi Ning Yue terlalu berharga. Bisa membantunya menyelesaikan hal yang sudah lama diidam-idamkan keluarga Ning. Menurutmu apakah Ning Yue akan melewatkanmu?"
Hati Han Sen berdesir, ia bertanya pada Huangfu Pingqing: "Hal yang diidam-idamkan keluarga Ning?"
Perkataan Huangfu Pingqing ini mengingatkan Han Sen pada peninggalan kakek buyutnya Han Jingzhi dan pesan yang ditinggalkan ayahnya.
Kakek buyut menuliskan lima karakter "Super Gen Tuhan" di buku catatannya, sementara ayahnya berpesan untuk membawa liontin itu ke keluarga Ning jika ada keperluan.
"Mungkinkah keluarga Ning tahu tentang keberadaan Makhluk Dewa Super dan Super Gen Tuhan? Tapi mereka tak punya kemampuan memburuknya, sehingga sangat menginginkan pisau belati Gu Xuanlang?" Han Sen diam-diam berspekulasi, meski ini hanya hipotesis pribadinya.
Huangfu Pingqing menggerakkan bibirnya dengan wajah kesal: "Kujelaskan pun kamu takkan paham. Sejujurnya bahkan aku sendiri tak sepenuhnya mengerti. Bukan hanya keluarga Ning, orang tua keluarga Huangfu pun kadang memberi perintah membingungkan dan melakukan hal-hal tak terduga yang sulit kujelaskan saat ini. Lagipula ada hal-hal yang tak boleh kubicarakan."
Huangfu Pingqing jelas agak kesulitan, Han Sen pun tidak bertanya lagi. Tapi ucapan Huangfu Pingqing tetap membocorkan banyak informasi.
Sekarang Han Sen kembali teringat persoalan Xu Ruyan yang membawa anak buahnya berlayar ke sarang makhluk mutan. Setelah dipikir lebih dalam, sebuah sarang makhluk mutan saja—jika hanya seperti yang dianggap orang biasa bahwa telur makhluk mutan di sarang tersebut punya persentase keberhasilan tinggi menghasilkan roh hewan suci darah ilahi—apakah Grup Xingyu benar-benar akan mengorbankan harga sebesar itu hanya untuk satu roh hewan suci darah ilahi?
Bagaimana pun ini terasa kurang rasional. Dari pengorbanan yang dilakukan Grup Xingyu, sebenarnya sudah cukup untuk membeli satu roh hewan suci darah ilahi, bahkan lebih. Mengingat untuk merekrut seluruh tim kecil saja sudah membutuhkan pengorbanan yang sangat besar.
Ditambah berbagai biaya pelayaran, meski Han Sen tidak tahu jumlah konkretnya, tapi pastilah ini mencapai angka fantastis.
Ditambah lagi dengan begitu banyak nyawa yang dikorbankan, ini merupakan pengeluaran besar lainnya. Apakah benar sepadan mengambil risiko sebesar itu hanya untuk satu roh hewan suci darah ilahi?
"Kecuali... Alasan mereka sangat menghargai sarang makhluk mutan sebenarnya bukan untuk roh binatang suci, melainkan roh binatang super dewa." Han Sen berpikir dalam hati.
Tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya ada yang janggal. Berdasarkan pengalaman Han Sen sendiri, telur makhluk mutan tidak langsung menghasilkan roh binatang super dewa, namun bisa menetaskan Makhluk Dewa Super. Jika Grup Xingyu mengetahui hal ini, Xu Ruyan dan kawan-kawan yang jelas-jelas tidak memiliki kemampuan memenggal Makhluk Dewa Super, buat apa mereka pergi ke sana?
Tapi Han Sen sendiri juga tidak bisa memastikan apakah telur makhluk mutan benar-benar tidak bisa menghasilkan roh binatang super dewa. Jadi ini hanyalah hipotesis pribadinya.
"Yang bisa dipastikan, keluarga Ning pasti mengetahui sesuatu. Mungkin keluarga Huangfu juga tahu. Seberapa banyak sebenarnya yang mereka ketahui, hanya mereka sendiri yang tahu." Kebingungan di hati Han Sen semakin bertumpuk.
Bagaimana mungkin kakek buyutnya menulis "Super Gen Tuhan" lima karakter? Apakah ayahnya benar-benar menjadi korban keluarga Ning? Apa sebenarnya yang diketahui keluarga Ning dan Huangfu tentang Super Gen Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan ini terus mengusik pikiran Han Sen.
Di hari kedua setelah kembali ke akademi militer, Han Sen menerima undangan dari Ning Yue. Perempuan itu berharap dia bisa ikut dalam rencana perburuan makhluk mutan yang diorganisir Grup Xingyu.
Awalnya Han Sen ingin menolak, tapi Ning Yue mengajukan syarat yang sulit ditolak: Grup Xingyu bisa membantu Han Yan segera masuk sekolah khusus bangsawan, tanpa harus menunggu Han Sen menjadi bangsawan atau orang penting.
Rencana awal Han Sen adalah menjadi bangsawan darah ilahi sebelum masuk dinas militer, sehingga bisa mengirim Han Yan ke akademi bangsawan. Jika hanya menjadi bangsawan darah ilahi, waktu yang ada mutlak cukup.
Tapi sekarang Han Sen harus menggunakan Super Gen Tuhan untuk naik level menjadi evolusioner. Tidak jelas apakah masih sempat dalam hal waktu. Dia juga sulit memprediksi kapan bisa sukses naik level, sehingga mengirim Han Yan ke akademi bangsawan menjadi masalah. Han Sen terus mencari solusi dan menghubungi banyak orang, tapi efeknya minim.
Sekarang Ning Yue mengajukan syarat seperti ini, membuat Han Sen sulit menolak. Hal ini sekaligus meningkatkan kewaspadaannya terhadap Ning Yue. Orang ini jelas-jelas anggota yang bisa melihat langsung ke hati manusia. Dia tahu apa yang diinginkan Han Sen, dan memberikan tepat apa yang paling Han Sen butuhkan, membuatnya sulit menolak permintaannya. Individu seperti ini sangat mengerikan.
"Ning Yue ah Ning Yue, jika kau benar-benar ingin memburu makhluk dewa super dengan pisau belati Gu Xuanlang, maka ini juga merupakan kesempatan bagiku, bahkan bisa disebut hal yang tidak kusangka-sangka. Meski tanpa urusan Xiao Yan, aku pun tak akan menolak. Perhitunganmu ini sia-sia." Han Sen tidak menolak permintaan Ning Yue, menyetujui permohonannya sambil menyimpan harapan tersembunyi di hati.
Jika Ning Yue benar-benar berniat membunuh makhluk dewa super, sementara Han Sen memegang pisau belati Gu Xuanlang yang mungkin satu-satunya senjata mampu memenggal makhluk dewa super di Perlindungan Pertama, maka siapa yang akan mendapat keuntungan masih sulit diprediksi.
