Han Sen mencoba beberapa taktik umum yang dipelajarinya di sekolah, tapi Yang Yongcheng dan yang lain sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Pantas saja Zhu Ting begitu percaya diri.
"Jangan buang-buang tenaga! Terkena Dupa Satu Batang, tanpa penawarku mustahil mereka bangun. Jika lebih dari tiga hari, bahkan aku tak bisa menetralisirnya. Jika tidak mati, mereka akan jadi tumbuhan." Meski wajahnya babak belur, Zhu Ting tersenyum puas.
Zhu Ting paling takut Han Sen langsung memukulinya tanpa bertanya. Selama Han Sen masih mau berkomunikasi, dia punya taktik untuk membuat Han Sen berpikir dua kali sebelum bertindak.
"Melihat Han Sen tidak bicara, Zhu Ting melanjutkan: "Jangan harap kau bisa menemukan penawar di tubuhku. Obat sepenting ini, tentu saja tidak kubawa dalam bentuk jadi. Jika kau paham meracik obat, ambil saja material dari tubuhku untuk diracik. Atau lepaskan aku, akan kubantu meracikkannya untukmu."
"Menurutmu aku peduli dengan hidup mati mereka?" Han Sen memandangi Zhu Ting dengan penuh minat.
"Kau memang tidak peduli, tapi Yang Yongcheng dan yang lainnya adalah orang kepercayaan Ning Yue. Bahkan aku sekalipun hanya berani menggunakan obat bius bukan racun, agar Ning Yue tidak mengamuk tak terkendali. Jika sekarang mereka semua mati di sini karena kau, menurutmu Ning Yue akan melepaskanmu?"
"Kau mengingatkanku." Han Sen mengangguk, sepenuhnya setuju dengan penjelasan Zhu Ting, lalu memanggil pisau belati dan mulai menghampirinya.
"Apa yang kau lakukan? Tidakkah kau dengar ucapanku tadi?" Zhu Ting gemetar antara takut dan marah, mulai merasa khawatir terhadap Han Sen.
Tapi sekarang sendi Zhu Ting sebagian besar terlepas, bahkan jika dia ingin kabur pun tidak bisa, bergerak sedikit saja sudah sangat sulit. Sedikit bergerak, sendi yang salah posisi langsung terasa nyeri hebat.
"Selama tidak ada yang hidup kembali, Ning Yue secara alamiah tidak akan tahu mereka mati karena aku." Han Sen berkata dengan datar.
"Jangan-jangan! Kamu ini sungguh... Apa untungnya membunuhku? Dengan kecerdasan Ning Yue, meski tidak melihat bukti, dia pasti bisa menebak sesuatu, pasti akan curiga padamu. Membunuhku tidak memberi manfaat apapun, tapi jika kamu menyelamatkan mereka, bukan hanya Ning Yue, Yang Yongcheng dan yang lain pasti akan berterima kasih. Keuntungan seperti ini tidak kamu ambil, malah memaksa mencari masalah dengan membunuhku untuk apa?" Zhu Ting benar-benar tidak tahu apakah otak Han Sen bermasalah, apa tidak bisa berpikir dengan cara orang normal?
"Karena aku tidak senang melihatmu, tidak bolehkah?" Han Sen sambil mengayunkan pisau belatinya ke arah leher Zhu Ting.
"Jangan-jangan... Apa yang kau mau bilang saja, aku akan berikan! Tidak bisakah?" Zhu Ting merasa benar-benar bernasib sial, menyesal sampai-sampai ususnya menghitam. Dari semua orang, kenapa harus berurusan dengan cabang yang otaknya kurang waras ini? Apa dia tidak mengerti bahwa kepentingan jauh lebih penting daripada membunuh?
"Ya panah itu saja." Han Sen bicara sembarangan.
"Panah yang mana?" Ekspresi bingung terpampang di wajah Zhu Ting, tapi dalam hatinya gemetar.
Zhu Ting memang memiliki satu panah, bahkan panah level darah suci. Biasanya disimpannya seperti cucu kesayangan, tak mudah dikeluarkan untuk digunakan.
Bagaimanapun juga, roh binatang suci jenis panah terlalu langka, lebih sedikit daripada roh binatang suci jenis busur, merupakan benda yang sangat langka.
Tak terhitung penembak jitu ahli panah yang berharap memiliki panah roh binatang darah Tuhan tapi tak mendapatkannya. Bisa dikatakan Zhu Ting sangat beruntung bisa mendapatkan panah roh binatang darah Tuhan ini.
Saat sebelumnya menghadapi bahaya dari siput raksasa itu, Zhu Ting pernah mengeluarkannya sekali, tapi akhirnya tidak tega menembakkannya, takut dihancurkan oleh siput raksasa tersebut.
Setelah lepas dari bahaya, Zhu Ting langsung menyimpannya kembali. Total waktu yang dihabiskan di luar hanya sekitar sepuluh detik, itupun dalam situasi penuh kecemasan. Dia benar-benar tidak percaya Han Sen ternyata melihat panah roh binatang darah Tuhan miliknya, bahkan bisa mengenali bahwa itu adalah roh hewan suci darah ilahi.
Tanpa basa-basi, Han Sen menggenggam telinga Zhu Ting dengan satu tangan sementara tangan lainnya mencengkeram pisau belati siap menyayat.
"Ambil, ambil semuanya!" Zhu Ting langsung berteriak ketakutan.
"Kalau masih banyak bicara, simpan saja sendiri untuk mainanmu." Kata Han Sen dengan tenang, tapi tangan yang menggenggam telinga dan pisau belati itu tak sedikit pun berniat menurunkan.
Meski di hati Zhu Ting sangat ingin bertanya, "Apa setelah kuberikan, kau akan melepaskanku?", tapi setelah melihat ekspresi Han Sen ditambah tangan yang menggenggam telinganya dan pisau belati di samping, Zhu Ting hanya menelan ludah. Tak satu katapun berani ia ucapkan, langsung memindahkan panah roh binatang darah Tuhan itu ke Han Sen.
"Bertemu kamu benar-benar sial delapan keturunan!" kata Zhu Ting dengan wajah masam.
"Mendapatkan roh hewan suci darah ilahi tulang duri ikan." Han Sen melirik laut jiwanya, seketika melihat tambahan roh binatang berbentuk ikan aneh yang seolah hanya tersisa tulangnya.
"Akhirnya memiliki panah roh binatang darah Tuhan." Han Sen diam-diam merasa gembira. Karena tanpa senjata legendaris ini, kemampuan memanahnya selama ini tak bisa dimaksimalkan. Sekarang keinginannya akhirnya terkabul.
“Han Shao, roh binatang yang kau minta sudah kuberikan. Sekarang bisakah kau melepaskanku?” Zhu Ting bertanya dengan wajah khawatir sambil menatap Han Sen. Ia tidak memahami Han Sen, juga tak bisa menebak sebenarnya orang seperti apa pria ini. Ia tak tahu apakah Han Sen benar-benar akan menepati janji untuk membebaskannya.
“Pernahkah kukatakan akan melepaskanmu?” Han Sen mencibirkan bibir dengan sinis.
“Bukankah kita sudah sepakat menggunakan panah roh binatang darah Tuhan untuk menebus nyawa? Kau tidak boleh ingkar janji!” Dalam hati, Zhu Ting mengutuk habis-habisan.
“Kau hanya menebus nyawa, bukan membeli kebebasan.” Ucapan Han Sen membuat Zhu Ting terdiam membeku.
“Apa maksudmu?” Zhu Ting menatap Han Sen dengan pandangan kosong.
Tanpa menjawab, Han Sen langsung meraih sendi-sendi Zhu Ting dan memuntirnya dengan keras. Suara "krek-krek" segera terdengar menyatu dengan jeritan menyakitkan Zhu Ting, menciptakan suasana yang aneh mengerikan.
"Pergi netralkan obat bius di tubuh mereka." Han Sen berkata pada Zhu Ting, lalu memanggil roh binatang ikan duri tulang darah suci dan Busur Ular Tanduk Iblis, memegangnya sambil memainkan busur.
Setelah raga Zhu Ting pulih, dia menggerak-gerakkan tubuhnya. Tak merasakan keanehan, matanya berputar-putar tak karuan, mulai merencanakan cara melarikan diri.
Namun saat melirik Han Sen, bulu kuduk Zhu Ting langsung berdiri. Punggungnya merinding, niat kabur lenyap seketika.
Han Sen memasang anak panah tulang putih berduri tajam di busur tanduk hitam. Mata panah mengarah padanya. Sekilas melihat, Zhu Ting langsung merasa panah itu bisa meleset kapan saja.
Aura Han Sen begitu menggentarkan, membuat Zhu Ting yakin jika busur itu dilepas, dirinya akan langsung terbunuh.
"Ahem, kita sudah sepakat, aku bayar uang untuk menebus nyawa. Kalau aku menyihir mereka, nanti mereka akan menangkapku ke Kota Ningyue, mana mungkin aku masih hidup?" Zhu Ting tak berani bergerak, hanya berkata dengan wajah masam.
Han Sen tidak menanggapi, hanya mengarahkan panahnya ke arah Zhu Ting.
Zhu Ting segera mengeluarkan belasan botol kecil dari sakunya, menuangkan berbagai bubuk obat yang berbeda, lalu mencampurnya dengan rasio tertentu. Setelah itu, ia meniupkan sedikit campuran itu ke hidung Yang Yongcheng dan kawan-kawan.
