Tapi Han Sen segera menemukan dengan sedih bahwa benda ini masih mempertahankan keteguhan Golden Roar semasa hidupnya. Han Sen mengunyah dengan keras di mulutnya, tapi rasanya seperti mengunyah kulit sapi, tak bisa hancur meski dikunyah terus.
Akhirnya dengan nekat, Han Sen langsung menelan daging itu. Bagaimanapun juga itu hanya sepotong tipis. Tapi setelah ditelan, tak ada apa-apa yang terjadi.
Bahkan jika tidak menambah gen, seharusnya ada petunjuk khusus. Tapi setelah Han Sen menelan daging Golden Roar ini, tak ada petunjuk apa pun.
"Ini apaan sih?" Han Sen merasa sedikit frustasi dalam hati.
Setelah ragu sebentar, Han Sen memanggil Malaikat Perang Suci untuk melihat apakah dia bisa memakan benda ini. Jika setelah dimakan tetap tidak berguna, maka daging dan darah ini sama sekali tidak ada gunanya.
Setelah Malaikat Perang Suci muncul, begitu melihat daging Golden Roar, matanya langsung berbinar. Tanpa basa-basi, dia langsung menerjang ke arah potongan daging itu dan mulai menggigitnya.
Daging Golden Roar yang bahkan Han Sen tidak bisa kunyah, ternyata dengan mudah dicabik oleh gigi taring kecil Malaikat Perang Suci. Setelah mengunyah beberapa kali di mulut mungilnya, dia langsung menelannya.
"Hewan peliharaan emang dasarnya foodie!" Han Sen tertegun seperti patung menyaksikan tubuh mungil Malaikat Perang Suci itu melahap habis sepotong daging setinggi dirinya. Entah bagaimana tubuh kecilnya bisa menampung potongan daging yang lebih besar dari badannya sendiri.
Tapi Malaikat Perang Suci masih belum berhenti. Dia kembali menerjang ke potongan daging lainnya, terus mencabik dan melahap dengan rakus.
Han Sen memperhatikan sosok LOLI Malaikat Perang Suci itu. Setelah memakan daging Golden Roar, tubuhnya tumbuh dengan kecepatan kasat mata.
Rambutnya semakin panjang, dada semakin megah, kaki jenjang LOLI berubah menjadi kaki jenjang yang indah. Di punggungnya perlahan muncul sepasang sayap putih kecil.
Seluruh tubuh Malaikat Perang Suci mulai berubah menuju citra sosok Malaikat Perang Suci yang pernah diliat Han Sen dulu.
Sayapnya semakin membesar, bentuk tubuhnya semakin sensual. Bahkan di tubuhnya mulai muncul baju zirah giok.
"Malaikat Perang Suci! Ternyata benar-benar berubah menjadi sosok Malaikat Perang Suci!" Han Sen tertegun seperti patung, bicaranya mulai kacau.
Setelah menghabiskan sebagian kecil daging Golden Roar, Malaikat Perang Suci telah berubah sempurna menjadi wujud aslinya.
Dan ini belum berakhir. Malaikat Perang Suci masih terus gila-gilaan melahap daging Golden Roar. Seiring dengan terusnya ia makan, tubuhnya yang sebelumnya sudah persis seperti Malaikat Perang Suci mulai mengalami transformasi aneh.
Rambut emasnya semakin berkilau, rompi anti peluru putih susu perlahan berubah menjadi kristal keemasan. Pupil matanya mulai berubah keemasan, bahkan cincin malaikat di atas kepalanya perlahan terkristalisasi menjadi emas. Malaikat suci yang awalnya bersinar kini berubah menjadi Sang Dewi agung, seluruh tubuhnya seolah diselimuti cahaya suci Tuhan.
Saat semua daging Golden Roar akhirnya ditelan oleh Malaikat Perang Suci, ia tiba-tiba berbalik menghampiri Han Sen. Langkahnya terus mendekat hingga wajahnya hampir menempel dengan Han Sen.
Melihat kecantikan angkuh dan dingin Malaikat Perang Suci itu, Han Sen sedang heran apa yang diinginkannya, tiba-tiba sang Malaikat mengulurkan tangan menyentuh wajah Han Sen, bibir merah menyala seperti api langsung menyumbat mulutnya.
"Sial! Aku sampai dilecehkan hewan peliharaan!" Han Sen membelalakkan matanya, wajahnya dipenuhi ekspresi tak percaya.
Tapi tepat saat hatinya kacau-balau, tiba-tiba dia merasakan tarikan kuat dari mulut Malaikat Perang Suci yang menyedot keras sepotong daging tipis yang baru saja ditelannya.
Malaikat Perang Suci melepaskan Han Sen, mundur dua langkah lalu menelan daging itu. Seluruh tubuhnya tiba-tiba memancarkan perubahan ajaib yang membuatnya terlihat semakin mistis dan cantik.
"Evolusi Malaikat Perang Suci selesai!" Suara aneh bergema di otaknya secara bersamaan.
Han Sen segera melihat sumber daya Malaikat Perang Suci, namun pandangan itu membuatnya terdiam sebentar.
Malaikat Perang Suci: Super (Dapat Berevolusi).
Jika Malaikat Perang Suci melahap daging Golden Roar dan menyelesaikan evolusi super menjadi super, Han Sen masih bisa memahaminya.
Tapi sekarang Malaikat Perang Suci telah menjadi super, namun masih ada tulisan "dapat berevolusi" di belakangnya. Ini membuat Han Sen merasa sulit dimengerti.
Han Sen belum pernah mendengar roh binatang peliharaan bisa berevolusi kedua. Di Perlindungan Pertama, super seharusnya sudah mencapai level tertinggi. Jika Malaikat Perang Suci masih bisa berevolusi lagi, menjadi apa dia nanti?
Han Sen memandang Malaikat Perang Suci yang berdiri polos di depannya dengan wajah penuh perasaan campur aduk. Tanpa disadari, Malaikat Perang Suci telah otomatis membatalkan status pertempuran, kembali menjadi LOLI berambut hitam bermata gelap berbaju putih yang menatap Han Sen dengan mata besar seputih kertas.
"Han Sen terkejut bukan main. Secara prinsip, hewan peliharaan tidak mungkin mengambil keputusan sendiri tanpa perintah. Bahkan makhluk berintelegensi tinggi sekalipun, keputusan yang bisa mereka ambil hanyalah adaptasi dalam batasan perintah yang diberikan."
"Kasus seperti Malaikat Perang Suci yang secara langsung membatalkan status pertempuran, jelas-jelas telah melampaui cakupan wewenang seekor hewan peliharaan."
"Han Sen mengerutkan kening melihat Malaikat Perang Suci, kemudian menyimpannya kembali ke laut jiwa. Untungnya proses penyimpanan berjalan lancar tanpa insiden tak terduga."
"Sungguh aneh. Pasti ada keanehan pada Golden Roar itu sendiri. Makhluk Dewa Super lain yang terbunuh mayatnya langsung terurai, tapi hanya dia yang meninggalkan daging dan darah yang bisa dimakan. Pasti ada rahasia di sini yang belum kuketahui." Han Sen bergolak dalam pikiran, namun tiba-tiba tidak menemukan petunjuk.
Di dalam Perlindungan Baja, semua orang sedang membicarakan makhluk mutan dan Han Sen. Belum pernah terjadi sebelumnya di Perlindungan Pertama ada makhluk mutan yang lolos ke dalam perlindungan. Fakta bahwa Han Sen mengusir makhluk mutan tersebut membuat banyak penghuni Perlindungan Baja merasa berterima kasih.
Banyak penghuni Perlindungan Baja mengunggah peristiwa ini ke jaringan pengawasan, memicu perhatian yang cukup besar.
Bagaimanapun, semua perlindungan kecil di Perlindungan Suci Pertama merupakan bagian dari aturan sistem. Bukan buatan manusia, dan tak pernah ada makhluk mutan yang berani mendekat. Tiba-tiba ada makhluk mutan yang masuk ke perlindungan, secara alami menarik perhatian banyak pihak.
Saat ini Ning Yue juga sedang membaca laporan tentang Perlindungan Baja. Meski hanya berupa laporan tertulis, ia menyimaknya dengan saksama, terutama bagian yang membahas Han Sen.
Setelah lama, Ning Yue akhirnya mematikan jaringan pengawasan. Ia menatap seorang anggota senior guild yang berpenampakan butler di hadapannya: "Paman Xu, apakah seluruh personel sudah lengkap?"
“Ya Tuan Muda, seluruh personel telah tiba di lokasi yang Tuan tetapkan. Tapi benarkah Tuan akan melakukan itu?” Si tua itu memandang Ning Yue dengan ragu.
“Anggota Kelompok Aksi Keamanan Khusus tidak boleh diganggu. Apalagi Han Sen adalah bagian dari keluarga Qin. Satu-satunya cara menangkapnya hidup-hidup harus di dalam area perlindungan,” Ning Yue berkata dengan datar.
“Tapi Tuan Muda tak perlu turun tangan sendiri...” Si tua itu menyatakan kekhawatirannya.
“Orang itu bukan manusia biasa.” Ning Yue hanya mengucapkan kalimat singkat itu sebelum berjalan menuju alat teleportasi.
