"Tempat apa nomor 107 itu?" Han Sen memuntahkan darah sambil bertanya dengan ekspresi tenang.
"Kau akan tahu sendiri saat sampai." Ning Yue menghentikan percakapan dan langsung membawa Han Sen pergi.
Ning Yue memang tak berharap bisa mendapatkan informasi dari mulut orang aneh seperti Han Sen. Apapun status Han Sen sebenarnya, dalam kondisi seperti ini mustahil dia memberi kesempatan.
Han Sen sangat penasaran dengan nomor 107 yang disebut Ning Yue, namun mereka sama sekali tidak membahasnya. Mereka malah menggiring Han Sen lari kencang seolah sedang dikejar waktu.
Han Sen paham - sebagai evolusioner yang baru naik level, mereka tak bisa berlama-lama di Perlindungan Pertama. Raga mereka akan limbung jika terlalu lama.
Dalam situasi seperti ini, Ning Yue ternyata masih harus membawa Han Sen ke tempat nomor 107 itu, hal ini membuat Han Sen semakin penasaran tentang tempat tersebut.
Namun rasa penasaran Han Sen tidak bertahan lama. Ning Yue dan kawanannya yang menunggangi mount level darah suci berhasil menyeberangi Gurun Putih Sihir dengan cepat, tiba di sebuah lembah batuan tandus yang sama sekali tidak ditumbuhi vegetasi.
Seluruh lembah hampir seluruhnya terbungkus oleh dinding tebing putih. Hanya ada satu retakan sempit di badan gunung yang hanya bisa dilewati satu orang untuk masuk ke dalam lembah. Beberapa orang menggiring Han Sen masuk berurutan. Saat hampir memasuki lembah, barulah Han Sen bisa melihat seluruh isi lembah dengan jelas.
Di lembah luas itu, tidak terlihat makhluk hidup lain di manapun. Batu-batu putih dan pasir putih memenuhi seluruh area. Dan di pusat lembah, tumbuh sekuntum bunga raksasa berwarna merah darah yang aneh. Bunga berlapis-lapis seperti mawar itu mekar megah menghadap langit.
Di sekeliling bunga tersebut, terdapat banyak tumbuhan rambat dan daun berduri yang menyebar ke segala penjuru lembah, hampir membungkus seluruh wilayah lembah, terlihat seperti rumah kaca raksasa yang berpusat pada bunga merah darah.
Sorot mata Han Sen menjelajahi area sekitar, selain bunga berwarna darah dan tumbuhan rambat itu, tidak ada benda lain yang terlihat, tidak ditemukan keberadaan makhluk hidup lain.
"Apakah ini tempat nomor 107?" tanya Han Sen dengan penuh keheranan.
"Bagus, di sinilah nomor 107." Kali ini Ning Yue menjawab dengan cara tak biasa, lalu melanjutkan: "Setiap kali Grup Xingyu menemukan wilayah yang diduga memiliki makhluk mutan setingkat Makhluk Darah Ilahi, kami akan merekam dan memberi nomor. Inilah yang ke-107."
"Maksudmu bunga raksasa itu?" Han Sen menatap bunga berwarna darah di dalam, bagaimanapun dilihat itu hanya tumbuhan biasa, meski ukurannya luar biasa besar, tapi mustahil merupakan makhluk mutan.
"Segera kau akan tahu, masuk ke lembah." Ning Yue tidak menjawab, menyuruh semua orang mengarahkan panah, senjata tersembunyi, dan senjata mereka ke Han Sen, memaksanya masuk ke dalam lembah.
"Masuk." Liu Lin membuka gembok pada tubuh Han Sen, lalu mendorongnya dengan keras.
"Ada apa di dalam?" Han terhuyung-huyung akibat dorongan itu, tapi tidak menghiraukan Liu Lin, menatap Ning Yue sambil bertanya.
Ning Yue tidak mengambil roh binatang miliknya, dan meski tumbuhan rambat di lembah ini sangat lebat, selama memiliki sayap darah ilahi, terbang keluar bukanlah hal sulit. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana lembah seperti ini bisa mengurungnya.
"Sekarang serahkan pisau belati, kau tak perlu masuk." Ning Yue berkata dengan datar.
"Aku tidak ingin menyerahkan pisau belati, tapi juga tidak ingin masuk ke dalam sana." Han Sen menatap Ning Yue sambil berkata.
"Kau bisa mencoba membunuh kami semua, lalu menerobos keluar." Ning Yue berkata sambil tersenyum.
Ucapan Ning Yue ini membuat Liu Lin dan yang lain tertawa sinis, masing-masing mengarahkan senjata ke Han Sen dengan sikap arogan seolah berkata: "Cepat ke sini, biar Bapak mencincangmu jadi delapan potong!"
Tak seorang pun mengira Han Sen bisa lolos dari hadapan keempat belas evolusioner ini.
Apalagi Han Sen masih terbelenggu gembok sendi Z baja khusus Alliance di tubuh atasnya yang hampir tak bisa bergerak. Bahkan evolusioner biasa sekalipun mustahil melepaskan gembok sendi semacam ini.
Kecuali evolusioner kuat dengan kemampuan fisik mencapai tujuh puluh hingga delapan puluh, barulah mungkin melepaskan diri dengan tenaga sendiri.
"Tuan Muda Ning, mengapa kau memaksaku ke jalan buntu? Jika masih dendam karena kubunuh penggantimu dulu, aku bisa memberimu ganti rugi." Sorot mata Han Sen menatap langsung ke mata Ning Yue.
"Kalau kamu hanya berselisih denganku, aku sama sekali tidak akan mencari masalahmu. Sayangnya kamu mendapatkan sesuatu yang seharusnya tidak kau miliki. Serahkan barang itu atau masuk ke lembah, pilihan ada padamu." Ning Yue berkata dengan wajah tetap tenang.
"Aku memilih membunuh." Tubuh Han Sen tiba-tiba gemetar, raganya berubah bentuk secara mengerikan. Gembok-gembok yang mengunci sendinya tiba-tiba seperti karet gelang kehilangan daya pegas, berjatuhan dari tubuhnya.
Setelah lama mempelajari 《Ilmu Tulang Giok dan Otot Es》, kontrol Han Sen terhadap raganya semakin meningkat. Dengan manipulasi tulang dan otot yang lebih unggul dari Seni Memadatkan Tulang, gembok sendi ini praktis tak berguna baginya.
Setelah melepas gembok sendi, Han Sen langsung memanggil Pisau Belati Gu Xuan Wolf, menusukkan senjatanya dengan ganas ke arah Ning Yue.
Ning Yue tidak terlihat terkejut, memanggil pedang tipis dan menusukkannya ke arah Han Sen. Sementara itu, ketiga belas evolusioner juga memanggil senjata masing-masing, mengepung Han Sen dari segala arah.
Jika Han Sen nekat memenggal Ning Yue dengan pisau belati, raganya sendiri pasti akan terkena serangan senjata ketiga belas evolusioner. Terpaksa ia mundur ke belakang, membalikkan tangan dan menghantam ke arah para penyerang lainnya.
Kekuatan raga Han Sen saat ini masih lebih rendah dibanding evolusioner bertubuh dewa. Meski bisa meningkatkan tenaga dan kecepatan dengan Gu Xie Zhou dan kelebihan beban, namun intensitas fisiknya tak bisa ditingkatkan. Jika terkena serangan evolusioner ini, dirinya tetap akan terluka. Sehingga Han Sen juga tidak berani benar-benar mengabaikan semua serangan.
Namun dengan begitu, Han Sen menyadari dirinya ternyata terjebak dalam kesulitan. Meski menggunakan Gu Xie Zhou dan kelebihan beban untuk meningkatkan tenaga dan kecepatannya yang bahkan melebihi para evolusioner ini, ditambah pisau belati Gu Xuan Wolf yang tak terbendung, tetap sulit melepaskan diri dari kepungan.
Bahkan melukai satu orang atau merusak satu senjata pun tidak mungkin. Tiga belas senjata berbeda terus-menerus menyerang Han Sen dengan ganas, langsung menjerumuskannya ke dalam posisi yang mutlak lemah, memaksanya terus mundur ke dalam lembah.
Bukan berarti ketiga belas evolusioner itu benar-benar hebat, kuncinya tetap ada pada Ning Yue.
Teknik pedang Ning Yue tidak bisa disebut mumpuni, bahkan terkesan tanpa alasan. Terkadang pedangnya tidak menusuk ke arah Han Sen, malah mengarah ke tempat kosong.
Tapi justru pedang tanpa alasan seperti ini, ketika dikombinasikan dengan serangan 13 orang itu, membuat tekanan ofensif mereka yang awalnya kacau berubah menjadi formasi presisi layaknya formasi sihir. Han Sen terpaksa mundur, bahkan tak mendapat kesempatan untuk melancarkan serangan balik. Meski memiliki senjata tak terbendung, tak satu pun serangan balasan bisa dilancarkan. Yang bisa dilakukan hanyalah mundur terus-menerus.
