Han Sen sudah hampir memahami sepenuhnya kedalaman ilmu bela diri makhluk mutan ini. Dan yang dia tunggu-tunggu adalah kesempatan ini. Setelah durasi transformasi Yang Yongcheng dan kawan-kawan berakhir, mereka tak berani lagi menghadapi makhluk itu secara frontal, terpaksa mundur. Maka selanjutnya hanya dirinya sendiri yang berhadapan dengan makhluk itu. Benar-benar kesempatan emas telah tiba.
"Tuan Han, mundur dulu. Kita rencanakan strategi matang." Ning Yue mengerutkan kening halus, berteriak pada Han Sen.
"Tak apa. Kalian mundur saja. Dia takut pada pisau belatiku. Akan kucoba lagi." Han Sen membalas, sementara tubuhnya sudah melesat menyerang daging lembut itu.
Ning Yue yang melihat Han Sen tak bisa dibujuk untuk mundur, malah balik menyerang kembali. Dia membantu Han Sen mengalihkan perhatian makhluk mutan itu.
Sayangnya, tubuh trio Yang Yongcheng semakin tak mampu menahan tekanan transformasi. Mereka semua terpaksa membatalkan kemampuan berubah. Kekuatan mereka merosot drastis, membuat situasi semakin berbahaya.
"Aduh!" Seorang anggota tertimpa sapuan daging merah. Seketika sebagian besar daging di lengannya terkikis, memperlihatkan tulang yang putih bersembul.
Namun Han Sen memanfaatkan kesempatan ini, sekali lagi menghantamkan pisau ke daging merah lembut. Tebasan kali ini berbeda dengan sebelumnya, seakan menyentuh bagian vital makhluk mutan itu. Makhluk itu menjerit histeris lalu terbang mundur, dengan cepat menyusup masuk ke dalam cangkang siput dan mengerut rapat tanpa mau keluar lagi.
Han Sen menerobos ke depan cangkang siput, langsung menebaskan pisaunya ke permukaan cangkang.
Dang!
Han Sen merasakan getaran dahsyat yang mengalir ke tangannya, hampir membuatnya tak bisa menggenggam pisau belati Gu Xuan Wolf. Di permukaan cangkang giok hanya tersisa goresan putih tipis.
Han Sen terus-menerus menebaskan pisau, tangannya sendiri hampir mati rasa akibat getaran. Tapi di cangkang giok hanya muncul beberapa goresan putih yang samar.
"Serahkan pisau belati itu, biar aku yang mencoba!" teriak Yang Yongcheng sambil mendekati Han Sen.
Han Sen tak menjawab. Ia mundur dua langkah sambil mengawasi ketat Yang Yongcheng dan yang lain, sikapnya jelas menunjukkan penolakan.
"Han Shao, aku tak mau menyembunyikan ini darimu. Kau pasti bisa melihat makhluk mutan ini sangat berbeda. Mungkin ini spesies baru di atas Makhluk Darah Ilahi. Jika kita bisa mendapatkan roh binatang dan dagingnya, ini akan menjadi lompatan besar dalam sejarah evolusi manusia. Nilainya tak ternilai. Tenagamu tak cukup untuk memecahkan cangkangnya. Pinjamkan atau jual pisau belati itu pada kami. Setelah berhasil, separuh keuntungan untukmu." Ning Yue menatap Han Sen.
Sebelum Han Sempat menjawab, tiba-tiba terlihat tentakel merah lembut menyembul dari bawah cangkang giok. Dengan gesit, organ itu melilit seorang anggota tim.
Korban yang sebagian besar perhatiannya tertuju pada Han Sen itu terlambat menghindar. Tubuhnya tertarik paksa masuk ke dalam cangkang giok.
Darah segar dan jeritan menyayat menyembur keluar. Dalam sekejap, semua kembali senyap. Pemandangan ini membuat Yang Yongcheng dan yang lain wajahnya pucat ketakutan.
Ning Yue ingin mengatakan sesuatu, namun melihat makhluk mutan itu membopong kedoknya langsung menuju tebing. Han Sen mengulurkan pisau belati dan menghantam daging lembut merah yang terpapar di tubuhnya.
Tapi tidak ada efek signifikan. Luka besar itu langsung sembuh otomatis. Makhluk aneh itu tetap merangkak mendekati tebing.
Tebing berbentuk segitiga terbalik itu justru langsung dipanjatnya turun. Raga-nya seolah menyatu dengan permukaan tebing. Han Sen dan kawanannya tak memiliki kemampuan seperti itu.
"Tuan Han, bagaimana pendapatmu tentang usulan saya tadi?" tanya Ning Yue sambil menatap Han Sen.
"Maaf, pisau belati ini tidak saya pinjamkan maupun jual," jawab Han Sen dengan datar.
"Lima roh hewan suci darah ilahi sebagai penukar pisau belatimu. Setelah membunuh makhluk itu, separuh daging akan jadi bagianmu..." Ning Yue melanjutkan penjelasannya, tiba-tiba menusukkan pedang ke leher Han Sen.
Tusukan ini benar-benar tak terduga, tak ada yang menyangka Ning Yue tiba-tiba menghunus pedang di tengah pembicaraan. Seandainya lawannya orang biasa, bahkan evolusioner sekelas Yang Yongcheng pun mungkin sudah tewas di bawah sabetan pedang yang begitu cepat dan mematikan.
Sayangnya Han Sen justru ahli dalam hal ini. Begitu Ning Yue bergerak, pisau belatinya sudah menyambar bersamaan.
Kres!
Pedang Ning Yue langsung dipotong oleh pisau belati Gu Xuan Wolf. Kilatan kejutan terlihat di matanya, tapi serangannya tak surut sekejap pun.
Yang Yongcheng dan satu orang lagi ikut menyerbu Han Sen. Tampaknya mereka benar-benar bertekad menjebaknya dalam situasi jalan buntu.
"Kakak Huangfu bilang kamu orang yang patuh pada aturan, ternyata dia salah." Genggaman Han Sen erat pada pisau belati Gu Xuan Wolf, posturnya lincah berkeliaran di antara trio lawan.
“Aku patuh aturan karena takut orang lain merasa takut padaku akibat tak paham. Kamu bukan tipe orang yang akan takut padaku.” Ning Yue tetap tenang, di tangannya sudah muncul pedang tipis baru. Meski desainnya agak berbeda, jelas terlihat itu pedang roh binatang level darah suci.
“Bunuh aku, kau tetap takkan dapatkan pisau belati ini.” Han Sen berkata.
“Lebih baik aku yang gagal mendapatkannya daripada jatuh ke tangan orang lain.” Pedang di tangan Ning Yue semakin cepat, setiap sabetan lebih kejam dan mengerikan dari sebelumnya, setiap tusukan bertujuan mencabut nyawa.
Yang Yongcheng dan orang lainnya juga terus menyerang Han Sen tanpa ampun.
“Kakak Huangfu tidak salah, kau memang pribadi yang sangat mengerikan. Tapi sayang, kau melakukan satu kesalahan.” Tubuh Han Sen bergerak lincah, berhasil menghindar dari beberapa tusukan berturut-turut.
“Kesalahan apa?” Pedang di tangan Ning Yue tak berhenti menyerang.
“Kau salah mengira siapa penguasa segalanya di tempat ini.” Han Sen berucap datar. Pisau belati Gu Xuan Wolf dipegangnya secara terbalik, postur tubuhnya tiba-tiba berubah sangat mistis.
Jantung berdetak kencang seperti mesin penggerak, membuat Han Sen tiba-tiba mengamuk dan berhasil melampaui batas kemampuan manusia.
Saat berpapasan dengan Ning Yue, pisau belati di tangannya mengalir deras seperti air, langsung memotong tombak panjang Yang Yongcheng. Sambil mendekati lawan lainnya, di celah irama gerakan lawan, satu tebasan melenyapkan kepalanya. Darah menyemprot ke mana-mana.
Pupil Ning Yue tiba-tiba menyempit, sementara Yang Yongcheng menjerit ketakutan.
Mereka sama sekali tak menyangka Han Sen tiba-tiba meledakkan kemampuan bertarung mengerikan seperti ini. Di bawah serangan kelompok dua evolusioner dan Ning Yue, dia malah berhasil memenggal kepala seorang evolusioner.
"Kamu juga sudah naik level jadi evolusioner!" Mata Yang Yongcheng membelalak. Kecuali Han Sen sudah naik level, mustahil dia bisa mengeluarkan kecepatan dan tenaga seperti itu.
"Kamu terlambat menyadarinya." Tubuh Han Sen seperti angin topan, dalam sekejap melesat melewati hadapan Yang Yongcheng.
Yang Yongcheng terkejut dalam hatinya, dengan kecepatannya yang ternyata tidak sempat menghindar dari serangan Han Sen, terpaksa memanggil sebilah kapak panjang untuk menahan pisau belati Han Sen.
Kres!
Kapak panjang bersama leher Yang Yongcheng dipotong oleh pisau belati Gu Xuan Wolf, hampir semudah mengiris tahu. Pisau patah manusia binasa, mayat tanpa kepala runtuh ke tanah.
Ning Yue mengawasi Han Sen, meski tenang seperti dirinya, kini hatinya dipenuhi kedinginan. Seribu kali ia berhitung, tapi tak menyangka Han Sen memiliki kekuatan sebegitu mengerikan.
Dulu di atas podium pertarungan maut, Han Sen hanya memperlihatkan ketajaman pisau belati Gu Xuan Wolf. Tapi sekarang Ning Yue baru tahu, Han Sen ternyata juga memiliki tenaga evolusioner.
“Aku memang tidak salah lihat, kamu dan aku adalah satu jenis manusia yang sama.” Ning Yue ternyata menunjukkan senyum. Visinya bahkan lebih kuat dibanding Yang Yongcheng yang sudah menjadi evolusioner. Dan dia juga tidak berniat kabur, karena dia sadar betul kecepatannya mustahil melebihi Han Sen. Mungkin hanya dengan berbalik badan, kepalanya sudah terpenggal oleh Han Sen.
