Ning Yue yang dipandangi roh binatang mengerikan itu, entah mengapa tiba-tiba merasakan dingin yang menusuk di hatinya, seolah bahkan jiwanya berguncang hebat.
Ning Yue tanpa basa-basi langsung menghunus pedang di tangannya ke arah dada hangatnya sendiri, ingin mengakhiri nyawanya.
"Roar!" Roh binatang mengerikan yang menjulang di sekitar Han Sen mengaum keras. Tiba-tiba Ning Yue kehilangan kendali atas tubuhnya, kedua tangan terbuka lepas melemparkan pedang ke tanah.
Memandangi Ning Yue yang wajahnya pucat pasi sulit mengendalikan diri, Han Sen berkata datar: "Sudah kukatakan, ingin mati pun tak semudah itu. Jawab beberapa pertanyaanku, mungkin akan kuiyinkan kau mati."
"Apa roh binatang itu?" Ning Yue membersihkan tenggorokannya dua kali, tapi tak menjawab pertanyaan Han Sen. Matanya menatap tajam roh binatang buruk rupa itu.
"Naga Air, roh binatang simbiosis." Han Sen menjawab dengan nada monoton.
Han Sen sebelumnya terus mencari data tentang roh binatang simbiosis di jaringan pengawasan, sayangnya tidak ada informasi sama sekali. Seiring waktu, dia melakukan banyak tes sendiri dan akhirnya baru memahami cara penggunaan roh binatang simbiosis.
Naga air bisa menjadi parasit pada makhluk hidup apapun, berbagi kehidupan inangnya. Artinya sekarang nyawa Ning Yue bukan lagi miliknya sendiri. Naga air juga memiliki sebagian kendali atas tubuh Ning Yue. Besarnya kendali tergantung pada keseimbangan kekuatan antara roh binatang simbiosis dan inang.
Tidak diragukan lagi, sebagai roh binatang super, naga air jauh lebih kuat daripada Ning Yue. Maka secara alami naga air memiliki prioritas kendali atas tubuh Ning Yue.
Sekarang setiap gerakan Ning Yue, bahkan sebagian pikiran dalam otaknya, bisa langsung dipersepsikan oleh naga air. Informasi ini kemudian dialirkan ke Han Sen, memungkinkannya mengetahui sebagian pikiran dan rencana Ning Yue saat ini.
Roh binatang simbiosis juga memiliki kekurangannya. Jika tenaganya lebih lemah dari lawan, ada kemungkinan dikendalikan balik, bahkan perilakunya sendiri yang akan dikuasai.
Tentu saja, jika kekuatan lawan melebihi roh binatang simbiosis, atau setidaknya tidak jauh lebih lemah, dalam situasi perlawanan sengit dari lawan, roh simbiosis pun akan sulit menumpang pada tubuh tersebut.
Namun begitu parasit berhasil, naga air juga akan menyerap nutrisi tubuh inangnya. Semakin kuat Ning Yue, naga air pun akan semakin berkembang, membuatnya hampir mustahil melepaskan diri dari kendali makhluk ini.
Di dalam Perlindungan Pertama, Han Sen tidak perlu ragu. Tak ada tenaga manusia di dalamnya yang bisa menyaingi roh binatang super. Tingkat keberhasilan parasit hampir 100%.
Kecuali evolusioner dengan Gen Dewa Super penuh - sayangnya saat ini makhluk seperti itu tak ada sama sekali di Perlindungan Pertama, bahkan Han Sen sendiri bukanlah salah satunya.
Han Sen kembali mengajukan beberapa pertanyaan, namun Ning Yue tetap diam. Meski menggunakan kekuatan naga air, Han Sen hanya bisa membaca sebagian kecil informasi. Kehendak Ning Yue memang terlalu kuat.
"Ning Yue yang hebat, ternyata bisa mencapai level seperti ini. Kehendaknya benar-benar mengerikan." Han Sen melirik Ning Yue yang kebetulan juga sedang menatapnya.
"Bunuhlah aku. Kamu tidak mungkin mendapatkan apapun yang kau inginkan dariku." Ning Yue berkata dengan datar.
"Ning Yue, kau mengenali ini?" Menyadari pertanyaan biasa mungkin tidak akan menggoyahkan kehendaknya, Han Sen merenung sejenak lalu mengeluarkan liontin kristal darah berbentuk kucing-rubah yang selalu dibawanya, menjulurkannya di depan mata Ning Yue.
Pada saat Ning Yue melihat liontin itu, raut wajahnya ternyata berubah, sementara Han Sen dari informasi yang diteruskan naga air, mendengar teriakan gila Ning Yue di otak: "Kucing Darah Sembilan Nyawa... Bagaimana mungkin ini Kucing Darah Sembilan Nyawa..."
"Tidak mungkin... Aku sudah menyelidiki latar belakangmu secara detail... Kamu tidak mungkin keturunan Pelatih Han..." Ning Yue menatap liontin darah di tangan Han Sen, tiba-tiba berbicara sendiri.
"Kenapa tidak mungkin?" Han Sen melihat konsentrasi Ning Yue mulai jebol, langsung balik bertanya.
Mendengar pertanyaan balik ini, Ning Yue malah tertegun sejenak, baru setelah lama tiba-tiba seperti kesurupan berkata: "Benar, kamu seharusnya keturunan Pelatih Han... Pasti kamu keturunan Pelatih Han... Kalau bukan keturunannya, mana mungkin ada manusia seperti ini... Mana mungkin..."
Di sini, raut wajah Ning Yue telah berubah sangat rumit. Ia menatap Han Sen seraya berkata: "Jika saja sebelumnya kamu lebih awal mengeluarkan Kucing Darah Sembilan Nyawa, bagaimana mungkin kita sampai pada tahap ini? Pelatih Han memiliki jasa besar bagi keluarga Ning. Seandainya aku tahu sejak awal bahwa kamu adalah keturunan Pelatih Han, mana mungkin Ning Yue akan bersikap tak patuh padamu? Bagaimana mungkin berakhir seperti ini?"
Han Sen mendengus dingin: "Sekalipun keluarga Han pernah berjasa pada keluarga Ning, itu sudah terjadi puluhan tahun silam. Jika aku tak punya kemampuan mempertahankan diri, mungkin kau juga tak akan menghiraukan hutang budi masa lalu itu."
Ning Yue menggelengkan kepala: "Keluarga Ning memiliki ajaran turun-temurun: Jika bertemu dengan keturunan Pelatih Han, wajib memperlakukan mereka sebagai penyelamat. Lagipula, sebagai keturunan Pelatih Han, sekalipun keluarga Ning ingin tak tahu sopan santun, kami tak punya nyawa untuk itu..."
Han Sen merasa sangat heran. Melalui naga air, dia bisa merasakan pikiran Ning Yue dan tahu bahwa perkataannya bukan bohong. Tapi Han Sen tidak bisa langsung bertanya mengapa keluarga Ning tidak berani menyentuh anggota keluarga Han. Jika pertanyaan itu diajukan, Ning Yue mungkin akan curiga apakah dia benar-benar keturunan Pelatih Han. Jika sampai terjadi, informasi yang bisa digali justru akan semakin sedikit.
Di sisi lain, Han Sen sendiri tidak yakin apakah dia benar-benar keturunan Pelatih Han. Bagaimanapun, ini terlalu misterius. Dengan kekuatan keluarga Ning, mustahil mereka tidak bisa menyelidiki latar belakang keluarganya. Karena Ning Yue tidak menemukan bahwa Tai Yeye Han Sen, Han Jingzhi, adalah Pelatih Han Jingzhi dari Pasukan Khusus Blue Blood, Han Sen sendiri meragukan apakah keduanya benar-benar orang yang sama. Apalagi perbedaan usia antara "dua orang" ini terlihat cukup jauh.
Han Sen sedang bergolak berbagai pemikiran tentang bagaimana melanjutkan pertanyaan, namun Ning Yue tersenyum pahit dan melanjutkan: "Andai sejak awal aku tahu kamu adalah keturunan Pelatih Han, buat apa aku mengeluarkan biaya begitu banyak pikiran, bahkan menderita kerugian begitu banyak gen mencapai kesempurnaan yang dilatih dengan susah payah keluarga Ning. Keturunan Pelatih Han bisa memenggal makhluk super itu ya memang wajar saja..."
"Sepertinya kamu cukup tahu tentang hal-hal di masa lalu." Han Sen memandangi Ning Yue dengan tenang sambil berkata, namun dalam hatinya berharap Ning Yue bisa terus berbicara. Terhadap orang seperti Ning Yue, jika dia tidak mau bicara, bahkan jika dibunuh pun mungkin sulit mengeluarkan sepatah kata pun.
“Persoalan masa lalu, para anggota senior tidak mau banyak bercerita. Yang bisa kuketahui pun sangat terbatas. Namun Pelatih Han memiliki jasa besar pada leluhur keluarga Ning, dan telah menetapkan ajaran keluarga yang diturunkan turun-temurun tanpa berani melupakannya. Karena itu aku tahu sedikit, kebanyakan tentang Pelatih Han.” Ning Yue menghela napas, “Saat masih kecil, kudengar kisah-kisah Pelatih Han. Pernah terpikir ingin menjadi seperti beliau. Mungkin nanti ada kesempatan membalas kebaikan keluarga Han. Sayangnya, belum sempat membalas, malah sudah jadi musuh keturunan Pelatih Han.”
“Oh, coba ceritakan bagaimana keluarga Ning menggambarkan leluhurku itu?” Han Sen menatap Ning Yue, berharap ia mau bercerita lebih banyak agar bisa mengetahui lebih jelas peristiwa era dulu.
Ning Yue ternyata tidak berniat menyembunyikan apapun. Langsung ia mulai bercerita. Namun kisah-kisah tentang Pelatih Han yang diceritakannya membuat Han Sen terpana, tak percaya leluhurnya ternyata memiliki sosok sehebat itu.
